Share

Perhatian

Penulis: Nova Irene Saputra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
🏵️🏵️🏵️

Waktu menunjukkan jam lima sore, Sarah memilih berbaring di ruang TV sambil menonton acara favorit. Dia tidak menyadari kalau Wisnu dan Bu Ratna sedang berjalan ke arahnya. Ternyata sang suami kini datang menjemputnya.

“Sayang. Ada Nak Wisnu, nih. Katanya mau jemput kamu.” Sarah terkejut mendengar suara ibunya. Dia juga hampir tidak percaya kalau sang suami kini ada di dekatnya. Dia pun segera duduk.

Wisnu memandangi wanita yang telah dia usir dari rumahnya kemarin pagi. Wisnu tidak menyangka kalau saat ini sang istri sedang mengandung anaknya, padahal dia sudah tidak mengharapkan perempuan itu setelah Sandra kembali dalam hidupnya.

Rencana Wisnu untuk segera melamar Sandra, kini pupus sudah. Dia harus menunggu sampai Sarah melahirkan anaknya. Wisnu tetap ingat apa yang pernah dia ucapkan kepada Sarah kala itu. Setelah anak mereka lahir, maka sang istri harus segera pergi dari rumah.

“Silakan duduk, Nak Wisnu. Ibu akan ambilkan minum.” Bu Ratna pun beranjak ke dapur. Wan
Nova Irene Saputra

Apakah Sarah akan tetap bertahan berada di dekat Wisnu?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Sikap Aneh

    🏵️🏵️🏵️ Kadang sikap seseorang tidak dapat ditebak, itu yang terjadi terhadap Wisnu. Setelah laki-laki itu mengetahui kehamilan Sarah, dia masih sanggup berbuat kasar kepada wanita itu. Entah apa yang ada dalam pikiran Wisnu saat ini. Dia seolah-olah tidak memiliki perasaan sama sekali. Wisnu selalu menganggap Sarah sebagai penghalang bersatunya hubungannya dengan Sandra, padahal sangat jelas kalau Wisnu yang meminta Sarah untuk menikah dengannya empat bulan yang lalu. Jika memang laki-laki itu terpaksa mengikat hubungan sakral dengan Sarah, kenapa dirinya justru sangat ingin agar segera memiliki keturunan. Ya, walaupun harapan itu berawal dari permintaan kedua orang tuanya. Setelah melihat hasil pemeriksaan Sarah di rumah orang tuanya tadi, Wisnu merasa bahagia mengetahui ada benihnya di rahim sang istri. Namun, dia tetap sanggup menyakiti wanita yang akan melahirkan anaknya. Jalan pikiran Wisnu benar-benar susah untuk dimengerti. Akan tetapi, Wisnu tiba-tiba merasa kasihan mel

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Perasaan Aneh

    🏵️🏵️🏵️ [Suamimu hobby banget berduaan sama, nih, cewek. Kenapa kamu diam aja, Rah?] Isi pesan dari Tasya. [Itu namanya Mbak Sandra, Sya. Sahabat karib Mas Wisnu.] Sarah tetap menutupi perbuatan suaminya. [Sahabat apaan? Pegangan tangan mulu. Sampai cium tangan dan pelukan. Aku nggak percaya, Rah. Kamu jangan polos gitu.] Tasya tetap tidak percaya dengan alasan yang Sarah berikan. [Aku percaya pada suamiku, Sya.] Sarah kembali mengirimkan balasan yang membuat Tasya sangat kesal membaca pengakuan sahabatnya. Sarah baru sadar sekarang, kenapa tadi Wisnu buru-buru saat berangkat ke kantor bahkan tidak sempat menikmati sarapan seperti biasanya. Ternyata laki-laki itu telah merencanakan sarapan di luar bersama wanita yang dia cintai. “Kamu kenapa, Rah? Kok, diam?” Reno memegang pundak Sarah. “Maaf, Kak, saya ke dalam dulu, ya.” Sarah pun beranjak meninggalkan Reno menuju kamar. Sarah tidak tahu bahwa seseorang tengah mengambil fotonya saat tadi Reno memegang bahunya. Dia tidak mer

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Berdebat

    🏵️🏵️🏵️ “Ini nggak seperti yang Mas pikirkan.” Sarah pun memberikan jawaban. “Apa pantas seorang istri bersentuhan seperti ini dengan pria lain?” tanya Wisnu sambil menunjuk foto di ponselnya. Laki-laki itu tidak ingat dengan apa yang dia lakukan di luar sana bersama wanita yang bukan istrinya. “Ini salah paham, Mas.” “Saya membenci laki-laki ini. Di mana dia?” Wisnu pun menjauhkan tangannya dari dagu Sarah. Laki-laki itu akhirnya beranjak dari kamar lalu segera mencari keberadaan Reno. Wisnu bertemu dengan Bi Inah yang sedang membersihkan ruang keluarga. Dia pun menanyakan keberadaan Reno kepada wanita itu. Bi Inah tampak heran melihat kemarahan yang terpancar dari wajah Wisnu. Asisten rumah tangga itu akhirnya meminta anak majikannya tersebut menuju taman belakang. “Reno!” teriak Wisnu memanggil adik sepupunya setelah dirinya berada di taman belakang. Bu Siska dan Reno sangat terkejut melihat keberadaan Wisnu. “Bukannya kamu udah berangkat ngantor?” tanya Bu Siska kepada ana

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Terharu

    🏵️🏵️🏵️ “Nggak apa-apa, Mas. Oh, ya … Mas nggak ngantor?” Wisnu dan Sarah akhirnya duduk di tempat tidur. “Hari ini saya lagi malas. Saya mau istirahat di rumah.” Wisnu pun mulai membuka kancing kemeja yang dia kenakan. “Mas mau sesuatu? Saya ambilkan.” “Nggak perlu. Kamu di sini aja.” Sarah merasa aneh melihat sikap sang suami. Walaupun akhir-akhir ini Wisnu sudah menunjukkan perubahan sikapnya, tetapi kali ini benar-benar berbeda menurut Sarah. Tiba-tiba terdengar nada panggilan masuk dari ponsel Wisnu. Dia pun meraih benda pipih itu dari saku kemejanya. Setelah melihat layar, dia langsung menolak panggilan tersebut lalu mematikan ponsel, kemudian menyimpannya di laci nakas. 🏵️🏵️🏵️ Ketulusan cinta dan kelembutan hati Sarah secara perlahan akhirnya mampu mengubah sikap Wisnu yang kasar dan egois. Laki-laki itu kini makin menunjukkan perhatiannya kepada wanita yang dulu sangat dia benci. Dia bahkan sering mengabaikan telepon Sandra. Kebencian itu tumbuh karena menganggap S

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Menunjukkan Perhatian

    🏵️🏵️🏵️ Sejak kehamilan Sarah memasuki empat bulan, selera makannya berkurang. Wanita itu tampak kurus sekarang. Sudah sebulan lamanya, Sarah mengomsumsi nasi hanya beberapa sendok setiap makan bersama keluarga. Bu Siska sangat khawatir melihat keadaan menantunya tersebut. Wanita paruh baya itu meminta Wisnu agar memberikan karbohidrat selain nasi untuk Sarah. Wisnu pun menyanggupi permintaan ibunya. Wisnu meminta Sarah mengonsumsi roti dan memperbanyak makan buah. Sarah pun berusaha menuruti permintaan suaminya walaupun kadang tetap muntah. Wisnu ingin anak dan istrinya tetap sehat-sehat saja. Dia juga merasa kasihan melihat wanita yang kini sedang mengandung anaknya tersebut terlihat lemas. “Badan kamu panas!” Wisnu terkejut merasakan tubuh Sarah panas setelah bangun tidur pagi ini. “Iya, Mas. Dari semalam bawaannya lemas banget.” Sarah pun memilih duduk dari rebahan. “Kenapa kamu nggak bilang? Kamu baring aja lagi.” Akhirnya Sarah kembali berbaring. Wisnu segera keluar dari

