Mia melirik mereka dengan marah danmulai membuat Kebab. Kebab hampir akan selesai, kemudian Mia menyerahkannya kepada kedua orang itu."Totalnya 40 ribu.""Lain kali akan kubayar." Pria itu berkata demikian dan hendak ingin pergi bersama wanita itu."Aku di sini hanya seorang bisnis kecil, lebih baik kamu membayarnya sekarang, tidak butuh waktu yang lama untuk membayarnya." Mia menahan amarahnya dan berkata dengan sopan."Brengsek, apakah kamu tidak melihat aku yang sedang bermain? Mungkinkah aku rela kehilangan pangkatku karena Kebabmu yang buruk itu!" Setelah pria itu selesai memarahinya, dia hendak ingin pergi bersama wanita itu. Ekspresi wajah Mia menjadi suram,kemudian dia berteriak."Tunggu sebentar, aku lupa menambahkan daun bawang di dalam Kebab kalian, aku akan menambahkannya untuk kalian!""Sial, bahkan daun bawang pun lupa dimasukkan, kamu benar-benar jenius." Pria berbaju hitam dan wanita berbaju putih itu berjalan kembali, kemudian mengembalikan Kebab-nya kepada Mia. Me
"Sakit sekali, Alden, cepat pukul Si Jelek itu sampai mati..." Wanita berbaju putih itu ditendang sampai organ dalam dan ususnya semuanya seolah-olah terdampar, kemudian dia berteriak kepada pria berbaju hitam itu dengan marah."Kamu berdiri pelan-pelan, aku akan membantumu." Alden menopang wanita berbaju putih itu untuk berdiri di samping, kemudian dia menoleh ke arah Mia dengan wajahnya yang suram dan berjalan mendekatinya dengan tinjunya yang sudah dikepal."Jangan berani mendekatiku, temanku akansegera datang, mereka memiliki banyak orang dan mahir dalam perkelahian. Begini saja, aku akan membuat dua Kebab untuk kalian, bisakah kalian pergi..." Mia melangkah mundur selangkah demi selangkah. Jika truk makanannya tidak ada di sini, dia pasti akan melarikan diri."Brengsek, aku akan memukulmu sampai gegar otak terlebih dahulu, lalu membuatmu berbaring di tanah sambil membuka mulutmu dan memasukkan semua semir sepatu ke dalam mulutmu!" Kata Alden sambal mengangkat tangannya yang besa
"Brengsek! Jika aku tidak bisa mengalahkanmu, aku tidak akan memaafkan diriku..." Alden meraung, kemudian mengangkat tangannya dan melayangkan tinjunya ke arah Kevin.Kevin melihat tinju dari Alden dan hendak minggir ke samping, tetapi Kevin tiba-tiba merasa ada sebuah kekuatan di belakangnya yang telah mendorong tubuhnya. Perhatian Kevin semua tertuju pada tubuh Alden, tetapi dia telah terpengaruh oleh kekuatan kecil itu dan terdorong ke samping."Aduh!" Orang yang mendorong Kevin adalah Mia. Target dari serangan Alden adalah Kevin, tetapi tak terduga bahwa Kevin telah didorong, sedangkan Mia menendang bagian bawah tubuhnya Alden. Tubuhnya melengkung seperti udang kering dan menjerit dalam kesedihan."Cepat lari!" Mia mengambil kesempatan untuk berlari ke samping Kevin, lalu menariknya untuk melarikan diri. Dia berpikir bahwa Kevin adalah seorang mahasiswa yang tidak berguna. Jika wajahnya telah ditinju oleh Alden, diperkirakan akan dirawat di dalam rumah sakit selama berhari-hari, s
Dalam waktu sekejap mata, tinju Alden hendak akan mengenai wajah Kevin. Alden sudah tersenyum di dalam hatinya. Dia inginmeninju wajah Kevin sampai membengkak sebelah dan selanjutnya meninju Kevin sampai keempat gigi depannya patah.Ketika Alden sedang memikirkannya, tiba-tiba dia merasakan rasa sakit yang parah di bagian dadanya, bahkan nafasnya juga terhambat. Tinjunya masih belum mengenai Kevin, tetapi dirinya sendiri terhuyung mundur beberapa langkah dan kemudian menutupi dadanya. Meskipun rasa sakitnya luar biasa, tetapi dia tidak ingin kehilangan muka di depan Kevin dan Mia, sehingga dia menggertakkan giginya sambil menahannya.Ternyata Kevin baru saja menabrak dada Alden dengan sikunya. Dia biasanya tidak suka berkelahi, tetapi bukan berarti bahwa dia tidak bisa berkelahi. Terakhir kalinya saat dia menyelamatkan Devjna di tengah jalan,bukannya dia sendiri telah mengalahkan beberapa orang? Orang yang seperti Alden masih belum bisa mengalahkannya.Alden baru saja merasa bahwa K
"Kamu juga tidak menanyakannya! Bagaimanabisa aku memberitahumu?" Kevin tahu bahwa dia tidak terluka sama sekali dan hatinya merasa lega. Ketika dia mendengar pertanyaan dari Mia, dia malah merasa sangat konyol."Hei, apakah kamu menyalahkan aku yang tidak bertanya? Kalau begitu sekarang kamu bisa memberitahuku semua yang belum kutanyakan semua, katakanlah!" Kata Mia dengan arogan."Sial, kamu juga terlalu mendominasi bukan? Ini adalah privasiku, bagaimana aku bisa memberitahukannya padamu?" Kata Kevin."Ada apa jika aku mendominasi, kamu tidak mengatakannya bukan? Baiklah, aku akan memotong gajimu 200 ribu, katakan atau tidak..." Kata Mia dengan keras kepala."Baiklah, baiklah, aku akan memberitahumu semua hal yang sebelumnya." Kevin terdiam. Dia tahu bahwa Mia memiliki harga diri yang kuat dan tidak bisa ditindas oleh orang lain, tetapi dia juga suka menindas orang lain. Siapakah yang bisa terbiasa dengan temperamennya yang buruk, ada baiknya jika tindasan dari dirinya bisa membuat
"Apakah kamu sudah melihatnya, bahwa betapa tingginya pegunungan ini, apalagi ada sungai kecil, air terjun dan berbagai bunga di atas gunung, indah sekali." Diana menunjuk ke arah Gunung dari kejauhan dan memperkenalkannya kepada gadis bergaun hijau."Eh, harum sekali! Sepertinya itu adalah aroma dari Kebab." Kata Diana sambil mencium aroma Kebab di udara. Dia melihat sekeliling dan melihat ada banyak turis yang mengelilingi truk makanan itu, sepertinya ada dua penjaga toko di dalamnya, di mana satu orang sedang membuat Kebab dan satu orangnya lagi sedang mengambil minuman untuk turis lainnya.Jarak darinya jauh, ditambah dengan banyak orang yang mengelilingi truk makanan itu, sehingga dia tidak bisa melihat penampilan dari kedua penjaga toko itu dengan jelas."Aduh, di sana terlalu banyak orang, atau tidak aku akan pergi membelinya satu." Diana menghela nafas dan merangkul lengan gadis bergaun hijau itu."Kakak, ayo kita pergi." Sambil berkata demikian, kedua gadis itu berjalan maju
"Sial, Alden, siapa yang tidak tahu bahwa di keluarga itu adalah lima keluarga terbesar di kota ini, kamu bisa menjadi pengawal Nona dari keluarga itu, posisimu jauh lebih hebat dariku bukan? Atau tidak kita bergantian posisi, aku menyerahkan posisi kepala departemen ku padamu dan kamu menyerahkan posisi pengawal di keluarga kaya itu padaku." Kata Wily.Wily tahu bahwa gaji untuk menjadi pengawal Nona dari keluarga Diana setidaknya di atas 50 juta, sedangkan gajinya yang sebagai kepala departemen hanya ada 20 juta dalam 1 bulan. Itu jauh lebih buruk daripada Alden dan dia masih bisa disebut miskin di sini. Ketika Wily berkata demikian, Alden hanya tersenyum."Kamu membeli Kebab untuk Nona dari keluarga kaya itu bukan? Ayo, aku akan pergi bersamamu dan kita berdua juga bernostalgia sekaligus." Kata Wily secara inisiatif, sebenarnya dia ingin mencari tahu dari Alden apakah dia punya kemungkinan untuk bekerja di keluarga kaya itu."Kita naik mobil patroli saja."Wily memanggil seorang sa
