Kevin mengikuti Elmira ke danau di dekat kampus. Saat ini, tidak ada seorangpun di sekitar Danau dan sinar matahari yang terbenam tersebar di permukaan danau. Garis emas yang kilau itu terlihat sangat indah.Kevin bersembunyi di balik pohon dan diam-diam menatap Elmira.Dia hanya melihat Elmira meletakkan makanan dan minumannya di atas batu. Dia duduk di dekat batu dan perlahan menyantapnya dengan sendok.Saat dia makan, ada dua air mata di matanya dan Kevin bisa mendengar suara hidungnya yang mengendus. Mungkinkah karena tidak pernah makan makanan yang mahal, sehingga merasa terharu sampai menangis seperti ini?Tidak ada siapa pun yang pernah membawa makanan ke samping danau.Kevin hanya merasa perilaku Elmira aneh. Setelah melihatnya beberapa saat, Kevin hendak berbalik dan pergi. Saat ini, Elmira meletakkan sendoknya, Dia perlahan berdiri.Setelah makan, bukankah seharusnya dia membuang sampahnya? Gadis ini benar-benar tidak beretika. Kevin berkata di dalam hatinya.Elmira tidak p
"Baiklah." Kevin menghela nafas dan berkata dengan serius, "Namun, aku berharap kamu bisa berjanji denganku untuk tidak melakukan hal yang bodoh ini lagi kedepannya.""Baiklah, aku berjanji padamu." Jawab Elmira.Kevin baru saja merasa tenang, kemudian menarik Elmira untuk berdiri, "Oh iya, lain kali jangan pergi membeli makanan yang mahal itu lagi, karena itu benar-benar tidak bisa dibeli dengan melihat kondisi keluargamu yang seperti ini."Elmira tersipu malu sambil menundukkan kepalanya, kemudian kedua tangannya menarik pakaiannya dan berbisik, "Sebenarnya, aku biasanya makan tidak lebih dari 50 ribu sehari. Hari ini aku berpikir bahwa aku akan meninggalkan dunia ini, sehingga aku memberanikan diri pergi ke Restoran Delima untuk membeli makanan itu ..."Ketika mendengar suara Elmira yang lembut, Kevin menjadi simpatik, "Lalu mengapa kamu memesan makanan sampai 3 porsi?""Aku pun merasa bahwa itu terlalu boros jika hanya memakan nasi yang seharga 300rb per porsi. Tapi itu semua hany
"Bagaimana aku bisa merasa keberatan?" Kevin terkejut oleh pemikiran Elmira. Dia menabung dan membeli buah-buahan untuk dirinya, tetapi masih sangat peduli dengan pemikirannya sendiri.Kevin mengambil buah persik dan memasukkan ke dalam mulutnya. Sari buahnya memercik di dalam mulut, "Hm, ini sangat enak!""Kamu juga harus makan, buah persik ini sangat manis!" Kevin mengambil buah persik dan menyerahkannya kepada Elmira.Elmira tersenyum manis saat melihat Kevin yang begitu banyak makan, kemudian memasukkan buah persik ke dalam mulutnya.Dallam beberapa hari ini, Kevin dan Elmira selalu bertemu di tepi danau setiap siang.Setiap kali Kevin datang, dia akan membeli nasi di kantin dan datang ke sini untuk makan bersama Elmira, sedangkan Elmira juga tidak menolaknya.Tentu saja, apa yang dibeli Kevin adalah makanan yang paling umum. Dia masih tidak ingin membiarkan Elmira tahu dengan identitasnya. Dia malah lebih menyukai situasi sekarang seperti ini.Hari ini, Kevin membeli seporsi nasi
"Ada apa denganmu!" Amarah melonjak di tubuh Kevin."Kamu ... Kenapa kamu di sini?" Baru saja Elmira fokus untuk menyeka bekas lukanya dengan kapas dan alkohol dan sama sekali tidak memperhatikan Kevin yang sudah datang. Dia menundukkan kepalanya dan menutupi wajahnya dengan tangannya."Coba aku lihat ..." Kevin duduk di samping Elmira, lalu meraih tangannya dan perlahan-lahan menarik tangan Elmira ke bawah. Jika melihatnya dari dekat, bekas luka di wajah Elmira terlihat lebih mengerikan, bahkan masih mengalir darah yang keluar."Katakan padaku, siapa yang sudah memukulmu seperti ini?" Kevin melihatnya sangat tertekan."Itu ... Fani, tetapi tidak apa-apa, mereka hanya memukul aku dua kali dengan pelan ..." Kata Elmira dengan takut."Ketiga gadis yang menyindir kamu di Restoran delima pada hari itu bukan! Aku akan mencari mereka sekarang!" Sambil berkata demikian, Kevin berdiri dan bersiap-siap untuk membalas dendam terhadap Fani dan teman-temannya."Jangan!" Elmira meraih tangan Kevin
"Hei, benar ternyata dia, aku masih mengira bahwa aku salah mengenalnya." Fani berdiri di depan Elmira sambil menatapnya dengan bercanda. Selain Fani, masih ada kedua gadis lainnya di sana."Apakah orang ini sudah gila? Beberapa hari yang lalu, dia makan di Restoran delima dan hari ini semakin keterlaluan, beraninya dia datang ke Hotel untuk makan.""Dasar tidak tahu malu, apakah kamu bisa sembarangan bisa menghabiskan beasiswa dari sekolah? Di sini, kami hanya datang sekali dalam satu minggu, sedangkan kamu yang miskin, ada syarat apa untuk makan di sini?"Sambil berbicara demikian, Fani sudah terbiasa untuk menjambak rambut Elmira, kemudian menariknya dengan keras. Leher Elmira bersandar ke belakang dan memperlihatkan lehernya yang putih bagaikan salju."Aku mohon pada kalian, jangan memukulku di sini, setelah aku kembali, terserah kalian jika ingin memukulku lagi" Elmira tidak ingin membiarkan Kevin melihat saat dia dipukul.Ketika Elmira memohonnya, Fani dan teman-temannya merasa
Kevin hendak ingin menampar Fani, tetapi Elmira menghentikannya dan menggelengkan kepalanya.Saat ini, ada ketiga pria masuk dari luar dan gaya berpakaiannya sangat modis. Mereka sudah ada janji dengan Fani untuk makan, sehingga mereka berjalan langsung mendekati Fani."Fani, ada apa ini, apakah anak itu mengganggu kamu?" Seorang pria kekar menunjuk ke arah Kevin dan bertanya kepada Fani."Dasar bodoh, beraninya kamu menyinggung Fani? Aku akan memberitahukan kamu sekarang, kami semua adalah anggota dari Grup Strongest. Semua orang mengenal Grup kami, jangan pernah mengganggu orang yang ada di dekat kami. Jika kamu telah membuat kami marah, kamu akan tanggung semua konsekuensinya!" Kata dari seorang pria yang bertato.Satu pria lainnya mendorong Kevin, "Keluar kalian dari sini, atau aku akan memukulmu sekarang!""Ayo kita pergi." Kevin ingin berurusan dengan mereka, tetapi Elmira meraih tangannya dan berbisik demikian.Ketika Kevin memikirkannya, ini bukanlah pilihan yang bijak untuk b
Kevin menghela nafas, lalu berfikir untuk berkeliling saja di dekat meja. Ketika dia sedang berjalan, dia tidak sengaja menabrak seorang wanita kaya yang datang dari belakang secara tidak sengaja."Aduh, apakah kamu bisa melihat ke depan saat berjalan? Hampir saja kamu mengotori sepatu hak tinggiku yang baru aku beli, apakah kamu sanggup untuk menggantinya?!." Wanita kaya itu mengenakan kacamata berwarna hitam. Rambutnya berwarna coklat muda dan mengenakan gaun yang tipis. Dari segi usianya, dia terlihat sekitar tiga puluh tahun."Jangan buang-buang waktu hanya untuk berbicara dengan orang yang tidak memiliki kemampuan seperti itu, sayangku, ayo masuk untuk melihat-lihat." Di belakang wanita kaya yang itu masih ada seorang pria yang mengenakan rompi coklat. Sekilas melihatnya, dia adalah orang sosial yang baru mempunyai sedikit uang.Staf penjualan juga segera bergegas dan menyapa wanita kaya yang berkacamata hitam dengan antusias, lalu melirik Kevin dengan sedikit tidak puas."Mohon
"Tuan, ada banyak orang yang datang untuk mengantri membeli villa ini. Jika Anda benar ingin membelinya, sebaiknya Anda membayar uang mukanya hari ini. Mungkin saja besok, villa ini sudah terjual." Kata staf penjualan itu dengan sengaja. "Suamiku, pikirkanlah solusinya, aku sangat suka dengan vila ini, yang lainnya tidak ada yang bagus. Bukannya kamu bilang bahwa aku terlihat cocok untuk tinggal di villa ini dan layak seperti identitasmu?" Kata wanita kaya itu sambil menarik tangan orang yang mengenakan rompi coklat."Apa kamu tidak melihat aku sedang memikirkan solusinya sekarang?" Orang yang mengenakan rompi coklat itu merasa sedikit kesal, lalu melihat ke arah staf penjualan, "Aku pasti akan membeli vila ini, bisakah kamu membantu aku untuk tidak.menjualnya ke orang lain? Aku menjamin bahwa uangnya akan terkumpul dalam waktu satu minggu ...""Maaf, Tuan, saya tidak punya hak untuk itu ..." Jawab staf penjualan itu sambil menggelengkan kepalanya."Suamiku, bisakah kita pinjam kepad
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"