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Makin Peduli dan Perhatian

    🏵️🏵️🏵️ Sarah kini merasa menjadi wanita paling beruntung. Setelah sekian lama, akhirnya Wisnu bersedia mengakui calon bayinya sebagai anaknya, padahal selama ini, Sarah selalu dimarah jika dia mengakui bayi yang belum lahir itu sebagai anaknya. Wanita itu sangat bersyukur melihat perubahan sikap suaminya. Dia tidak menemukan lagi sisi kasar Wisnu sekarang. Namun, satu hal yang belum dapat Sarah lakukan hingga saat ini, mengubah perasaan laki-laki itu agar melupakan Sandra. Cinta tulus dan kesetiaan yang Sarah berikan kepada Wisnu belum mampu menembus dinding hati laki-laki itu. Sarah tidak tahu sampai kapan dirinya akan tetap bersabar menerima kenyataan hubungan yang terjalin antara Wisnu dan Sandra. “Anak kita, Mas?” Sarah ingin memastikan apa yang dikatakan suaminya. “Iya. Kenapa?” Wisnu tampak heran melihat Sarah. Dia seolah-olah tidak mengerti apa maksud ucapan wanita itu. “Mas nggak marah lagi kalau saya mengatakan anak ini sebagai anak saya?” Sarah mengusap-usap perutnya

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Cinta dalam Diam

    🏵️🏵️🏵️ Wisnu tidak mengerti dengan hatinya saat ini. Di satu sisi, dia tidak ingin menyakiti Sandra. Namun, di sisi lain, laki-laki itu merasa tidak tega setelah mengetahui apa yang Sarah rasakan selama ini. Baginya, ini merupakan dilema yang sangat besar. Pria tampan itu memandang wajah wanita yang kini mengandung anaknya. Wisnu sadar dengan apa yang telah dia lakukan selama ini terhadap Sarah. Dia selalu melampiaskan semua kekesalah dalam hatinya kepada sang istri. Kepergian Sandra tanpa kabar, telah menumbuhkan kebencian di hati Wisnu untuk kaum Hawa. Apalagi kedua orang tuanya meminta laki-laki itu agar segera memiliki keturunan hingga akhirnya harus menikahi Sarah, wanita yang tidak dia cintai kala itu. Akan tetapi, apa yang Wisnu rasakan kini terhadap Sarah sungguh jauh berbeda. Benih-benih cinta mulai tumbuh di hati laki-laki itu sejak sang istri mengandung anaknya. Wisnu tidak mampu menepiskan pesona yang terpancar dari calon ibu anaknya. “Saya mau muntah, Mas.” Sarah t

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Makin Perhatian

    🏵️🏵️🏵️ “Dia udah siuman, Mih. Tadi pingsan karena mengaku sesak aja.” Pak Wildan memberikan penjelasan kepada istrinya. Bu Siska pun langsung duduk di tepi tempat tidur, lalu memegang tangan Jessy. Wanita paruh baya itu melihat ada kesedihan terpancar dari wajah putrinya. Dia tidak mengerti kenapa gadis tersebut akhir-akhir ini bersikap aneh. “Kamu kenapa, Sayang? Kamu sakit?” Bu Siska memegang dahi Jessy. Anak bungsunya tersebut hanya menggeleng. “Biarkan dia istirahat, Mih.” Pak Wildan memberikan pengertian kepada istrinya. “Tapi Mami juga pengen tahu kenapa anak kita sampai pingsan, Pih.” Bu Siska masih menunjukkan kekhawatirannya. “Kita kasih waktu untuk dia, Mih. Sepertinya dia belum bersedia untuk cerita. Tadi Papi udah coba tanya, dia hanya bilang karena merasa sesak.” Pak Wildan menyampaikan apa yang Jessy ucapkan tadi kepadanya. Bu Siska akhirnya mengikuti saran Pak Wildan. Dia berusaha untuk tidak memaksa Jessy memberikan penjelasan saat ini. Namun, satu hal yang me

Bab terbaru

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Makna Cinta

    🏵️🏵️🏵️ “Walaupun dulu Mas selalu kasar sama saya, tapi saya tetap bangga menjadi istri Mas.” “Saya merasa menjadi wanita paling beruntung karena dinikahi pria tampan seperti Mas. Saya nggak pernah menyesal hidup bersama Mas, walaupun pernikahan kita berawal dari sebuah janji.” “Janji itu telah menyadarkan saya kalau Mas suami idaman saya. Mas tetap yang terbaik.” “Bangun, Mas. Apa Mas nggak ingin merasakan keberadaan calon anak kedua kita?” Sarah mendekatkan tangan Wisnu ke perutnya. “Rasakanlah keberadaan anak kita, Mas. Dia sama seperti Wira, sangat membutuhkan papanya.” Wisnu belum memberikan respons sedikit pun. Sarah akhirnya membenamkan wajahnya ke dada sang suami tercinta. Dia belum mampu membendung air matanya agar tidak jatuh. Wanita itu sangat takut karena setelah beberapa menit berlalu, Wisnu masih terdiam sama seperti saat dirinya baru tiba di ruangan itu. “Kamu kenapa, Sayang?” Sarah terkejut mendengar suara Wisnu. Dia pun segera mengangkat wajah dari dada laki-

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Panik

    🏵️🏵️🏵️ “Salah satunya Kevin, yang sekarang jadi adik ipar kita. Terus, Reno. Karyawan-karyawan di kantor. Satu lagi ... kata Tasya teman satu sekolah kalian.” Wisnu menyebutkan orang-orang yang mengagumi istrinya sambil meruncingkan bibir. “Itu nggak benar, Mas.” “Itu kenyataan, Sayang. Tapi nggak masalah. Toh, yang berhasil milikin kamu hanya aku. Kamu menyerahkan diri seutuhnya hanya padaku.” Wisnu pun turut berbaring di samping Sarah lalu memeluk wanita itu. Wisnu kini menyadari bahwa hidup bersama Sarah merupakan anugerah terindah untuknya. Walaupun laki-laki itu awalnya menolak perasaannya untuk Sarah dan yakin hanya mencintai Sandra, tetapi pada kenyataan saat ini, dia justru bersatu dengan wanita yang dulu sangat dia benci tersebut. 🏵️🏵️🏵️ Keesokan hari .... Setelah Wisnu dan ayahnya berangkat ke kantor, Sarah kembali mengalami mual seperti kemarin. Namun kali ini, rasa itu muncul lebih sering dari sebelumnya. Sarah pun menyerahkan Wira kepada sang ibu mertua lalu

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Sebatas Kenangan

    🏵️🏵️🏵️ “Ada perlu apa ke sini?” tanya Wisnu dengan nada tegas. Sarah bingung melihat sikap sang suami. Dia juga tidak mengenal pria yang kini ada di depannya. Laki-laki yang merupakan tamu di rumah Wisnu itu pun segera berdiri, kemudian menyerahkan sepucuk surat kepada masa lalu istrinya tersebut. Wisnu awalnya tidak memberikan respons, tetapi karena mendapat isyarat dari Sarah, dia akhirnya menerima surat itu. “Itu mewakili permintaan maaf Sandra. Semoga kalian bersedia memaafkan almarhumah istri saya.” Wisnu kembali terkejut mendengar pengakuan laki-laki yang berdiri di depannya. Wisnu pun akhirnya mulai membaca surat yang telah dia terima. Sebelumnya, dia meminta asisten rumah tangga membawa Wira memasuki rumah. Isi surat itu menjelaskan bahwa Sandra meminta maaf atas apa yang pernah dia lakukan. Sandra mengaku tidak pernah memiliki niat sedikit pun untuk mengusik kehidupan rumah tangga Wisnu. Tujuan wanita itu hanya satu, dia berharap agar Wisnu menyadari perasaannya terhad

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kebenaran

    🏵️🏵️🏵️ “Sebelum mereka jadian, Reno mengatakan langsung padaku kalau dia mencintaimu. Saat itu, aku sangat marah padanya.” Wisnu kembali memberikan penjelasan kepada Sarah. “Saya berharap semoga hubungan kalian kembali akur seperti dulu lagi.” Sarah berharap agar keharmonisan antara Wisnu dan Reno kembali terjalin. “Iya, Sayang. Itu pasti.” “Terus, cowok yang ngantar saya ke kampus waktu magang namanya Rey. Dia udah sering ngungkapin perasaannya, tapi selalu saya tolak.” “Terima kasih karena kamu menolaknya. Berkat penolakan itu, akhirnya gadis ingusan yang telah bersemayam dalam hatiku, kini mendampingi hidupku. Aku sangat mencintaimu, Bidadariku.” Wisnu pun mencium puncak kepala Sarah. “Kenapa Mas kembali menyebut saya anak ingusan?” Sarah sedikit kesal terhadap Wisnu. “Eh, ternyata sekarang bukan anak ingusan lagi, tapi udah punya anak. Anaknya sekarang berusia empat bulan. Tampan banget.” Wisnu menyunggingkan senyumnya. Wisnu sangat bahagia karena dirinya telah berhasil

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kejujuran

    🏵️🏵️🏵️ “Nanti aku pasti ceritakan.” Wisnu mencium tangan istrinya. “Aku mandi dulu, ya, Sayang.” Wisnu pun beranjak menuju kamar mandi. Rasa penasaran akhirnya menghampiri Sarah. Wanita itu merasa kalau Wisnu kini menyembunyikan sesuatu. Namun, Sarah berusaha untuk yakin kalau sesuatu yang belum dia ketahui saat ini, bukan hal serius yang akan mengusik kehidupan rumah tangganya bersama Wisnu. Sarah juga yakin kalau Wisnu yang dulu dan sekarang sangat berbeda. Dia percaya kalau sang suami benar-benar telah berubah dan kini sangat mencintai istri dan anaknya. Sarah berusaha berpikiran positif. 🏵️🏵️🏵️ Hari ini, keluarga Wisnu tampak sangat bahagia. Pak Wildan dan Bu Siska sangat bersyukur karena putri bungsu mereka telah menemukan sang pujaan hati. Dia tidak lain adalah Jessy. Wajah wanita itu terlihat berseri-seri bersanding dengan Kevin di pelaminan. Wisnu dan Sarah menghampiri pasangan yang baru resmi menjadi pasangan suami istri tersebut. Wisnu tidak pernah menyangka bahwa

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kemesraan

    🏵️🏵️🏵️ “Saya nggak apa-apa, Mas?” Sarah tetap tidak ingin memberikan jawaban yang sebenarnya. Wisnu pun melepas pelukan lalu menangkupkan tangannya di kedua pipi Sarah. “Kalau memang nggak apa-apa, kenapa kamu nangis?” “Ini tangis bahagia, Mas.” Sarah menunduk karena tidak kuasa memandang wajah sang suami. “Aku perhatiin sejak kamu sadar, kamu tidak berani menatapku. Kamu lebih sering menunduk dan kadang memalingkan muka. Ada apa?” “Nggak apa-apa, Mas. Maaf, saya mau mandi dulu.” Sarah pun mengalihkan pembicaraan. “Dari tadi jawaban kamu itu aja. Kamu bersikap seolah-olah ingin menutupi sesuatu dari suamimu.” “Nggak, Mas. Maaf, saya mau mandi.” Sarah menggeser posisi lalu turun dari tempat tidur. Sebelum wanita itu melangkah, Wisnu pun meraih tangannya. “Tunggu, Sayang. Kita mandinya bareng.” Sarah terkejut mendengar keinginan Wisnu. “Nggak, Mas.” Sarah segera menarik tangannya dari genggaman Wisnu lalu masuk kamar mandi. Dia tidak pernah menyangka akan mendengar permintaa

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Pemberian Nama

    🏵️🏵️🏵️ “Terima kasih, Mas,” ucap Sarah kepada Wisnu. Wanita itu berusaha memalingkan wajah karena canggung. “Terima kasih untuk apa, Sayang?” Sarah terbuai mendengar kelembutan yang keluar dari mulut sang suami. Sarah akhirnya memberanikan diri untuk menyampaikan apa yang tersimpan dalam hatinya kepada Wisnu. “Terima kasih atas perhatian Mas.” “Sudah sepantasnya aku melakukan ini sejak dulu. Aku beruntung memiliki istri seperti dirimu yang sangat sabar menghadapi sikapku. Maaf karena aku baru menyadarinya setelah kehamilan kamu berjalan beberapa bulan. Kamu hebat, Sayang. Kamu sukses membuka hatiku untuk mencintaimu.” Wisnu mengusap pipi Sarah. Sarah tidak sanggup memandang wajah Wisnu. Wanita itu kembali menunduk karena merasa malu setelah kembali mendengar kalimat cinta dari mulut sang suami. Sarah masih belum percaya sepenuhnya dengan apa yang dia saksikan saat ini. Laki-laki yang dulu sangat kasar dan pernah Sarah benci ketika masih menjalankan pratik kerja lapangan, kini

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Canggung

    🏵️🏵️🏵️ Ketakutan makin menghantui pikiran Sarah. Dia bahkan berharap tidak ingin bertemu Wisnu lagi, asalkan dirinya tetap bersama dengan sang buah hati. Bagi Sarah, anak yang kini berada di dekatnya adalah pengobat hati. Sarah tidak berharap agar Wisnu menerima dirinya sebagai istri yang diinginkan karena dalam pikiran wanita itu, sang suami hanya mencintai Sandra. Sarah merasa tidak mampu merebut hati suami tercinta dari Sandra. Hanya satu hal yang Sarah harapkan saat ini, tidak dipisahkan dengan anak yang telah dia lahirkan. Sarah tidak peduli jika dirinya harus diusir dari rumah Wisnu, yang penting tetap berada di dekat sang buah hati. “Saya mohon, Mas. Jangan pisahkan saya dengan anak saya. Mas bisa mendapatkan keturunan dari wanita yang Mas cintai.” Sarah makin takut setelah Wisnu duduk di sampingnya. Dia membelakangi laki-laki itu. “Kenapa kamu mikirnya seperti itu? Siapa yang berniat misahin kamu dan anak kita?” Wisnu memegang pundak istrinya. “Mas pernah mengucapkan k

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Sadar

    🏵️🏵️🏵️ Sarah dengan polosnya tetap tidak mengerti maksud dari ucapan Wisnu. Dia justru yakin bahwa sang suami yang telah dia cintai hanya memikirkan Sandra. Pikiran seperti itulah yang telah menyebabkan dirinya tertekan hingga mengalami koma setelah melahirkan buah hati tercinta. Sarah tidak tahu bahwa saat hari dia ingin melarikan diri dari rumah Wisnu, sang suami sudah yakin akan segera mengakui perasaan cinta untuknya. Namun, kadang kenyataan tidak seindah harapan. Sebelum Wisnu mengungkapkan cinta kepada Sarah, wanita itu justru mengalami musibah hingga tidak sadarkan diri. Wisnu merasa menyesal karena tidak mengakui apa yang dia rasakan dari awal terhadap Sarah. Sekarang, laki-laki itu tetap berharap agar dirinya dan sang istri beserta sang buah hati kembali bersatu menjadi keluarga utuh yang sangat bahagia. Lamunan Wisnu buyar seketika setelah mendengar nada panggilan masuk dari ponselnya. Dia pun meraih benda pipih itu dari saku kemejanya. Ternyata telepon daru dokter yan

DMCA.com Protection Status