Setelah Kevin meninggalkan gedung itu, dia memutuskan untuk membeli mobil. Kevin langsung pergi ke Pusat Pameran Mobil di bengkulu, di mana di sana tersedia mobil yang paling mutakhir dan kinerjanya terbaik di dunia.Kevin berkeliling di sekitar pusat pameran dan melihat mobil Mercedes Benz yang paling pas, dimana mobil ini memiliki penampilan yang cantik dan mendominasi, serta performa yang paling canggih.Setelah bertanya kepada sales, Mercedes ini juga bisa dibuat secara khusus untuk pelanggan. Kevin ingin membelinya, kemudian berkata kepada sales bahwa dia ingin memesan sebuah mobil yang dibuat secara khusus, bahkan semua aksesoris di dalamnya harus yang terbaik.Sales itu mulai memperlakukan Kevin sebagai orang yang sangat spesial. Setelah Kevin meminta Indra untuk mentransfer uangnya dengan lunas ke rekening dealer mobil mereka, sales itu merasa terkejut dan hampir saja ingin berlutut di hadapan Kevin. Sikapnya berubah sangat hangat. Manajer dealer mobil dan semua karyawan lainn
"Tuan muda, maafkan saya, saya tadi terlalu terburu-buru dan lupa tentang hal ini." Kiara menunjukkan ekspresi yang malu. Sebenarnya, dia memang sudah berniat untuk meletakkannya di sana. Wanita mana yang tidak ingin menjadi wanita dari Tuan muda yang super kaya seperti Kevin?Kiara berharap bahwa ini akan membangkitkan amarah Kevin, tetapi tak terduga bahwa Kevin terkejut selama beberapa detik dan diam-diam menutup kotak penyimpanan itu."Tuan muda, saya baru pertama kali membeli barang-barang ini, apalagi belum ada satupun pria yang pernah menyentuh saya. Jika Anda... Ingin melakukannya, saya akan mengendarai mobil ke garasi bawah. Di sana tidak ada orang dan Anda bisa melakukan apapun pada saya di dalam mobil ..." Kata Kiara dengan malu."Hm ..." Kevin tersenyum canggung,"Lain kali saja."Meskipun Kevin suka melihat Kiara dan itu adalah sifat bawaan pria, tetapi itu juga bukan berarti bahwa dia adalah orang yang sembarangan.Kiara tampaknya sangat kecewa di dalam hatinya. Dia mengh
Setelah berdiskusi dengan Kiara di butiknya, Kevin langsung mengendarai mobil dan membawa Kiara pergi ke bandara, karena dia hari ini akan pergi ke perbatasan.Setelah mengantar Kiara, Kevin mengendarai mobil sambil berkeliling di pusat perkotaan. Performa dari mobil besar ini cukup baik. Ketika melaju di jalan raya, mobil lain secara sadar akan menjauh dari Kevin, karena tidak bisa sembarang untuk menabrak mobil besar ini.Kevin melihat ada restoran di pinggir jalan yang menjual lobster secara khusus dan dia memarkirkan mobilnya dan masuk ke dalam.Sekarang juga sudah hampir waktunya untuk makan, kebetulan bisa membungkus seekor lobster dan makan bersama Elmira.Petugas parkir di pintu masuk awalnya terlihat malas, tetapi ketika melihat sebuah mobil besar mulai mendekat, dia menjadi energik dan tersenyum sambil membungkuk, kemudian menunggu Kevin turun dan membantu Kevin untuk memarkirkan mobilnya.Kevin berjalan ke pintu masuk restoran dan tiba-tiba melihat uang kertas yang jatuh da
"Kevin , kamu juga datang." Ketika melihat Kevin, Diandra menyapanya sambil tersenyum."Iya." Kevin mengangguk."Diandra, kamu sudah datang." Angga dari tim bola basket menatap Diandra dengan tersenyum bodoh. Tetapi, Diandra sepertinya tidak mendengarnya dan sama sekali mengabaikannya.Beberapa hari ini, Diandra makan bersama Raya beberapa kali dan Angga pergi ke sana dua kali tanpa rasa malu. Perilakunya yang sembrono membuat Diandra merasa sangat jijik.Hal ini membuat Angga sangat tertekan. Diandra berinisiatif untuk menyapa Kevjn dan tidak peduli padanya, bukannya ini berarti bahwa dirinya tidak sebanding dengan Kevin?"Diandra, sebenarnya kami sama sekali tidak mengajak Kevin, dia sekarang di sini karena mengemis uang dari orang lain." Angga mencoba untuk merusak pencitraan Kevin."Benarkah ..." Diandra menatap Kevin dengan lembut, lalu berkata kepada Raya, "Kevin juga bagian dari tim pemandu sorak, biarkanlah dia makan bersama kita."Diandra telah membela Kevin dan Raya hanya te
