“Lakukan!” bentak Freya, ketika Esau masih hening di posisinya. Antara hasrat dan takut dia melihat ekspresi kebingungan wajah suaminya. “Esau, apa yang kau tunggu? Lakukan sekarang, kataku!” Dia hampir frustasi.
Seperti orang yang terbangun dari mimpi, Esau menarik napasnya dalam-dalam. Perlahan, dia menggerakkan tubuh untuk melakukan apa yang diminta Freya.
“Ya, aku sedang melakukannya.”
Ada apa dengan lelaki itu? Ingin sekali dia mengakhiri permainan yang baru saja dimulai, dan bertanya apa sebenarnya yang terjadi di antara mereka. Tetapi entah itu dorongan dari berahi, ataukah dia tidak ingin Freya menjadi tersakiti oleh segala pertanyaan di kepalanya, Esau menutup mulut dan kembali fokus pada tujuan. Menggapai kenikmatan dengan istrinya.
Freya sendiri juga sangat berusaha melupakan segala kebohongannya. Dia hanya ingin permainan ini segera tuntas sampai ke puncak. Freya bahkan melupakan wajah sang papa yang a
Keesokan paginya, Esau bangun lebih dulu dari Freya. Dilihatnya Freya masih tertidur pulas, dia masih ingat kejadian semalam, dia membuat Freya benar-benar kelelahan, entah berapa kali Esau menyetubuhi Freya, gadis pertama yang dia serahkan keperjakaannya juga gadis pertama yang dia renggut kehormatannya.Dia tak tahu harus memulai dengan apa, dia ingin membangunkan Freya, tapi ada rasa sungkan setelah melewati kejadian semalam.“Frey,” panggil Esau sembari menyentuh bahu Freya dengan lembut. Tapi Freya tak juga bangun, justru Freya malah berbalik memunggunginya, apa dia marah? Tapi marah karena apa?“Freya, bangun. Kau dan aku harus ke kampus pagi ini, hei!”Freya menggeliat, kemudian menarik kembali selimut yang menutupi tubuhnya sampai kepala. Esau yang melihatnya ikut menutupi kepalanya dengan selimut dan menyusup ke dalam, digelitikinya Freya. Rupanya Freya sudah bangun sejak tadi dan berpura-pura tidur untuk menggoda Esau.
Sesampainya di kampus, Freya harus mendapat tatapan sinis dari para gadis yang seakan ingin membunuhnya. Dia menunduk, malas melihat mereka. Freya tahu orang-orang ini pasti lah mempertanyakan apa hubungannya dengan Esau sehingga kemarin keduanya berciuman panas di tengah halaman kampus.“Esau pasti buta.”“Padahal Leona yang sangat cantik dan kaya, selalu ada di sisinya, dan dia melihat gadis miskin ini? Sangat konyol!”“Sudah lah, jangan bahas itu lagi. Aku kesal setiap kali mengingatnya.”Dengar? Freya sangat ingin menyumpal mulut mereka dengan semua yang Freya miliki. Andaikan mereka tahu Freya bukan gadis miskin bahkan bisa membeli mulut-mulut tak tahu diri itu. Ah... itu hanya andai, andai dia tidak harus menjadi istri Esau.Belum lagi Freya harus bertatapan dengan Leena yang berdiri di depan pintu. Matanya seakan ingin menelanjangi Esau detik ini juga. Tapi sudah lah... Freya tidak akan mengatakan apa pun
“Alen, please dengarkan aku.”Harry menarik lengan istrinya, meminta wanita yang dia nikahi selama dua puluh lima tahun ini, sedikit mengerti. Tapi Alena dengan keras kepalanya yang tak pernah hilang itu, menggeleng menolak. Dia menepis tangan Harry, menjauh dari dekat suaminya.“Ada apa denganmu, hei? Kenapa marah pada suamimu yang tampan ini?” kata Harry lagi, masih mencoba bergurau.“Aku tidak mendengar dan tidak mau mendengar.” Alena menutup kedua telinga.“Benarkah?” Harry menaikkan sebelah alisnya. Tangan kanan di letakkan di bawah dagu, mempermainkan bulu-bulu kasar yang tidak dicukur habis. “Padahal aku selalu suka mendengarmu mendesah. Kenapa kau tak mau mendengar erangan nikmat suamimu ini?”Astaga...siapa yang membahas erangan dan desahan di sini? Rasanya ingin sekali Alena meremas bibir tipis Harry yang justru tersenyum nakal. Lihat lah betapa menyebalkannya lelaki itu, d
“Sudah ada kabar?”Suara du seberang menjawab pertanyaan Esau. “Maaf, Tua, saya tengah menelusuri siapa orang tua dan juga silsila keluarga Nona Freya, tapi memang terlalu sulit, semua abu-abu.”Esau menutup matanya. “Pastikan aku mendapat kabar baik, karena aku tidak suka kegagalan, kau pasti paham!” ucapnya setengah mengancam.“Baik, Tuan Muda.”Esau memang semakin protektif pada Freya, karena jujur saja meski dia merasa tertipu dengan perbuatan Freya, dia sudah tak mampu lagi menjauh. Dia tak ingin ada lagi kebohongan di atas kebohongan. Esau berharap segalanya akan baik-baik saja sehingga bisa menentukan ke mana arah tujuan pernikahan ini. Esau berharap Freya bisa dipercaya, tidak menyulitkan dan membohongi dirinya lagi.Semoga orang-orangnya dan Timoty yang disuruh mencari tahu tentang Freya bisa memberikan berita positif untuk menenangkan hati dan juga pikirannya.Saat ini Esa
“A-aku...” Freya terbata, bimbang dia ingin jujur atau harus mencari alasan untuk menghindar. Tapi rasanya, meski Freya mencari alasan pun itu tidak akan berlaku bagi Miss Nans. Wanita ini mungkin terlihat biasa saja, tetapi dia bukan orang yang sembarangan.“Kami tidak berpacaran,” katanya pelan, dia merasa menjadi seorang yang sangat buruk sekarang. Di rumah Esau dan di rumahnya sendiri dia harus menjadi seorang pembohong besar.“Benarkah? Lantas, mungkin kalian memiliki hubungan yang lebih? Kau pergi dengannya selama ini?”Miss Nans memang tidak bisa diakali, tak ada alasan Freya harus berbohong padanya. Lantas dia tertawa kecil lalu menatap Miss Nans.“Ya, aku berciuman dengannya. Semuanya benar, aku berpacaran dan sering pergi dengannya. Aku menikmati hariku dengannya dan bahkan... aku berencana tidur dengannya,” kata Freya, meski di akhir kalimat itu terdengar sangat munafik, sebab dia su
Ponselnya berbunyi menandakan sebuah pesan masuk, itu dari Timoty. Esau segera membuka untuk memastikan siapa wanita yang Timoty sebut baru keluar dari rumah tempat Freya berada. Dan sungguh betapa dia terkejut melihat itu adala Miss Nancy, salah satu dosen yang mengajar di fakultasnya. Dosen baru, mungkin masih sekitar setangah tahun dia pindah dari luar negeri, Esau mengenalnya sebab dia mengikuti salah satu kelas yang diajarkan Miss Nancy.“Miss Nancy? Dia dan Freya...” katanya. Ini semakin membingungkan, apa hubungan Freya dengan dosen wanita itu? kenapa dia dan Freya bisa tinggal di rumah yang sama?Lagi, Esau menghubungi nomor Timoty.“Kau bilang wanita itu tinggal dengan Freya, di rumah itu?”“Maaf, Tuan, sepertinya tidak. Saya tengah mengirimkan seseorang untuk mengikuti wanita itu, dan kabar yang kudengar dia baru saja kembali ke rumahnya. Wanita itu memiliki keluarga, memiliki dua anak yang masih kecil-kecil, mereka
“Apa yang terjadi?” “Hei, kenapa dengan Leona?” “Astaga, dia... babak belur? Manusia mana yang berani melakukan itu pada seorang Leona?” “Apakah pelakunya mahasiswa di kampus ini? Pasti lah orang itu mencari mati!” Kampus riuh oleh suara-suara mahasiswa di lapangan. Semua orang terkejut, bahkan tidak menduga seorang Leona yang selama ini tak terjamah, kini terlihat mengerikan. Gadis berparas cantik itu tergeletak di atas tanah dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Beberapa menit yang lalu, saat orang-orang belum menyadari bahwa itu adalah Leona, sebuah mobil van berhenti di tengah halaman kampus. Tak ada yang menduga jika tiba-tiba dua orang berpakaian serba hitam, mamakai masker dan lengkap dengan topi yang menutupi wajah mereka keluar dari dalam sana. Tidak lama setelah, seonggok tubuh wanita dikeluarkan dari dalam van itu, lantas diletakkan asal-asalan. Lalu dua yang mereka duga adalah laki-laki, pun kembali masuk ke dalam mobil, meningga
“A-apa maksudmu?” Miss Nancy terpojok, tetapi dosen wanita itu berpura tidak mengerti akan pertanyaan dari Esau. “Jika tidak ada yang begitu penting, jangan membuang waktuku, Tuan Muda Borisson.” “Justru ini sangat penting, aku tahu Anda paham dengan pertanyaanku. Miss Nancy, aku juga tahu kemarin Freya datang ke rumahmu.” Seperti masalah tak ada habisnya, Miss Nans gemetar di tempatnya. Baru saja kemarin dia mengingatkan Freya untuk menjauhi pemuda ini, lalu sekarang gadis itu sudah membuat masalah baru? Demi Tuhan, Miss Nans tahu tak lama lagi dia akan mati ditekan dari kiri kanan atas, oleh orang-orang kaya ini. “Katakan tujuanmu sebenarnya, tidak usah berkelit,” kata Miss Nans, tidak ingin berputar-putar. “Siapa yang melakukan itu? Anda?” “Ya, itu aku.” “Apa yang Anda lakukan pada Leona?” “Hanya sedikit pelajaran. Sebenarnya dia hanya dibius lalu diluluri dengan darah, dan... sedikit dibuat memar di tubuhnya untuk terlihat