Home / Romansa / Mantan Terindah / Bab. 23 Aku Sepupunya

Share

Bab. 23 Aku Sepupunya

last update Last Updated: 2023-08-31 11:03:35
Mobil Bella mogok di tengah jalan. Bella kesal sekali karena tidak bisa memperbaikinya, dia tidak pernah bekerja di jurusan mesin-mesin. Karenanya, wanita itu hanya bisa marah-marah dan menendang-nendang ban mobilnya yang tidak bersalah sama sekali.

"Dasar mobil sialan. Pake acara mogok segala, lagi? Mana panas banget di sini?" keluh Bella.

Melissa keluar dari dalam mobil dan menyerahkan tas pada Bella. "Nih, tas kamu. Mendingan kita naik taksi aja deh, ke lokasi syutingnya. Daripada nunggu petugas bengkel dateng. Kelamaan."

"Emang hari ini aku sial banget."

Mereka berdua pun mencegat taksi, tapi dari beberapa taksi yang lewat tidak ada satupun yang berhenti karena sudah membawa penumpang. Cuaca semakin lama semakin panas, karena matahari mulai meninggi.

Bella tambah ngamuk-ngamuk. "Aduh, mana sih, taksinya? Apa perusahaan taksi udah bangkrut?"

"Ya, sabarlah, Bel." Melissa menenangkan sambil celingak-celinguk mencari taksi. "Gimana kalau naik ojol aja, Bel?"

Sebelum Bella menjawa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mantan Terindah   Bab. 24 Kemarahan Bella

    "Kenapa?" Winky masih terlihat tegang. "Kenapa Kak Winky nyuruh aku buat teken kontrak sama perusahaan ini?" Bella marah-marah. Menggebrak surat kontrak di atas meja. "Kan kemarin aku udah jelasin ke kamu. Kalau kontrak ini bakalan menguntungkan buat pihak kita. SG Entertainment itu perusahaan besar, dan nggak bisa sembarang artis bisa menjalin kontrak dengan perusahaan itu. Lagipulan kemarin katanya kamu percaya sama aku, kan?" "Tapi aku nggak mau. Aku nggak mau terikat kontrak sama perusahaan ini! Batalin segera!" Bella marah-marah dan membentak-bentak Winky. Melissa dan Winky jadi bingung dibuatnya, apalagi mereka berada di kafe yang penuh pengunjung. Semua mata tertuju pada mereka. "Emangnya kenapa sih, kamu nggak mau?" tanya Winky masih tetap bingung. "Ini kerjaan bagus buat kamu, Bel. Karir kamu bakalan semakin cemerlang nantinya." "Aku tetep nggak mau! Batalin kontrak ini, aku nggak mau tahu!" "Mana bisa kayak gitu? Kamu udah tanda tangan, jadi kamu juga harus ngejalanin

    Last Updated : 2023-08-31
  • Mantan Terindah   Bab. 25 Tak Butuh Penjelasan

    "Setelah apa yang kamu lakukan ke aku, apa kamu pikir aku bakalan sudi buat dengerin penjelasan dari kamu? Penjelasan macam apa yang bisa mengobati luka di hati aku? Penjelasan macam apa yang bisa melupakan semua kesedihan dan penderitaan aku? Penjelasan macam apa yang mau kamu bilang ke aku?" Rayhan terdiam, dia mengerti perasaan Bella. Dia juga tahu Bella sedang berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis di depannya. "Aku nggak mau denger apa-apa lagi dari kamu. Aku benci sama kamu. Kamu orang paling jahat yang pernah aku kenal dan aku nyesel udah pernah kenal sama kamu. Aku nyesel atas apapun yang dulu pernah aku lakuin sama kamu. Sekarang, apapun yang mau kamu lakuin ke aku, itu nggak bakal bisa ngerubah apapun. Nggak bakal bisa ngerubah rasa benci di hati aku." Bella berkata dengan kebencian yang mendalam walaupun hatinya terasa seperti teriris secara bersamaan. Rayhan tetap bediri diam dengan hati luka. "Pergi jauh-jauh dari hidup aku. Jangan pernah muncul lagi di depan aku.

    Last Updated : 2023-09-01
  • Mantan Terindah   Bab. 26 Lepaskan Anak Saya

    Selama kurang lebih seminggu gosip-gosip yang beredar mengenai hubungan Rayhan dan Bella mulai surut, Bella kini bisa merasa lebih lega karena tidak lagi diburu para wartawan, biarpun masih ada beberapa yang masih penasaran karena merasa belum mendapat jawaban yang pasti.Selama seminggu itu Bella mengasingkan diri di rumahnya, keluar rumah hanya waktu syuting drama saja, setelah itu dia pulang dan tidak ke mana-mana lagi. Kebetulan juga mulai hari ini Bella sudah habis kontrak dengan perusahaan yang memproduksi dramanya itu, jadi dia bisa santai di rumah tanpa keluar rumah lagi untuk syuting. Lalu, apa benar Bella bisa santai mengingat masalahnya dengan Rayhan masih belum selesai? Rayhan masih bersikeras mempertahankan kontrak yang sudah dipegangnya dan sudah ditandatangani Bella. Rayhan tetap menolak melakukan pembatalan kontrak dengan Bella. Bahkan di suatu kesempatan, pria itu sempat berbicara terang-terangan di depan para wartawan yang menunggunya di depan kantornya. "Saya teta

    Last Updated : 2023-09-01
  • Mantan Terindah   Bab. 27 Karena Aku Profesional

    Rayhan menemui Naura di rumah sakit. Naura senang sekali melihat Rayhan di sana. Mereka mengobrol di taman rumah sakit sambil minum minuman kaleng yang dibawa Rayhan. "Ada apa?" tanya Naura setelah kira-kira cukup lama mereka hanya saling berdiam diri. "Kamu ke sini mau ketemu aku sebagai temen kamu, atau ketemu aku sebagai dokter?" "Temen," jawab Rayhan singkat yang masih sibuk meneguk minuman kalengnya. Naura tersenyum. "Oke. Apa yang harus aku denger kali ini?" Rayhan diam. "Apa ini ... masalah Bella?" Tentu saja Naura sudah tahu mengenai hal itu, beritanya saja sudah tersebar di seluruh Indonesia. Hanya saja, dia berharap kedatangan Rayhan kali ini bukan untuk membahas tentang Bella."Ya." Naura mulai memasang wajah tegang. "Gimana sama masalah kontrak itu?" "Masih sama." "Terus mengenai gosip itu ...." Kali ini Naura benar-benar sangat berhati-hati menanyakannya, takut menyinggung perasaan Rayhan. Rayhan menoleh, dan dia bertatap muka dengan Naura. "Gosip?" "Iya, gosip t

    Last Updated : 2023-09-02
  • Mantan Terindah   Bab. 28 Selamat Bergabung

    Rayhan duduk di atas meja dan menyilangkan kedua lengannya di dadanya. "Bagus kalau sekarang kamu sudah bisa berpikir dewasa." Bella kembali memandang Rayhan dengan buru-buru. "Jadi maksud kamu, selama ini aku bersikap kekanak-kanakan?" tanya Bella sedikit tak terima. "Iya. Karena masa lalu kita yang bisa dibilang kurang menyenangkan, kamu menolak buat mengikat kontrak sama perusahaan aku. Mencampuradukkan urusan pribadi dengan pekerjaan, apa itu namanya kalau bukan kekanak-kanakan?" Rayhan berkata dengan dingin. Bella kesal sekali, bukannya Rayhan sendiri juga sama. Memanfaatkan urusan pribadi dan memaksa Bella tanda tangan kontrak? Tapi Bella tidak mau berdebat dengan Rayhan lagi kali ini, dia mau berusaha menahan dirinya dan bersikap profesional. "Oke. Terserah kamu mau nilai aku kayak apa. Mau aku kekanak-kanakan atau apalah, terserah kamu. Yang jelas, sekarang aku di sini karena pekerjaan. Aku artis kamu yang akan bermain dalam film produksi perusahaan kamu. Hubungan kita hany

    Last Updated : 2023-09-02
  • Mantan Terindah   Bab. 29 Undangan Bram

    Setelah semua urusan kontrak dengan Rayhan selesai, Bella mulai bisa bernapas lega. Pasalnya gosip-gosip miring mengenai dirinya yang punya hubungan dengan Rayhan sudah mulai menghilang setelah pria itu menepati janjinya untuk memberikan pernyataan di depan media bahwa antara dia dan Bella tak ada hubungan apa-apa. Ya, walaupun ada beberapa media yang masih saja kekeuh mengatakan Bella dan Rayhan sengaja membuat skandal tersebut untuk mendongkrak popularitas film terbaru mereka. Bella yang sedang santai menonton berita infotainment di TV menyambar remote dan mematikan TV-nya. Masih kesal saja karena gosip mengenai dirinya dan Rayhan tak kunjung selesai. Merasa lelah dan tak bisa membungkam mulut media, Bella pun memilih menyerah saja. Membiarkan gosip beredar entah sampai kapan. Toh nanti juga akan hilang dengan sendirinya---semoga. Dia lebih menyukai opsi yang mengatakan bahwa sengaja membuat skandal demi popularitas film terbarunya. Anggap saja hal itu merupakan sebuah ajang promo

