Pedang Lord of Pollution berwarna merah gelap, dengan keempat sisinya bergigi gergaji. Jillian membayangkan pedang itu lebih mirip gada perang dari pada pedang. Jillian kembali mengangkat perisainya untuk bertahan dan empat sihir pedang hitam tercipta lagi.
Menghilang.
Lord of Pollution kembali muncul dengan siap mengayunkan pedangnya secara vertikal. Jillian bersiap menahan dengan perisainya, tapi Jillian sekilas melihat perubahan bentuk dari pedang Lord of Pollution itu. Gigi gergaji itu tampak mengendur, keempat sisinya pun juga merenggang. Jillian membuka matanya lebar-lebar, pedang itu berubah menjadi cambuk dengan empat cabang dan setiap cabanya penuh dengan gigi gergaji yang tajam.
Jillian kini memilih menghindar dari cambung itu. Tapi bukannya menghindar, Jillian malah maju ke depan dengan memperkirakan kelemahan dari cambuk itu dari jarak dekat. Serangan Jillian ditahan oleh Lord of Pollution, ia merasakan kepadatan pada keempat batangnya cambuk itu. Se
Lord of Pollution terus bergerak dengan cepat dan meski Jillian bisa mengimbangi kecepatan itu, tak satu pun ada yang mendominasi dalam pertarungan. Sungguh cambuk-cambuk hidup itu benar-benar susah dihindari oleh Jillian. Ia lebih sering menepis serangan cambuk-cambuk itu dengan perisainya. Sedangkan Lord of Pollution selalu saja dibuat kewalahan oleh serangan-serangan pedang hitam Jillian.Menghilang.Jillian muncul di depan Lord of Pollution, kali ini dia tidak mencoba mengayunkan pedangnya tapi dia membenturkan perisainya. Kembali keempat cabang cambuk itu menahan serangan Jillian dan cambuk itu memecut hingga menjalar seperti ular, Jillian kembali mundur.Pertarungannya kali ini benar-benar tidak memiliki celah, kedua serangan selalu seimbang dan tak saling mengenai.Kini cambuk-cambuk itu mulai mengendur, tertarik mundur, dan kembali ke wujud pedang dengan empat sisinya.“Aku yakin kamu bukan dari Anora, tidak ada satu pun Kesatria Anor
“Sacha!!! Sacha!!!” teriak Mika dan Beryl dengan penuh kekhawatiran. Mika berjalan dengan kaki diseret, luka kakinya memang tidak bisa membuatnya berjalan baik. Seolah tidak peduli dengan rasa sakit di kakinya, Mika memaksakan berjalan bahkan ingin berlari. Beryl yang melihat Mika mencoba pergi maka langsung menahan Mika.“Tidak! Tenanglah, kamu tidak bisa pergi,” ucap Beryl.“Kalau begitu tolong selamatkan Sacha.”Beryl menggelengkan kepala, rasanya sangat berat untuk tidak pergi, tapi melihat serangan fatal yang menusuk tubuh Sacha dan dampak dari Death Breaker-nya, Beryl tidak yakin bisa menyelamatkannya. Anatasia masih perlu pertolongan, bahkan Mika pun harus di obati. Beryl mau tidak mau harus melakukan triase— pemilihan prioritas pada korban.“Khahahaha.... kalian sungguh menghibur. Tapi ini bukan yang paling menghibur. Dan kau,” Lord of Pollution menunjuk kepada Beryl, “Akan kubiarkan heal
Pasukan The Horn sebenarnya mendominasi pertarungan pada gelombang pertama musuh. Hobgoblin dan orc yang mereka lawan tidaklah menyulitkan. Meskipun pasukan The Horn yang paling sedikit, mereka tetap memenangkan pertahanan di sisi kiri. Tapi kondisi tiba-tiba berubah ketika monster-monster bersayap muncul dari gates besar di langit.Kanta benar-benar tidak menyangka ribuan makhluk valkryie yaitu ras dari Seahigh, tiba-tiba muncul. Perasaan Kanta mulai terasa buruk, Seahigh adalah tempat di mana Lord of Sky tinggal, dan gerbang monster itu muncul pasti atas sebab dari kedatangan Lord of Sky.Pasukan The Horn yang dipimpin oleh Kanta dan pasukan elf yang dipimpin oleh Komandan Veren— Komandan Pasukan Darat dari Kerajaan Elace, mulai terdesak oleh serangan-serangan valkryie. Sisi kiri formasi aliansi mengalami kewalahan dari serangan udara, sedangkan sisi kanan formasi aliansi mengalami kewalahan dari ribuan pasukan musuh gelombang kedua.Akhirnya pun rencana
Ketika tiupan trompet itu berhenti, emosi Jillian yang sempat tenang kini kembali dipenuhi kemarahan.Menghilang.Jillian muncul di atas Lord of Pollution yang terbaring di tanah, delapan pedang Jillian langsung melesat ke tubuh Lord of Pollution, beberapa berhasil menancap pada tubuh atau kakinya dan beberapa yang lain berhasil ditahan dengan cambuk. Jillian mengayunkan pedangnya tapi cambuk lebat Lord of Polution dari tangan menahan serangan Jillian dengan mudah.Dada hingga perut Lord of Pollution yang tertebas mulai menumbuhkan cambuk-cambuk yang lebat. Seiring dengan tumbuhnya, cambuk-cambuk itu bergerak perlahan ke Jillian. Jillian merasakan hal buruk jika sampai cambuk-cambuk itu menjeratnya. Lebih dari kekhawatiran itu, Jillian masih belum menemukan celah bagaimana mengalahkan Lord of Pollution, semakin banyak luka yang diterimanya malah semakin banyak darah yang berubah menjadi cambuk-cambuk hidup.“Khahaha kau pikir bisa membunuhku?”
