Sebuah perasaan tak enak bergelayut dalam hatinya. Penthouse ini disewa oleh kedua orang tua Sam untuk memfasilitasi kami berdua mereguk malam pertama yang indah. Tapi aku minta anak mereka pergi demi menikmati malam pertama dengan pria lain!“Sam…sori. Aku…aku sungguh nggak pantas melakukan ini. Kurasa…kurasa sebaiknya kubatalkan saja pertemuanku dengan James….”Samuel langsung bangkit berdiri. Ditatapnya tajam perempuan yang telah resmi menjadi istrinya itu. Wajah cantik di hadapannya tertunduk malu. Terlihat jelas Aileen tak sanggup membalas tatapan suaminya.Pria itu berdeham pelan. Dia lalu berkata dengan hati-hati, “Kamu sudah telanjur berjanji pada pacarmu untuk bertemu di sini, kan? Bagaimana perasaannya nanti kalau pertemuan kalian tiba-tiba dibatalkan? Bisa-bisa dia curiga kita berdua ngapa-ngapain di sini.”Dia sudah tahu maksud James menemuiku di penthouse ini, keluh Aileen dalam hati. Yah, pria manapun pasti dapat menebak tujuan sepasang kekasih berduaan saja di dalam kam
Sementara itu sang pengantin pria justru menghabiskan malam pernikahannya dengan menyetir mobil mengelilingi segenap penjuru kota Surabaya. Malam telah larut. Jalanan lancar sekali. Lampu-lampu malam menerangi jalan raya dengan indahnya. Membuat hati Samuel terluka.Seharusnya ini malam pertamaku dengan Aileen Benyamin! protesnya dalam hati. Dia sudah resmi menjadi istriku. Pendamping hidupku yang sah. Tapi...tapi.... Aaarggghhh....Laki-laki itu memukul kepalanya sendiri. Dirinya merasa bodoh sekali telah membiarkan pria lain mereguk madu istrinya di malam pengantinnya. Tapi...apa yang dapat kulakukan? batinnya tak berdaya. Orang itu mengenal Aileen lebih dulu dan berhasil merebut hatinya. Dan kalaupun aku yang sekarang bersama istriku, belum tentu dia akan lebih bahagia. Selain tidak mencintaiku, Aileen juga akan mengetahui kenyataan bahwa...bahwa aku tak sanggup menunaikan kewajiban memberi nafkah batin padanya!Kepala Samuel menjadi pusing sekali. Dia lalu mengeraskan volume audio
Hari-hari selanjutnya dijalani Aileen dan Samuel apa adanya bagaikan air mengalir. Pasangan suami-istri baru itu tinggal berdua saja di rumah baru dua lantai pemberian Ruben. Mereka tinggal di kamar tidur yang terpisah di lantai dua. Semula Samuel bersikap gentleman dengan menyarankan Aileen untuk menempati kamar utama. Namun istrinya itu menolak dengan halus. Alasannya karena dia takut tidur sendirian di kamar seluas itu. Perempuan itu lebih merasa nyaman tidur di kamar yang lebih kecil. Dirinya juga berdalih tak mau kerepotan setiap hari membersihkan kamar yang berukuran besar."Kalau kelamaan bersih-bersih kamar, takutnya aku malah nggak sempat menjalankan pekerjaanku menerjemahkan novel online," timpal perempuan itu setengah bergurau. “Terus gimana pertanggungjawabanku terhadap perusahaan yang sudah mengontrakku?”Samuel tersenyum geli mendengar alasan yang tak masuk di akal itu. Dia tahu bahwa sebenarnya Aileen merasa sungkan menempati kamar utama. Bagaimanapun juga tempat ting
Untunglah selama hampir dua bulan Aileen tinggal di rumah itu, tak pernah sekalipun orang tua maupun mertuanya datang tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Bahkan mereka jarang sekali muncul.Justru Aileen dan Samuel yang seminggu sekali rutin datang mengunjungi mereka. Hari Sabtu siang merupakan jadwal bagi pasangan suami-istri itu berkunjung ke rumah keluarga Manasye. Lalu keesokan harinya mereka bertandang ke kediaman keluarga Benyamin.Kehidupan pasangan itu bisa dikata cukup harmonis. Jarang sekali terjadi percekcokan. Kalau salah satu pihak sedang tidak senang hati, yang lain cenderung bersikap diam demi tak memperkeruh persoalan. Tak sampai keesokan harinya, pihak yang tidak senang hati itu mulai luluh dan mengajak bicara kembali pasangannya.Bahkan Aileen lambat-laun merasa lebih dapat berkomunikasi dengan suaminya daripada kekasihnya. Kalau keinginan James tidak dipenuhi, pemuda itu langsung ngambek, tidak mempedulikan Aileen, dan ujung-ujungnya berlagak mau memesan
James menurut. Dilepaskannya tubuh ramping kekasihnya itu. Lalu pasangan muda-mudi tersebut berjalan beriringan menuju wastafel. Setelah mencuci tangan terlebih dahulu, Aileen berinisiatif mengambilkan nasi bagi James dan dirinya sendiri.Dibukanya rice cooker di atas meja makan. Diambilnya nasi lalu diletakkannya pada dua buah piring kosong. Ditanyakannya pada sang kekasih apakah porsi nasi yang diperuntukkan baginya sudah cukup.James mengangguk. Dia sudah selesai mencuci tangan. Dilihatnya piringnya sudah berisi nasi dan gurami goreng bagian kepala dan separuh badan. Sedangkan separuh badan lainnya dan bagian ekor berada di piring kekasihnya.James tersenyum. Aileen memang sangat perhatian. Perempuan itu tahu bahwa kekasihnya tidak suka bagian ekor ikan. Setiap kali makan ikan goreng maupun bakar bersama James, dia selalu mengalah dengan menyantap bagian ekor dan separuh badan ikan.Mereka berdua makan langsung dengan memakai tangan. Lahap sekali. Sambal buatan Aileen terasa sekali
Sang menantu menggeleng. “Nggak ada, Ma. Segar semua cabenya.”“Kalau begitu, ikannya yang kurang segar,” kata Tina menyimpulkan. “Kamu belinya di mana? Jangan di pasar. Lebih baik beli ikan yang masih hidup di supermarket. Mahal sedikit tapi fresh.”“Iya, Ma. Belinya di supermarket, kok. Masih hidup juga. Terus Aileen minta pegawai supermarket menangkap ikan itu dan membersihkannya. Sam lihat juga waktu itu, Ma.”Tina masih tak puas mendengar pernyataan Aileen. Dicecarnya terus menantunya itu.“Terus kapan kamu belinya?”“Dua hari yang lalu, Ma.”“Dua hari yang lalu?!” pekik sang mertua kaget. “Itu namanya nggak fresh, Leen. Lain kali kalau beli ikan di supermarket, paling lama dua puluh empat jam kemudian harus dimasak. Biar nggak sakit perut kayak kamu tadi.”“Baik, Ma,” jawab Aileen dengan sikap menurut. Whatever you say, Mother in Law, batin perempuan itu sebal. Yang penting kebawelanmu segera berhenti. Kepalaku sakit rasanya dicecar banyak pertanyaan olehmu!“Jangan-jangan anakk
Hati istri Samuel itu berdesir. Dia dapat menduga kelanjutan kata-kata Tina. Perasaannya tiba-tiba menjadi sedih. Dia merasa memberi harapan kosong pada ibu kandung suaminya itu.Sementara itu Tina mengerjap-ngerjapkan matanya. Dia tak suka kelihatan lemah di hadapan orang lain. Setelah berhasil menenangkan diri, wanita itu melanjutkan kata-katanya, “Papa dan Mama sangat mengharapkan kehadiran penerus keluarga Manasye. Semoga kamu bisa segera mengandung anak Sam ya, Leen. Kehidupan perkawinan kalian pasti akan lebih berwarna kalau ada buah hati yang lucu. Sebanyak mungkin nggak apa-apa, deh. Nanti kalau kamu kesulitan mengasuh, Mama bisa carikan baby sitter. Juga pembantu rumah tangga untuk bersih-bersih.”“Iya, Ma. Terima kasih,” jawab sang menantu singkat.Ibu mertuanya tampak berpikir sejenak. “Atau…,” lanjut wanita itu kemudian. “Gimana kalau mulai sekarang saja kamu pakai pembantu, Leen? Supaya tidak terlalu cape membersihkan rumah. Sam juga tidak direpotkan. Pasangan suami-istri
