Saat ini, di depan vila keluarga Arman, ada seribu hingga dua ribu orang muda bergosip yang datang untuk menyaksikan situasi pernikahan Tuan muda keluarga Arman yang pertama dan terkaya di kota. Keempat wanita murid Kevin juga berada di tengah kerumunan. Mereka baru saja melihat acara pernikahan yang begitu megah untuk pertama kalinya, yang membuat mereka merasa sangat penasaran dan semangat.Untuk menghindari kericuhan di tempat kejadian, pihak kepolisian telah mengirimkan 50 orang polisi untuk bertugas di depan keluarga Arhan. Kepala yang bertugas adalah kepala Departemen Kepolisian di kota, Raki.Pihak kepolisian telah menarik garis polisi dan menghalangi kerumunan penonton di kedua sisi, agar tidak menunda proses acara pernikahan. Di persimpangan tidak jauh dari vila keluarga Arman, ada sebuah truk makanan yang diparkir di pinggir jalan. Mia dan karyawan sewaannya sedang menjual kue di dalam truk makanannya. Acara pernikahan keluarga Arman membuat arus orang disini sangat padat
Lagi pula, Raki juga pernah mendengar beberapa pejabat senior di provinsi berbicara, bahwa ketika Raja menganugerahkan Medali Kehormatan Nasional ini, beberapa keluarga teratas di kota juga hadir di tempat danmereka pastinya juga tahu nilai dari medali ini. Jika dirinya membiarkan Kevin untuk masuk ke dalam, pastinya keluarga Armab juga tidak bisa berkata apa-apa.Raki menatap ke arah belasan polisi yang berdiri di depan Kevin dan berbicara"Minggir, biarkan dia masuk! Kalian lanjutkan saja untuk menjaga ketertiban di tempat."Setelah itu, Raki membawa belasan bawahannya dan pergi ke samping untuk mengatur penonton lainnya."Terima kasih!" Kevin berbicara demikian kepada Mia, kemudian dia hendak berjalan masuk ke dalam villa keluarga Arman."Siapa yang ingin masuk ke villa keluarga Arman, apakah dia tidak ingin hidup lagi!"Ada seorang pria paruh baya kurus yangmengenakan kemeja abu-abu berjalan keluar dari pintu villa. Pria itu adalah Diman yang mengalahkan 10 orang anggota tim ca
Dia melihat ponselnya dan sekarang sudah jam 11:45. Jika terus menundanya lagi, upacara pernikahan Dinara dan Arhan akan selesai! Mata Kevin memerah dan berteriak dengan dingin."Kalian bertujuh, minggir sekarang!"Suaranya yang sangat keras telah membuat telinga keempat wanita sakit. Mia dan keempat wanita itu merasa terkejut, karena mereka belum pernah melihat penampilan Kevin yang begitu marah."Beraninya bocah kecil yang seperti kamu berteriak di depan kami, kamu benar-benar tidak ingin hidup lagi!" Setelah Sani selesai berbicara dengan dingin, ketujuh bodyguard itu bersama-sama untuk bergegas ke arah Kevin dan lainnya! Dalam waktu sekejap mata, kedua kelompok itu sedang berkelahi. Setiap wanita dari berkelahi dengan seorang bodyguard, sedangkan Mia sebenarnya juga bisa sedikit seni bela diri dan dia juga berkelahi dengan seorang bodyguard!Hanya saja dia sedikit dirugikan. Luis dan Sani bergabung untuk menghadapi Kevin. Ketika melihat adegan perkelahian berskala besar, para peno
Terdengar sebuah raungan dari luar pintu dan Kevin berlari masuk ke dalam dari luar pintu. Dia memelototi Arhan dan berbicara demikian. Ketika semua orang di dalam aula melihat Kevin, mereka mulai berdiskusi dengan tidak senang."Siapakah dia, tidak sopan sekali!""Bagaimana bisa dia berlari masuk ke dalam, Tuan muda Arhan sedang menikah, apa maksud dari kata-katanya ini.""Cepat panggil orang untuk mengusirnya keluar."Para Tuan muda dari keluarga teratas di kota telah hadir di tempat. Beberapa hari yang lalu, mereka kehilangan bisnis dari Raja senilai 7 milyar dolar AS karena Kevin. Ketika mereka melihat Kevin saat ini, mereka seolah-olah ingin memakannya, bahkan mereka jauh lebih terangsang daripada para tamu lainnya."Hei, dasar pecundang sialan, apakah di sini adalah tempat yang bisa kamu datangi? Cepat keluar sana!""Apakah kamu masih berani mengancam Tuan muda Arhan? Hati-hatilah kamu akan dipukul sampai mati oleh Tuan muda Arhan di sini.""Nona Dinara adalah pengantinnya Tuan
Setelah Tuan Yonda selesai berbicara dia mendekati Kevin. Sosok tubuh dan bayangannya berpindah begitu cepat, seolah-olah dia telah berubah menjadi dua orang. Dalam waktu sekejap, Tuan Yonda telah datang ke sisi Kevin. Reaksi Kevin melambat, sedangkan lima jari tangan Tuan Yonda telah membentuk kepala ayam dan mematuk ke arah dada Kevin.Tuan Yonda merasa sangat senang dan berpikir bahwa Kevin hanyalah anak muda yang berusia 20 tahun. Ketika dirinya menunjukkan seni bela dirinya yang asli, dia sama sekali bukanlah lawannya. Selanjutnya, jurus dari Tuan Yonda terus-menerus digunakan. Dari sepuluh jurusnya, ada tiga atau empat jurus yang telah mengenai tubuh Kevin.Kevin tidak dapat beradaptasi denganperubahan Tuan Yonda untuk sementara waktu. Saat ini, dia jatuh ke dalam kondisi pasif. Dia melihat tubuh Tuan Yonda sefleksibel ikan mas, yang menempel pada tubuhnya dan selalu menemukan kesempatan untuk memukulnya, kemudian dia berpikir bahwa jurus milik Tuan Yonda benar-benar hebat. Tid
Kevin berjarak kurang dari 10 meter dari Arhan dan lainnya. Nafasnya Arhan menjadi sedikit tidak lancar dan sepertinya dia adalah penderita asma. Dinara berdiri di sampingnya dan bisa mendengar suara nafas Arhan dengan jelas. Dinara menatap Arhan dan bertanya dengan perhatian."Apakah kamu baik-baik saja?"Arhan sama sekali tidak bisa mendengarnya. Wajahnya yang jelek sedang menatap Kevin dengan gemetar. Saat ini, jika Kevin berbicara bahwa dia akan melepaskannya setelah menyerahkan Dinara padanya, maka Arhan pasti akan menyerahkan Dinara kepada Kevin tanpa mengucapkan sepatah kata pun!Kevin melihat tatapan Dinara yang begitu perhatian ke arah Arhan. Ketika berpikir bahwa Dinara begitu peduli pada Arhan dan tidak pernah menatap dirinya seperti itu. Sebuah pemikiran yang menakutkan tiba-tiba muncul di dalam benak Kevin, mungkinkah Dinara bersedia untuk menikah dengan Arhan hari ini?Ketika berpikir demikian, Kevin marah dan menatap Arhan dengan marah."Argh..." Teriak Arhan dengan ke
Diana memeluk Kevin dengan erat. Dia merasa bahwa hidupnya sudah cukup jika dia mati di dalam pelukannya Kevin. Tetapi dia tiba-tiba didorong oleh sebuah kekuatan yang sangat besar. Dia berdiri dengan tegak dan melihat bahwa Kevin yang mendorongnya.Saat ini, Diana merasa takut bahwa Arman akan memerintahkan bawahannya untuk menembak Kevin! Dia ingin memeluk Kevin lagi, tetapi Kevin menatapnya dengan marah dan berteriak."Minggir, bukannya kamu bilang kamu yang menikah sebelumnya! Mengapa sekarang berubah menjadi kakakmu? Katakan!"Kevin memang sangat marah terhadap Diana. Jika bukan karena Gani telah memberitahunya yang sebenarnya, dia tidak akan tahu bahwa Dinara akan menikah dengan Arhan. Namun, ketika Diana bergegas untuk melindunginya, Kevin merasa sangat tersentuh. Mungkin saja dia akan ditembak mati jika bersama dengan dirinya, sehingga Kevin mendorongnya menjauh."Aku... Maafkan aku yang membohongimu, kamu bisa memperlakukanku ataupun menghukumku, tetapi kamu jangan peduli te
Ada seorang anak muda yang tampan berjalan masuk dari luar aula dan di belakangnya ada seorang pria tua kurus yang berambut putih. Mereka adalah Gani dan Azril.Azka tahu bahwa maksud dari kata-kata Gani adalah larangan keluarga untuk Kevin sekarang masih belum dicabut, juga bisa dikatakan bahwa jika dia mengungkapkan identitas Kevin di depan semua orang, ini adalah tindakan ilegal! Jika keluarga telah mengetahuinya, maka dia akan dihukum.Azka menatap Gani dengan getir dan tangannya terkepal erat, tetapi dia tidak berani mengucapkan sisa dari kata-katanya."Huh! Aku tahu bahwa kamu bukanlah orang baik! Apalagi masih membawa orang datang untuk menyelamatkannya!" Gani berjalan kedepan Azka, lalu dia mengangkat telapak tangannya dan menampar wajah Azka. Orang-orang di dalam aula terkejut lagi. Mereka semua menatap Gani dengan kagum. Azka adalah sosok tokoh yang paling bergengsi di beberapa provinsi, bahkan walikota dan gubernur pun harus bersikap sopan ketika berdiri di depannya. Siapa
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"