"Aku tahu kamu mengatakannya demi kebaikanku, tapi, aku tidak akan putus dengan Kevin..."Zahra tidak bisa berkata-kata. Dia membalikkan matanya ke arah lain. Dia sudah memberitahukan yang sejelas-jelasnya kepada Elmira, tapi mengapa Elmira masih tidak mau berubah?"Aku sangat berterima kasih atas perhatianmu, tapi aku tidak akan mungkin putus dengan Kevin. Mungkin kamu tidak mengetahui kisah kami. Sebenarnya Kevin tidak seperti yang kalian lihat..."Elmira tahu Kevin sebenarnya keturunan keluarga kaya yang seperti apa. Kekayaannya itu bahkan bisa memiliki sebuah pulau dan Bos Barsha pun patuh dengannya. Kekayaan Kevin tidaklah seperti yang dibayangkan Zahra, hanya saja Elmira tidak ingin memberitahu hal ini pada orang lain."Baiklah, anggap saja aku tidak pernah mengatakan apapun. Jika kamu bersedia menderita bersama Kevin, maka pergilah bersamanya..." Zahra agak emosi padanya, dia merasa Elmira ini terlalu keras kepala. Zahra Pun pergi tanpa melihat Elmira, lalu masuk ke mobil pacar
"Tidak ada. Aku sendirian di jakarta ini cukup baik." Rupa Elmira menangis dan tertawa ini masih tetap cantik, dia juga tidak tahu mengapa, ketika Kevin menanyakan dirinya, dia malah menyangkalnya. Elmira pun berkata dengan suara kecil, "Jika kamu ingin kemari, datanglah.""Em, maafkan aku, Elmira, besok bos mengajak kami ke taman perkotaan untuk mengenali tanaman. Aku tidak bisa pergi..." Suara Kevin dari ponsel ini membuat Elmira tertegun."Tidak apa, kamu baik-baik. Aku akan baik-baik saja sendirian disini," kata Elmira tidak fokus.Setelah itu mereka berbincang sebentar dan Elmira menutup telepon. Elmira punmenyandarkan kepalanya ke jendela kaca bus. Dia tidak tahu apa yang sedang dilihatnya, apa yang sedang dipikirkannya. Perjalanan bus umum melewati tempat yang sama semua...Saat ini di bengkulu, Kevin tertawa bahagia. Dia meletakkan ponsel. Dia tadi sengaja membohongi Elmira bahwa dia tidak akan ke jakarta untuk melihatnya, padahal dia ingin memberikan kejutan pada Elmira. Dia
"Baik, tunggu saja. Malam ini aku pasti datang, undang Fadli dan teman-teman yang lain..."Andre adalah sahabat terbaik Kevin. Hal sebaik ini jika tidak datang akan sangat tidak pantas, hati Kevin juga pasti tidak akan tenang, jadi dia pada akhirnya memilih untuk mengubah trip perjalanannya.Saat memikirkan Elmira, Kevin sedikit merasa bersalah. Namun, dia tidak terlalu mempermasalahkannya, karena waktu itu Kevin bilang pada Elmira bahwa dia tidak bisa pergi dan Elmira juga tidak bermaksud ingin Kevin pergi.Seharusnya Elmira tidak akan menyalahkannya.Kevin saat ini tidak akan terpikir bahwa perubahan mendadak ini akan membuatnya begitu menyesal.Di Jakarta, Taman hiburan ini dihiasi dengan lampu-lampu, sehingga membuat taman ini terlihat begitu elegan.Di tepi danau buatan taman ini, dibangun sebuah panggung dengan tinggi setengah meter. Layar belakang dari panggung ini adalah spanduk poster raksasa yang sangat modern. 'Grup Band wanita tertulis dengan bentuk huruf artistik ini sang
"Elmira, ini minumlah." Saat ini, Natasha berjalan ke hadapan Elmira, lalu memberikannya sebotol air putih."Tidak perlu. Aku takut ingin buang air kecil saat di panggung nanti." Melihat Natasha yang tiba-tiba memberikan air, Elmira sangat terkejut. Tapi dia memang bermaksud baik, Elmira tidak mungkin menolaknya mentah-mentah."Tidak akan. Di atas panggung hanya beberapa menit. Aku sengaja membelikannya. Kamu lihat Aurel, Keisha juga sudah memilikinya. Jika kamu tidak meminumnya, air ini mubazir jadinya. Kamu minum ya." Natasha meletakkan sebotol air itu di tangan Elmira. Elmira tidak bisa berbuat apa-apa, dia pun hanya bisa menerimanya."Kenapa kamu tidak minum? Minum sedikit saja bisa membantumu mengurangi gugup. Ayo, kita bersulang." Natasha menggunakan botol minumnya bersulang pada Elmira dengan tersenyum. Melihat Natasha meminum duluan, Elmira pun jadi merasa tidak enak hati jika tidak minum, sehingga dia pun minum sedikit.Melihat Elmira yang sedang meneguk, dalam mata Natasha t
Obat ini dibelinya dari situs online, 10gr saja bisa membuat orang merasa kesakitan, sementara Natasha memberikan 30gr padanya."Bagaimana? Apakah kamu baik-baik saja?" Zahra segera merangkul Elmira, bertanya perhatian."Tidak apa, mungkin saja sejak bangun pagi tadi aku masuk angin. Perutku, sedikit sakit. Kalian jangan khawatir, ini tidak akan menyebabkan masalah besar.""Kamu bilang tidak sakit? Lihat kamu. Rambut saja sudah basah seperti itu." kata Zahrakhawatir melihatnya. Dia menatap Maira."Kakak Maira, sebaiknya kita bawa Elmira ke dokter sekarang.""Iya, Kakak Maira, melihat kondisi Elmira ini sepertinya sangat kesakitan. Biarkan dia beristirahat saja. Kamu jangan khawatir, aku bisa menggantikan posisi Elmira." Natasha ingin membantu Elmira berbicara."Kalian kira kita bisa seenaknya bilang tidak akan naik panggung?" Maira menatap heran pada Zahra dan Natasha. Peraturan 'Grup Band wanita ini sangat ketat, jika orang yang mendaftar tidak sesuai dengan orang yang naik ke pangg
"Siapa dia?""Dasar tidak ada etika!""Sekarang ini sedang merekam acara, suaranya tadi pasti terekam, jadinya kita harusmengulanginya lagi."Penonton yang sedang berdiri dan bergumam pelan, mereka semua melihat ke arah datangnya suara."Tunggu sebentar" Sutradara langsung memberi isyarat jeda pada band di atas panggung dan dengan cepat berjalan ke arah datangnya suara.Beberapa anggota staf di antara penonton membuat sebuah jalan, seorang pria dan seorang wanita berjalan masuk. Pria itu berusia sekitar 25 tahun, mengenakan kaos putih lengan pendek, celana hitam, dan mengenakan topi secara miring. Tatapan matanya dan postur berjalannya memancarkan aura pria kaya yang "cuek".Yang wanita bahkan lebih bergaya. Rambutnya berwarna kemerah-merahan, kulitnya putih dan lembut. Meskipun separuh wajahnya ditutupi kacamata hitam besar, tapi masih bisa terlihat bahwa dia benar-benar wanita cantik.Wanita cantik itu menggendong seekor anjing German Shepherd besar, dia seperti tahu bahwa tuan nya
"Girl group putri, kalian sangat beruntung dibanding grup yang lain, kalian memilih lagu yang disukai Tuan muda, jadi kalian harus tampil dengan baik..." Wakil sutradara tersenyum dan berkata kepada Elmira dan yang lainnya di atas panggung, lalu melihat kearah kondektur: "Siap, mulai..."Pembukaan yang heboh dari lagu itu terdengar, Elmira berdiri di tengah, punggungnya sudah basah setengah...Pada saat ini, Kevin, Andre dan Syifa sedang makan malam di dalam sebuah ruangan di restoran. Kevin, fadli dan Doni, semuanya sedang merasa senang untuk Andre."Kevin, kenapa kamu tidak membawa Elmira kemari?" Kevin pergi mencari Elmira, Andre dan yang lainnya tahu tentang hal itu. Mereka hanya tidak tahu bahwa Kevin dan Elmira tinggal di Perumahan Pulau indah. Mereka mengira Kevin dan Elmira menyewa satu kamar murah."Oh, dia pergi ke jakarta beberapa hari yang lalu dan malam ini dia berpartisipasi dalam kompetisi pencarian bakat..." Kevin tidak dapat berhenti berpikir, apakah Elmira telah sele
Wajah Elmira pucat, tapi dia masih berusaha tersenyum dan melakukan gerakan tarian, suhu rambutnya meningkat tajam, seperti ada rasa panas yang muncul sedikit demi sedikit.Di sisi lain, Kevin sedang minum-minum dengan Andre dan yang lainnya. Dia menghisap rokok dengan bahagia sambil bersama Fadli dan yang lainnya bersorak agar Andre dan Syifa berciuman.Merentangkan tangan, menaruhnya di pinggang dan memutar pinggangnya mengikuti irama musik, gerakan Elmira sudah tidak bisa terlalu tepat lagi. Setiap gerakan adalah siksaan dan penderitaan baginya, seperti ada seseorang yang menusuknya dengan jarum, satu jarum demi satu jarum, Elmira hanya bisa menggertakkan giginya.Melihat Andre dan Syifa benar-benar berciuman, Kevin bertepuk tangan, lalu dia mengambil sebotol bir, berdiri dan bersulang dengan Andre, keduanya saling bergurau, bau minuman muncul dari mulut Kevin, sedangkan Fadli dan doni bertepuk tangan dan bersorak di samping...Lagu yang dinyanyikan Elmira dan groupnya hampir seles
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"