"Dia terlihat seperti bidadari di kampus ini""Apa yang sedang dilakukan pecundang itu di samping wanita cantik? Bagaimana dia bisa berjalan dengan bidadariku? Aku benar-benar ingin memukulnya!""Mungkin saja dia sedang membantu bidadari itu untuk membuang sampah. Wanita itu terlihat sangat baik dan mungkin dia terlalu malu untuk langsung memberinya uang, sehingga dia membiarkan dia membantu membuang sampah dan memberikannya kesempatan untuk mendapatkan uang."Elmira yang mengenakan pakaian baru seperti tubuhnya yang bercahaya. Dia hanya duduk dengan diam di baris terakhir, sambil menarik perhatian dari orang lain."Ini ..." Terdengar sebuah suara wanita yang mencurigakan di samping Elmira. Ketika melihat Elmira menoleh, mulutnya terbuka karena terkejut, "Elmira! Apa ini benar-benar kamu!""Eh, Nanda, kamu juga datang kesini." Elmira menyapa Nanda. Nanda adalah teman dari kampung halamannya dan mereka berdua datang dari sebuah desa kecil di bengkulu. Perbedaannya adalah keluarga Elmi
"Nanda, Nanda, kamu tidak perlu berbicara dengan pecundang seperti dia, karena itu hanya membuang waktumu saja." Seorang pria yang berpakaian dominan berjalan ke arah Nanda dan secara spontan memeluk pinggang Nanda.Ketika melihat pria itu, mata Kevin menyusut, karena orang itu bukanlah orang lain, melainkan anak muda yang paling kaya di kelasnya, romi, dia adalah orang yang dipermalukan oleh Kevin di siaran langsung milik Wina yang menggunakan nama samaran "Tanpa Nama"."Sayangku, kenapa kamu baru datang, aku sudah lama menunggu." Kata Nanda dengan nada centil, lalu menatap Kevin dan bertanya kepada Romi, "Sayangku, apakah kamu kenal dengan orang ini?""Tentu saja aku mengenalnya, dia adalah orang yang sering aku ceritakan padamu, pecundang yang paling miskin di kelasku, tetapi tidak hanya di kelas aku saja, melainkan di kampus dia paling miskin!""Hah, apa dia orang yang selalu kamu bicarakan bahwa dia hanya mempunyai uang puluhan ribu saja? Dan sisa waktunya hanya digunakan untuk b
"Masuk akal bagi orang yang miskin yang ingin belajar dengan giat, tetapi jika ingin mendapatkan kekayaan melalui orang yang kaya, dunia tidak sebaik itu bukan?""Jika kamu tidak punya uang, jangan mengikuti gaya orang lain yang mengenakan pakaian dari butik, lebih baik kamu mengenakan pakaian yang murahan saja, karena itu sangat pantad untukmu. Untuk apa kamu begitu sombong? Semakin kamu ingin mengenakan pakaian yang lebih bagus, itu membuktikan bahwa kamu sangat sombong ..."Sebenarnya, Elmira selalu mendengar kata-kata yang lebih kejam dari Nanda selama berteman dengannya. Jika hanya dia sendirian saja yang dihina dia masih bisa menerimanya, hanya saja Elmira tidak bisa menerima bahwa Nanda juga menghina Kevin.Wajah Elmira yang kecil memerah karena marah. Dia biasanya tidak bisa memarahi orang sama sekali, apalagi saat ini sedang menghadapi mulut Nanda yang kejam. Dia ingin menentangnya, tetapi dia tidak bisa berbicara, bahkan meskipun bisa berbicara, dia juga tidak tahu bagaimana
"Sayangku, berapa banyak uang yang sudah kamu donasikan di kampus kita?" Tanya Nanda kepada Romi dengan manis."Tidak banyak, aku hanya menyumbangkan 2 juta saja." Kata Romi dengan santai. Sebenarnya, Romi tidak ingin menyumbangkan uang 2 juta ini. Karena baginya uang 2 juta ini lebih baik digunakan untuk mencari wanita di kota dan bermain dengan mereka!Tapi dia merasa enggan jika dirinya tidak melakukan donasi di kampus, harga dirinya bisa hancur seketika. Karena mahasiswa disana sudah tahu bahwa dia adalah orang kaya di jurusannya."2 juta itu sudah terbilang besar dan donasi kamu sudah masuk ke dalam peringkat 50 besar!" Nanda berbalik dan menatap Elmira, kemudian bertanya dengan sengaja, "Elmira, berapa banyak yang sudah kamu donasikan? Kamu juga berasal dari desa terpencil sana dan saat ini mereka membutuhkanmu untuk menunjukkan belas kasihmu.""Aku telah menyumbangkan uanh 50 ribu." Kata Elmira sambil menundukkan kepalanya dengan malu."Apa, aku tidak salah mendengarnya bukan,
"Apa yang kamu bicarakan! Apakah kamu sedang cari mati?" Kata Romi dengan marah."Aku ingat bahwa ketika aku sedang melihat siaran langsung, ada satu akun yang bernama Jidan berkata dengan marah dan membandingkan hadiahnya dengan akun bernama Tanpa Nama, lalu mengira dirinya yang hanya mengirimkan lima buah singa merasasudah sangat luar biasa, tetapi pada akhirnya, setelah "Tanpa Nama" mengirimkan sebelas buah kapal pesiar, kamu sudah takut dan akhirnya menjadi patung bisu yang diam-diam menyelinap keluar. Tuan muda Romi, apakah kamu kenal dengan pengecut itu?""Kevin, kamu ..." Romi mengepalkan tinjunya dengan marah, tetapi dia tidak berani memukul Kevin. Dia biasanya meminta bantuan dari orang lain untuk berkelahi dan saat ini, dia hanya bisa menatap Kevin dengan marah."Tidak perlu basa-basi lagi, mari kita undang teman sekelas kita yang telah menyumbangkan uang lebih dari 1 juta naik ke atas panggung untuk memberikan pidato dan foto bersama!" Kata pembawa acara di atas panggung de
Setelah tidak ada orang yang naik ke atas panggung untuk berpidato, pembawa acara mulai berbicara dan melanjutkan ke acara berikutnya."Oke, mari kita foto bersama sekarang, karena tempatnya tidak terlalu luas, kita hanya bisa mengundang 10 mahasiswa yang berdonasi paling banyak untuk berfoto bersama. Mohon maaf untuk mahasiswa yang tidak naik ke atas panggung dan untuk selanjutnya saya akan membacakan daftar nama berikut ini ...""Dani menyumbangkan uang 2 juta.""Romi menyumbangkan uang 2,5 juta.""Dong Shu menyumbangkan uang 2,7 juta.""Sayangku, kamu dipanggil!" Nanda mengingatkan Romi dengan semangat, lalu meraih lengan Romi, "Aku juga ingin naik ke atas panggung untuk berfoto, sayangku, bisakah aku ikut bersamamu?"Nanda ingin terus bersama Romi dan menunjukan kepada teman kelasnya bahwa dirinya juga termasuk orang yang berdonasi paling tinggi, dia akan mendapatkan keuntungan besar, apa lagi foto bersama ini sangat berguna dalam banyak hal, bahkan jika diunggah ke media sosial u
Tetapi pada akhirnya, tidak ada orang yang datang ke atas panggung dan semua orang mengira bahwa Tuan muda yang kaya itu tidak hadir hari ini, sehingga mereka tampaknya merasa sangat kecewa.Kevin duduk di baris terakhir. Dia sengaja menutupi wajahnya dengan tangannya. Saat ini, dia merasa lega dan masih ada perasaan bersalah di dalam hatinya, seolah-olah dia telah mempermainkan begitu banyak orangPembawa acara mulai mengatur posisi orang-orang di atas panggung untuk berfoto bersama. Panggungnya kecil dan semuanya berdiri berbaris menghadap fotografer yang ada di bawah panggung.Romi menyumbangkan uang yang paling sedikit, sedangkan Nanda hanya bisa berdiri di sampingnya. Jika sedikit saja bergeser, dia mungkin akan terjatuh dari atas panggung.Semuanya sudah berdiri dengan barisan rapih dan Nanda merapikan rambutnya. Dia merangkul lengan Romi dan wajahnya dipenuhi dengan senyuman yang bangga.Dia sengaja menatap Elmira yang sedang duduk di bawah panggung, dengan seringai di wajahnya
"Baiklah, mari kita foto bersama sekarang. Kevin, kamu adalah orang pertama yang menyumbangkan donasi terbesar, silahkan anda berdiri di posisi tengah!""Oh, baiklah." Ketika Kevin melihat Elmira yang sedang melihat dirinya dengan kedua mata besarnya dengan rasa tidak percaya, dia bertanya kepada pembawa acara, "Bisakah aku mengajak temanku naik ke atas panggung?""Tentu saja!" Jawab pembawa acara tanpa memikirkannya. Kevin mengucapkan terima kasih, lalu turun ke bawah dan menarik Elmira ke atas panggung."Semuanya tolong sedikit bergeser ke samping!" Yang lain mulai menyisihkan posisi tengah untuk Kevin dan Elmira.Dengan posisi seperti, Nanda yang berdiri di tepi hampir saja tidak memiliki tempat."Nona, lebih baik anda turun ke bawah, di sini tidak ada tempat untukmu!" Kata seorang gadis dengan sopan."Tidak, aku ingin ikut foto bersama!" Kata Nanda dengan keras kepala.Dia baru saja mendengar bahwa Kevin merupakan Tuan muda yang kaya yang telah menyumbangkan uang 150 juta, nanda d
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan