Ketika Dinda dan Mario melontarkan kata-kata yang kejam, Elmira merasa sangat takut di hatinya, sedangkan Kevin dan Ciko malah merasa sangat konyol, apakah kedua orang ini sakit jiwa? Butik ini milik bos ku sendiri, sedangkan kamu datang kesini hanya untuk membandingkan siapa yang bisa membeli lebih banyak pakaian bukan? Benar-benar menarik.Tentu saja, Kevin juga tidak akan ada orang yang mengetahuinya, karena dia sekarang masih tidak ingin membiarkan siapapun tshu tentang identitasnya, terutama Elmira."Jangan kira aku tidak tahu, bahwa kamu hanya punya uang dari lotre saja. Terakhir kalinya, kamu sudah menyumbangkan uang kira-kira 150 juta dan aku rasa kamu sudah tidak punya banyak uang lagi bukan?" Dinda berkata sambil menyeringai.Setelah selesai berbicara, Dinda mengulurkan tangannya dan menunjuk ke arah rok yang ingin dia beli, "Aku mau membeli ini, tolong bungkuskan untukku." Dia berbicara kepada Ciko"Apakah Anda ingin membeli ini, Tuan?" Ciko sengaja untuk bertanya pada Mari
"Iya, aku tidak bisa bertaruh dengan kalian lagi." Kata Kevin kepada Dinda dengan acuh tak acuh. Dia merasa Dinda seperti wanita yang memiliki dendam sekarang."Jangan berpikir bahwa kamu sudah merasa luar biasa hanya karena sudah memenangkan lotre dengan hadiah lebih dari 200 juta. Kamu hanyalah orang yang rendah di mataku, mengerti?" Mario menunjukkan ibu jarinya dengan bangga pada Kevin dan kemudian melihat ke arah Ciko, "Hari ini kami telah menghabiskan lebih dari 10 juta di tempat kalian. Meskipun di sini adalah butik pakaian wanita kelas atas, tetapi juga tidak banyak orang yang bisa berbelanja seperti kami bukan? Bos kalian juga sangat aneh, kami telah berbelanja begitu banyak pakaian dan dia tidak ingin bertemu dengan kami!""Hah ..." Ciko tanpa sadar menatap ke arah Kevin, kemudian dia hanya melihat Kevin menggelengkan kepalanya dengan pelan. Ciko berkata kepada Mario dengan tersenyum, "Bos kami tidak ada di sini hari ini, maaf.""Baiklah kalau begitu." Mario masih ingin mema
"Wanita cantik, sebuah kehormatan bagiku jika bisa berdansa denganmu!" Kevin menegakkan dadanya, lalu mengulurkan tangannya ke Elmira dengan cakap.Elmira terkejut, lalu tersenyum tipis dan menyerahkan tangannya yang lembut pada Kevin, "Baiklah aku akan memberikanmu satu kali kesempatan berdansa denganku."Saat ini, Elmira merasa dirinya seperti seorang wanita yang mewah. Tidak ada orang yang pernah memberinya perasaan seperti ini dan kesan baiknya terhadap Kevin bertambah lagi.Kevin menggandeng tangan Elmira dan nyatanya mereka tidak jadi berdansa. Dia malah tertawa dan berlari sepanjang jalan. Setelah keluar dari butik mewah itu, Ciko melihatnya sampai sedikit merasa senang, lalu tersenyum dan bergumam, "Mereka adalah pasangan yang bisa membuat orang merasa iri."Kevin awalnya ingin memesan taksi untuk kembali ke asrama, tetapi Elmira berkata bahwa dia ingin naik bus. Di dalam bus, ada dua orang yang duduk di baris terakhir. Kevin menggenggam tangan Elmira. Rambut Elmira yang wangi
"Dia terlihat seperti bidadari di kampus ini""Apa yang sedang dilakukan pecundang itu di samping wanita cantik? Bagaimana dia bisa berjalan dengan bidadariku? Aku benar-benar ingin memukulnya!""Mungkin saja dia sedang membantu bidadari itu untuk membuang sampah. Wanita itu terlihat sangat baik dan mungkin dia terlalu malu untuk langsung memberinya uang, sehingga dia membiarkan dia membantu membuang sampah dan memberikannya kesempatan untuk mendapatkan uang."Elmira yang mengenakan pakaian baru seperti tubuhnya yang bercahaya. Dia hanya duduk dengan diam di baris terakhir, sambil menarik perhatian dari orang lain."Ini ..." Terdengar sebuah suara wanita yang mencurigakan di samping Elmira. Ketika melihat Elmira menoleh, mulutnya terbuka karena terkejut, "Elmira! Apa ini benar-benar kamu!""Eh, Nanda, kamu juga datang kesini." Elmira menyapa Nanda. Nanda adalah teman dari kampung halamannya dan mereka berdua datang dari sebuah desa kecil di bengkulu. Perbedaannya adalah keluarga Elmi
"Nanda, Nanda, kamu tidak perlu berbicara dengan pecundang seperti dia, karena itu hanya membuang waktumu saja." Seorang pria yang berpakaian dominan berjalan ke arah Nanda dan secara spontan memeluk pinggang Nanda.Ketika melihat pria itu, mata Kevin menyusut, karena orang itu bukanlah orang lain, melainkan anak muda yang paling kaya di kelasnya, romi, dia adalah orang yang dipermalukan oleh Kevin di siaran langsung milik Wina yang menggunakan nama samaran "Tanpa Nama"."Sayangku, kenapa kamu baru datang, aku sudah lama menunggu." Kata Nanda dengan nada centil, lalu menatap Kevin dan bertanya kepada Romi, "Sayangku, apakah kamu kenal dengan orang ini?""Tentu saja aku mengenalnya, dia adalah orang yang sering aku ceritakan padamu, pecundang yang paling miskin di kelasku, tetapi tidak hanya di kelas aku saja, melainkan di kampus dia paling miskin!""Hah, apa dia orang yang selalu kamu bicarakan bahwa dia hanya mempunyai uang puluhan ribu saja? Dan sisa waktunya hanya digunakan untuk b
"Masuk akal bagi orang yang miskin yang ingin belajar dengan giat, tetapi jika ingin mendapatkan kekayaan melalui orang yang kaya, dunia tidak sebaik itu bukan?""Jika kamu tidak punya uang, jangan mengikuti gaya orang lain yang mengenakan pakaian dari butik, lebih baik kamu mengenakan pakaian yang murahan saja, karena itu sangat pantad untukmu. Untuk apa kamu begitu sombong? Semakin kamu ingin mengenakan pakaian yang lebih bagus, itu membuktikan bahwa kamu sangat sombong ..."Sebenarnya, Elmira selalu mendengar kata-kata yang lebih kejam dari Nanda selama berteman dengannya. Jika hanya dia sendirian saja yang dihina dia masih bisa menerimanya, hanya saja Elmira tidak bisa menerima bahwa Nanda juga menghina Kevin.Wajah Elmira yang kecil memerah karena marah. Dia biasanya tidak bisa memarahi orang sama sekali, apalagi saat ini sedang menghadapi mulut Nanda yang kejam. Dia ingin menentangnya, tetapi dia tidak bisa berbicara, bahkan meskipun bisa berbicara, dia juga tidak tahu bagaimana
"Sayangku, berapa banyak uang yang sudah kamu donasikan di kampus kita?" Tanya Nanda kepada Romi dengan manis."Tidak banyak, aku hanya menyumbangkan 2 juta saja." Kata Romi dengan santai. Sebenarnya, Romi tidak ingin menyumbangkan uang 2 juta ini. Karena baginya uang 2 juta ini lebih baik digunakan untuk mencari wanita di kota dan bermain dengan mereka!Tapi dia merasa enggan jika dirinya tidak melakukan donasi di kampus, harga dirinya bisa hancur seketika. Karena mahasiswa disana sudah tahu bahwa dia adalah orang kaya di jurusannya."2 juta itu sudah terbilang besar dan donasi kamu sudah masuk ke dalam peringkat 50 besar!" Nanda berbalik dan menatap Elmira, kemudian bertanya dengan sengaja, "Elmira, berapa banyak yang sudah kamu donasikan? Kamu juga berasal dari desa terpencil sana dan saat ini mereka membutuhkanmu untuk menunjukkan belas kasihmu.""Aku telah menyumbangkan uanh 50 ribu." Kata Elmira sambil menundukkan kepalanya dengan malu."Apa, aku tidak salah mendengarnya bukan,
"Apa yang kamu bicarakan! Apakah kamu sedang cari mati?" Kata Romi dengan marah."Aku ingat bahwa ketika aku sedang melihat siaran langsung, ada satu akun yang bernama Jidan berkata dengan marah dan membandingkan hadiahnya dengan akun bernama Tanpa Nama, lalu mengira dirinya yang hanya mengirimkan lima buah singa merasasudah sangat luar biasa, tetapi pada akhirnya, setelah "Tanpa Nama" mengirimkan sebelas buah kapal pesiar, kamu sudah takut dan akhirnya menjadi patung bisu yang diam-diam menyelinap keluar. Tuan muda Romi, apakah kamu kenal dengan pengecut itu?""Kevin, kamu ..." Romi mengepalkan tinjunya dengan marah, tetapi dia tidak berani memukul Kevin. Dia biasanya meminta bantuan dari orang lain untuk berkelahi dan saat ini, dia hanya bisa menatap Kevin dengan marah."Tidak perlu basa-basi lagi, mari kita undang teman sekelas kita yang telah menyumbangkan uang lebih dari 1 juta naik ke atas panggung untuk memberikan pidato dan foto bersama!" Kata pembawa acara di atas panggung de
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"