Tamu yang lainnya juga berpikiran seperti Dinda yang menganggap Kevin sedang membual dan mereka tidak berhenti untuk menyindirnya.Kevin juga mengabaikan orang-orang yang mengejeknya dan langsung mencari staf donasi untuk meminta akun banknya. Setelah menelepon manajer Bank yaitu Indra, Kevin memintanya untuk mentransfer 1 Miliar ke akun bank penyelenggara donasi, dan tidak lama kemudian ada seorang anggota staf bergegas ke atas panggung dan membisikkan beberapa kata di telinga pembawa acara.Ekspresi dari pembawa acara itu berubah dan menatap Kevin dengan heran."Kevin telah menyumbang 1 miliar, karena rekening dari penyelenggara donasi baru saja menerima uang dan orang yang menyumbangnya adalah Kevin!" Pembawa acara memegang mikrofon dengan tangannya yang gemetar, kemudian berkata dengan penuh semangat kepada para tamu.Saat ini, semuanya tamu memandang ke arah Kevin dengan rasa tidak percaya, mahasiswa itu ternyata tidak main-main."Kevin, apakah Anda ingin memberikan sepatah dua p
Setelah Elmira selesai membicarakannya, dia merasa bahwa kehidupan impiannya selama lebih dari sepuluh hari ini telah berakhir secara tiba-tiba. Dia berdiri dan hendak ingin pergi, lalu memutuskan di dalam hatinya untuk tidak akan pernah memiliki hubungan dengan Qin Lang lagi.Bagaimana mungkin Kevin membiarkan Elmira pergi seperti ini? Dia meraih tangan Elmira dengan cepat, tetapi Elmira berjalan terlalu cepat. Elmira tidak bisa melepaskan tangan Kevin dan dia langsung terjatuh ke dalam pelukan Kevin. Kevin mengambil kesempatan itu untuk memeluk Elmira, sedangkan Elmira mencoba untuk lepas dari pelukan Kevin, tetapi Kevin tidak melepaskannya."Lepaskan, kita sangat jauh berbeda ..." Kata Elmira di dalam pelukan Kevin. Saat ini, hatinya juga merasa sangat rumit. Kevin tidak berbicara dan hanya menatap Elmira dengan tenang, bahkan masih bisa tertawa."Apa yang kamu tertawakan?" Elmira baru saja ingin melihat Kevin. Saat dia melihat senyuman di wajah Kevin yang tampan, Elmira merasa bin
"Tidak, bagaimana jika ada orang lain yang kehilangan ponsel ini?" Elmira tersenyum sambil memelototi Kevin, "Aku akan menyimpan ponsel ini terlebih dahulu. Bagaimanapun, aku juga sering datang ke Danau ini dan mungkin aku akan bertemu dengannya. Tapi jika tidak ada orang yang datang untuk membawanya, aku akan menggunakannya.""Baiklah." Sambil berkata demikian, Kevin dan Elmira lanjut untuk berjalan ke arah kantin. Saat ini, Grup chat dari kelas Kevin mengirimkan sebuah berita yang dikirim oleh dosen Febri, "Hari ini kita akan mengadakan rapat sekarang, tidak boleh ada yang izin, atau tidak poin dari semua pelajaran akan dikurangi!"Secara kebetulan, Elmira juga mendapatkan berita yang sama. Sepertinya ada suatu hal yang terjadi. Kevin dan Elmira tidak ada pilihan lain dan mereka berpisah, masing-masing dari mereka pergi ke tempat diadakannya rapat.Ketika mereka tiba di kelas, mahasiswa lainnya juga sudah tiba. Kevin melihat Fadli dan Doni yang baru datang dan langsung duduk disebel
Setelah dosen Febri dan mahasiswa lain tidak setuju dengan idenya, Kevin menjadi sedikit bingung dan gagasan yang baru saja dia pikirkan memang tidak realistis."Baiklah kita akhiri pertemuan kita hari ini, ingatlah, segera lapor jika kalian menemukan sesuatu yang mencurigakan, silahkan kalian sekarang bisa keluar." Setelah dosen Febri selesai berbicara, dia berjalan keluar kelas dengan wajahnya yang cemas.Kevin keluar dari kelas dan menemui Elmira kemudian keduanya berjalan di area kampus. "Pada semester kemarin, Dosen Lita telah membantuku mengurus beasiswa, apalagi dia juga sangat baik padaku, bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi padanya? Dan apa yang bisa aku bantu untuk dosen Lita?" Elmira merasa cemas pada dosen Lita dalam hatinya.Dosen Lita juga pernah membantu Elmira. Ketika Kevin melihat wajah Elmira yang kesal, tekadnya yang ingin membantu Dosen Lita semakin bulat."Kevin, ayo kita pergi untuk menjenguk Dosen Lita sama-sama, dia pasti merasa sangat tak berdaya di rumah s
"Bagaimana mungkin Kevin mencuri uang itu, apakah kamu punya bukti?" Dosen Febri masih terlihat begitu bingung. Dinda sedikit mencibir, lalu menceritakan perilaku Kevin yang tidak normal belakangan ini kepada Dosen Febri."Pak dosen, Kevin tidak hanya mentraktir Tantri ke hotel mewah untuk makan makanan yang harganya 20 juta, tetapi dia juga telah membeli tujuh potong pakaian untuk pacarnya di sebuah butik berkelas yang harganya lebih dari 15 juta, dan Kevin juga telah menyumbangkan uang lebih dari 1 miliar untuk desa terpencil, tentu saja ada saksi untuk semua kelakuan Kevin!""Benarkah!" Setelah mendengar kata-kata Dinda, Dosen Febri membuka mulutnya karena terkejut. Jumlahnya ini melebihi 1,5 miliar, apakah ini benar-benar kelakuan dari Kevin si miskin itu?Dosen Febri tidak berani untuk sepihak dengan pernyataan Dinda, kemudian dia buru-buru menelepon Tantri dan Romi untuk menanyakan apakah mereka benar-benar tahu dengan apa yang dikatakan oleh Dinda atau tidak.Setelah selesai me
"Elmira, jika kalian saling menyukai, kalian harus saling menjaga hubungan ini dengan baik, mengerti?""Aku mengerti, terima kasih, Dosen Lita." Mata Elmira terlihat tegar.Saat ini, pintu kamar terbuka, Dinda dan Dosen Febri berjalan masuk ke dalam."Sedang apa kamu di sini?" Ketika Dinda melihat Elmira, dia mengerutkan alisnya."Siapakah dia?" Tanya Dosen Febri."Dia adalah pacar baru dari penjahat Kevin?" Dinda melipatkan tangannya dan menatap Elmira sambil menyeringai, "Aku tahu untuk apa dia datang ke sini, dia pasti datang untuk membantu Kevin menyelidiki Dosen Lita, kemudian dia akan kembali untuk lapor kepada Kevin.""Berarti dia sama jahatnya dengan pecundang itu!" Kata Dosen Febri sambil menepuk dahinya."Apa yang kalian bicarakan? Penjahat apa, apakah orang jahat itu sudah tertangkap?" Dosen Lita yang terbaring di atas ranjang rumah sakit mendengarnya dengan bingung."Dosen Lita, apakah Anda tahu siapa yang telah mengambil uang 2 miliar dari rekening Anda? Itu adalah Kevin
"Ini adalah kesalahan dan kecerobohan saya, karena kartu atm saya diletakkan di belakang case ponsel dan saya ingat kata sandi dari kartu itu disimpan di catatan ponsel. Saya baru saja ingat kemarin, bahwa ponsel saya hilang, kemudian saya juga segera memblokir rekening di itu dan saya menyadari bahwa uang itu sudah tidak ada di rekening ..." Kata dosen Lita kepada Dinda dan dosen Febri.Ketika Dosen Lita berkata bahwa ponselnya telah hilang, Elmira terkejut, karena dia baru saja menemukan ponsel itu di rerumputan danau sebelum datang.Dia tanpa sadar menyentuh sakunya.Hal ini terlihat oleh mata Dinda yang tajam."Apa yang disimpan di dalam sakumu?" Sambil berkata demikian, Dinda mengulurkan tangan untuk mengeluarkannya dari dalam saku Elmira. Meskipun Elmira menahannya, tetapi Dinda tetap mengeluarkan ponselnya."Ini ..." Ketika melihat ponsel di tangan Dinda, Dosen Lita melebarkan matanya, "Mengapa ponselku ada di dalam sakumu?""Aku ..." Elmira merasa sangat gugup sampai tidak tah
"Kevin, apalagi yang ingin kamu katakan sekarang!" Kata Dosen Febri kepada Kevin sambil memegang selembar catatan itu dengan matanya yang tajam."Kenyataannya tidak seperti yang Anda pikirkan. Sebenarnya, aku ingin membantu Dosen Lita, sehingga aku menulis catatan ini ..." Kevin hanya bisa membela dirinya sekarang, tidak peduli apakah mereka percaya atau tidak."Jelas-jelas sudah tertulis di dalam catatan ini dan kamu masih berbohong, benar-benar tidak tahu malu!" Dinda mencibir sambil menatap Kevin dan suasana hatinya sekarang merasa bahagia ketika melihat Kevin tersudutkan, "Kamu sudah mengambil uang Dosen Lita sebesar 2 miliar, bersiap-siaplah kamu menjalani kehidupanmu di dalam penjara!"Sambil berkata demikian, Dinda mengeluarkan ponselnya dan hendak untuk menelepon 110."Tunggu dulu, mari kita bawa dia ke rumah sakit untuk menjelaskan semuanya, lalu kita akan membawa gadis itu ke hadapan Dosen Lita dan kita lihat apakah dia masih punya harga diri ketika semuanya sudah ada buktin
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"