Hari ini Devina berpakaian atasan motif berwarna violet dan memakai celana pendek, membuat dia tampak lebih berkelas.Devina saat ini meletakkan tangan di belakang punggung, tersenyum lembut kepada Kevin dan membuat orang yang melihatnya juga ikut tersenyum."Kamu..." Sepotong mi yang ada di mulut Kevin terjatuh ke atas mangkok. Hari itu Devina jelas-jelas sangat kecewa dan sangat marah padanya. Setelah memberinya satu tamparan, dia langsung kabur. Lalu mengapa sekarang dia kemari seperti tidak terjadi apa-apa?"Kamu pasti ingin bertanya mengapa hari itu aku sangat marah, namun sekarang muncul dihadapanmu lagi?" Devina menyebutkan pertanyaan yang ada di dalam hati Kevin, lalududuk dengan santai di hadapan Kevin."Sejujurnya, saat itu aku memang sangat marah. Setelah aku pulang, aku terlentang di atas ranjang dan menangis cukup lama. Aku merasa pria baik hati yang menolongku di malam itu, tidak seharusnya seperti yang dikatakan Dinda." Devina menatap mata Kevin, lalu menjelaskan."Set
Kevin melirik Devina, dia sedangmenunggu jawabannya. "Aku akan memesan satu porsi lagi."Saat ini, Kevin sudah melupakan kata-kata yang baru saja dia sebut di dalam hati dan tidak peduli apa yang dikatakan Devina, dia tidak akan menanggapinya."Tidak usah." kata Devina tertawa manja. Dia berdiri dan mengambil sepasang sumpit, duduk di hadapan Kevin."Bolehkah?""Terserah." kata Kevin yang suasana hatinya kacau, lalu menundukkan kepala. Saat makan, sepasang sumpit menjulur dengan berhati-hati, Kevin kaku.Kevin dan Devina sama-sama merasakan sesuatu yang sangat unik.Devina mengapit mie, memasukkannya ke dalam mulut, enak!Dengan begitu, Devina dan Kevin makan bergiliran dalam satu mangkok mie, entah ada berapa banyak teman pria yang iri melihat mereka.Devina mengapit sehelai mie, memasukkannya ke dalam mulut, mengunyah perlahan. Mi ini sangat panjang, tidak bisa putus, perlahan, mi ini menjadi lurus. Devina terkejut melihat sisi lain mi ini berada di mulutnya Kevin.Devina dan Kevi
Saat ini di ruangan latihan di jakarta, Maira memanggil Elmira dan teman lainnya untuk berkumpul. Lima gadis ini merasa sangat gembira semenjak tiba di jakarta.Karena alasan mereka datang ke perusahaan Dream Music yaitu menjadi artis, agar bisa menjadi terkenal dan bisa menghasilkan uang. Sekarang mereka tiba di jakarta dan mengikuti audisi, ini adalah langkah pertama mereka masuk ke dunia hiburan.Tentu saja mereka sangat mementingkan dan menantikan perjalanan di jakarta ini."Semangat kalian saat ini sangat bagus. Aku berharap beberapa hari ke depan kalian dapat tetap mempertahankan semangat ini, bahkan hingga kita berhasil lolos dalam audisi ini." Maira yang berdiri di hadapan mereka memberikan apresiasi kepada mereka."Seperti yang kalian ketahui, 'Grup Band wanita' adalah audisi terpanas di sosial media saat ini. Sementara sponsor 'Grup Band wanita adalah Nicholas. Dia mengundang beberapa superstar untuk menjadi jurinya. Ini menjadi pusat perhatian di dunia hiburan..."Nicholas
"Natasha, dengarkan aku, Zahra adalah yang tertua dan paling bisa tenang dalam hadapi masalah di antara kalian, sementara dia di perkuliahan pernah menjadi MC, kemampuan dia dalam menghadapi perubahan sangat kuat...""Aku akui Zahra." Tatapan wajah Natasha terpaku di wajah Elmira."Tapi bagaimana dengan posisi penyanyi utama? Kenapa kalian memilih dia? Kakak Maira, jika dikatakan kemampuan menyanyi, musikalisasi, penghayatan musik, aku jauh lebih unggul dari dia. Mengapa kalian memilih dia dan bukan aku?""Natasha, sikap apa yang kamu berikan ini? Kamu merasa aku dan para guru tidak adil?" Maira sangat tidak puas dengan keraguan Natasha terhadap mereka."Kamu merasa kamu cocok jadi penyanyi utama? Baik, kamu nyanyi lah sendiri. Orang lain tidak perlu menemanimu. Di hari audisi, kamu sendiri yang tampil!""Kakak Maira, aku minta maaf." Natasha segera mengaku salah pada Maira. Maira adalah manajer mereka, jika dia tidak patuh, maka dia punya hak penuh untuk menghukum Natasha, seperti me
"Sayang jangan marah. Meski si wanita kuno ini menjadi penyanyi utama, dia juga tidak akan bisa merebut kepopuleranmu." ujar Bagas sambil membelai punggung Natasha."Oh ya sayangku, di hari audisi nanti aku juga akan tiba, aku akan duduk di posisi VIP, tepat di belakang para juri."'Grup Band wanita' kali ini akan disiarkan langsung di tv nasional. Di hari perekaman, karena beberapa artis besar akan datang, demi mencegah kecelakaan yang tidak diinginkan, selain 100 staf tim acara, hanya akan diizinkan 2000 penonton cantik dan tampan yang sudah dipilih secara khusus. Terus terang saja, kebanyakan dari mereka adalah keturunan kedua keluarga kaya, atau diundang pihak penyelenggara, dan membayar untuk mendapatkan tempat duduk.Bagas tentu saja masuk dengan identitas keturunan keluarga kaya dan posisinya adalah berada di belakang juri. Posisi ini sangatlah bagus."Sungguh? Bagus sekali, sayangku!" kata Natasha dengan senang. "Kamu habiskan berapa banyak uang untuk membeli tempat duduk ini
"Aku tahu kamu mengatakannya demi kebaikanku, tapi, aku tidak akan putus dengan Kevin..."Zahra tidak bisa berkata-kata. Dia membalikkan matanya ke arah lain. Dia sudah memberitahukan yang sejelas-jelasnya kepada Elmira, tapi mengapa Elmira masih tidak mau berubah?"Aku sangat berterima kasih atas perhatianmu, tapi aku tidak akan mungkin putus dengan Kevin. Mungkin kamu tidak mengetahui kisah kami. Sebenarnya Kevin tidak seperti yang kalian lihat..."Elmira tahu Kevin sebenarnya keturunan keluarga kaya yang seperti apa. Kekayaannya itu bahkan bisa memiliki sebuah pulau dan Bos Barsha pun patuh dengannya. Kekayaan Kevin tidaklah seperti yang dibayangkan Zahra, hanya saja Elmira tidak ingin memberitahu hal ini pada orang lain."Baiklah, anggap saja aku tidak pernah mengatakan apapun. Jika kamu bersedia menderita bersama Kevin, maka pergilah bersamanya..." Zahra agak emosi padanya, dia merasa Elmira ini terlalu keras kepala. Zahra Pun pergi tanpa melihat Elmira, lalu masuk ke mobil pacar
"Tidak ada. Aku sendirian di jakarta ini cukup baik." Rupa Elmira menangis dan tertawa ini masih tetap cantik, dia juga tidak tahu mengapa, ketika Kevin menanyakan dirinya, dia malah menyangkalnya. Elmira pun berkata dengan suara kecil, "Jika kamu ingin kemari, datanglah.""Em, maafkan aku, Elmira, besok bos mengajak kami ke taman perkotaan untuk mengenali tanaman. Aku tidak bisa pergi..." Suara Kevin dari ponsel ini membuat Elmira tertegun."Tidak apa, kamu baik-baik. Aku akan baik-baik saja sendirian disini," kata Elmira tidak fokus.Setelah itu mereka berbincang sebentar dan Elmira menutup telepon. Elmira punmenyandarkan kepalanya ke jendela kaca bus. Dia tidak tahu apa yang sedang dilihatnya, apa yang sedang dipikirkannya. Perjalanan bus umum melewati tempat yang sama semua...Saat ini di bengkulu, Kevin tertawa bahagia. Dia meletakkan ponsel. Dia tadi sengaja membohongi Elmira bahwa dia tidak akan ke jakarta untuk melihatnya, padahal dia ingin memberikan kejutan pada Elmira. Dia
"Baik, tunggu saja. Malam ini aku pasti datang, undang Fadli dan teman-teman yang lain..."Andre adalah sahabat terbaik Kevin. Hal sebaik ini jika tidak datang akan sangat tidak pantas, hati Kevin juga pasti tidak akan tenang, jadi dia pada akhirnya memilih untuk mengubah trip perjalanannya.Saat memikirkan Elmira, Kevin sedikit merasa bersalah. Namun, dia tidak terlalu mempermasalahkannya, karena waktu itu Kevin bilang pada Elmira bahwa dia tidak bisa pergi dan Elmira juga tidak bermaksud ingin Kevin pergi.Seharusnya Elmira tidak akan menyalahkannya.Kevin saat ini tidak akan terpikir bahwa perubahan mendadak ini akan membuatnya begitu menyesal.Di Jakarta, Taman hiburan ini dihiasi dengan lampu-lampu, sehingga membuat taman ini terlihat begitu elegan.Di tepi danau buatan taman ini, dibangun sebuah panggung dengan tinggi setengah meter. Layar belakang dari panggung ini adalah spanduk poster raksasa yang sangat modern. 'Grup Band wanita tertulis dengan bentuk huruf artistik ini sang
Tidak lama kemudian, ratusan wanita dari Istana sudah berhadapan dengan ribuan orang dari Organisasi lainnya. Kevin menengok ke belakang, Elmira sedang dijaga oleh Meri yang terluka. Walaupun Meri dipukul oleh Raja Biru, tubuhnya sekarang lemah, tapi untuk mengatasi orang-orang lemah seperti ini bukanlah hal yang sulit baginya. Tapi Kevin tetap khawatir dengan keselamatan Elmira.Setelah memukul seorang pemimpin kecil sampai mati, Kevin berlari ke arah Elmira. Raja Biru langsung tahu wanita yang sedang pingsan di samping Meri itu sangat penting bagi Kevin! Sepertinya dia bisa memanfaatkan wanita ini.Kevin melompat ke samping Meri. Beberapa anggota organisasi menyerang Kevin dan Meri dengan pisau dan kapak. Kevin mengambil gelang di tangan Meri, menggenggamnya dengan keras, benang gelang tersebut putus seketika, menjadi beberapa butir mutiara."Awas!" Kevin melempar belasan butir mutiara tersebut ke arah mereka, seketika mereka terjatuh di tanah dan kesakitan."Semuanya, kita bunuh w
Teriak Raja Biru, dia merasa Kevin hanyalah seekor ayam lemah yang tidak tahu berasal dari mana."Aku adalah muridnya Nenek!”Ucap Kevin."Segera bawa orang kalian pergi dari Istana, kami masih bisa mengampuni kalian!""Haha, mengampuni kami? Sekarang pasukan kami yang sedang menyerangmu, kamu bilangkamu bisa memaafkan kami? Lucu!" Kata Raja Biru sambil tertawa sinis."Kamu adalah muridnya Nenek? Kalau begitu aku akan membunuhmu dulu, lalu baru menghancurkan Istana!""Bocah, mati kamu!" Raja Biru sudah menganggap Kevin adalah seekor ayam lemah, dia mau menggunakan Kevin untuk mengancam mereka semua, juga sebagai balasan atas kematian bawahannya tadi."Cari mati!"Keempat wanita ingin bergerak untuk mengatasi Raja Biru. Seketika mereka berempat berlari ke arah Raja Biru! Kedua pihak mulai bertarung. Kemampuan Raja Biru juga tidak lemah, walaupun dia dikepung oleh empat orang, tapi dia tetap tidak panik, bahkan bisa mengimbangi mereka berempat."Aku juga ikut!"Ada beberapa pemimpin
"Tidak tahu malu…""Murid boleh dibunuh, tapi tidak boleh dihina, kami semua akan menghabisi kalian.""Nona Ranti, ayo kita bergerak, orang-orang yang tidak tahu malu ini sangat keterlaluan."Para pengikut dari Istana meminta Ranti memberi perintah untuk bertarung dengan mereka, tapi Ranti sebagai penanggung jawab Istana sementara, jika keputusannya membuat Istana hancur seketika, bagaimana dia bisa bertemu dengan pemimpin?Rantig terdiam."Nona Ranti tidak bicara, berarti ku anggap kamu menyetujuinya."Raja Biru tertawa, dia memanggil seorang bawahannya yang jelek, menunjuk para pengikut dari Istana dengan dagunya"Ku Beri kamu satu kesempatan, kamu boleh mengelus satu wanita yang kamu suka! Tenang saja, mereka tidak berani menyerang, jika mereka berani menyerangmu, maka kita semua akan meratakan Istana ini!"Raja Biru mendorong bawahannya itu ke arah para pengikut Istana. Para pengikut Istana menatap seorang bawahan yang sedang tertawa jahat itu, dia tidak bisa membiarkan para peng
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb