Share

Cinta dalam Diam

Author: Nova Irene Saputra
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
🏵️🏵️🏵️

Wisnu tidak mengerti dengan hatinya saat ini. Di satu sisi, dia tidak ingin menyakiti Sandra. Namun, di sisi lain, laki-laki itu merasa tidak tega setelah mengetahui apa yang Sarah rasakan selama ini. Baginya, ini merupakan dilema yang sangat besar.

Pria tampan itu memandang wajah wanita yang kini mengandung anaknya. Wisnu sadar dengan apa yang telah dia lakukan selama ini terhadap Sarah. Dia selalu melampiaskan semua kekesalah dalam hatinya kepada sang istri.

Kepergian Sandra tanpa kabar, telah menumbuhkan kebencian di hati Wisnu untuk kaum Hawa. Apalagi kedua orang tuanya meminta laki-laki itu agar segera memiliki keturunan hingga akhirnya harus menikahi Sarah, wanita yang tidak dia cintai kala itu.

Akan tetapi, apa yang Wisnu rasakan kini terhadap Sarah sungguh jauh berbeda. Benih-benih cinta mulai tumbuh di hati laki-laki itu sejak sang istri mengandung anaknya. Wisnu tidak mampu menepiskan pesona yang terpancar dari calon ibu anaknya.

“Saya mau muntah, Mas.” Sarah t
Nova Irene Saputra

Ada apa dengan Jessy?

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Afifah
pasti Jesi hamil
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Makin Perhatian

    🏵️🏵️🏵️ “Dia udah siuman, Mih. Tadi pingsan karena mengaku sesak aja.” Pak Wildan memberikan penjelasan kepada istrinya. Bu Siska pun langsung duduk di tepi tempat tidur, lalu memegang tangan Jessy. Wanita paruh baya itu melihat ada kesedihan terpancar dari wajah putrinya. Dia tidak mengerti kenapa gadis tersebut akhir-akhir ini bersikap aneh. “Kamu kenapa, Sayang? Kamu sakit?” Bu Siska memegang dahi Jessy. Anak bungsunya tersebut hanya menggeleng. “Biarkan dia istirahat, Mih.” Pak Wildan memberikan pengertian kepada istrinya. “Tapi Mami juga pengen tahu kenapa anak kita sampai pingsan, Pih.” Bu Siska masih menunjukkan kekhawatirannya. “Kita kasih waktu untuk dia, Mih. Sepertinya dia belum bersedia untuk cerita. Tadi Papi udah coba tanya, dia hanya bilang karena merasa sesak.” Pak Wildan menyampaikan apa yang Jessy ucapkan tadi kepadanya. Bu Siska akhirnya mengikuti saran Pak Wildan. Dia berusaha untuk tidak memaksa Jessy memberikan penjelasan saat ini. Namun, satu hal yang me

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Heran

    🏵️🏵️🏵️ “Maaf, Mas. Saya hanya ingin menghargainya karena dia lebih tua dari saya.” “Saya udah sering ngingetin kamu, tapi tetap aja nggak ngerti. Padahal kamu itu cerdas.” “Saya minta maaf, Mas.” Sarah pun tiba-tiba menitikkan air matanya. Sejak usia kehamilannya memasuki empat bulan, Sarah tidak mampu melawan perasaannya yang jauh berbeda dengan sebelumnya. Dia lebih mudah sedih jika hatinya tersakiti. Sudah sebulan lamanya, wanita tersebut bersikap seperti itu. “Nangis lagi. Kenapa kamu secengeng ini sekarang?” Wisnu pun mengusap air mata Sarah. Sarah tidak memberikan respons sama sekali. Dia beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Dirinya ingat belum mandi sejak bangun tidur tadi. Dia juga ingin menenangkan hati dan pikiran. Wisnu bingung melihat sikap yang ditunjukkan istrinya, padahal dia baru saja merasa kagum melihat ketegaran Sarah selama ini, tetapi wanita itu tiba-tiba menunjukkan tingkah yang berbeda dari bayangannya. Wisnu menyadari adanya perubahan sikap

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kebenaran

    🏵️🏵️🏵️ “Saya Aliyah dan ini anak saya, Ayu.” Wanita yang mengaku bernama Aliyah itu mengulurkan tangannya kepada Wisnu. Laki-laki itu pun menerima jabatan tersebut. “Mari bicara di dalam.” Wisnu menunjuk ke arah pintu rumahnya. “Maaf, kita ngobrol di sini aja. Saya tidak lama, Pak.” Aliyah menolak tawaran Wisnu. Wisnu akhirnya mengikuti kemauan wanita itu, mereka pun duduk di teras. Wisnu merasakan sesuatu yang aneh setelah melihat wajah tamunya. Aliyah tiba-tiba mengeluarkan bening kristal dari pelupuk matanya. “Maaf, Ibu kenapa menangis?” tanya Wisnu penasaran. “Hati saya sakit karena perbuatan Jessy, Pak.” Aliyah menyebut nama adik Wisnu. “Ada apa dengan adik saya, Buk?” Wisnu kembali bertanya. “Dia telah bermain api dengan suami saya, Pak.” Wajah Wisnu tampak berubah setelah mendengar pengakuan Aliyah. “Maksud Ibu?” “Jessy memiliki hubungan spesial dengan suami saya yang juga merupakan direktur di kantor yang sama dengannya. Dia tidak memiliki perasaan sesama perempuan

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Bingung

    🏵️🏵️🏵️ Awalnya, Sarah terdiam dengan apa yang dilakukan suaminya, tetapi dia sadar kalau ternyata laki-laki itu saat ini sedang tidak baik-baik saja. Sarah tidak mengerti kenapa tadi Wisnu mengeluarkan bening kristal dari pelupuk matanya. Akhirnya, Sarah berusaha melakukan yang terbaik untuk Wisnu. Wanita itu menunjukkan besarnya cinta yang dia miliki untuk sang suami. Kedua insan itu pun hanyut dalam pikiran masing-masing hingga mereka berhasil mengarungi indahnya telaga cinta. Sarah merasa bahagia karena kini Wisnu meminta haknya tidak secara paksa atau kasar. Namun, hati Sarah tetap sakit jika mengingat hubungan suaminya bersama wanita lain. Dia tidak tahu apakah laki-laki itu mampu menjaga diri dari perbuatan yang tidak pantas di luar sana saat bersama Sandra. Sarah kadang ingin menolak permintaan Wisnu jika mengingat kedekatan laki-laki itu dengan Sandra. Namun, dia tidak ingin dianggap sebagai istri yang tidak mampu memenuhi hak sang suami. Sebenarnya, Sarah juga sering ra

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Terkejut

    🏵️🏵️🏵️ “Aku benar-benar minta maaf, Pih. Aku udah mencoreng nama baik keluarga. Aku janji akan berubah lebih baik ke depannya.” Jessy langsung berlutut di depan ayahnya. Melihat pemandangan itu, Sarah makin tidak mengerti. Dia sama sekali tidak tahu apa yang sedang terjadi dalam keluarga suaminya. Namun, satu hal yang dia ingat tadi saat di kamar, Wisnu menitikkan air mata. Sarah ingin tahu kenapa suaminya menangis. Namun, laki-laki yang telah menikahinya tersebut tidak memberikan jawaban saat sang istri bertanya. Kini, tanpa Sarah sadari, ternyata Wisnu memperhatikan kebingungan calon ibu dari anaknya tersebut. “Kenapa wajah kamu aneh gitu?” Wisnu bertanya kepada istrinya. Pasangan suami istri tersebut kini duduk bersebelahan. “Saya bingung, Mas. Papi kenapa marah pada Mbak Jessy?” “Siapa? Coba ulangi sekali lagi.” Wisnu kembali mendengar sebutan yang digunakan Sarah untuk Jessy. “Mbak Jes … eh, maaf. Maksud saya, Jessy.” Sarah tidak ingin melihat suaminya marah. Dia pun ter

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kenyataan Pahit

    🏵️🏵️🏵️ “Sesuatu yang tidak seharusnya terjadi.” “Itu artinya, Mas melakukannya secara bergantian dengan saya dan Mbak Sandra?” Sarah pun menjauhkan jemarinya dari genggaman Wisnu. Dia segera beranjak dari sofa menuju tempat tidur. Wisnu tidak ingin ada salah paham antara apa yang terjadi sebenarnya dengan pikiran Sarah. Dia pun menghampiri wanita itu dan berusaha memberikan penjelasan. Dia berharap agar sang istri bersedia memberikan maaf. “Ini bukan seperti yang kamu pikirkan.” Wisnu berlutut di depan Sarah yang kini duduk di pinggir ranjang. “Apa yang Mas lakukan?” Sarah memegang lengan sang suami lalu meminta laki-laki itu duduk di tempat tidur. Dia tidak tega melihat Wisnu berlutut di depannya. “Saya melakukannya dulu saat baru awal pacaran dengannya. Setelah itu nggak pernah lagi. Hanya sekali.” Wisnu akhirnya mengungkapkan kebenaran yang sangat menyakitkan Sarah. “Hanya, Mas? Mas melakukan dosa besar dan menyebutnya dengan kata hanya? Saya nggak ngerti dengan jalan piki

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Menyerah

    🏵️🏵️🏵️ “Untuk apa saya marah? Kemarahan saya tidak akan mampu mengubah perasaan Mas ke Mbak Sandra. Saya hanya ingin menata hati dan berhenti berharap.” Sarah berusaha tegar mengucapkan kalimat tersebut kepada Wisnu. “Kenapa kamu ngomong seperti itu?” Wisnu pun berdiri lalu memegang kedua lengan sang istri. “Itu kenyataan, Mas. Mas juga pernah bilang kalau Mas hanya mencinta Mbak Sandra.” Sarah mengingatkan kembali apa yang dulu Wisnu katakan. Tiba-tiba terdengar nada panggilan masuk dari ponsel Wisnu. Laki-laki itu pun meraih benda pipih tersebut dari saku kemejanya. Terdapat nama Sandra di layar dan Sarah juga tahu itu. Hati wanita itu makin sakit. “Angkat aja, Mas. Kasihan Mbak Sandra menunggu.” Sarah berusaha kuat, dia mengembangkan senyuman. Wisnu pun menerima panggilan masuk dari Sandra. Ternyata wanita itu meminta Wisnu menemui dirinya di tempat favorit mereka. Sandra mengaku ingin membicarakan sesuatu hal yang sangat penting tentang hubungan mereka. Mendengar perminta

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kecewa

    🏵️🏵️🏵️ “Aku minta maaf, Mas. Aku terpaksa mekakukan semua itu agar kamu menyadari perasaanmu terhadap Sarah dan melupakan aku.” Sandra berharap agar Wisnu mengerti maksud dan tujuannya. “Saya juga minta maaf, Bro. Kami tidak bermaksud menyakiti siapa pun. Tujuan kami hanya satu, Anda dan sang istri harmonis hingga akhir hayat.” Arman pun turut membuka suara. “Aku tetap nggak terima dengan rencana menyakitkan yang kalian lakukan. Aku membencimu, Sandra!” Wisnu belum mampu menerima apa yang telah Sandra lakukan. Laki-laki itu merasa menjadi seseorang yang telah dipermainkan. Dirinya tidak menyangka akan mendapatkan kejutan yang menyakitkan seperti ini. Wisnu pun memilih pergi dari tempat itu. Hatinya masih sakit karena merasa dibohongi oleh wanita yang dulu sangat dia cintai. Wisnu sangat menyesal telah menyakiti perasaan Sarah selama ini. Laki-laki itu berusaha untuk tidak mengungkapkan cintanya karena menunggu memutuskan hubungan dengan Sandra. Namun, kenyataan pahit yang dia

Latest chapter

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Makna Cinta

    🏵️🏵️🏵️ “Walaupun dulu Mas selalu kasar sama saya, tapi saya tetap bangga menjadi istri Mas.” “Saya merasa menjadi wanita paling beruntung karena dinikahi pria tampan seperti Mas. Saya nggak pernah menyesal hidup bersama Mas, walaupun pernikahan kita berawal dari sebuah janji.” “Janji itu telah menyadarkan saya kalau Mas suami idaman saya. Mas tetap yang terbaik.” “Bangun, Mas. Apa Mas nggak ingin merasakan keberadaan calon anak kedua kita?” Sarah mendekatkan tangan Wisnu ke perutnya. “Rasakanlah keberadaan anak kita, Mas. Dia sama seperti Wira, sangat membutuhkan papanya.” Wisnu belum memberikan respons sedikit pun. Sarah akhirnya membenamkan wajahnya ke dada sang suami tercinta. Dia belum mampu membendung air matanya agar tidak jatuh. Wanita itu sangat takut karena setelah beberapa menit berlalu, Wisnu masih terdiam sama seperti saat dirinya baru tiba di ruangan itu. “Kamu kenapa, Sayang?” Sarah terkejut mendengar suara Wisnu. Dia pun segera mengangkat wajah dari dada laki-

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Panik

    🏵️🏵️🏵️ “Salah satunya Kevin, yang sekarang jadi adik ipar kita. Terus, Reno. Karyawan-karyawan di kantor. Satu lagi ... kata Tasya teman satu sekolah kalian.” Wisnu menyebutkan orang-orang yang mengagumi istrinya sambil meruncingkan bibir. “Itu nggak benar, Mas.” “Itu kenyataan, Sayang. Tapi nggak masalah. Toh, yang berhasil milikin kamu hanya aku. Kamu menyerahkan diri seutuhnya hanya padaku.” Wisnu pun turut berbaring di samping Sarah lalu memeluk wanita itu. Wisnu kini menyadari bahwa hidup bersama Sarah merupakan anugerah terindah untuknya. Walaupun laki-laki itu awalnya menolak perasaannya untuk Sarah dan yakin hanya mencintai Sandra, tetapi pada kenyataan saat ini, dia justru bersatu dengan wanita yang dulu sangat dia benci tersebut. 🏵️🏵️🏵️ Keesokan hari .... Setelah Wisnu dan ayahnya berangkat ke kantor, Sarah kembali mengalami mual seperti kemarin. Namun kali ini, rasa itu muncul lebih sering dari sebelumnya. Sarah pun menyerahkan Wira kepada sang ibu mertua lalu

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Sebatas Kenangan

    🏵️🏵️🏵️ “Ada perlu apa ke sini?” tanya Wisnu dengan nada tegas. Sarah bingung melihat sikap sang suami. Dia juga tidak mengenal pria yang kini ada di depannya. Laki-laki yang merupakan tamu di rumah Wisnu itu pun segera berdiri, kemudian menyerahkan sepucuk surat kepada masa lalu istrinya tersebut. Wisnu awalnya tidak memberikan respons, tetapi karena mendapat isyarat dari Sarah, dia akhirnya menerima surat itu. “Itu mewakili permintaan maaf Sandra. Semoga kalian bersedia memaafkan almarhumah istri saya.” Wisnu kembali terkejut mendengar pengakuan laki-laki yang berdiri di depannya. Wisnu pun akhirnya mulai membaca surat yang telah dia terima. Sebelumnya, dia meminta asisten rumah tangga membawa Wira memasuki rumah. Isi surat itu menjelaskan bahwa Sandra meminta maaf atas apa yang pernah dia lakukan. Sandra mengaku tidak pernah memiliki niat sedikit pun untuk mengusik kehidupan rumah tangga Wisnu. Tujuan wanita itu hanya satu, dia berharap agar Wisnu menyadari perasaannya terhad

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kebenaran

    🏵️🏵️🏵️ “Sebelum mereka jadian, Reno mengatakan langsung padaku kalau dia mencintaimu. Saat itu, aku sangat marah padanya.” Wisnu kembali memberikan penjelasan kepada Sarah. “Saya berharap semoga hubungan kalian kembali akur seperti dulu lagi.” Sarah berharap agar keharmonisan antara Wisnu dan Reno kembali terjalin. “Iya, Sayang. Itu pasti.” “Terus, cowok yang ngantar saya ke kampus waktu magang namanya Rey. Dia udah sering ngungkapin perasaannya, tapi selalu saya tolak.” “Terima kasih karena kamu menolaknya. Berkat penolakan itu, akhirnya gadis ingusan yang telah bersemayam dalam hatiku, kini mendampingi hidupku. Aku sangat mencintaimu, Bidadariku.” Wisnu pun mencium puncak kepala Sarah. “Kenapa Mas kembali menyebut saya anak ingusan?” Sarah sedikit kesal terhadap Wisnu. “Eh, ternyata sekarang bukan anak ingusan lagi, tapi udah punya anak. Anaknya sekarang berusia empat bulan. Tampan banget.” Wisnu menyunggingkan senyumnya. Wisnu sangat bahagia karena dirinya telah berhasil

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kejujuran

    🏵️🏵️🏵️ “Nanti aku pasti ceritakan.” Wisnu mencium tangan istrinya. “Aku mandi dulu, ya, Sayang.” Wisnu pun beranjak menuju kamar mandi. Rasa penasaran akhirnya menghampiri Sarah. Wanita itu merasa kalau Wisnu kini menyembunyikan sesuatu. Namun, Sarah berusaha untuk yakin kalau sesuatu yang belum dia ketahui saat ini, bukan hal serius yang akan mengusik kehidupan rumah tangganya bersama Wisnu. Sarah juga yakin kalau Wisnu yang dulu dan sekarang sangat berbeda. Dia percaya kalau sang suami benar-benar telah berubah dan kini sangat mencintai istri dan anaknya. Sarah berusaha berpikiran positif. 🏵️🏵️🏵️ Hari ini, keluarga Wisnu tampak sangat bahagia. Pak Wildan dan Bu Siska sangat bersyukur karena putri bungsu mereka telah menemukan sang pujaan hati. Dia tidak lain adalah Jessy. Wajah wanita itu terlihat berseri-seri bersanding dengan Kevin di pelaminan. Wisnu dan Sarah menghampiri pasangan yang baru resmi menjadi pasangan suami istri tersebut. Wisnu tidak pernah menyangka bahwa

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kemesraan

    🏵️🏵️🏵️ “Saya nggak apa-apa, Mas?” Sarah tetap tidak ingin memberikan jawaban yang sebenarnya. Wisnu pun melepas pelukan lalu menangkupkan tangannya di kedua pipi Sarah. “Kalau memang nggak apa-apa, kenapa kamu nangis?” “Ini tangis bahagia, Mas.” Sarah menunduk karena tidak kuasa memandang wajah sang suami. “Aku perhatiin sejak kamu sadar, kamu tidak berani menatapku. Kamu lebih sering menunduk dan kadang memalingkan muka. Ada apa?” “Nggak apa-apa, Mas. Maaf, saya mau mandi dulu.” Sarah pun mengalihkan pembicaraan. “Dari tadi jawaban kamu itu aja. Kamu bersikap seolah-olah ingin menutupi sesuatu dari suamimu.” “Nggak, Mas. Maaf, saya mau mandi.” Sarah menggeser posisi lalu turun dari tempat tidur. Sebelum wanita itu melangkah, Wisnu pun meraih tangannya. “Tunggu, Sayang. Kita mandinya bareng.” Sarah terkejut mendengar keinginan Wisnu. “Nggak, Mas.” Sarah segera menarik tangannya dari genggaman Wisnu lalu masuk kamar mandi. Dia tidak pernah menyangka akan mendengar permintaa

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Pemberian Nama

    🏵️🏵️🏵️ “Terima kasih, Mas,” ucap Sarah kepada Wisnu. Wanita itu berusaha memalingkan wajah karena canggung. “Terima kasih untuk apa, Sayang?” Sarah terbuai mendengar kelembutan yang keluar dari mulut sang suami. Sarah akhirnya memberanikan diri untuk menyampaikan apa yang tersimpan dalam hatinya kepada Wisnu. “Terima kasih atas perhatian Mas.” “Sudah sepantasnya aku melakukan ini sejak dulu. Aku beruntung memiliki istri seperti dirimu yang sangat sabar menghadapi sikapku. Maaf karena aku baru menyadarinya setelah kehamilan kamu berjalan beberapa bulan. Kamu hebat, Sayang. Kamu sukses membuka hatiku untuk mencintaimu.” Wisnu mengusap pipi Sarah. Sarah tidak sanggup memandang wajah Wisnu. Wanita itu kembali menunduk karena merasa malu setelah kembali mendengar kalimat cinta dari mulut sang suami. Sarah masih belum percaya sepenuhnya dengan apa yang dia saksikan saat ini. Laki-laki yang dulu sangat kasar dan pernah Sarah benci ketika masih menjalankan pratik kerja lapangan, kini

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Canggung

    🏵️🏵️🏵️ Ketakutan makin menghantui pikiran Sarah. Dia bahkan berharap tidak ingin bertemu Wisnu lagi, asalkan dirinya tetap bersama dengan sang buah hati. Bagi Sarah, anak yang kini berada di dekatnya adalah pengobat hati. Sarah tidak berharap agar Wisnu menerima dirinya sebagai istri yang diinginkan karena dalam pikiran wanita itu, sang suami hanya mencintai Sandra. Sarah merasa tidak mampu merebut hati suami tercinta dari Sandra. Hanya satu hal yang Sarah harapkan saat ini, tidak dipisahkan dengan anak yang telah dia lahirkan. Sarah tidak peduli jika dirinya harus diusir dari rumah Wisnu, yang penting tetap berada di dekat sang buah hati. “Saya mohon, Mas. Jangan pisahkan saya dengan anak saya. Mas bisa mendapatkan keturunan dari wanita yang Mas cintai.” Sarah makin takut setelah Wisnu duduk di sampingnya. Dia membelakangi laki-laki itu. “Kenapa kamu mikirnya seperti itu? Siapa yang berniat misahin kamu dan anak kita?” Wisnu memegang pundak istrinya. “Mas pernah mengucapkan k

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Sadar

    🏵️🏵️🏵️ Sarah dengan polosnya tetap tidak mengerti maksud dari ucapan Wisnu. Dia justru yakin bahwa sang suami yang telah dia cintai hanya memikirkan Sandra. Pikiran seperti itulah yang telah menyebabkan dirinya tertekan hingga mengalami koma setelah melahirkan buah hati tercinta. Sarah tidak tahu bahwa saat hari dia ingin melarikan diri dari rumah Wisnu, sang suami sudah yakin akan segera mengakui perasaan cinta untuknya. Namun, kadang kenyataan tidak seindah harapan. Sebelum Wisnu mengungkapkan cinta kepada Sarah, wanita itu justru mengalami musibah hingga tidak sadarkan diri. Wisnu merasa menyesal karena tidak mengakui apa yang dia rasakan dari awal terhadap Sarah. Sekarang, laki-laki itu tetap berharap agar dirinya dan sang istri beserta sang buah hati kembali bersatu menjadi keluarga utuh yang sangat bahagia. Lamunan Wisnu buyar seketika setelah mendengar nada panggilan masuk dari ponselnya. Dia pun meraih benda pipih itu dari saku kemejanya. Ternyata telepon daru dokter yan

DMCA.com Protection Status