Bagaimanapun, uang itu adalah milik raja, dan 7 miliar dollar AS ini adalah jumlah yang tidak sedikit, Kevin merasa dirinya tidak pantas untuk membuatkan keputusan.Raja tersenyum dan berbicara."Jika aku mengatakan kamu berhak maka kamu berhak untuk memutuskannya. Jika menurutmu berinvestasi di mana yang lebih menguntungkan, maka kita akan menginvestasikan uang ini di sana!"Mendengar kata-kata raja, membuat orang-orang dari berbagai keluarga yang hadir ikut merasa panik. Tidak ada yang menyangkabahwa Raja akan bertindak begitu gegabah dalam masalah menginvestasikan uang 7 miliar dollar AS tersebut! Jika raja benar-benar membiarkan bajingan jalanan seperti Kevin untuk memutuskan masalah sebesar ini, apakah hal ini akan menjadi bahan lelucon setingkat internasional?Sikap mereka terhadap Kevin begitu buruk sebelumnya, saat ini Kevin pasti akan memilih Kota bengkulu! Tiba-tiba, seluruh orang di ruang perjamuan, kecuali raja, Kevin, Mia dan beberapa anak buah raja, semuanya memandang K
"Tuan muda Raven, Tuan muda Erik, Tuan muda Miswa, kalian harus meminta maaf kepada Tuan Kevin.""Ya, jika bukan karena kalian yang mendengar desas-desus dan juga menyebarkan berita palsu, kami juga tidak akan berani untuk menghina Tuan Kevin.""Selama Anda mau meminta maaf dengan tulus, saya yakin Tuan Kevin akan memaafkan Anda."Ketika semua orang mengungkit nama Raven, Erik, dan Miswa, ketiganya merasa sangat kesal.Kurang ajar! Kami memang mengatakan hal-hal buruk tentang Kevin, tetapi apakah pernah kami menghasut kalian agar ikut menghinanya? Baiklah, kalian semua memang sengaja ingin melemparkan kesalahannya pada kami bertiga! Kalian sengaja ingin melihat kami dipermalukan! Strategi pembelaan diri yang sempurna.Meskipun di dalam hati merasa sangat tidak terima, tetapi hal ini berkaitan dengan bisnis sebesar 7 miliar dollar AS, jika investasi ini menjadi gagal karena mereka tidak meminta maaf, maka ketiga keluarga ini akan dimusuhi sampai mati oleh orang-orang di Kota.Dengan te
Setelah selesai berbicara, wajahnya menatap Kevin dengan ekspresi malu-malu, lalu segera lari masuk ke dalam mobil, ikut dengan rombongan Raja. Sebentar lagi Keluarga Arhan dan keluarga Diana sedang sibuk sekali mempersiapkan acara pernikahan.Dengan adanya pernikahan ini, Arhan berharap dia dapat merekrut beberapa bodyguard untuk keluarganya. Sekalipun, masyarakat saat ini terlihat damai-damai saja dan takluk kepada peraturan dan hukum, tetapi kenyataannya, tidak seperti itu. Pada umumnya, keluarga yang berpangkat pasti akan mengundang seniman bela diri berketerampilan tinggi untuk menjamin keamanan mereka, sebab kekuatan seniman bela diri jauh di atas pengawal biasa. Sebab tugas untuk melindungi orang-orang penting, terutama pada saat-saat memperjuangkan kemenangan bersaing dan bisnis, atau di saat perlu untuk melaksanakan misi rahasia, keahlian bela diri mereka sangat dibutuhkan!Hampir separuh dari keluarga berpangka pasti mempekerjakan orang-orang ini. Beberapa tahun ini meski s
"Halo Tuan muda Arhan, nama saya Diman! Baru saja Tuan muda Arhan mengatakan bahwa mengalahkan lima tentara terlalu sedikit, jadi biarkan aku coba untuk menantang sepuluh tentara!"Arhan bertepuk tangan dan tertawa."bodyguard Diman sangat percaya diri, ingin langsung mengalahkan 10 orang. Baik, aku akan menantikannya!"Setelah selesai berbicara, dia berbicara kepada 20 anggota pasukan khusus."Kerahkan 10 orang dari kalian untuk melawan bodyguard Diman!"10 anggota pasukan khusus berjalan dengan berani di depan Diman. Yang lainnyamundur dan memberi jalan."bodyguard Diman, kami tidak segan-segan padamu!”Kapten pasukan khusus berbicara sambil mencibir. Setelah berbicara, dia mengedipkan mata pada orang-orangnya dan berteriak."Hajar!"Dalam sekejap, 10 anggota pasukan khusus bergegas menyerang Diman. Diman tersenyum tipis. Ketika 10 orang itu sudah di dekatnya persis, tiba-tiba dia beraksi dan sosoknya bergerak sangat cepat, bahkan hampir tidak kelihatan seperti sebuah bayangan!Dim
Dengan tersenyum-senyum Luis memperkenalkan diri kepada Arhan, kemudian berbicara kepada dua bodyguard yang bertarung dengan mereka."Sebagai bodyguard pasti ada kalanya terluka atau bahkan terbunuh! Jika hal itu sampai terjadi di tengah-tengah beradu, tolong dimengerti."Kata-kata Luis ini mengejutkan semua orang, nada bicara orang ini sombong sekali! Dari perkataan mereka, sepertinya mereka berencana untuk membunuh kedua lawannya?Dua bodyguard lawannya tidak terima segera membalas."Tuan, sebaiknya Anda tidak mendengarkan mereka!"Sani mencibir dan memandang keduapendekar di sisi berlawanan sambil berbicara."Dua bajingan yang tidak tahu diri, berani sekali mengatakan ini kepada kami! Apakah kalian mencari mati?"Tiba-tiba, Luis dan Sani mendadak bergegas dan menyerang kedua lawan yang ada di seberangnya. Luis dan Sani belajar bela diri pada seorang guru yang lama mengasingkan diri di gunung. Guru itu meninggal beberapa tahun yang lalu. Setelah itu, pasangan kakak beradik sepergur
Pria itu tersenyum santai."Sepertinya kamu masih dapat mengingat apa yang terjadi 5 tahun yang lalu."Lima tahun yang lalu adalah tahun pertama Luis dan Sani turun gunung, dalam tahun yang sama, mereka belum menemukan orang yang dapat menandingi mereka, mereka mulai sombong.Suatu hari, ketika mereka mencari kesenangan di Klub, mendengar Nenek tua mengatakan bahwa wanita penghibur di sana telah dipesan oleh tamu lain. Mereka marah sekali dan langsung menyerbu kamar wanita penghibur itu, bermaksud untuk merebutnya.Tanpa diduga, setelah pintu tertendang buka, pria yang sedang bersenang-senang dengan wanita di ranjang segera berdiri membelakangi mereka dan memakai pakaiannya. Dari penampilan rambutnya dan baju yang dikenakan, jelas sekali bahwa pria itu adalah seorang pendeta.Seorang pendeta datang ke Klub untuk mencari kesenangan adalah perbuatan yang sangat tidak terpuji. Luis dan rekannya menertawakan pendeta itu sebagai orang yang paling tidak tahu malu di dunia!Sembari memaki, k
Yonda sangat puas mendengarnya, lalu mengangguk."Ketulusan Tuan muda sudah cukup. Jika kondisi yang Tuan muda janjikan dapat diwujudkan satu per satu, maka saya bersedia bekerja untuk keluarga Anda!"Arhan bertepuk tangan dengan gembira sambil berbicada."Baiklah, bodyguard Yonda, jangan khawatir."Dia berbicara kepada bodyguard yang lain."Aku telah melihat kemampuan kalian semua. Kalian juga bisa bekerja untuk keluarga Arman. Namun tentu saja, gaji kalian akan sedikit lebih rendah dari bodyguard Yonda."Alasan para bodyguard jauh-jauh datang ke Kota karena mereka ingin memperoleh banyak uang dari keluarga Arman, jadi mereka menganggukkan kepala dan setuju untuk bekerja di keluarga Arman.Arhan merasa lega setelah berhasil merekrut bodyguard terhebat di dunia seni bela diri. Selanjutnya, hal utama yang ingin segera dilakukan adalah meringkus manusia tengik itu, Kevin. Untuk sekarang dia harus mengurus masalah pernikahannya dulu. Tunggu sampai acara pernikahannya selesai dijalankan,
Dinara mengeluarkan batu berpola phoenix dari dalam rak meja samping ranjang, lalu menyerahkannya kepada Diana dan berbicara."Diana, bantulah aku untuk membawanya ke acara pernikahanku hari ini."Diana berbicara dengan terkejut."Kakak, bilang batu ini hanya bisa ditempatkan di dalam kamarmu dan tidak bisa dibawa keluar, lebih baik untuk meletakkannya kembali."Dinara menggelengkan kepalanya dan berbicara."Aku merasa sangat dekat dengan batu ini. Menikah adalah peristiwa besar dalam hidup orang dan aku ingin mengenakannya! Bagaimanapun, setelah aku menikah dengan keluarga Arman, batu ini juga akan dibawa ke sana. Diana, bantulah aku untuk membawanya. Jika tidak, aku akan merasa ada sesuatu yang kurang dalam acara pernikahanku sendiri.""Ini.. Ini.."Diana merasa benar-benar tersulit. Sebelumnya, ayahnya telah memberitahunya secara khusus, bahwa batu kakaknya ini tidak dapat dilihat oleh orang lain, tetapi sekarang Dinara malah ingin membawanya ke acara pernikahannya. Dinara melihat
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan