"Oh begitu..." Mata Kevin bertambah sedikit pengamatan yang tak terlihat, "Namun, jika kamu sudah tahu dengan identitasku, aku mungkin tidak cocok denganmu."Kevin selalu merasa bahwa Nina masih ada tujuan lainnya dan lebih baik dia menjauh darinya sesegera mungkin.Tetapi, Nina pasti tidak akan melepaskan kesempatan bagus yang seperti ini, bahkan jika Kevin menolaknya, Nina telah mengambil keputusan dan harus mendapatkan Kevin!"Tuan Kevin, sebenarnya saya masih punya satu alasan lainnya untuk mencari pacar dengan tergesa-gesa kali ini, karena keluarga saya telah mengatur sebuah hubungan untuk saya, tetapi saya sama sekali tidak menyukai pria yang bernama Vano itu, sehingga saya sekarang harus mencari pacar dan membuat pria itu berhenti untuk mengejar saya. Tuan Kevin, mohon untuk bantuannya!"Setengah jam yang lalu, Nina masih memikirkan bagaimana membuat Vano melamar dirinya secepat mungkin, tetapi sekarang, setelah mengetahui Kevin jauh lebih kaya daripada Vano, dia langsung "tida
Ketiganya mulai menikmati manisan dan minuman. Raya sudah terbiasa untuk menyuruh Kevin. Dia tidak bisa membiarkan Kevin diam tidak ada pekerjaan.Nina sangat terganggu melihat perlakuan adiknya yang seperti ini. Raya, kamu tidak tahu apa yang telah kamu lakukan. Orang yang kamu suruh sekarang adalah orang yang memiliki kekayaan yang sangat cukup untukmu menghabiskan uang lebih dari sepuluh generasi kehidupan. Apakah kamu pantas menyuruh orang itu?Kamu sekarang sedang bermain api, jika benar-benar menyinggung Kevin secara tidak sengaja, sudah terlambat bagimu untuk menyesalinya!Setelah makan dan minum, Raya menyeka mulutnya dengan serbet dan bertanya, "Kevin, bagaimana pendapatmu tentang kakakku?""Lumayan." Kata Kevin.Nina merasakan rasa tersanjung tanpa sadar di dalam hatinya dan ada sedikit kegembiraan di dalam tubuhnya. Kevin memiliki kesan yang baik terhadap dirinya, kalau begitu apakah harapan untuk dirinya mendapatkan Kevin akan semakin besar?"Bodoh, kakakku begitu cantik,
"Sudahlah, Raya, jangan bicara omong kosong lagi. Aku sedang mencari pacar, bukan mencari bawahan, bagaimana bisa aku akan tega seperti yang kamu katakan?" Nada bicara Nina sudah sangat kesal.Raya malah tidak menyadari bahwa Nina sudah benar-benar marah pada saat ini dan masih lanjut berkata, "Meskipun kamu adalah pacar kakakku, tetapi kalian tetap harus memiliki ruang privasi sendiri dan hak untuk mencari kebahagiaan lagi!""Apa maksudmu?" Kevin bertanya."Kamu juga benar-benar sangat bodoh, aku akan memberitahukan kepadamu dengan jelas." Raya berbicara dengan nada sedikit menghina dan dia berkata dengan begitu santai sambil bersandar di dinding."Ketika nanti kakakku berpacaran denganmu, dia pasti akan memiliki kebebasannya tersendiri dan jika dia bertemu dengan pria yang tertarik dengannya, dia bisa saja untuk dekat dengannya dengan sangat mudah, bahkan kakakku bisa jadi akan bergandengan tangan dengan pria lain di depanmu, ataupun berpelukan dan berciuman."Kevin pun sedikit bing
"Sudahlah, tamparanku tadi memang sedikit kejam dan kamu jangan membenciku. Setelah aku bisa mendapatkannya, kamu akan mendapatkan keuntungan!" Kata Nina sambil menyentuh wajah Raya dengan lembut."Tentu saja, aku tahu bahwa Vano adalah keturunan pewaris kedua yang kaya. Saat itu, kakak juga harus mengeluarkan uang ratusan juta untukku bukan?" Raya berkedip pada Nina.Hanya saja Raya tidak menyangka bahwa apa yang dikatakan Nina tentang dia bukanlah Vano."Itu maksudku." Nina berkata sambil tertawa. Selama aku bisa bersama dengan Tuan Kevin, apakah ratusan juta itu bisa disebut uang?Kedua orang kakak beradik itu segera melupakan ketidakbahagiaan mereka."Oh iya, kakak, bukannya kamu pernah mengatakannya sebelumnya, bahwa ada orang yang super kaya yang pernah ke bankmu, apakah dia pernah kesana lagi dalam beberapa hari ini? Aku meminta kamu untuk membantuku mendapatkan nomor ponselnya, apakah kamu sudah mendapatkannya?" Di dalam mata Raya ada bintang terang yang bersinar dan hatinya p
Bukankah mereka sedang membicarakan dirinya sendiri? Saat ini, Kevin baru saja sadar.Dia hanya melihat ketiga gadis itu berjalan ke depan dan berdiri di depan seorang gadis. Ketiga gadis itu melipatkan tangannya sambil mengunyah permen karet, kemudian menatap gadis itu dengan jijik.Kevin sengaja melihat gadis itu. Dia mengenakan pakaian kemeja putih dan bahan pakaiannya terlihat sangat murahan. Bawahnya mengenakan celana jeans, kakinya mengenakan sepasang sepatu kets putih."Lihatlah gadis ini, namanya Elmira. Dia adalah mahasiswi termiskin di kelas kami. Dia selalu mendapatkan beasiswa dan tunjangan setiap tahunnya, lihatlah untuk apa dia datang ke sini! Makan di restoran yang paling mahal di dalam kampus, benar-benar tidak tahu malu!""Elmira, apakah kamu tidak malu? Jika kamu miskin, kamu bisa jujur, tetapi sekarang kamu malah datang ke sini dan menghabiskan uang sekolah untuk makan, apakah kamu merasa tidak bersalah?""Kamu tidak tahu malu bukan, baiklah, biarkan semuanya melih
Kevin mengikuti Elmira ke danau di dekat kampus. Saat ini, tidak ada seorangpun di sekitar Danau dan sinar matahari yang terbenam tersebar di permukaan danau. Garis emas yang kilau itu terlihat sangat indah.Kevin bersembunyi di balik pohon dan diam-diam menatap Elmira.Dia hanya melihat Elmira meletakkan makanan dan minumannya di atas batu. Dia duduk di dekat batu dan perlahan menyantapnya dengan sendok.Saat dia makan, ada dua air mata di matanya dan Kevin bisa mendengar suara hidungnya yang mengendus. Mungkinkah karena tidak pernah makan makanan yang mahal, sehingga merasa terharu sampai menangis seperti ini?Tidak ada siapa pun yang pernah membawa makanan ke samping danau.Kevin hanya merasa perilaku Elmira aneh. Setelah melihatnya beberapa saat, Kevin hendak berbalik dan pergi. Saat ini, Elmira meletakkan sendoknya, Dia perlahan berdiri.Setelah makan, bukankah seharusnya dia membuang sampahnya? Gadis ini benar-benar tidak beretika. Kevin berkata di dalam hatinya.Elmira tidak p
"Baiklah." Kevin menghela nafas dan berkata dengan serius, "Namun, aku berharap kamu bisa berjanji denganku untuk tidak melakukan hal yang bodoh ini lagi kedepannya.""Baiklah, aku berjanji padamu." Jawab Elmira.Kevin baru saja merasa tenang, kemudian menarik Elmira untuk berdiri, "Oh iya, lain kali jangan pergi membeli makanan yang mahal itu lagi, karena itu benar-benar tidak bisa dibeli dengan melihat kondisi keluargamu yang seperti ini."Elmira tersipu malu sambil menundukkan kepalanya, kemudian kedua tangannya menarik pakaiannya dan berbisik, "Sebenarnya, aku biasanya makan tidak lebih dari 50 ribu sehari. Hari ini aku berpikir bahwa aku akan meninggalkan dunia ini, sehingga aku memberanikan diri pergi ke Restoran Delima untuk membeli makanan itu ..."Ketika mendengar suara Elmira yang lembut, Kevin menjadi simpatik, "Lalu mengapa kamu memesan makanan sampai 3 porsi?""Aku pun merasa bahwa itu terlalu boros jika hanya memakan nasi yang seharga 300rb per porsi. Tapi itu semua hany
"Bagaimana aku bisa merasa keberatan?" Kevin terkejut oleh pemikiran Elmira. Dia menabung dan membeli buah-buahan untuk dirinya, tetapi masih sangat peduli dengan pemikirannya sendiri.Kevin mengambil buah persik dan memasukkan ke dalam mulutnya. Sari buahnya memercik di dalam mulut, "Hm, ini sangat enak!""Kamu juga harus makan, buah persik ini sangat manis!" Kevin mengambil buah persik dan menyerahkannya kepada Elmira.Elmira tersenyum manis saat melihat Kevin yang begitu banyak makan, kemudian memasukkan buah persik ke dalam mulutnya.Dallam beberapa hari ini, Kevin dan Elmira selalu bertemu di tepi danau setiap siang.Setiap kali Kevin datang, dia akan membeli nasi di kantin dan datang ke sini untuk makan bersama Elmira, sedangkan Elmira juga tidak menolaknya.Tentu saja, apa yang dibeli Kevin adalah makanan yang paling umum. Dia masih tidak ingin membiarkan Elmira tahu dengan identitasnya. Dia malah lebih menyukai situasi sekarang seperti ini.Hari ini, Kevin membeli seporsi nasi
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"