Saat hampir sampai di cafe, Kevin sudah melihat Luna berdiri di depan pintu menunggu dirinya, saat melihat Kevin, Luna tersenyum menghampirinya."Kamu sudah datang." Luna berdiri di depan Kevin dan tersenyum manis.Penampilannya sangat berbeda dengan yang dulu di Sports Center, rambutnya hari ini diikat, sama seperti dulu saat SMA, membuat Kevin mengingat masa-masa indah mereka saat masih SMA."Ya, ketua kelas." Ucap Kevin sambil tertawa.Tapi hati Kevin masih sedikit bingung, kenapa Luna tiba-tiba ingin berdamai dengannya. Tapi apapun itu, sekarang Luna sudah kembali lembut dan baik sama seperti SMA dulu, Luna yang suka membantu orang, adalah ketua kelas yang paling dihormati Kevin."Kamu datang bawa ransel juga ya, sini aku yang bawa saja, ayo masuk ke dalam, kamu pasti sudah lapar." Ucap Luna, sambil memegang ransel milik Kevin, dia masuk ke dalam restoran.Kevin dan Luna duduk di atas meja, Luna memesan beberapa sayur, semuanya sudah dihidangkan di atas meja. Luna dan Kevin sudah
"Tidak, tadi tangannya sakit, jadi aku membantu menggosoknya." Ucap Kevin, dia tahu kali ini dia terjebak lagi."Manusia tengik, memangnya pacarku bisa disentuh olehmu?!" Dengan marah Wily berlari ke arah Kevin, tonjokannya sudah dilancarkan ke kepala Kevin, Kevin menghindarinya dan menggenggam telapak tangan Wily."Kamu dengar dulu, yang dikatakan Luna bohong, aku tidak pernah bilang...""Kamu merasa aku akan percaya? Manusia tengik, aku akan membunuhmu sekarang juga!" Sekarang Wily hanya memiliki satu pemikiran, yaitu menghabisi Kevin.Kevin tahu dia dan Wily berkelahi karena Luna, dia juga tidak ingin berkelahi dengan Wily, jadi dia hanya berusaha menghindari serangan Wily. Wily hanyalah orang yang sedikit kaya, jadi dalam urusan berkelahi, Wily bukanlah lawan Kevin, serangan Wily tidak ada yang berhasil mengenai Kevin, malah dia sendiri yang beberapa kali terjatuh.Karena tidak bisa mengalahkan Kevin, Wily kembali ke samping Luna."Sayang, aku akan panggil orang sekarang juga, set
Ternyata sebelum Luna dan Kevin masuk ke restoran, Erik sudah duduk di meja sebelah melihat keadaan di sini. Setelah kejadian di Sports Center sebelumnya, Erik dan Luna sudah berhubungan. Sebenarnya rencana dia dan Luna hari ini adalah menggunakan Wily untuk menghabisi Kevin, tapi tidak disangka ternyata kemampuan Kevin sehebat ini, malah Wily sendiri yang kena pukul."Semuanya cepat lihat, dua manusia tengik ini berkelahi sampai seperti apa demi merebut Luna? Yang satu masih bisa berdiri, tapi lihat yang satunya, sudah tergeletak di lantai seperti anjing mati. Wanita yang diperebutkan mereka sekarang berada di pelukanku, aduh, benar-benar menyedihkan, haha!" Ucap Erik dengan bangga.Orang-orang di sekitarnya tidak ada yang mengenal Kevin dan Wily, tapi kebanyakan dari mereka mengenal Erik, maka mereka semua mulai membicarakannya."Dua orang ini benar-benar tidak punya otak, berani-beraninya merebut pacar milik Tuan muda Erik, bukannya sama saja cari mati?""Aduh, dua orang ini sudah
"Tuan muda Erik, kamu sedang memikirkan apa?" Tanya Luna sambil merangkul lengan Erik, Erik tidak menjawabnya. Melihat ransel milik Kevin masih ada di atas ranjang, Luna ingin membuangnya, tapi setelahranselnya diangkat, ada sebuah buku yang keluar."Apa ini?"Dengan bingung Luna memungut buku itu, di judul buku ini tertulis sebuah nama "Elmira", setelah dibaca beberapa halaman, dia tahu ini adalah buku harian, maka dia tertawa-tawa sambil melihat Erik."Tuan muda Erik, Kevin mencuri buku harian orang lain!""Mana, aku ingin melihatnya."Mendengar Luna menyebut nama "Elmira", tiba-tiba dia mengingat dulu Kevin pernah memanggil Dinara dengan nama "Elmira", maka dia jadi sangat tertarik.Erik membacanya halaman demi halaman, tiba-tiba dia tertawa ketika melihat satu halaman."Tuan muda Erik, kamu melihat sesuatu yangmenarik?" Tanya Luna."Bukan, aku hanya berpikir, jika Tuan muda Arhan melihat buku harian ini, mungkin dia akan semakin senang, jadi aku tidak bisa menahan tawa." Ucap E
Orang lain terkejut mendengar kata-kata Arhan, tapi kemudian mereka semua tertawa-tawa."Benar, Tuan muda Arhan masih belum menikah, mau mencintai siapapun adalah kebebasan Tuan muda Arhan sendiri.""Harta Tuan muda Arhan sebanyak itu, walaupun dia menginginkan sepasang adik kakak ini memangnya kenapa?""Benar, orang seperti Tuan muda Arhan ini bukannya sudah biasa memiliki pasangan lebih dari satu? Uang Tuan muda Arhan juga bisa merawat ratusan wanita."Hati Erik senang ketika mendengar Arhan ingin mengejar Dinara, tiba-tiba dia berteriak."Tuan muda Arhan, jika kamu ingin mengejar nona Dinara, aku mungkin punya caranya."Tatapan Arhan dan orang lainnya tertuju pada Erik."Tuan muda Erik, kamu jangan asal bicara, kuingat kamu juga pernah mengejar Nona Dinara, tapi kamu sudah ditolak oleh Nona Dinara sebelum selesai makan, sepertinya di hari itu juga ada manusia tengik yang menyatakan perasaannya kepada Nona Dinara, tapi keadaanmu jauh lebih suram daripada manusia tengik itu." Ucap Mi
Keesokan harinya, Dinara menerima telepon dari Arhan, katanya dia ingin datang ke Universitas Neo bertemu dengannya, walaupun Dinara bingung, tapi dia juga tidak enak menolaknya, sekitar jam 10 pagi, dia bertemu dengan Arhan di gerbang kampus.Dinara terkejut, penampilan Arhan hari ini sangat biasa, tidak ada bedanya dengan Kevin, dia juga tidak membawa mobilnya, tapi dia datang menaiki sepeda, sama sekali tidak terlihat seperti tuan muda keluarga nomor satu, dia lebih terlihat seperti manusia tengik."Tuan muda Arhan, kamu..." Dinara kebingungan."Oh, kurasa sebagai orang yang kaya, aku juga harus merasakan sulitnya menjadi orang bawah, bagaimanapun juga uangku datang dari warga biasa, jadi kuputuskan untuk menjadi manusia tengik beberapa saat." Ucap Tuan muda Arhan sambil tersenyum."Oh begitu…" Dinara terkejut, merasa hobi Tuan muda Arhan ini sangat spesial, kemudian dia membawa Tuan muda Arhan berjalan-jalan di kampusnga sambil melihat-lihat pemandangan.Di saat sudah hampir jam 1
Setelah beberapa saat, makanan yang dipesan oleh Arhan sudah jadi, Arhan mengambil kantong plastiknya, membayarnya, kemudian pergi dari sini."Manusia tengik, kamu benar-benar bisa menikmati hidup, aku akan menendangmu!" Sambil bicara, wanita itu sudah mengangkat kakinya, tapi Arhan tiba-tiba menatapnya, wanita itu merinding sampai hampir terjatuh.Arhan dan Dinara sudah pergi meninggalkan restoran. Tiga wanita itu juga keluar dari restoran, berlari ke taman di samping restoran, di tengah-tengah pohon delima, ada seorang pria muda yang sedang berdiri, dia adalah Raven."Bagus!" Raven mentransfer 10 juta untuk ketiga wanita ini."Terima kasih Tuan muda Raven, terima kasih Tuan muda Raven..." Ucap ketiga wanita itu sambil membungkukkan badannya."Tuan muda Raven kenapa meminta kami untuk mengejeknya? Nona Dinara sepertinya sangat melindungi manusia tengik itu, kami jadi takut.""Karena itulah yang ditulis di buku harian." Ucap Raven dengan datar."Apa? buku harian, maksud Anda apa..." K
Arhan mengantar Dinara ke asrama putri, setelah berpakaian, Dinara mengikuti Arhan kembali ke danau."Sudah aku katakan kamu tidak perlu datang." Ucap Arhan dengan cemas. Dinara tersenyum tipis dan berkata."Tidak apa-apa, anggap saja tadi aku sedang mandi air dingin, mungkin makanannya sudah dingin, ayo kita makan."Arhan dan Dinara membuka kotak makan siang, dan nasi itu memang sudah menjadi dingin. Berpikir bahwa Tuan muda Arhan baru saja mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan dirinya, Dinara merasa bahwa Arhan adalah seorang pria dengan jiwa pahlawan dan memiliki rasa tanggung jawab.Dia mengambil sedikit nasi dengan sendok dan memasukkannya ke dalam mulut, tiba-tiba, dia merasakan rasa terharu yang sangat amat dalam, sosok samar seseorang muncul dalam benak Dinara.Dia jatuh ke dalam air, dan seorang pria tanpamemperdulikan apapun, melompat ke dalam air dan menyelamatkannya, berteriak padanya, tetapi dia tidak bisa melihat wajah pria itu."Harusnya adalah Tuan muda Arhan, d
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"