Luka gores di lengan Jillian bukanlah apa-apa, tapi ia akui bahwa serangan tadi juga terasa mengarah pada dirinya. Bagaikan sekali tepuk mendapatkan dua lalat, panah yang ditembakkan itu juga bermaksud mengenai dirinya. Di kejauhan dari arah anak panah itu melesat, terlihat dua sosok samar-samar, dan Jillian tak tahu siapa sosok itu. Tanpa banyak memikirkan hal yang lain, Jillian bergegas menuju Issac. Dua rekannya telah dikalahkan dan Lord of Beast harus membayar itu.Baru saja beberapa langka berjalan tiba-tiba insting Jillian menarik mundur kepalanya. Seorang muncul dan langsung mencoba menyayat leher Jillian. Seorang itu merupakan elf dengan jubah yang terlihat seperti bangsawan. Dia terlihat seperti pria paruh baya, di lengannya terdapat senjata berbentuk cakar dengan tiga kuku besi panjang mirip pisau, dan senjata itu hampir saja menyayat leher Jillian. Ia tidak mengenal siapa elf itu dan bahkan tampangnya bukan mirip seorang dari pasukan alinasi.“Munginka
Jillian muncul di balik punggung Lord of Beast, dua pedang Jillian siap menebas leher monster itu, tapi sayang sisa dua lengan Lord of Beast mampu menahan serangan Jillian. Kini Jillian, Issac, Ohan dan Axerorc The Lord of Beast, mereka saling terkunci pergerakannya. Sahura pun seperti tak melewatkan kesempatan ini, ia menembakkan anak panahnya. Lord of Beast melihat anak panah itu, tapi dia sendiri sudah tidak bisa lagi menghindarinya. Anak panah itu berhasil menembus perut Lord of Beast dari samping.“Khaaa...” Lord of Beast mendorong tiga lawannya hingga mundur ke belakang.“Ini mulai menyebalkan,” gumam Lord of Beast sambil mengecek luka di perutnya.Jillian dan Issac mundur ke posisi Mika, Jillian bertanya “Bagaimana kondisi yang lain?”“Ketua... Beryl dan Sacha” Mika sangat jarang sekali memanggil Jillian dengan panggilan Ketua.“Aku tahu... tapi bagaimana yang lain?” Jillian tahu ko
Lorong gelap dengan setitik cahaya terlihat sangat jauh, tapi dalam satu langkah saja Jillian telah sampai di ujung cahaya itu. Matanya silau oleh cahaya di sekitarnya tapi sekejap pula penglihatan Jillian kembali seperti semula.Jillian tiba di tempat yang berbeda dan entah di mana, tidak ada lagi bentang sabana yang luas, tidak ada lagi suara dentingan logam dalam peperangan, dan tidak ada langit gelap seperti di Darkcold. Ia tiba di sebuah hutan di mana langit begitu cerah dan di belakangnya menjulang gunung yang sangat tinggi.“Mika!” Jillian berteriak ketika melihat Mika yang sudah terhunus oleh cambuk Lord of Pollution.Kemudian cambuk itu menghempasnya dan melepaskan tusukan yang menusuk perut Mika.Menghilang.Jillian menangkap tubuh Mika yang hampir terbanting ke tanah. Ia memeluk Mika dengan penuh harapan agar Mika tidak meninggalkannya. Tapi Mika sekarat, tubuhnya penuh dengan luka, tangan kanannya telah putus dari siku ke ba
“Hunter peringat pertama di Inggris dan peringkat kedua di Prancis. Lemah,” ucap Jillian.Dua orang terbaring di lantai dengan penuh keringat, tubuh mereka tidak terluka parah hanya ada sedikit luka memar dan tidak fatal.“Ini semua gara-gara rencana bodohmu! Kau hanya menjadikanku umpan,” gerutu Mika.Sacha tidak terima, “Kau sendiri tidak segera menyerangnya, kau hanya berdiri diam.”“Apa kalian terluka? Apa kalian perlu istirahat karena lelah? Atau kita berhenti saja karena kalian hunter lemah?” ucap Jillian dengan penuh keangkuhan.“Sial, kami tak akan berhenti hanya gara-gara luka seperti ini,” Mika bangkit.“Luka bisa disembuhkan tapi kematian tidak bisa dibangkitkan,” Sacha juga bangkit.“Kuberi tahu beberapa hal. Sacha, aku menyukai orang sepertimu, orang yang menimbang-nimbang rencana untuk bergerak tap improvisasimu sangat buruk. Sedangkan Mika, ka