Share

Bab 763

Penulis: Lembayung
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-06 20:53:55

Medi berbicara sambil tersenyum dingin, dia menutup pintu, bagi Tora dan adiknya, dia yang sekarang adalah dari neraka. Medi mendekati Tora selangkah demi selangkah.

"Kak, kakak…."

Laura berbisik takut, dia memiliki firasat jika pria ini akan membawakan hal buruk pada mereka berdua.

"Plakk!"

Medi mengangkat tangannya dan menampar kepala Tora, baskom yang dipegang Tora terjatuh, mangkuk didalamnya pecah, dia merasakan otaknya bergetar seperti tersengat listrik. Perasaan sakit tidak begitu penting, yang ia rasakan paling kuat adalah ketakutan!

"Kakak!"

Laura melihat kakaknya dipukuli segera turun dari tempat tidur dan menerjang Medi, siapa yang berani memukul kakaknya, dia akan membalasnya. Tapi baru saja Laura sampai di depan Medi, Medi mendorong nya, Laura terjatuh ke tempat tidur lagi.

"Gadis kecil yang mulus sekali, tunggu aku

menyingkirkan kakakmu, kakak ini akan membuatmu merasakan sesuatu yang belum pernah kamu rasakan, walaupun tempat tidur ini sedikit kecil, tapi keahlian kak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Manusia 30 Triliun   Bab 764

    Kevin menyelesaikan pekerjaan hari itu dan sudah selesai memakan cemilan yang dibawakan oleh Elmira, setelah melihat lampu kamar Elmira padam, dia sedikit khawatir dengan Tora sehingga dia menelponnya."Kevin…"Medi memanggilnya dengan suara dingin, suara itu membuat Kevin menegang, dia memiliki firasat buruk dan segera bertanya."Siapa kamu?""Tora ada di tanganku, jika tidak ingin terjadi sesuatu padanya, datang sekarang juga ke rumahnya! Ingat, jangan melapor polisi atau membawa orang lain, aku beritahu dulu, itu semua tidak ada gunanya, hanya akan membuatku membunuh Tora lebih cepat."Medi berbicara dingin."Aku peringatkan jangan sampai kamu menyentuh Kak Tora!" Kata Kevin dengan cepat."Heh, itu tergantung kamu datang tepat waktu atau tidak!" Medi tahu jika Kevin akan datang."Kevin, jangan datang, dia akan membunuh…" Tora berseru kepadanya, dia tidak ingin menyeret temannya."Sialan!" Medi menampar wajah Tora."Kak Tora, Kak Tora..." Kevin memanggil panik."Aku sudah menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Manusia 30 Triliun   Bab 765

    "Siapa aku, huh, bukan ini yang seharusnya kamu khawatirkan sekarang!"Kevin berbicara dingin, beraninya dia memukul Tora sampai seperti itu, Kevin tidak akan melepaskannya dengan mudah."Cari mati!"Walaupun Medi sadar jika Kevin tidak selemah yang ia kira, tapi dia merasa dia juga tidak buruk, dia yakin bisa mngalahkan Kevin. Medi mengarahkan tinjunya ke arah Kevin lagi! Dia ingin menghancurkan kepala Kevin!"Huh…”Kevin mendengus, sama sekali tidak menganggap Medi, dia juga mengarahkan tinjunya ke Medi dan kedua tinju itu saling bertabrakan."Kretakk." Terdengar suara tulang yang remuk, keduanya mundur, tangan Kevin tidak terluka sama sekali dan tangan Medi, tulang jari tengah sampai jari kelingkingnya sudah patah."Arrggghhh…."Medi berteriak kesakitan, ini sama sekali berbeda dengan apa yang dia pikirkan, pemuda ini sangat kuat, lebih kuat berkali lipat daripada lawan yang pernah ia temui di ring tinju, Medi menatap Kevin dengan takut."Siapa sebenarnya kamu? Bagaimana mungkin b

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Manusia 30 Triliun   Bab 766

    "Sekarang bawa aku menemui kedua Keturunan generasi kedua yang kaya itu!"Kevin berbicara dingin.Tanpa perlu di tanya, Medi pasti dikirimkan oleh dua orang Keturunan generasi kedua yang kaya yang mereka singgung tadi, jika mereka ingin membunuhnya dan Tora, maka Kevin tidak akan memaafkan mereka dengan mudah."Baik baik…" Medi tidak berani melawan dan buru-buru menjawab."Aku juga tidak tahu mereka ada dimana sekarang, aku perlu menanyakannya terlebih dahulu.""Tanyakanlah, bagaimana mengatakannya, apa yang harus dikatakan, aku rasa tidak perlu aku ajari lagi!" Kata Kevin, dia juga tidak takut Medi bermain trik.Medi mengontrol emosinya agar Damar tidak curiga, mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor Damar, mendengar nada sibuk dari ponselnya, jantung Medi berdetak semakin kencang.Saat ini Damar dan Fikri berada di villa pribadi Fikri. Di dalam villa kamar tidur besar terdapat tempat tidur double ekstra besar di bagian tengahnya, terdapat meja, kursi ayun, alas panjat, dsb. S

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10
  • Manusia 30 Triliun   Bab 767

    "Oh, apakah sudah selesai?"Damar merasa sedikit terkejut. Dia ingat bahwa dirinya pernah meminta Medi untuk membunuh orang beberapa kali sebelumnya. Setelah Medi selesai menangani mayat itu setiap kalinya, dia baru akan meneleponnya untuk melapornya.Saat ini, Medi baru saja pergi kurang dari dua jam. Dalam waktu yang begitu singkat ini, apakah Medi sudah membunuh dan menangani mayat dari kedua satpam itu?"Mungkin saja kali ini Medi melakukannya dengan lancar bukan?" Pikir Damar di dalam hatinya."Kakak, aku merasa sangat senang sekarang.”Tebakan tentang Medi tadinya sudah benar-benar dilupakan oleh Damar. Damar biasanya sangat tenang, tetapi hanya saja saat ini, dia bisa kehilangan kesadarannya untuk sesaat.Saat ini, Medi mengendarai mobil dan telah perlahan mendekati kompleks rumah tempat Fikri tinggal. Kevin duduk di sebelahnya. Kompleks rumah tempat Fikri tinggal adalah kompleks kecil yang mewah di kota. Karena identitas Fikri, dia lebih dihargai dan diperhatikan oleh komplek

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-11
  • Manusia 30 Triliun   Bab 768

    Setelah melihat Kevin si satpam kecil itu, Fikri sepertinya telah melihat hantu. Dia perlahan-lahan mendorong wanita di bawahnya dan berdiri di atas lantai."Medi, beraninya kamu berbohong padaku, bunuh satpam sialan itu segera!" Kata Fikri dengan marah. Ketika melihat Kevin yang sedang menatap dirinya sendiri, seluruh tubuhnya menjadi gemetar. Medi menundukkan kepalanya dan tidak berkata apa-apa. Peluru pun tidak bisa membunuh Kevin. Dia sama sekali bukan lawannya Kevin."Kalian berdua sungguh bersemangat!" Kevin menatap kedua orang yang telanjang itu dan berbicara sambil tersenyum."Apa yang ingin kamu lakukan!" Fikri tiba-tiba menyadari ada sesuatu yang salah. Dia menatap Kevin dengan waspada dan mundur selangkah demi selangkah."Apa yang ingin kulakukan? Aku dan kakak Tora hanya tidak membiarkan kalian masuk ke dalam perumahan keluarga dan kalian sudah menginginkan nyawa kami. Jika itu adalah kamu, apa yang ingin kamu lakukan sekarang?" Tanya Kevin. Kalimat ini telah membuat D

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Manusia 30 Triliun   Bab 769

    Saat ini, Kevin sudah berjalan ke sisi ranjang, sedangkan Damar berdiri di belakangnya. Ketika melihat Kevin yang sama sekali tidak ada persiapan, otot-otot lengan Damar perlahan mengencang dan ada kesan kekejaman di matanya. Dia adalah praktisi Judo yang telah mencapai tahapan dan kelima.Sekarang posisinya dan Kevin memungkinkan dia untuk mencekik leher Kevin dengan sangat mudah. Setelah dia mencekik leher Kevin, dia akan seperti seekor ular piton yang perlahan-lahan mengencangkan tubuhnya sampai Kevin mati.Tepat ketika Damar hendak bertindak, dia melihat Fikri yang segera mengeluarkan pistol dari bawah bantalnya dan membidiknya ke arah Kevin, kemudian menyeringai dan berteriak."Pergilah mati sana."Fikri selalu membawa pistol di sisinya. Tiba-tiba dia teringat bahwa pistolnya diletakkan di bawah bantal, sehingga dia mundur di atas ranjang. Dia memohon pengampunan dari Kevin, demi mengalihkan perhatiannya dan menurunkan kewaspadaannya. Saat ini, dia mengeluarkan pistolnya dan ingi

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-14
  • Manusia 30 Triliun   Bab 770

    "Medi, beraninya kamu berulah, cobalah jika kamu berani menembakku! Aku akan membunuhmu!" Seru Fikri dengan panik."Maafkan aku, Tuan muda Fikri!" Medi perlahan mengangkat pistolnya.Dari sikap Kevin yang tenang, dia tahu bahwa jika dirinya tidak mengikuti apa yang dikatakan Kevin, maka dialah yang mungkin akan tertembak."Kamu..." Seluruh tubuh Fikri sedang gemetar. Dia menatap Damar dan berbicara."Kakak, cepat minta dia untuk menghentikannya, cepat, dia akan menembakku...""Medi!" Teriak Damar."Kakak, kamulah yang memperlakukanku dengan baik, cepat minta dia letakkan pistolnya..."Fikri merasa sangat gembira, karena kakak sepupunya telah menyelamatkannya. Diamenatap Medi dan mengutuknya."Cepat letakkan pistolnya, apakah kamu tidak tahu siapakah kakakku? Jika kamu berani tidak mematuhinya, keluarga Damar tidak akan melepaskanmu pergi, letakkan pistol itu sekarang!""Fikri!"Damar menatap Fikri dan mengerutkan kening. Fikri merasa terkejut, sepertinya Damar bukan ingin menghen

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-15
  • Manusia 30 Triliun   Bab 771

    "Panggil ambulans segera!" Kata Damar sambil menatap satpam yang terkejut itu. Beberapa satpam itu segera mengangguk dan seseorang dari mereka mengeluarkan ponsel untuk menelepon nomor darurat."...Kakak, aku telah... Melakukan apa yang kamu katakan, kamu harus membantuku untuk membalas dendam dan membunuh satpam itu... Dan Medi, aku ingin mereka seratus kali lebih buruk dariku..." Fikri telah menyesuaikan beberapa kesakitan dari pahanya. Dia mendongak dengan susah payah, lalu menatap Damar dan berbicara demikian."Baiklah, kakak akan mengingat pengorbananmu untukku kali ini."Damar berjalan dan berjongkok di sisi Fikri. Dia mengusap kepala Fikri dengan lembut, lalu perlahan mengalihkan pandangannya ke kejauhan. Matanya memancarkan sedikit kesan kebencian dan berbisik."Aku akan membiarkan satpam itu merasakan hidup yang tidak sebanding dengan mati dan membiarkan dia merasa putus asa, kemudian aku akan membunuhnya secara pribadi!"Damar tidak mengizinkan seseorang yang memiliki kete

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17

Bab terbaru

  • Manusia 30 Triliun   Bab 877

    "Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ

  • Manusia 30 Triliun   Bab 876

    "Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 875

    Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara

  • Manusia 30 Triliun   Bab 874

    Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 873

    "Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,

  • Manusia 30 Triliun   Bab 872

    " Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb

  • Manusia 30 Triliun   Bab 871

    "Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 870

    "Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 869

    Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status