Semenjak kejadian itu hubungan Aileen dan James renggang. Pemuda itu jadi sukar dikontak. Setiap kali sang kekasih meneleponnya, selalu tidak diangkat. Pesan WA yang dikirimkan pada pemuda itu pun dibaca saja tanpa dibalas.Hati Aileen sedih sekali. Hampir setiap hari dia menangis sendirian. Tak ada seorangpun yang dapat dijadikannya tempat mengadu. Bayangkan, bagaimana mungkin dia bercerita pada orang lain tentang kejadian memalukan yang terjadi tempo hari? Ibu mertuanya tiba-tiba datang saat dirinya sedang asyik bercinta dengan sang kekasih! Bahkan kepada Samuel pun dia tak berani mengungkapkan kegundahan hatinya.Meskipun suaminya itu dapat menduga tindak-tanduk istrinya di rumah mereka bersama James, tapi pria itu bersikap pura-pura tidak tahu. Tak pernah satu kalipun dia menyebut-nyebut nama pemuda itu di depan istrinya. Pun tak pernah menyinggung-nyinggung kegiatan Aileen selama ditinggal sendirian di rumah.Samuel seorang lelaki yang mempunyai integritas tinggi. Dia tak mau men
Samuel menganggukkan kepalanya. Dia lalu mengeluarkan sejumlah uang dari dalam dompetnya. Diberikannya pada James sebagai biaya untuk pengobatan luka-lukanya. James menerimanya sembari mengucapkan terima kasih. Kedua laki-laki itu sudah tak lagi menyimpan beban. Permasalahan di antara mereka kini sudah selesai.Samuel menutup pintu taksi. Dikatakannya pada sopir agar segera mengantar James dan Sheila ke rumah sakit terdekat. Tak lama kemudian mobil taksi itu meluncur meninggalkan rumah tersebut. Samuel merangkul istrinya mesra. Diajaknya wanita itu masuk ke dalam rumah.Begitu pintu ditutup, pasangan suami-istri itu saling berpelukan erat. “Sori ya, Sam,” ujar Aileen meminta maaf. “Aku memberimu kejutan yang tak menyenangkan seperti ini. Ini sebenarnya adalah ide dari psikiater yang kudatangi….”“Apa?!” seru suaminya kaget. “Kamu menemui psikiater?”Aileen mengangguk mengiyakan. Dia lalu menjelaskan, “Aku menemui jalan buntu, Sam. Nggak tahu lagi gimana caranya memulihkan kejantananmu
Suatu sore Samuel pulang dari kantor dalam keadaan lelah sekali. Hari ini perundingan dengan pihak supplier bahan baku pabrik peralatan dapur miliknya berjalan alot dan belum mencapai kata sepakat. Persaingan penjualan di pasar semakin ketat. Pembeli semakin jeli dalam memilih produk. Harga dan kualitas menjadi poin utama dalam membeli produk peralatan dapur. Oleh karena itulah selama beberapa tahun ini perusahaan milik Ruben tak menaikkan harga jual produk dengan tujuan agar tidak ditinggalkan konsumen. Meskipun margin yang dihasilkan tipis sekali, tapi mereka tetap berusaha menghasilkan produk dengan kualitas terbaik namun dengan harga terjangkau. Sayangnya tadi pihak supplier berkata bahwa ketersediaan bahan baku semakin menipis dan biaya transportasi untuk memperolehnya semakin mahal. Oleh karena itu mereka terpaksa harus menaikkan harga jual bahan baku kepada pabrik milik Ruben. Karena tak tercapai kesepakatan, maka perundingan dengan pihak supplier tersebut harus dilanjutk