Suasana di dalam ruangan tiba-tiba berubah menjadi sedikit canggung sesaat."Awalnya kami tidak mengajaknya dan dia sendiri yang tidak tahu malu untuk datang ke sini." Gumam Angga.Diandra mengabaikannya dan sama sekali tidak ingin peduli pada perkataan Angga."Diandra, kamu jangan mencari masalah, duduklah di sampingku." Raya berjalan ke sisi Diandra, kemudian menarik kesampingnya untuk duduk.Kevin merasa sangat terharu di dalam hatinya dan matanya menatap Diandra dengan rasa berterima kasih.Pelayan menyajikan makanan satu per satu.Kali ini, pintu dibuka lagi."Hai, semuanya." Ada seorang anak muda yang berjalan masuk."Deva, akhirnya kamu sudah sampai." Brandon menghampiri Deva dan memeluknya, "Aku akan memperkenalkannya kepada kalian semua, ini adalah sahabatku, Deva. Setelah tamat dari SMP, dia pergi ke Belanda dan baru baru beberapa hari dia kembali kesini. Dia akan berbisnis disini dan keluarganya punya beberapa bisnis dan mereka sangat kaya."Ketika Brandon memperkenalkannya
"Hari ini ayahku membelikan sebuah mobil. Setelah sudah memilih sebuah mobil di pameran mobil, aku segera bergegas kemari." Jawab Deva dengan ringan."Kamu sudah membeli mobil!" Brandon sengaja untuk menatap Diandra, "Beritahu aku, mobil apa yang kamu beli?""Bukan mobil yang bagus, hanya saja mobil alphard yang paling terbaru, desainnya pun aku meminta yang paling mewah. Aku akan memakainya selama dua tahun dan jika setelah aku menikah nanti, aku akan menggantinya dengan mobil yang lebih bagus." Kata Deva sambil mengancingkan kukunya."Hei, Deva sangat hebat, harga dari mobil Alphard lebih dari 1 milyar, dia masih bilang bukan mobil bagus lagi.""Bagi orang lain, itu adalah mobil paling mewah, tetapi bagi Deva, itu hanya percikan air saja."Yang lain pun langsung memujinya dan tampaknya Deva jauh lebih kaya daripada Brandon. Mereka mendekati Brandon dan semakin ingin mengenal lebih dekat dengan Deva dan membuat dia seakan nyaman berteman dengan mereka.Beberapa orang ingin melihat mo
"Jika aku yang mengendarainya, mungkin tidak akan tergores, haiz, siapa yang tahu bahwa hal seperti ini akan terjadi?""Siapa yang sanggup untuk menanggungnya?""Siapa lagi yang salah disini, jika dia lebih berhati-hati, mungkin tidak akan terjadi goresan yang cukup besar."Yang lainnya berdiri dan berbicara sehingga membuat suasana hati Deva yang sangat mudah tersinggung menjadi lebih menjengkelkan. Sekarang dia sangat marah dan ingin menjahit mulut mereka semua dengan benang."Hei, kamu benar benar tidak beruntung kali ini. Aku pernah melihat mobil besar ini di dalam pameran mobil. Ini adalah versi kelas atas yang diimpor dari luar negeri dan harganya lebih dari 10 milyar. Sekarang mobil ini sudah tergores dan sama sekali tidak akan selesai jika kamu tidak mengganti rugi sebesar 200 juta." Ada sebuah mobil sport yang berhenti di depan semua orang. Orang di dalam mobil itu berkomentar, kemudian mengacungkan ibu jarinya kepada Deva sambil menyeringai lalu pergi.200 juta!Jantung Deva
"Iya, kamu dan Kevin pasti hanya bisa naik bus. Kamu bisa menaiki mobil mewah bersama kami!" Angga dan Deva juga segera membujuknya, karena mereka tertarik pada Diandra. Ketika Diandra pergi bersama Kevin, hati mereka merasa sangat kesal."Tidak lagi, kalian pergi bersenang-senang saja tanpa aku, aku pulang bersama Kevin. Aku juga tidak suka duduk di dalam mobil mewah, sebenarnya aku lebih nyaman duduk di dalam bus." Diandra membulatkan tekadnya dan sama sekali tidak ada maksud untuk kembali dengan mereka."Ada apa ini?" Saat ini, petugas parkir datang. Ketika melihat begitu banyak orang di sekitar sini, dia menjadi merasa curiga. Ketika menyingkirkan orang-orang itu, dia tiba-tiba menjadi sangat marah, kemudian menunjuk ke arah mobil besar dan bertanya kepada yang lainnya dengan agresif, "Siapa yang telah melakukan ini!"Deva berinisiatif untuk mengakuinya, bahwa dirinya sendiri yang menggoreskan mobil itu secara tidak sengaja."Haiz, kamu benar-benar sangat berbakat, bisa-bisanya k
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan