Share

Bab 21

Penulis: Lembayung
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-16 10:13:47

"Aku tidak peduli tentang gaya berpakaian atau apapun itu, aku merasa bahwa karakternya sangat baik" Kata Diandra sambil tersenyum.

"Apa yang baik!" Raya sama sekali tidak setuju dengan perkataan Diandra, lalu menatap ke arah Kevin dan berkata, "Aku tahu, kamu pasti melihat Diandra karena dia cantik, sehingga kamu datang hanya untuk menggodanya, apakah kamu masih tidak sadar dengan identitasmu sendiri? Aku peringatkan kamu, lain kali jangan berharap bisa dekat dengan Diandra!"

"Aku ..." Kevin berniat ingin menjelaskannya, tetapi ketika dia berbicara, dia malah tidak tahu harus berkata apa.

"Aku apa? benar-benar tidak tahu malu..." Tatapan Raya menjadi lebih tajam. Ketika melihat Kevin berhenti untuk berbicara, Diandra yang di samping menatap Kevin dengan tak berdaya.

Ponsel Raya tiba-tiba berdering. Ketika Raya melihat nomor itu, dia tanpa sadar mengerutkan kening, lalu berdiri untuk menjawab panggilannya.

"Halo, kak ... Kamu jangan terlalu tertekan. Lagi pula, usiamu sudah tidak muda
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Manusia 30 Triliun   Bab 22

    Ada belasan orang di meja itu. Selain beberapa teman-teman Lisa dan teman-teman Kevin, ada juga beberapa orang asing, sepertinya mereka adalah temannya Lisa.Kevin perlahan berjalan ke meja dan beberapa orang mengarahkan tatapannya pada Kevin.Lisa yang sedang mengobrol kembali menoleh dan melihat bahwa Kevin juga ikut datang. Kesan penghinaan melintas di matanya, "Aku tidak meminta kamu datang ke sini bukan? Lupakan saja, suasana hatiku hari ini sedang bagus, aku biarkan kamu ada disini sekarang!"Setelah selesai berbicara, dia tidak menoleh Kevin, kemudian berbalik dan mulai mengobrol lagi. Pada saat ini, Kevin sudah tidak melihat wajah sedih yang ada pada Lisa seperti siang tadi.Kevin menghentikan langkah kakinya dan melihat Lisa dari belakang. Api kecil di hatinya sedikit membara.Sudahlah, bagaimanapun, masalah ini juga ada hubungan dengan dirinya dan juga dia senang telah membantunya. Singkatnya, dia juga tidak akan ada hubungan dengan Lisa untuk ke depannya, bahkan jika bertem

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-16
  • Manusia 30 Triliun   Bab 23

    Saat Lisa memikirkannya, ayahnya sudah berbicara, "Putriku, bagaimana mungkin semua ini tidak ada campur tangan orang lain? Jika aku bisa mengatasi masalahnya sendiri, mungkin amarahku tidak akan sebesar tadi bukan? Lisa, ayah tadi pagi merasa sedikit khawatir dan mengatakan bahwa kamu akan ku kirimkan untuk menemani Rendi semalam. Maafkan ayah nak, tapi sekarang kamu tidak akan khawatir lagi karena keluarga Kusuma tidak akan mengganggu kita lagi ..."Kata-kata ayahnya membuat wajah Lisa malu karena semua perkataan ayahnya terdengar oleh teman-temannya."Apa yang ayah bicarakan, teman-temanku sedang mendengarkan ayah, mereka ada disampingku! Aku malu !"Wajah Lisa memerah, kemudian berdiri dan berjalan menjauh teman-temannya untuk melanjutkan percakapan dengan ayahnua di telepon."Ayah, apa ini bukan karena ayah saja? Apakah ada orang lain yang membantu ayah?" Lisa memastikannya lagi."Jika tidak ada yang membantu, bisakah aku membiarkan kamu untuk menemani Rendi selama satu malam ..."

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-17
  • Manusia 30 Triliun   Bab 24

    Lisa menyalakan ponselnya, lalu mencari nomor Toni dan meneleponnya.Benarkah itu dia? Bisakah keluarganya menghubungkan koneksinya dengan ketua Anas?Ketika Lisa sedang merasa curiga, panggilannya sudah terhubung."Halo, Lisa, bagaimana dengan situasinya sekarang?" Tanya Toni dengan cemas."Apakah kamu yang membantuku?" Lisa bertanya sambil menantikan jawaban Toni."Setelah kamu menelponku, aku langsung meminta pertolongan pada ayahku. Ayahku bilang bahwa dia dan ketua Anas adalah teman sekelas dan dia langsung pergi ke kantor Perdagangan untuk berbicara dengannya, tetapi sekarang aku masih belum bertanya pada ayahku ..." Kata Lisa dengan tidak yakin."Sudah selesai, masalah ini sudah diselesaikan dengan sangat sempurna!" Lisa tersenyum lebar, "Toni, aku tahu bahwa itu kamu. Ayahku sudah bilang, bahwa ada orang yang mencari ketua Anas untuk mengurusnya. Toni, aku sangat berterima kasih padamu ...""Baguslah jika sudah selesai, ini cuma masalah sepele bukan?" Nada bicara Toni terdengar

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-17
  • Manusia 30 Triliun   Bab 25

    Tatapan Kevin dari wajah memancarkan senyuman yang cerah wajahnya. Dia mengangguk dan meletakkan sendoknya, lalu berdiri dan berjalan pergi keluar dari restoran.Setelah berjalan keluar dari restoran, Kevin mengangkat kepalanya dan menatap langit malam sambil melamun. Hatinya dipenuhi dengan kepahitan. Andre dan teman-temannya keluar untuk menghibur Kevin. Kevin merasa terharu sesaat. Setelah mengobrol beberapa kata, dia membiarkan Andre dan teman-temannya kembali untuk lanjut makan.Kevin berjalan menyusuri gang kecil menuju ke kampus. Saat melewati beberapa pasangan, Kevin merasa sedikit kesepian. Dia sedikit menundukkan kepalanya dan melewati jalan kecil itu dengan cepat. Setelah memasuki kampus, dia berjalan menuju asrama. Setelah sampai di asrama, Kevin berbaring di atas ranjangnya sambil melamun. Tidak lama setelah itu, paman Angga meneleponnya."Tuan muda, penanggung jawab keluarga di wilayah Bengkulu, Beni sudah tahu bahwa Anda telah dilatih dalam uji pelatihan kemiskinan sela

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-17
  • Manusia 30 Triliun   Bab 26

    "Oke, baiklah." Dengan adanya kejadian kemarin, Andre juga tidak memaksa Kevin untuk pergi. Dia berjalan keluar dari pintu kelas bersama Fadli dan Doni, kemudian melambaikan tangan pada Kevin, "Kami Pergi dulu!" Setelah mengatakannya, ketiga orang itu sudah tidak terlihat.Sedangkan Kevin juga berjalan keluar dari kampus, lalu memanggil taksi dan langsung pergi ke hotel dekat kampus.Hotel itu dapat dikatakan sebagai salah satu hotel termewah di kota Bengkulu. Meskipun berada di tengah gedung-gedung tingkat tinggi di daerah perkotaan, sebuah bangunan kaca persegi itu juga terlihat cukup mencolok. Di sekitarnya adalah lapangan hotel yang dipenuhi oleh segala jenis mobil mewah.Kevin berjalan menuju lobi hotel. Setelah masuk. Hotel ini mewah dan dihiasi oleh lampu kristal yang besar, sinar lampu yang berwarna emas, ubin lantai putih, karpet merah dan layanan staf yang sangat baik. Semuanya ini menunjukkan kemewahan dan latar belakang dari hotel termewah itu.Ketika menginjak karpet mera

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-17
  • Manusia 30 Triliun   Bab 27

    Saat ini, lift juga kebetulan telah sampai di lantai atas. Begitu pintu lift terbuka, wanita cantik itu segera berlari menuju kamar mandi.Kevin menyentuh wajahnya yang panas dan sakit. Tamparan ini memang pantas dan Kevin tidak tahan untuk memikirkan perasaannya ketika dia meletakkan tangannya di dada wanita cantik itu.Kevin juga mengikutinya ke kamar mandi menunggu wanita cantik itu di depan pintu dan dia ingin meminta maaf padanya."Maaf, aku tadi tidak bermaksud seperti itu." Ketika melihat wanita itu keluar, Kevin segera bergegas ke arahnya untuk meminta maaf."Pergi! Jika bukan karena ada tamu penting yang harus kutemui pada hari ini, aku pasti akan membawa kamu ke kantor polisi!" Wanita cantik itu sama sekali tidak menerima permintaan maaf dari Kevin. Setelah selesai berbicara, dia mendorong Kevin menjauh dan menghentakkan sepatu hak tingginya meninggalkan Kevin.Kevin didorong sampai sempoyongan. Ketika wanita cantik itu sudah pergi, dia bergegas masuk ke kamar mandi untuk m

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-18
  • Manusia 30 Triliun   Bab 28

    Klub? Jika ingin beristirahat, lebih baik untuk beristirahat di hotel saja. Jika harus di klub, takutnya ada yang mengenal Kevin."Tidak, aku tidak ingin di club." Kata Kevin dengan wajahnya yang memerah.Suasana hati Kiara yang panik sudah mereda setelah acara jamuan makan selesai. Ketika melihat ekspresi Kevin yang tersipu malu, dia juga menutup mulutnya sambil tertawa. Tuan muda ini sangat lucu.Beni mengangguk dan yang lainnya duduk sambil menatap Kevin. Tidak ada siapa pun yang berani berbicara.Ketika Kevin melihat meja yang penuh dengan piring, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu hal, kemudian dia mengeluarkan ponselnya untuk melihat jam, ternyata sudah hampir sore."Tuan muda? Apakah ada masalah?" Tanya Beni dengan cemas. Tidak mudah baginya untuk melayani Tuan muda. Jika dia tidak melayaninya dengan baik, ini juga tidak baik untuknya. Jika hal ini terdengar kepada kepala keluarga sana, apakah dia masih bisa bekerja dan punya jabatan penanggung jawab di wilayah besar ini?

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-18
  • Manusia 30 Triliun   Bab 29

    "Sudahlah, ayo kita pergi sekarang!" Kata Kevin dengan lembut. "Baik Tuan." Kiara menjawabnya dan pergi membawa mobilnya terlebih dahulu.Kevin mengeluarkan ponselnya dan menelepon Andre, "Kalian dimana?""Masih di rumah sakit, menemani Lisa."Kevin mengira bahwa mereka sudah kembali ke asrama. Jika hidangan di kotak makanan dibiarkan sampai malam, rasanya sudah tidak enak lagi.Kevin berkata, "Berapa nomor kamar Lisa, aku akan pergi kesana sekarang." Setelah selesai berbicara dengan Andre, Kiara juga sudah mengendarai mobilnya ke arah Kevin mari."Tuan muda, silahkan masuk!" Kata Kiara dengan manis pada Kevin. Kevin meletakkan kotak makanannya di kursi belakang, kemudian membuka pintu mobil kursi dekat Kiara dan duduk disebelahnya."Apakah Tuan akan pergi ke Universitas Bintang, Tuan muda?" Kiara menoleh dan bertanya pada Kevin.Pada saat ini, situasinya telah berbeda di mana keduanya berduaan di dalam mobil. Ketika melihat wajah Kiara yang cantik, Kevin merasakan sedikit tegang di h

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-18

Bab terbaru

  • Manusia 30 Triliun   Bab 877

    "Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ

  • Manusia 30 Triliun   Bab 876

    "Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 875

    Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara

  • Manusia 30 Triliun   Bab 874

    Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 873

    "Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,

  • Manusia 30 Triliun   Bab 872

    " Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb

  • Manusia 30 Triliun   Bab 871

    "Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 870

    "Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 869

    Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status