Setelah mengatakan hal itu, mantan kekasih James tersebut menghela napas panjang. Terbayang kembali dalam benaknya ketika pertama kali memergoki pemuda itu berjalan dengan mesra sambil merangkul Yashinta. Selang beberapa waktu kemudian eh, dia bertemu kembali dengan pasangan itu tapi dalam keadaan digiring pihak yang berwajib akibat dugaan kepemilikan narkoba!Benar-benar ironis. Apakah ini hukuman yang harus dijalani James akibat menelantarkannya dalam keadaan hamil?Ah, tapi dia kan nggak tahu aku hamil, cetus Aileen dalam hati berusaha pikiran buruk dalam benaknya. Sudahlah. James adalah masa lalu bagiku. Tak berarti apa-apa lagi, batin wanita itu memutuskan. Fokusku sekarang adalah mencari kesembuhan buat suamiku.Akhirnya Aileen tak lagi membahas tentang pemuda itu dengan psikiater. Dia kembali mengeluarkan uneg-unegnya tentang Samuel.“Meskipun kondisi suami saya itu sudah berlangsung lama, tapi saya punya keyakinan masih ada harapan untuk membuatnya menjadi laki-laki seutuhnya
Ah, sudahlah, pikir Aileen tak peduli. Cuek aja kalau aku nanti melewati restoran James. Nggak usah noleh kanan-kiri. Jalan santai aja. Pandangan lurus ke depan. Kayak pake kacamata kuda!Demikianlah perempuan itu menguatkan batinnya untuk melewati tempat kerja pemuda yang pernah mengisi relung hatinya yang terdalam. "Let's go!" tegasnya pada dirinya sendiri.Sesampainya di ujung eskalator, dia lalu melangkah dengan mantap dan penuh rasa percaya diri. Dilewatinya koridor mal yang kanan-kirinya terdapat restoran-restoran yang menjual berbagai menu masakan kelas menengah keatas. Pengunjung tidak terlalu ramai karena waktu itu sudah lewat jam makan siang.Tiba-tiba pandangan Aileen terarah pada sebuah restoran di sebelah kiri depan yang dikerumuni beberapa orang laki-laki berbadan tegap. Pakaian yang dikenakan orang-orang itu biasa saja. Tapi sikap mereka yang sangat serius begitu menarik perhatian.Seketika itu juga perasaan Aileen menjadi tidak enak. Dia menyadari bahwa restoran terseb
Begitu keluar dari ruang ibadah, Aileen berjalan menuju ke kantin. Dia merasa haus dan ingin membeli minuman. Ketika melewati papan pengumuman gereja, perempuan itu berhenti sejenak untuk mengetahui informasi terkini yang berkaitan dengan tempat ibadahnya tersebut. Tiba-tiba pandangannya terarah pada sebuah poster berwarna biru terang yang berjudul Tips-tips Jitu Menjaga Keharmonisan Pasutri. Judul tersebut membuat Aileen semakin tertarik untuk membaca lebih lanjut. Ternyata poster itu merupakan promosi tentang seminar rumah tangga yang akan diadakan di aula gereja pada hari Minggu depan. Narasumbernya adalah seorang psikiater yang berpengalaman dalam menangani persoalan-persoalan yang kerap dihadapi pasangan suami-istri.Aileen menatap foto wajah psikiater tersebut dengan rasa ingin tahu. Seorang perempuan berusia sekitar lima puluh tahunan dengan rambut pendek sebahu, wajah tirus, dan sorot mata bijaksana. Senyuman yang tersungging dari bibirnya tampak pas. Tidak terlalu lebar nam
Percobaan ketiga itu lagi-lagi berujung pada hal yang sama seperti percobaan-percobaan sebelumnya. Kejantanan Samuel sama sekali tidak bangkit. Pria itu pun lagi-lagi menstimulasi bagian-bagian intim tubuh Aileen agar istrinya itu mencapai puncak kenikmatan.Hebatnya Aileen tak putus asa. Beberapa hari kemudian wanita itu membuatkan suaminya ramuan jamu yang menurut testimoni para pria di internet mampu membangkitkan kejantanan mereka hingga membuat pasangan klepek-klepek."Apa ini, Sayang?" tanya sang suami saat disodori satu gelas besar minuman berwarna tidak jelas. Bagaikan kombinasi antara coklat muda dengan hijau tua. Samuel menatap cairan tersebut dengan perasaan jijik."Jamu ajaib buatmu, Sayang," jawab Aileen sembari menatap lembut suami tercintanya itu.Tatapan khas istrinya itu selalu membuat hati Samuel tersentuh. Haizzz..., keluhnya dalam hati. Penampakan ramuan itu saja sudah membuatku merinding. Gimana harus meminumnya? Bisa-bisa aku mual dan muntah-muntah!"Aku sudah m
