Share

Part 47

Author: Ade Tiwi
last update Last Updated: 2020-12-02 15:45:00

"Wika," Pras mengguncang pelan kedua bahu Wika.

"Bangun Wika, kita sudah sampai." kali ini Pras menepuk-nepuk pelan kedua pipi halus dan lembut milik Wika.

"Enghh," erang Wika menggeliat bangun dari tidurnya.

"Hoamm, sudah sampai?" tanyanya sembari menguap dan mengucek kedua matanya.

Pras mengangguk, "ayo kita keluar." 

Pras keluar dari mobil di susul Wika, terkejut saat matanya menatap ke arah rumah orang tua Pras. Di sana Wika melihat empat sosok yang tengah berdiri menatap ke arah mereka.

"Kejutan! Mereka menyambut kita secara antusias." ucap Pras tersenyum.

Wika menoleh ke arah Pras, "pasti mas yang menghubungi mereka jika kita sudah hampir sampai." tebak Wika.

"Benar!" akui Pras jujur.

"Kakak cantik!" teriak Vania berlari kecil ke arah Pras dan Wika.

Wika menyambut hangat sosok Vania yang mengha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mas Duda (Indonesia)   Part 48

    Acara makan malam keluarga Pras bersama Wika berlangsung lancar dan menghangat dengan di selingi obrolan ringan. Obrolan kembali berlanjut saat semuanya telah selesai makan dan mereka memilih untuk berkumpul di ruang keluarga.Banyak hal yang masuk dalam obrolan antara Wika, Pras dan keluarganya. Dari situ juga Wika jadi tahu nama kedua orang tua Pras. Ibu Pras bernama Mala dan ayah Pras bernama Burhan Girandi.Sayangnya obrolan harus terhenti karena Vania yang mengantuk dan merengek untuk di temani tidur. Sofi mengambil alih Vania yang berada dalam pangkuan Wika sedari mereka berada disini.Sofi meringis saat mendapatkan penolakan dari keponakannya yang merengek untuk di temani tidur oleh Wika.Wika melirik ke arah Pras, Sofi, Bu Mala dan Pak Burhan yang mengagukkan kepala mereka tanda setuju.Mendapatkan persetujuan itu Wika menggendong tubuh Vania yang sudah mulai terlelap, membawanya menai

    Last Updated : 2020-12-02
  • Mas Duda (Indonesia)   Part 49

    Wika menatap penuh tanda tanya ke arah Pras, ia perlu jawaban kepastian dari lelaki itu mengenai permintaan kedua orang tua Pras yang meminta dirinya untuk memanggil mereka dengan sebutan ibu dan bapak juga.Pras yang tidak menemui titik terang jawabannya pun merasa frustasi. Pras sangat tahu jika ini tidak akan selesai apabila Wika tak mendapatkan jawaban darinya."Sudah... sebaiknya kamu turuti saja keinginan kedua orang tua saya. Sepertinya mereka sangat ingin kamu memanggilnya seperti itu, sebab kedua orang tua saya sudah menganggap kamu seperti puteri kandungnya sendiri. Iya, kan Fi?" kata Pras yang menolehkan kepalanya ke arah Sofi untuk meminta kebenaran dari jawabannya.Sofi awalnya bingung, tapi ketika melihat kedipan mata sang kakak akhirnya Sofi menganggukkan kepalanya mengiyakan ucapan Pras."Baiklah," sahut Wika pada akhirnya menganggukkan kepalanya, "ibu, bapak." sambung Wika setuju untuk memangg

    Last Updated : 2020-12-02
  • Mas Duda (Indonesia)   Part 50

    "Bagaimana rasanya nginap di rumah calon mertua, nak?""Uhuuk!" Wika tersedak orange jusnya sendiri saat mendapati pertanyaan menggoda dari mamanya.Dan, apa itu tadi? Calon mertua?"Mama!" rajuk Wika merasa kesal.Bu Asti hanya menanggapinya dengan kekehan. "Loh, kenapa marah?""Habisnya mama nyebelin tahu, pakai bilang kata calon mertua lagi." Wika terlihat bergidik ngerih mendengarnya."Hmm, memang ada yang salah?""Jelas salah!" sentak Wika cepat."Kamu sih yang gak tau apa-apa. Jelas-jelas mama, papa, Sofi dan kedua orang tua Pras berniat menjodohkan kalian berdua."JEDDDEERRRRR!"A—apa? Maksudnya mama apa?""Dan, hal ini juga sudah di setujui oleh Pras sendiri." sambung Bu Asti menjelaskan dengan santai dan senyum manisnya."Mama bercanda?"

    Last Updated : 2020-12-02
  • Mas Duda (Indonesia)   Part 51

    Sialan! batin Wika beberapa saat yang lalu ia terlena dan terbuai dengan ciuman yang Pras berikan untuknya.Dengan kadar kesadarannya yang mulai berkurang Wika malah membalas ciuman Pras. Tentu saja hal itu membuat kesenangan tersendiri untuk Pras yang berhasil memancing Wika, untung saja itu tidak berlangsung lama karena Wika kembali menyentak kesadarannya saat tangan Pras yang mulai nakal menyentuh breast-nya."Mesum!" umpat Wika melayangkan tatapan tajamnya pada Pras yang malah nyengir saja.Melihat ekspresi Pras yang tenang-tenang saja tanpa merasa bersalah ataupun berdosa dengan apa yang ia lakukan barusan. Rasanya Wika ingin sekali menampar wajah pria itu, atau setidaknya memotong tangan itu yang tadi dengan berani menyentuh seraya meremas gundukan kembar kenyal miliknya.Ya, walaupun harus Wika akui sentuhan dan remasannya itu... uuhh!Astaga!Wika menggelen

    Last Updated : 2020-12-02
  • Mas Duda (Indonesia)   Part 52

    Suasana hening untuk beberapa saat sebelum tawa kecil Pak Dayu dan Bu Asti meledak. Pras nampak menelan ludahnya kasar ketika beberapa menit yang lalu ia telah selesai mengutarakan maksud dan tujuannya ke rumah Wika.Jujur, betapa gugupnya Pras saat ia mengatakan ingin melamar Wika pada kedua orang tuanya. Meskipun Bu Asti dan Pak Dayu sudah tahu dengan maksud ke datangan Pras, tetap saja mereka ingin melihat sosok jantan itu mengatakan langsung niatnya agar Wika merasa tersanjung dan merasa spesial karena Pras menginginkannya, mencintainya."Jadi?" tanya Pak Dayu menatap ke semua orang secara bergantian."Pasang cincin!" seruan Bu Asti."Setuju!" sahut Sofi dan Vania kompak begitu gembiranya.Wika dan Pras hanya saling pandang saat mendapati serangan ke empat orang itu. Sofi yang gemas dengan tingkah jaim kakak dan dan calon kakak iparnya itu pun langsung mengambil tindakan. Dengan gerakan ce

    Last Updated : 2020-12-02
  • Mas Duda (Indonesia)   Part 53

    Pras nyengir ketika Sofi menatap garang ke arahnya, setelah insiden Pras yang mencium bibir Wika tiba-tiba tepat di hadapan mereka semua. Tentu saja Sofi memekik saking kagetnya sebab ada bocah di bawah umur yang belum pantas untuk menonton hal seperti itu. Syukurlah Sofi tepat waktu dalam bertindak dengan gerakan cepat ia langsung menutupi kedua mata Vania dengan telapak tangannya.Dengan polosnya Vania berusaha menepiskan tangan Sofi yang menutupi wajahnya sembari bertanya. "Kenapa papa mencium bibir kakak cantik, Tante?"Saat itulah Sofi langsung mengeluarkan jeritan halilintarnya, sementara orang yang di jeritkan namanya itu hanya cengar-cengir saja dan itu semakin membuat Sofi kesal."Bagaimana bisa kakak kelupaan gitu?" tanya Sofi pada Pras yang duduk di sofa ruang tamu mereka.Baru beberapa saat yang lalu mereka berpamitan pulang setelah selesai acara melamar dadakan Pras untuk Wika. Dan kini

    Last Updated : 2020-12-02
  • Mas Duda (Indonesia)   Part 54

    Wika memandangi cincin lamaran Pras yang melingkari jari manis tangan kirinya. Kedua sudut bibirnya melengkungkan senyum kebahagiaan. Masih tak menyangka baginya jika hubungan antara dirinya dan Pras telah resmi bertunangan.Anggaplah seperti itu, meskipun acara lamarannya mendadak dan terkesan sangat sederhana. Tapi, sensasinya sungguh mewah dan sangat berkesan untuknya."Ciyee!" terdengar suara Bu Asti yang tengah menggoda Wika. "Anak gadis mama, pagi-pagi udah nyengir senyum-senyum sendirian gitu. Lagi lihatin apa neng?"Wika terkikik geli mendengar rentetan godaan sang mama. "Apaan sih ma.""Uluh-uluh malu," cibir Bu Asti yang masih gencar menggoda puteri semata wayangnya."Biarin aja lagi ma," seruan suara dari arah tangga. Bu Asti dan Wika menoleh dan menemukan Pak Dayu yang melangkah menuruni anak tangga."Puteri kita lagi senang itu, berbunga-bunga harum ha

    Last Updated : 2020-12-02
  • Mas Duda (Indonesia)   Part 55

    "Berengsek!" umpat Wika pada seseorang yang tadi mencekalnya, tanpa berpikir panjang Wika melayangkan pukulan brutalnya pada orang tersebut.Otomatis Alex memekik kesakitan, namun pria itu tak berusaha menghindari pukulan Wika. Ia hanya diam menerima serangan amukan Wika sampai gadis itu merasa puas.Setelah beberapa saat akhirnya Wika puas memukuli Alex. "Brengsek!" sekali lagi Wika mengumpat tanpa mau melihat situasi dimana ia sekarang.Masa bodoh! pikirnya."Alex, kau sangat kebiasaan sekali mengaggetiku, mencekal serta menarik tanganku sesuka hatimu." omel Wika menatap nyalang Alex.Wika mengusap-usap lengannya yang terasa perih akibat cekalan tangan Alex tadi. "Lihat ini!" Wika menunjukkan lengan kirinya yang memerah."Eh, ini apa?" tanya Alex menahan tangan Wika saat menangkap sesuatu yang melingkari jari manis gadis itu.Wika tersentak sadar dan berusaha mena

    Last Updated : 2020-12-02

Latest chapter

  • Mas Duda (Indonesia)   Part 71

    Tiga bulan kemudian....Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba. Yupss, tepat hari ini jatuhnya hari pernikahan Wika dan Pras akan di laksanakan. Butuh waktu tiga bulan bagi mereka untuk mempersiapkan segala sesuatunya.Kenapa tiga bulan?Wika dan Pras memang sama-sama memutuskan siap menikah kapanpun, tapi kedua orang tua Wika rupanya mempunyai satu syarat pada Pras kalau ingin menjadi menantu mereka. Yaitu, Pras yang harus kembali memiliki pekerjaan tetap seperti dulu saat menjadi dosen. Berhubung Pras sudah tidak bekerja menjadi dosen lagi alias pe

  • Mas Duda (Indonesia)   Part 70

    Wika tampak lari terbirit-birit begitu melihat Pras yang mulai melangkah menaiki tangga. Jantungnya berdetak kencang takut ketahuan sudah menguping pembicaraan mereka dari sudut di atas tangga. Dengan gerakan cepat masuk ke dalam kamar Vania dan mulai naik ke atas ranjangnya, membaringkan tubuhnya terlentang seraya menutup kedua matanya pura-pura tidur.Terdengar suara kenop pintu yang di putar, Pras membuka pintu kamar Vania dan masuk ke dalamnya. Saat masuk ke kamar sang anak matanya sudah di manjakan dengan suguhan paling istimewa, tampak Wika sang calon istrinya dan Vania yang tampak begitu serasi tidur dalam satu ranjang. Kalau orang lain yang melihat pastinya akan mengira jika mereka ibu dan anak sungguhan, bukannya terlihat seperti anak tiri dan ibu tiri.

  • Mas Duda (Indonesia)   Part 69

    Pras menatap tajam seseorang yang bertamu malam-malam datang ke rumahnya. Tadinya saat bel pintu rumahnya berbunyi Pras pikir itu Sofi, dengan langkah semangat Pras berjalan hendak membuka pintu untuk sang adik. Nyatanya saat pintu terbuka Pras tercengang melihat sosok cantik, ramping, dan tinggi berdiri di hadapannya dengan mengulas senyuman manis."Hai, selamat malam mantan suami." sapa Meliza Salma ceria.Pras mengeraskan rahangnya menggeram marah. "Untuk apa kau kesini?" tanya Pras to the point."Untuk apa katamu? Tentu saja untuk bertemu putriku, Vania.

  • Mas Duda (Indonesia)   Part 68

    Seminggu telah berlalu semenjak Pras menyandang status sebagai pengangguran, sementara Wika yang resmi memutuskan untuk berhenti kuliah. Keduanya menikmati waktu kebersamaan mereka dengan bahagia, sekarang dimana pun ada Wika maka di situ ada Pras.Seperti sekarang ini keduanya terlihat kompak dalam membuat menu makan siang. Pras dan Wika tampak sibuk berkutat di dapur, berjibaku pada semua bahan-bahan makanan dan peralatan masak."Sayang, ayamnya di balik." titah Wika yang kini mulai berani memanggil Pras dengan sebutan mesra, tak seperti dulu masih malu-malu. "Jangan biarkan sampai gosong." titah Wika kembali."Oke bos," dengan sigap Pras mematuhinya, langsung fokus pada ayam yang tengah di gorengnya.Sambil membalik ayam yang tengah di gorengnya, Pras melirik pada Wika yang tengah sibuk pada olahan bumbu. Pras mengendikkan bahunya tak tau, entah bumbu apa yang Wika buat."Kamu sedang

  • Mas Duda (Indonesia)   Part 67

    Pras hanya diam saja saat sang adik tercintanya tengah mengomel memarahinya. Tampak Sofi tengah di liputi amarah yang luar biasa, terlihat pancaran kobaran api yang menyala pada wajahnya."Aku tidak mengerti dengan dirimu kakak, kamu ini bodoh atau apa?!" entah yang sudah ke berapa kali Sofi menjerit dan membentak Pras, mengumpat berbagai macam kata sebagai bentuk pelampiasannya atas tindakan yang di buat sang kakak.Sambil masih terus mengomel Sofi mondar-mandir berjalan kesana-kemari bagai orang kesetanan. Sedangkan Pras hanya diam sebagai pendengar yang baik.Jujur, sebenarnya Sofi tak habis pikir dengan jalan pemikiran Pras dan Wika yang begitu entengnya membuat tindakan ceroboh seperti berciuman di depan umum. Di depan orang banyak!Gila, gak sih?!Mereka berdua tidak memikirkan konsekuensinya, tak memikirkan posisi mereka yang harus di taruhkan disini.Pras yang mu

  • Mas Duda (Indonesia)   Part 66

    Tanpa permisi seperti mengetuk pintu ruangan dosen terlebih dahulu, Wika membuka pintunya kuat dan langsung menerobos masuk ke dalam. Hal ini membuat para dosen-dosen sangat kaget, mencibir pada tindakan tak sopan yang di lakukan Wika.Wika sama sekali tak mempedulikan itu, ia malah langsung mendekati Pras yang tampak tengah sibuk membereskan barang-barangnya."Pak Pras!" panggil Wika yang langsung menyita perhatian Pras.Pria itu menoleh ke arahnya, memberikan senyuman terbaiknya. "Hai sayang," sapanya begitu lembut sembari masih tetap fokus dengan barang-barangnya, ia masukkan ke dalam sebuah kardus cukup besar.Wika memperhatikan semua itu dengan wajah murung. "Buat apa semua ini pak?" tanyanya lirih."Tidak untuk apa-apa, hanya sedang membereskan semua barang-barang ini sampai bersih." jawab Pras santai masih dengan senyuman yang menghiasi wajahnya."Semua

  • Mas Duda (Indonesia)   Part 65

    "What? Ini seriusan?!" pekik Sofi membulatkan matanya kaget saat menerima beberapa foto dan satu rekaman video ciuman antara Wika dan kakaknya, Prasetyo Girandi.Pesan yang di kirimkan oleh seseorang yang baru-baru ini dekat dengannya. Awalnya Sofi malas dan tak berniat untuk membuka pesan itu, tapi kalah oleh rasa penasarannya yang kelewat tinggi. Dan betapa kagetnya lah Sofi saat melihat isi yang di kirimkan oleh orang tersebut.Sofi membaca isi pesan berikutnya yang di tulis orang tersebut. "Tranding topic.""Oh, shitttt! Astaga kak Pras, Wika! Apa yang kalian lakukan ini?" panik Sofi luar biasa panik.Uring-uringan Sofi langsung meluncur searching ke berbagai media sosial. Dan benar adanya, Sofi kembali membelalakkan matanya saat melihat kata tranding topic lagi dan parahnya berada di urutan nomor satu."Siapa yang menyebarkan ini?" gumam Sofi kalut.Sofi mencoba melihat k

  • Mas Duda (Indonesia)   Part 64

    "Hai, sayang." sapa Wika tersenyum ceria dan sengaja menekankan kata sayang dengan nada cukup kuat agar semua orang yang ada di kantin kampus mendengarnya."Boleh aku duduk?" tanya Wika meminta izin pada Pras yang terbengong hebat bagai orang linglung."Wika?" gumam Pras meyakinkan penglihatannya sendiri. "Aku tidak sedang berkhayal kan? Kamu memang menghampiri mejaku dan berdiri di hadapanku saat ini kan?"Wika tertawa ngakak, "kenapa bapak terlihat jadi seperti orang bego begini? Upssss." ejek Wika, namun ia buru-buru membungkam mulutnya saat melihat tatapan tajam Pras padanya.Pras langsung tersadar jika ini memang nyata dan bukan sekadar khayalan belaka. Tapi, rasanya masih sangat tak mungkin saja melihat Wika yang berani mengambil tindakan seperti ini.Apa gadis ini baik-baik saja? batin Pras terlihat khawatir pada Wika."Wika, are you okay?" tanya Pras menata

  • Mas Duda (Indonesia)   Part 63

    Wika mengerjapkan matanya setelah ia mendengar kekacauan yang terjadi di kampus. Berusaha menutup telinganya saat tak kuasa mendengar gosip yang menyebar luas. Gosip yang salah satunya mengenai pertunangannya dengan Pras. Sungguh, diluar dugaannya jika akan secepat ini.Kalau di pikir-pikir lagi, bagaimana mungkin jika hal ini sampai bocor dan menjadi berita yang menghebohkan di kampus? Sedangkan tak ada satu orangpun teman-teman Wika di kampus yang mengetahui ini, atau para dosen teman sesama se-profesi dengan Pras juga tidak ada yang tahu."Kecuali...." gumam Wika kembali mencoba mengingat-ingat mungkin saja ia sudah kelepasan bicara dan secara tak sadar membocorkan mengenai fakta tentang pertunangannya dengan Pras.Saat masih menebak-nebak siapakah dalang penyebar berita ini, tak sengaja ekor mata Wika melihat sosok pria yang di kenalnya tampak berjalan tergesa-gesa. Tentu hal ini membuat Wika curiga saat melihat

DMCA.com Protection Status