Setelah menjadi anggota lingkaran pertemanan mereka, keluarga Raven menjadi sangat berkembang karena informasi dari lingkaran pertemanan ini. Sekarang, Raven menjadi seekor anjing bagi seseorang untuk datang membeli harta aset keluarga Arhan, dari anak-anak orang kaya ini, siapa yang bisa tahan melihat itu?"Serigala berbulu domba!""Dulu kalau bukan karena tuan muda Arhan membawa kamu bergabung dalam lingkaran kita, keluarga kalian sekarang juga hanya keluarga kelas menengah, tidak mungkin bisa jadi seperti ini! Dasar tidak tahu terima kasih!""Dulu sungguh buta bisa mengenal orang sepertimu! Cuih! Melihatmu saja membuatkujijik!"Para anak orang kaya itu sangat marah, terus menghina Raven ada lagi satu anak orang kaya yang sangat dekat dengan tuan muda Arhan, sambil mengomel, dia sambil meludah ke wajah Raven!"Haha, orang tidak tahu malu sepertimu memang harus diludahi!" Anak orang kaya yang meludahi Raven itu sambil memarahi Ravem.Raven membersihkan air liur yang ada di wajahny
"baiklah, kalian sangat keras kepala, keluarga Arhan akan kewalahan, kalian bersedia untuk menemani mereka, aku kagum kepada kalian!"Raven berbicara dengan sarkasme."Aku akan katakan sekarang kepada kalian, tunggu nanti keluargaku menjadi keluarga nomor satu di kota, aku akan mengubah seluruh keluarga besar di kota, jangan mempertanyakan kekuasaanku, aku bisa menjatuhkan keluarga Arhan, kalian bisa apa di depanku?"Kata Raven dengan dingin. Dia yang sekarang sudah bukan anak orang kaya yang masih berkuliah, melainkan berubah menjadi orang hebat!"Tuan muda Arhan! Saya mendukung tuan muda Arhan!"Saat ini, Erik berbicara dengan keras, Luna yang di sampingnya pun terkejut, dia menarik pakaian Erik, mengisyaratkan dia untuk tidak asal bicara, mengkhianati keluarga Arhan di saat seperti ini bukanlah hal yang bagus, terlalu munafik, tindakan itu akan mengubah kesan akan Erik, jangan berpikir untuk bergaul dengan sekelompok anak orang kaya ini lagi.Erik sama sekali tidak memperdulikan in
Orang yang ingin mengakuisisi Grup Hasi adalah Raven? Dia bisa membayar 300 Milyar!Mendengar informasi dari Diana, Kevin pun mengerti, siapa dalang dibalik semua in!Waktu berlalu, dalam seketika, satu jam pun berlalu."Paman Arman, sekarang Anda sudah bisa memberikan jawaban Anda kan?"Raven bangkit berdiri, tersenyum melihat Arman, tuan muda Gani sudah memberitahukan penilaiannya melalui headsetbluetooth-nya, Arman pasti akan setuju untuk menjual Grup Hasi, jadi sekarang, Raven sangat percaya diri. Arman masih duduk terdiam, tidak mengatakan apa-apa, tapi tatapannya sangat dalam dan suram, menunjukkan hatinya sedang melawan dengan kesakitan."Keluarga kita tidak mungkin membiarkanmu membeli Grup Hasi! Kamu pergi saja!"Kata Arhan kepada Raven melihat ayahnya tidak mengatakan apa-apa, dia pun membuat keputusannya sendiri."Tunggu!" Saat ini, Arman pun angkat bicara, dia mengangkat kepalanya dengan perlahan melihat Raven, lalu mengucapkan dua kata dengan berat hati."... Aku... set
Diana langsung terkejut senang, dia melihat ke pintu ruang pertemuan, lalu melihat sosok anak muda yang tampan, Kevin sedang berjalan masuk. Saat melihat Kevin, sekelompok anak orang kaya ini secara tidak sadar langsung merinding, dia adalah orang yang mengalahkan orang-orang di pesta pernikahan Arhan dan Dinara, Azka dan keluarga Arman adalah bawahannya, dia adalah sosok tuan muda besar misterius "keluarga Wijaya"! Hari itu mereka semua berlutut kepada Kevin!Kejadian saat itu masih teringat jelas di ingatan mereka, sekelompok anak orang kaya ini pun hanya merasakan rasa takut saat melihat Kevin. Sekelompok anak orang kaya ini bahkan tidak tahu akan keberadaan keluarga Wijaya, terlebih lagi akan informasi bahwa Kevin dikeluarkan dari keluarganya, tidak ada yang tahu. Sedangkan Raven saat melihat Kevin datang pun langsung terkejut! Kenapa dia bisa ada di sini?Tapi Raven menyaksikan dengan mata kepala dia sendiri saat Keving diusir dari keluarganya di pulau, dia juga tidak perlu takut
Kata Kevin sambil tersenyum."Tuan muda Kevin, kamu sedang bercanda ya? Jika kamu katakan tidak akan diakuisisi, aku jadi tidak akan beli? Ha, sungguh lucu!" Kata Raven mencibir. Sekarang Kevin hanya orang biasa, dia bisa apa?Kevin tidak memedulikan Raven, tapi dia melihat ke arah para wartawan yang ada di ruang pertemuan itu yang sudah siap mengambil foto!Kemudian perkataannya selanjutnya akan menarik keluarga Wijaya, urusan keluarga Wijaya tidak boleh diketahui oleh dunia luar, jadi sekelompok wartawan ini tidak boleh ada di sana."Teman-teman wartawan, kita ingin membicarakan sesuatu yang bersifat rahasia, tolong kalian keluar ya!”Kata Kevon dengan sopan."Kenapa? Kita para wartawan hak pers! Masyarakat membutuhkan informasi langsung dari hasil laporan kita!""Benar, kita sudah susah payah masuk, kita tidak akan keluar!""Kamu seorang petugas keamanan memiliki hak apa untuk mengatur kita para wartawan? Kita tidak akan keluar."Para wartawan ini sama sekali tidak memandang Kevin
"Menyerah saja..."Gani pada akhirnya memilih untuk menyerah, karena dia tidak bisa menanggung akibatnya. Setelah Kevin diusir dari keluarga Wijaya, kesempatannya untuk menjadi penerus kepala keluarga sangat baik, dia tidak bisa merusak nama baiknya karena masalah ini!"Tuan muda Gani!"Mendengar Gani menyerah, Raven pun panik."Tidak perlu, sekarang Arman sudah bersiap untuk menandatangani kontraknya, tunggu dia sudah tanda tangan, Grup Hasi akan menjadi milik keluargaku, sekarang semuanya ada di kendali kita..."Raven tidak memedulikan keberadaan anak orang kaya yang lain dan langsung berbicara kepada Gani. Hanya kurang tanda tangan saja, keluarga mereka bisa memiliki segala aset milik keluarga Arman, sudah membanggakan diri di kota, sekarang Gani malah meminta dia untuk menyerah, bukankah itu bermaksud untuk membuat dia jadi lelucon?Semua ini seperti saat pesta pemberkatan pernikahan, dekorasi pestanya sudah dipasang, teman dan saudara sudah diundang, setelah semuanya sudah siap,
"Demi kepentingan pribadi, kamu sampai merusak kepentingan keluarga, apakah ini sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh keturunan keluarga Wijaya?" kata Kevin dengan sarkasme, Kevin juga sudah menebak apa rencana Gani, di saat yang sama juga cemas akan masa depan keluarga Wijaya. Jika keluarga Wijaya akan diserahkan kepada seseorang dengan pemikiran yang sempit dan licik ini, bisa jadi apa nantinya? Kevin tidak berani membayangkannya."Kevin, apa yang sedang kamu bicarakan, sekarang kamu bukan keturunan keluarga Wijaua lagi, tolong kamu jangan membicarakan soal keluarga Wijaya!"Kata Raven, dia menatap Arman lalu mencibir."Paman Arman, hari ini keluargaku melepaskan keluarga Anda lebih dulu, tapi kalian juga tidak akan bertahan lama, nantinya saat harta kekayaan kalian menyusut, Grup Hasi tidak akan bisa bertahan, jika seperti itu, kalian harus berterima kasih kepada seseorang, yaitu dia, Kevin! Hahaha.""Kevin, aku rasa Tuan Arman di dalam hati merasa ingin memarahimu!" Kata Raven
Zano merasa sangat cemas, dia bersikeras untuk meminjamkan sisa 150 milyar untuk Kevin, tapi ditolak dengan baik oleh Kevin, Kevin meminta nomor rekening Grup Hasi kepada Arman, kemudian Zano langsung mengirimkan 300 milyar itu. Kevin menutup teleponnya dengan Zano.Sekarang Kevin sudah mengumpulkan 450 milyar, selain keluarga Zano, tadinya dia bisa meminta dengan Devin, tapi dia sekarang bukan anggota keluarga Wijaya lagi, jika Devin meminjamkan uang kepada dirinya, hal itu akan menimbulkan masalah, Gani pasti akan membesarkan masalah itu. Hanya tersisa satu pilihan untuk Kevin, yaitu Raja.Raja pernah berbicara jika Kevin sedang ada masalah, bisa menghubunginya untuk minta bantuan. Kevin berpikir, bagi keluarga kerajaan yang kaya raya akan minyak, 150 milyar seharusnya bukan jumlah yang banyak. Melalui kedutaan, Kevin memberitahukan bahwa dirinya adalah pemenang "Medali Kehormatan", kedutaan pun langsung menerima telepon dari istana, Raja yang menelepon secara langsung.Sebelum men
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"