Keesokan harinya, tepat pukul jam 6 pagi, Wira membangunkan Kevin. Setelah keduanya selesai bersih-bersih, Wira kembali mengenakan cadarnya dan berjalan keluar hotel bersama Kevin.Para pelayan yang melihat Kevin berjalan keluar dari kamar yang sama dengan Wira semuanya sangat terkejut, bahkan para pelayan pria dan tamu pria juga tak habis pikir, bagaimana seorang wanita dewasa yang begitu cantik ini jatuh hati dengan seorang pria seperti itu. Terlintas pikiran dengan apa yang mereka perbuat tadi malam di dalam kamar, semua orang bahkan merasa sangat jijik.Wira dan Kevin berjalan ke sebuahtaman terdekat, setelah menemukan sebuah tempat yang sepi, Wira berbicara kepada Kevin."Sekarang juga aku ajarkan rumus mantra padamu, kamu harus serius dan mengingatnya, 'Pejamkan kedua mata, duduk dengan tenang, fokuskan pikiran. Kepalkan kedua tanganmu..."Setelah lima menit berlalu, Wira telah melafalkan sekali mantra yang total mempunyai puluhan kalimat, setiap kalimat terdapat 5 kata, semua
"Terima kasih nona cantik, Anda sungguh luarbiasa!" Pelayan itu bergegas berlari ke sisi Wira untuk mengucapkan terima kasih, lalu tempat makan ini seketika ramai dengan sorakan, Wira tidak bergerak sama sekali dan hanya tersenyum datar.Setelah Kevin melihat aksi ini, dia merasa Wira tidak sehebat hari ini ketika memperlakukan Dipta, tetapi dia tetap sangat kagum. Dan setelah dia menggigit makanan tersebut, Kevin kembali terkejut, lantaran isi sayur dan telur yang ada di dalam makanan itu telah terpisah, sungguh luar biasa."Nyonya, ini ulahmu?" Kevin bertanya dengan heran."Karena tidak ada musuh dengan orang lain, maka aku hanya bisa menunjukkan sedikitketerampilan ini saja, semua seni bela diri yang aku ajarkan padamu, tentu lebih baik daripada karate dan lebih hebat dari taekwondo!" Ujar Wira sambil tersenyum."Baik!" Jawab Kevin.Dalam beberapa hari ini, Kevin terus belajar siang dan malam dengan Wira, malam hari setelah kembali ke kamar, Wira juga akan berlatih bersama denga
"Huh! Akan lebih baik saat dia sedang seorang diri, dengan begitu akan lebih mudah bagi kita untuk menghabisinya!" Kata Arhan dengan dingin."Sekarang kamu bawa mereka berdua segera ke Hotel! Aku dan Dinara akan segera menyusul!""Nona Dinara juga ikut ke sana? Tetapi Kevin adalah teman kuliah Nona Dinara, apakah ini tidak mempengaruhi kesanmu terhadap Nona Dinara?" Tanya Temi."Apa yang perlu dikasihani dari seorang teman brengsek seperti dia? Masalah Dinara biar aku yang tangani, setelah kita memberinya pelajaran, maka segera hubungi pihak polisi untuk membawanya pergi!" Ujar Arhan dengan dingin."Baik, aku mengerti maksud Anda, kalau begitu sekarang juga aku akan membawa mereka berdua ke Hotel dan menunggu keberhasilan Tuan Muda Arhan!" Seru Temi.Arhan segera kembali ke meja makannya dan berbicara kepada Dinara. "Dinara, sekarang juga kita pergi ke Hotel ya untuk menemui beberapa teman di sana!"Dinara menuruti perkataan Arhan dan keduanya segera masuk ke dalam mobil menuju Hotel
Arhan juga pernah mendengar jika Kevin ini pernah mengejar Dinara dari mulut Erik, bahkan dia juga menganggap Dinara adalah wanita pujaan hatinya. Bukankah Kevin juga masih mempunyai keinginan untuk mengejar Dinara? Maka, Arhan akan membuat nama baik Kevin terkubur jauh dari pikiran Dinara!"Apa!" Kevin terkejut, Tuan Muda Arhan mengatakan bahwa dia sedang bersenang-senang dengan seorang pelacur di sini, apa pendapat Dinara tentang dirinya? Kevin melambaikan tangannya dengan panik."Tidak ada, Tuan Muda Arhan, apa yang kamukatakan!"Karena kejadian makan kemarin, Kevin tidak memiliki kesan buruk terhadap Arhan, tetapi mengapa dia bisa tiba-tiba memfitnah dirinya? Kevin merasa aneh dan curiga."Tidak ada? Lalu, siapa wanita yang ada di dalam kamarmu?" Kata Arhan."Itu… itu…" Kevin berpikir bahwa dia dan Wira hanya berlatih saja di dalam kamar, dia bahkan sama sekali tidak pernah menyentuhnya! Tetapi, di mata orang lain, hal ini tidak seperti itu!"Tidak bisa menjelaskan, bukan? Pasti
Kemudian, seorang yang sedari tadi berdiri di sampingnya, perlahan-lahan melangkah keluar.Di sekeliling sudah ada beberapa orang yang menonton mengelilingi mereka, begitu melihat Marlon berjalan keluar, para penonton sontak dibuat terkejut dengan otot-otot dan bekas luka itu."Orang ini sangat kekar.""Gila, lihat tangannya, lebih kekar dari pahaku.""Lihat saja tubuhnya begitu banyak bekas luka, pasti dia sangat kejam, tamatlah riwayat pemuda ini."Di sekeliling ini juga terdapat beberapa sosok bos yang menonton, mereka segera mengenali sosok Marlon ini dan sangat terkejut, lalu dengan penuh bangga dia berbisik ke seluruh penonton yang ada di sana."Orang itu adalah juara petinju paling ditakuti.""Benar, bulan lalu aku pernah bertaruh di arena tinju di Kota, dan saat itu Marlon melawan Arci juara tinju WBO dari Amerika, hanya dengan 5 babak saja, Marlon berhasil menumbangkan lawannya!""Iya, saat ini dia sudah mengantongi 40 kemenangan berturut-turut. Dia adalah sosokpetinju yang
Tetapi, setiap pukulannya ditangkis oleh Kevin dengan menggunakan jurus Timbal BalikSerangan, setiap tinjuan dari Marlon kepada Kevin, Kevin selalu mencoba untuk menempel ke tubuhnya. Dia selalu menempel pada lengan, di sikunya dan bahkan bersandar, selalu mengubah arah serangannya dan tidak ada satupun serangan yang mengenai tubuh Kevin.Kesabaran Marlon mulai habis, dia menatap Kevin dengan tajam dan berbicara."Manusia tengik, jurus setan apa yang kamu pergunakan, jika ada kemampuan sini hadapi aku, jangan bersandar terus di lenganku! Biarkan aku sadarkan kamu bahwa kamu hanyalah seorang manusia brengsek!"Setelah itu, dia berteriak keras dan kembali melayangkan pukulan ke arah Kevin.Marlon tidak memiliki banyak jenis serangannya, dan setelah melewati beberapaserangan darinya, Kevin sudah mengerti dengan rutinitas gerakannya, dia kembali menggunakan jurus Timbal Balik Serangan.Satu per satu serangan diluncurkan dan tenaga Marlon sama sekali tidak berkurang, Kevin terus mengubah
"Baik!" Odi mengepalkan tinjunya kepada Arhan, kemudian berjalan ke hadapan Kevin, lalu berbicara."Aku tidak menyangka kota ini mempunyai seorang ahli seni bela diri sepertimu, mungkin karena aku terlalu lama diam di Timur, jadi tidak mendengarkan berita ini."Meskipun kedatangan Odi ini demi mendapatkan uang dari Arhan, tetapi bagaimanapun juga dia adalah seorang master seni bela diri, dia tetap merasa sangat senang ketika melihat ada seorang anak muda yang sangat menguasai seni bela diri, karena itu nada bicaranya sangat sopan."Anda terlalu berlebihan, kemampuanku hanya sedikit ini saja, tidak pantas dipuji." Kevin juga berkata dengan sopan.Odi kembali berbicara."Namaku Odi, aku berasal dari Timur, meskipun aku sangat menyukai pemuda berbakat sepertimu, tetapi Arhan adalah majikanku, dan setelah ini aku akan mengeluarkan seluruh tenagaku, kamu harus berhati-hati, jika sampai aku mencederai kamu sampai cacat ataumengambil nyawamu, aku minta maaf terlebih dahulu padamu!"Kevin t
Kevin menggunakan jurus yanh dia ingat untuk menyerang Odi, Odi pada akhirnya seperti ikan yang melompat-lompat dan terjatuh. Semua orang terkejut melihat Odi yang terjatuh, semuanya tidak percaya jika Kevin bisa mengalahkan orang hebat dari dunia bela diri ini."Andatidak apa-apa?" Kevin berjalan ke samping Odi, membantunya berdiri. Odi sudah menggunakan jurus mematikannya pada Kevin, maka Kevin tanpa berpikir panjang menggunakan berbagai jurus yang hebat untuk menyerang Odi."Tidak apa-apa, tuan Kevin, kemampuanmu sangat hebat, di depanmu, aku menjadi terlihat memalukan." Ucap Odi, kemudian dia menganggukkan kepalanya pada Arhan."Tuan muda Arhan, maaf, kemampuan tuan Kevin ini berada di atas saya, saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya sudah mengecewakan Anda, semoga Anda bisa memahaminya."Setelah bicara, Odi berterima kasih pada Kevin, lalu pergi sendirian. Kevin melihat Arhan, Arhan langsung ketakutan sampai mundur satu langkah, beberapa bawahan Arhan berdiri di depan Arhan, ta
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"