Share

TARUHAN KARENA MARAHAN

Qiya berjalan di samping Irham menuju kelas. Pagi ini mereka berangkat bersama tapi Irham tidak mengajaknya bicara sama sekali. Bahkan Qiya diabaikan hingga sekarang.

"Irham jelek kalo cuekin gue, Bye!" Ucap Qiya lalu berjalan meninggalkan Irham yang mengernyit bingung.

"Bukannya di rayu-rayu malah di katain," gumam Irham yang masih menatap punggung kecil Qiya.

Sampai kelas, Qiya terlihat acuh dan tidak menatap Irham sama sekali. Irham tidak mau ambil pusing. Harusnya kan dia yang marah, kenapa Qiya malah ikutan?

"Auranya dingin sekali pren!!!" Seru Ajeng yang menyadari interaksi Qiya dan Irham yang tidak baik.

"GELUD GELUUD GELUUDD" teriak Rendi.

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status