Dua hari kemudian Samuel memberitahu istrinya bahwa dia ditugaskan sang ayah untuk mengunjungi klien-klien besar dan loyal mereka di Bali selama tiga hari."Ini merupakan kunjungan rutin setiap tahun, Sayang," kata pria itu menjelaskan. "Biasanya Papa sendiri yang pergi. Tujuannya untuk memantau kinerja manajer marketing sekaligus menjalin hubungan baik dengan hotel-hotel, restoran-restoran, dan kafe-kafe yang biasa membeli produk-produk peralatan dapur pabrik kita. Persaingan di bisnis ini semakin ketat sekarang. Jadi menjalin tali silaturahmi yang intens dengan klien-klien berpotensi mempertahankan loyalitas mereka untuk tetap memakai produk-produk buatan kita."Aileen manggut-manggut tanda mengerti. Apalagi kalau yang datang berkunjung adalah anak si bos yang merupakan pewaris tunggal perusahaan? Klien-klien itu pasti lebih merasa dihargai daripada sekadar dikunjungi oleh manajer marketing biasa! pikir wanita itu jeli."Kamu pergi saja, Sayang. Aku nggak apa-apa kok, tinggal sendir
Hari-hari selanjutnya Aileen semakin bersikap mesra terhadap Samuel. Dalam hati wanita itu sama sekali tak ada perasaan merendahkan suaminya yang belum mampu menunjukkan keperkasaannya sebagai seorang laki-laki itu.Perempuan itu cukup bahagia menikmati stimulasi-stimulasi dari sang suami dalam bentuk lain. Dia senang pria itu berusaha membuatnya mencapai puncak kepuasan dengan berbagai cara meskipun tanpa melibatkan pedang pusakanya.Akan tetapi tak pelak perasaan rendah diri Samuel masih tergambar jelas di raut wajahnya setiap kali berhubungan intim dengan sang istri. Hal itu justru membuat Aileen semakin terpacu untuk mencoba cara lain demi memulihkan kemampuan 'adik kecil' pria yang dicintainya itu.Pada suatu malam Samuel dikejutkan lagi oleh Aileen. Istrinya itu mengajaknya menonton film porno!"What?! Kamu dapet dari mana?" seru pria itu terperanjat.Matanya terbelalak lebar. Tak disangkanya sang istri yang kelihatannya alim itu bisa mengakses tontonan semacam itu.Aileen menye
Setengah jam kemudian Samuel memasuki kamar tidur utama di lantai dua. Kamar yang dulu ditempatinya sendirian, namun akhirnya dihuninya berdua dengan Aileen semenjak pulang kembali dari rumah orang tua istrinya itu. Ketika Samuel membuka pintu kamar, penerangan di dalamnya tampak remang-remang. Hanya beberapa lampu downlight yang dinyalakan.Harum bunga lavender menggugah indra penciumannya. Suami Aileen itu sangat menyukainya. Wanginya lembut namun seksi. Selanjutnya tatapan pria itu mengarah pada ranjang yang sudah ditata dengan rapi. Kelopak-kelopak bunga mawar merah dirangkai dengan indah membentuk hati besar di tengah-tengah peraduan. Samuel tersenyum penuh sukacita. Senang sekali rasanya melihat sang istri berupaya maksimal di malam pertama mereka akan melakukan hubungan intim. Dia menoleh kesana-kemari. Memanggil-manggil nama Aileen dengan nada suara yang teramat mesra.Tiba-tiba muncullah sosok orang yang dicari-carinya. Aileen keluar dari dalam kamar mandi dengan berlenggak-