Setelah itu, Wily turun dari mobil."Hei, buatkan aku satu Kebab..." Mia hendak ingin beristirahat sebentar, tetapi malah ada seorang tamu yang datang. Dari pakaiannya, tampaknya orang itu adalah satpam di area wisata. Dia berdiri lagi, lalu mengambil adonan dan mulai membuatnya.Segera, Mia telah selesai membuat Kebab. Setelah satpam itu selesai membayarnya, Mia menyerahkan Kebab padanya dan satpam itu langsung pergi."Kevin, aku sudah lelah, pijatlah bahuku." Teriak Mia yang duduk di atas kursi kepada Kevin."Baik, bosku!" Kevin menghela nafas. Semakin akrab dia bersama Mia, gadis itu akan semakin tidak sopan dengan dirinya. Gadis itu selalu meminta dirinya sendiri untuk memijatnya disaat lelah, tetapi Kevin melihat dia yang memang lelah untuk membuat Kebab setiap harinya, apalagi pakaiannya sendiri juga dicuci olehnya, sehingga dia juga bersedia untuk membantu memijatnya.Saat dia sedang memijatnya, satpam tadi itu berjalan kembali. Satpam itu mengangkat tangannya di depan Mia dan
Tidak lama kemudian, ratusan wanita dari Istana sudah berhadapan dengan ribuan orang dari Organisasi lainnya. Kevin menengok ke belakang, Elmira sedang dijaga oleh Meri yang terluka. Walaupun Meri dipukul oleh Raja Biru, tubuhnya sekarang lemah, tapi untuk mengatasi orang-orang lemah seperti ini bukanlah hal yang sulit baginya. Tapi Kevin tetap khawatir dengan keselamatan Elmira.Setelah memukul seorang pemimpin kecil sampai mati, Kevin berlari ke arah Elmira. Raja Biru langsung tahu wanita yang sedang pingsan di samping Meri itu sangat penting bagi Kevin! Sepertinya dia bisa memanfaatkan wanita ini.Kevin melompat ke samping Meri. Beberapa anggota organisasi menyerang Kevin dan Meri dengan pisau dan kapak. Kevin mengambil gelang di tangan Meri, menggenggamnya dengan keras, benang gelang tersebut putus seketika, menjadi beberapa butir mutiara."Awas!" Kevin melempar belasan butir mutiara tersebut ke arah mereka, seketika mereka terjatuh di tanah dan kesakitan."Semuanya, kita bunuh w
Teriak Raja Biru, dia merasa Kevin hanyalah seekor ayam lemah yang tidak tahu berasal dari mana."Aku adalah muridnya Nenek!”Ucap Kevin."Segera bawa orang kalian pergi dari Istana, kami masih bisa mengampuni kalian!""Haha, mengampuni kami? Sekarang pasukan kami yang sedang menyerangmu, kamu bilangkamu bisa memaafkan kami? Lucu!" Kata Raja Biru sambil tertawa sinis."Kamu adalah muridnya Nenek? Kalau begitu aku akan membunuhmu dulu, lalu baru menghancurkan Istana!""Bocah, mati kamu!" Raja Biru sudah menganggap Kevin adalah seekor ayam lemah, dia mau menggunakan Kevin untuk mengancam mereka semua, juga sebagai balasan atas kematian bawahannya tadi."Cari mati!"Keempat wanita ingin bergerak untuk mengatasi Raja Biru. Seketika mereka berempat berlari ke arah Raja Biru! Kedua pihak mulai bertarung. Kemampuan Raja Biru juga tidak lemah, walaupun dia dikepung oleh empat orang, tapi dia tetap tidak panik, bahkan bisa mengimbangi mereka berempat."Aku juga ikut!"Ada beberapa pemimpin
"Tidak tahu malu…""Murid boleh dibunuh, tapi tidak boleh dihina, kami semua akan menghabisi kalian.""Nona Ranti, ayo kita bergerak, orang-orang yang tidak tahu malu ini sangat keterlaluan."Para pengikut dari Istana meminta Ranti memberi perintah untuk bertarung dengan mereka, tapi Ranti sebagai penanggung jawab Istana sementara, jika keputusannya membuat Istana hancur seketika, bagaimana dia bisa bertemu dengan pemimpin?Rantig terdiam."Nona Ranti tidak bicara, berarti ku anggap kamu menyetujuinya."Raja Biru tertawa, dia memanggil seorang bawahannya yang jelek, menunjuk para pengikut dari Istana dengan dagunya"Ku Beri kamu satu kesempatan, kamu boleh mengelus satu wanita yang kamu suka! Tenang saja, mereka tidak berani menyerang, jika mereka berani menyerangmu, maka kita semua akan meratakan Istana ini!"Raja Biru mendorong bawahannya itu ke arah para pengikut Istana. Para pengikut Istana menatap seorang bawahan yang sedang tertawa jahat itu, dia tidak bisa membiarkan para peng
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb