Home / Romansa / Me After You / Mewakili Keluarga

Share

Mewakili Keluarga

Author: Si Nicegirl
last update Last Updated: 2022-11-11 00:03:29
“Kalian tidak bisa tidur?" tanya William saat mendapati Belinda dan mamá Juana yang sedang makan di dapur, di tengah malam buta.

“Anda juga belum tidur, Your Grace?” mamá Juana balik nanya.

Bukan hal yang mengherankan melihat sikap tak bersahabat mamá Juana pada ayah mertuanya itu. Sejak hari di mana William membawa mereka di bawa ke London, ke Mansion mewahnya ini mamá Juana telah menujukkan ketidaksukaannya.

Untuk alasan apa? Belinda pun tidak mengetahuinya.

“Saya memang biasa terjaga setiap tengah malam seperti ini. Saya selalu mencari udara di halaman belakang. Dan apa yang sedang kalian makan itu?”

“Patatas bravas," jawab Belinda.

Ia menggeser cemilan khas Madrid berupa kentang goreng yang dipotong menjadi potongan tidak beraturan dengan saus patatas bravas berbahan dasar saus tomat, cuka dan cabai, seperti cabai rawit yang dituangkan di atas kentang gorengnya itu ke arah William,

“GG mau mencobanya?” tanyanya.

“Tidak, terima kasih. Perut tua saya sudah tidak bisa menerima
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Me After You   ¡Hola Preciosa!

    Dengan dibantu Henry, Belinda melepas manset panjangnya untuk ia serahkan pada salah satu pelayan rumah keluarga Nelson sebelum memasuki rumah besar itu. Henry memberikan lengannya untuk Belinda rangkul dan Belindapun tanpa ragu lagi mengapit lengan Henry itu dengan lengannya, lagipula itu bagus mengingat kondisi kesehatannya yang belum sepenuhnya pulih. Mereka mengikuti langkah pelayan lainnya yang mengarahkan mereka ke ruangan tempat pesta berlangsung, yang ternyata pestanya berlangsung di sebuah aula besar dengan banyaknya tamu undangan yang telah hadir di sana. Terlihat beberapa pasangan yang sedang berdansa di tengahnya. Dengan sesekali sang pria memutar wanitanya, membuat gaun mereka yang sangat cantik dengan bermacam warna itu mengembang indah menyapu kaki pasangan mereka. Deja Vu … Belinda seperti pernah mendatangi pesta seperti ini, tapi di mana? Ia menekan keningnya yang secara tiba-tiba merasa nyeri. Langkahnya yang seketika itu terhenti membuat perhatian Henry tertuju

    Last Updated : 2022-11-17
  • Me After You   First Time in London

    Ini adalah hari pertama Victorino berada di London, di sebuah Mansion mewah yang berada tidak jauh dari Mansion Duke of Deshire tempat Belinda dan juga putranya berada. Pemilik Mansion itu merupakan sahabat baiknya saat di perguruan tinggi dulu, yang dengan senang hati meminjamkan Mansionnya untuk Victorino, tapi alih-alih meminjamnya, Victorino justru membeli Mansion itu dengan harga dua kali lipat dari harga pasaran. Tentu saja sang pemilik Mansion tidak dapat menolak tawaran menggiurkan itu, lagipula biaya perawatan Mansion itu pun kian tahun kian bertambah, sementara pemasukannya sedikit berkurang. Dengan tempat tinggalnya yang berada tidak jauh dari Mansion Belinda, Victorino dapat terus mengawasi wanita itu, juga putra mereka, Felipe. Sambil mencari waktu yang tepat untuk mendekati mereka. Dan terutama Felipe, ia sama sekali belum tahu apa yang harus ia lakukan untuk mengambil hati putranya itu. Karena sejak pertama mereka bertemu, putranya itu telah sangat membencinya dan me

    Last Updated : 2022-11-17
  • Me After You   Karena Henry!

    “¿él se fue? (Apa dia sudah pergi?)” “Ya. Pero. ¿Quién es él? (Ya, sudah. Tapi siapa pria itu?)" ulang Henry dengan tidak sabar. “No me prequentes eso, por favor, (Jangan tanyakan itu padaku, kumohon,)” pinta Belinda sambil kembali menekan dadanya yang masih terasa sakit. “Belle, perlu ke rumah sakit?” “Tidak, jangan, Aku tidak apa-apa." Meski begitu Henry tetap khawatir, ia segera merangkul Belinda tapi wanita itu berusaha menepis tangan Henry, “Belle, aku tidak mau kamu jatuh dan melukai dirimu sendirfi, biar aku memapahmu seperti ini.” “Aku bisa sendiri, Henry.” “Tidak, kamu terlalu lemah untuk itu. Apa kita pulang sekarang saja?” “Ya, antar aku pulang … Aku mau istirahat,” lirih Belinda sambil melingkarkan lengannya di pinggang Henry. “Perdóname, seharusnya aku tidak mengajakmu dansa. Seharusnya aku bersikeras mengabaikan saran Mrs. Nelson tadi. Karena memang seharusnya kamu belum boleh terlalu banyak beraktifitas,” ucap Henry sambil terus memapah Belinda melewati tamu u

    Last Updated : 2022-11-17
  • Me After You   Cerita Tentang Pemilik Palazo Yang Terbakar

    “Kenapa anda diam saja, My Lady?” tanya Cecil yang sedang membantu Belinda menyisiri rambutnya. Dua jam sudah Belinda sampai sejak kembali dari Mansion keluarga Nelson. Dadanya sudah tidak terasa sakit lagi begitu juga dengan kepalanya. Baru kali ini kepala Belinda kembali sakit tanpa disertai dengan potongan ingatannya yang kembali. Kepalanya terasa sakit begitu saja setelah ia merasakan sakit di area dadanya. “Umm, Cecil. Bukankah kamu pernah bekerja di Palazzo yang terbakar itu?” tanyanya. Kedua mata Cecil membola, tangannya yang sedang menyisiri rambut Belinda terhenti di udara, ia menatap pantulan diri Belinda di cermin, “Kenapa tiba-tiba Seńorita menanyakan hal itu?” tanyanya. “Aku hanya ingat kalau kamu pernah cerita kamu bekerja di sana. Apa kamu tahu penyebab kebakaran besar itu?" “Maaf, My Lady, tapi saya tidak mengetahui penyebab kebakaran itu. Karena saat itu saya sudah bekerja pada anda,” jawab Cecil. “Ya, mungkin kamu bisa mencari tahu dari teman-temanmu di sana

    Last Updated : 2022-11-17
  • Me After You   Felipe Mendengarnya

    “Perdón, Don Victorino. Menurut Cecil hari ini Tuan Muda Felipe meminta Señorita Belinda yang mengantar dan menjemputnya sekolah. Apa anda tetap akan melanjutkan rencana anda untuk bertemu dengan Tuan Muda?” lapor Erasmo sesaat setelah Victirino selesai mengancingkan jas hitamnya. Victorino segera berpaling pada asisten pribadinya itu, “Bagus! Dengan begitu aku tidak hanya dapat bertemu dengan Felipe, tapi juga Belle. Dan kali ini tanpa adanya si pengacau Henry yang akan mengganggu kami." “Umm, ada hal yang ingin saya sampaikan pada anda, Don Victorino. Ini mengenai Felipe … ” “Ada apa dengan putra saya?” tanya Victorino dengan panik padahal Erasmo belum selesai bicara. “Bisa anda tolong tahan diri anda sebentar untuk tidak menginterupsi selama saya memberitahukan kabar terbaru yang saya terima ini, Don? Saya takut saya menjadi lupa dengan apa yang akan saya ceritakan kalau anda terus-menerus memotongnya,” pinta Erasmo. “Baiklah, silahkan lanjutkan!” Victorino duduk di salah s

    Last Updated : 2022-11-18
  • Me After You   Pertemuan Kembali

    "Apa sudah masuk jam pelajaran?" tanya Victorino pada Erasmo saat mobilnya telah parkir di area dalam sekolah. Memang donatur utama sekolah itu adalah William, Duke of Deshire. Tapi Victorino memiliki orang dalam yang sangat setia dengannya karena hutang budinya di masa lampau, hingga Victorino dapat melenggang bebas ke dalam sekolah yang sangat eksklusif itu. “Justru ini sudah masuk jam istirahat, Don. Kalau anda ingin bertemu dengan Tuan Muda, anda bisa mendatanginya ke ruang makan atau bisa juga bicara dengannya di ruang Kepala Sekolahnya,” sara Erasmo. “Hubungi saja Mr. Colin kalau saya sudah berada di sekolahnya dan akan menuju ruangannya. Pasti ada CCTV kan di setiap kelasnya?” “Ya, seharusnya ada, Don. Baiklah saya akan menghubungi Mr. Kevin sekarang juga.” Selama Erasmo menghubungi Mr. Kevin, Erasmo keluar dari mobilnya untuk mengedarkan pandangannya ke sekeliling area sekolah itu hingga matanya menangkap sesosok wanita yang sedang melangkah dari dalam sekolah ke area par

    Last Updated : 2022-11-18
  • Me After You   Menciptakan Kenangan Baru

    Dulu, saat Belinda masih menjadi pelayan pribadinya, Victorino memang sering memintanya untuk membuatkan Caffee Latte untuknya. Kopi yang aneh menurut Belinda saat itu. Apa itu berarti ingatan Belinda telah kembali?" Tidak mau merusak momen membahagiakan itu, Victorino pun bersikap seperti biasa saja, seperti tidak terjadi peristiwa yang aneh sedikitpun. Ia kembali menatap baristanya saat menjawab, “Ya, seperti yang dikatakan Nona ini.” Bahkan saat mereka duduk di meja yang terletak di sudut kafe itu, Belinda sama sekali tidak membahas masalah itu. Tidak pula bertanya-tanya kenapa wanita itu bisa mengetahui keinginan Victorino dengan sangat baik. Wanita itu terlihat … Biasa saja. Hanya saja tangannya sesekali masih menekan dadanya. “Apa kamu memiliki riwayat penyakit jantung?” tanya Victorino. Pertanyaan yang wajar untuk orang yang baru saling mengenal. Tapi ia mulai mengganti kata anda dengan kamu, agar hubungan mereka selangkah lebih maju lagi, lebih dekat dan lebih akrab l

    Last Updated : 2022-11-18
  • Me After You   Kamulah Wanita Itu, Belle

    “Apa kamu pernah bekerja sebagai barista? Sepertinya kamu tahu banyak tentang hal itu?” tanya Belinda dan Victorino pun kembali tergelak. Astaga, telah lama sekali ia tidak pernah tertawa lepas lagi seperti ini. Wanita itu telah menyebabkan Victorino menderita selama enam tahun karena perbuatan jahatnya itu. Kejahatan yang meyebabkan dirinya berubah seratus delapan puluh derajat menjadi pribadi yang dingin dan keras. Tanpa seulas senyumpun yang terukir di wajahnya, wanita itulah yang telah menjadi penyebabnya. Tapi ... Wanita itu pula yang menjadi obatnya, yang berhasil menyembuhkannya dari penyakit dendamnya itu. 'Suatu hari akan datang seseorang yang akan mencintaimu dengan tulus, yang akan memelukmu dengan erat, dan yang akan membuatmu bahagia hingga luka di hatimu itu sembuh begitu saja.' Ucapan Belinda kala itu terngiang lagi di telinganya, seolah wanita itu sedang mengungkapkan kata-perkatanya lagi. 'Kamu salah, Belle. Apapun yang kamu katakan malam itu tidak semuanya ben

    Last Updated : 2022-11-18

Latest chapter

  • Me After You   Babymoon

    “Kenapa jalannya lelet sekali, Rino?” keluh Belinda dengan tidak sabar saat ia dan Victorino menaiki tangga menuju kamar mereka. “Kamu harus mulai berhati-hati sekarang ini, My Lady. Karena ada yang sedang berkembang di dalam rahimmu itu, anak kita.” Belinda pun emmutar kedua bola matanya, “Astaga, tidak harus seperti itu juga, Rino. Aku tetap berhati-hati tanpa harus jalan sepelan siput.” “Er!” Rino memanggil asisten pribadinya, “Ya, Don Victorino?” “Apa pembuatan lift sudah dimulai?” tanya Victorino. “Lift?” ulang Belinda. “Sī. Aku tidak mau kamu kelelahan karena harus turun naik tangga setiap harinya.” “Ya Tuhan, Rino. Jangan berlebihan seperti itu!” “Tidak ada yang berlebihan untuk keselamatan Istri dan juga anak-anakku. Jadi, bagaimana Er?” “Besok pengerjaannya baru akan dimulai, Don Victorino.” “Bagus!” “Rino, rumah pasti berantakkan sekali selama pengerjaan itu. Tidak bagus untuk Felippe yamg pastinya akan terlalu banyak menghirup debu nantinya.” “Itu makanya kita

  • Me After You   Hamil Tiga Minggu

    “Ya, dokter Lian benar. Istri anda memang sedang mengandung, Don Victorino. Saat ini usia kandungannya sudah berjalan tiga minggu.” Beritahu dokter kandungan yang tengah menggerakkan transducer di perut Belinda, yang diubah menjadi sebuah gambar di layar monitor. Baik Belinda maupun Victorino dan Lilian, mereka sama-sama memandangi monitor yang menampakkan bagian dalam rahim Belinda tanpa berkedip. Hanya Victor saja yang berdiri di luar pintu, karena Victorino tidak mengizinkan adiknya itu untuk masuk.“Mana anakku?” tanya Victorino dengan tidak sabar. Matanya menyipit tajam saat melihat monitor itu dengan teliti namun tidak juga menemukan janin yang ia cari.“Astaga, sabar Rino. Baru tiga minggu dan baru terlihat kantung kehamilan saja. Bukan begitu, Dok?” “Anda betul, Nona Belinda. Kalian lihat ini.” Dokter itu melingkari bagian yang akan ia jelaskan pada Belinda, Victorino dan juga Lilian. Meski sebenarnya Lilian telah mengetahui letak kantong kehamilan Belinda mengingat ia sendi

  • Me After You   Belinda Hamil

    “Bagaimana kondisi Mamá, Lian?” tanya Belinda setelah Lilian selesai melakukan pemeriksaan rutin pada mama Juana.“Kesehatannya semakin membaik. Sepertinya treatment pengobatan yang kami lakukan berhasil untuknya, Belle,” jawab Lilian.Belinda menghela napas lega. Sejak tadi ia seolah berhenti bernapas karena terlalu mengkhawatirkan kesehatan mama Juana.“Karena Mamá sudah kembali ke Madrid, itu yang membuat Mamá lebih cepat pulih, Mi Hija,” celetuk mamá Juana.Belinda melangkah mendekat, lalu duduk di sisi tempat tidur untuk mengusap lembut puncak kepala mama Juana,“Aku tahu itu, Má. Itu makanya aku dan Rino mengajakmu kembali ke kota ini.”“Terima kasih, Mi Hijo. Mamá selalu merasa ada Papámu di kota ini. Mamá merasa semakin dekat dengannya.”“Má. Ingat masih ada aku dan Felipe. Jangan temui Papá dulu, aku masih membutuhkan Mamá,” pinta Belinda.Meski kini ia telah aman berada di dalam lindungan Victorino. Tapi ia juga masih tetap membutuhkan kasih sayang mama Juana. Ia belum memba

  • Me After You   Jangan Pernah Bahas Lagi

    Setelah memastikan Felipe benar-benar terlelap, Belinda menaikkan selimut Felipe hingga batas dagunya sebelum melangkah keluar dari dalam kamar putranya itu menuju kamarnya sendiri untuk menemui Victorino. “Rino, kamu di mana?” tanya Belinda saat suaminya itu tidak terlihat di kamar tidur, pun demikian dengan kamar mandi. Ia baru akan keluar dari kamar mereka ketika sudut matanya menangkap tirai yang bergerak tertiup aangin malam, yang menandakan kalau pintu balkon sedikit terbuka.Victorino pasti sedang berada di luar sana.Dengan Langkah cepat Belinda menuju balkon dan mendapati Victorino yang tengah merenung sambil berpegangan dengan pembatas balkon kamar mereka,“Kamu tidak dengar aku memanggilmu barusan?” tanya Belinda sambil memeluk dan menyandarkan pipinya di punggung suaminya itu.“Benarkah?” Suara Victorino yang terdengar parau membuat Belinda mengangkat lagi kepalanya, dengan lembut ia memjutar tubuh Victorino agar dapat menatap lekat-lekat kedua mata gelapnya,“¿Qué pasa?

  • Me After You   Akhirnya Felipe Manggil Papá

    “Kamu tidak apa-apa, Mi Hijo? Kamu pusing?” tanya Victorino.Kekhawatiran dan keharuan membaur menjadi satu. Khawatir karena anaknya baru saja berada di ambang maut, dan haru karena itulah kali pertamanya Felipe memanggilnya dengan sebutan Papá.“Papá aku takut! Mamá!” “Sst, tenanglah Mi Hijo, kamu aman sekarang. Er, siapkan mobil!” Dengan sigap Erasmo segera menghubungi supir mereka untuk membawa Felipe ke rumah sakit. Pasti itulah tujuan Victorino memintanya menyiapkan mobil.“Felipe, ada Mamá juga di Sini, Sayang. Jangan takut lagi ya,” Belinda turut serta menenangkan Felipe.“Kakiku sakit …” rintih Felipe.Kini Victorino pun mengerti kenapa Felipe bisa tenggelam, padahal ia tahu betul kalau putranya itu pandai berenang.“Itu namanya kram, Mi Hijo. Papá akan membawamu ke rumah sakit, kamu tahan sebentar ya.”“Sekarang sudah tidak sakit lagi, Pá. Aku tidak mau ke rumah sakit.”Sontak saja hal itu membuat Victorino menghentikan langkahnya untuk memberikan tatapan penuh pada putrany

  • Me After You   Papá!

    Keesokan paginya sesuai dengan janji Victorino, pria itu mengajak Belinda dan Felippe berlibur ke salah satu tempat wisata paling hits di Spanyol.Sebuah Pulau dengan luas lima ratus tujuh puluh dua meter persegi di kawasan Mediterania yang memiliki garis pantai sepanjang dua ratus sepuluh kilometer. Pulau yang terdapat banyak objek wisata dengan pantainya yang cantik.Saat ini mereka sedang mengunjungi sebuah pantai yang disepanjang garis pantainya memiliki pasir berwarna pink akibat dari pecahan koral. Gradasi warna air lautnya pun terlihat jelas dari berbagai arah, terdapat juga beberapa watersport di sana, yang ingin sekali Victorino dan Felipe datangi.Mengabaikan beberapa turis yang sedang berjemur dan sebagian ada yang toples, sambil bergandengan tangan Belinda dan Victorino menyusuri tepian pantai itu. Sesekali mereka berhenti hanya untuk melihat Felipe yang sedang asik bermain dengan Erasmo dan Cecil.“Apa kamu tidak merasa curiga dengan hubungan mereka?” tanya Belinda.“Er

  • Me After You   Kejutan

    “Marina! Dario!” Pekik Belinda riang saat melihat kedua sahabatnya tengah duduk manis di ruang tamu Victorino.“Holla, Duquesa de Neville!” sapa Marina sambil berdiri dari sofanya untuk menghampiri dan memeluk Belinda.“Apaan sih, panggil Belle saja ah!” protes Belinda kesal, meski begitu ia tetap membalas pelukan sahabatnya itu.“Aku kangeeennn … “ rengek Maria.“Aku juga … “ balas Belinda yang semakin mengeratkan pelukan mereka.Dario yang semula hanya duduk diam saja kini pun turut bergabung dengan Belinda dan Marina. Baru saja pria itu akan memeluk mereka saat sebuah suara bariton mencegahnya,“Coba saja peluk istri saya, atau kau akan keluar dari rumah ini tanpa kepala!” Ancam Victorino.Sontak saja ancamannya itu membuat Dario mengurungkan niatnya. Tapi Belinda malah menariknya untuk memeluknya,“Aku juga kangen sama kamu, Dario!” Seru Belinda tanpa menyadari tatapan tajam Victorino padanya, lalu tatapan membunuhnya yang terarah pada Dario, “Be … Belle!” Dario segera melepaskan

  • Me After You   Memberikan Felipe Waktu

    "Kalau begitu ikut aku, ada yang ingin aku perlihatkan padamu!"Belinda membiarkan Victorino menarik lembut tangannya, pria itu berjalan dengan santai hingga Belinda tidak terburu-buru mengikuti langkah panjang kakinya."Kamu mau memperlihatkan apa lagi padaku?""Kejutan.""Astaga Rino ... Sudah banyak kejutan yang kamu berikan padaku. Kali ini apa lagi? Lemari pakaianku nyaris susah tidak dapat menampung satu pakaian lagi.""Bukan pakaian, My Lady," sanggah Victorino tanpa menghentikan langkahnya."Lalu apa? Tas? Koleksi tasku pun sudah banyak sampai-sampai ada beberapa tas yang terpaksa harus aku letakkan di luar lemari.""Kalau masalah pakaian dan tas yang berlebihan, kamu bisa meletakkan sebagian di rumah baru kita nantinya, sayangnya saat ini masih dalam tahap finishing. Tapi aku janji bulan depan kita sudah akan menempatinya.""Ya Tuhan, rumah apa lagi, Rino? Memangnya kenapa dengan rumahmu yang sekarang ini? Itu saja sudah cukup besar untuk aku.""Rumah yang akan aku hadiahkan

  • Me After You   Napak Tilas

    Dengan lengan kekar Victorino yang melingkar di pinggangnya dengan posesif, Belinda menatap nanar puing-puing reruntuhan Palazzo Victorino yang terbakar, yang Victorino bakar lebih tepatnya.Begitu besarnya pengorbanan Victorino demi bisa membalas orang-orang yang telah jahat pada Belinda dan juga Felipe, bagaimana Belinda tidak terharu karenanya.Victorino mampu menghukum mereka semua namun dengan kesan mereka semua tewas terbakar karena tidak sempat menyelamatkan diri mereka saat Palazzo itu terbakar habis.Jadi tidak ada konsekuensi hukum yang terjadi pada Victorino. Lagipula di tanah Duque de Neville, Victorino lah yang menjadi hukum itu sendiri.Apapun perintahnya, tidak ada satu orang pun yang dapat membantahnya. Kecuali Belinda tentu saja, itu pun ia harus melihat suasana hati suaminya terlebih dahulu."Sayang sekali ... " desah Belinda.Bukan hanya sekedar basa-basi saja. Belinda memang sangat menyayangkan tindakan Victorino itu, meski dengan alasan membalaskan dendam Belinda

DMCA.com Protection Status