    Last Updated : 2023-09-03
  • Mantan Terindah   Bab. 30 Calon Menantu

    Mike sedang rebahan terlentang tepat di bawahnya dengan wajah kusut mirip orang sekarat yang tinggal menunggu ajal menjemput---menatap Rayhan dengan tampang memelas. "Kamu ngapain sih, Kak? Mau bikin jantungan orang, apa?" semprot Rayhan. "Ray, tolongin aku please," ujarnya tanpa mengubah posisi terlentangnya."Apa lagi?" "Nyokap nyita semua fasilitas yang aku punya. Kartu ATM pun diblokir semua sama dia. Please, kasihani aku, Ray." Mike tiba-tiba menangis atau sebenarnya sedang berusaha menangis sambil memeluk kaki Rayhan. Rayhan hanya bisa menghela napas melihat kelakuan kakak sepupunya yang tiap hari ada saja hal yang terjadi. "Apa lagi yang Kak Mike lakuin kali ini?"Mike menatap ke atas ke arah Rayhan dengan memperlihatkan tampang memelas terbaiknya. "Deva Market kehilangan satu pemegang saham gara-gara ternyata aku pernah macarin dan nyelingkuhin anaknya orang itu. Kiara mergokin aku selingkuh dan mutusin aku Dia ngadu sama bokapnya dan bokapnya marah." "Kiara siapa?" "Anak

    Last Updated : 2023-09-03
  • Mantan Terindah   Bab. 31 Ingin Kembali ke Masa Itu

    Di garasi, Rayhan bertemu dengan Sofia yang baru selesai menerima telepon dari seseorang. Wanita itu berdiri di sebelah mobilnya---mau berangkat kerja. "Ray, selamat pagi." Sofia menyapa. "Pagi, Tante. Tante nggak sarapan dulu dan udah mau berangkat?" tanya Rayhan. "Sama kayak kamu juga, kan?" Sofia balik bertanya. "Iya, nih." "Tante sibuk banget, Ray. Harus ngurusin Deva Market juga. Kakak kamu bikin ulah lagi. Dan Tante yakin dia pasti sudah ngadu kan sama kamu." Rayhan mengangguk. Bukan hanya Sofia saja, tapi seluruh penghuni rumah pun dia yakin sudah sangat hafal dengan tabiat Mike. "Iya, Tante. Tapi emang bener Tante mecat Kak Mike dan bakal ngirim dia ke pedalaman?" Sofia menghela napas kesal. "Sekali-sekali kakak kamu itu memang harus diberi pelajaran biar kapok, Ray. Tante bisa darah tinggi kalau mikirin kelakuan kakak kamu yang nggak pernah berubah itu. Anggap saja ini hukuman buat dia. Sudahlah, biarkan saja dia kayak gini selama seminggu dulu sementara Tante mengurus

    Last Updated : 2023-09-04

Latest chapter

  • Mantan Terindah   Bab. 105 I Love You

    Mike sedang sibuk dengan ponselnya---membaca berita di internet dalam keadaan tenang. Tiba-tiba ada keributan datang dan mengganggu ketenangannya. Empat anak kecil---dua perempuan dan dua laki-laki yang semuanya masih kecil-kecil berlari menghampirinya. "PAPA!!!!" Mike kaget dan buru-buru meletakkan ponselnya dan menyambut kedatangan mereka. "Ada apa? Kenapa ribut-ribut?" tanya Mike. "Kalian nggak sekolah?" "Aku belum sekolah, Pa," kata salah satu anak perempuannya yang masih kecil. "Aku masih tiga tahun." "Maksud Papa, kakak-kakak kamu itu." Mike menunjuk ketiga anaknya yang lainnya. "Kenapa kalian nggak sekolah?" "Ini kan hari Minggu, Pa," kata salah satu anak laki-lakinya. "Papa aja santai-santai di rumah, nggak kerja." "Apa?" Mike bengong. "Masa Papa nggak tahu kalau hari ini hari Minggu? Ih, ternyata Papa kita payah." Mike langsung kesal. "Hei, biar payah gini, aku ini papa kalian, tahu. Kalau Papa nggak ada, nggak mungkin kalian bakalan ada." Mike mengatakan hal-hal yan

  • Mantan Terindah   Bab. 104 Undangan Pernikahan

    Sepuluh Tahun Kemudian .... Bella sedang menjalani syuting film terbarunya di sebuah taman bermain. Dia berdialog panjang sekali, sampai-sampai harus mengulang sampai tiga kali karena salah terus. Dan di take ke tiga-nya .... "Kamu nggak tahu kenapa aku melakukan ini?" kata Bella dalam dialognya bersama seorang pria yang menjadi lawan mainnya. "Sudah 15 tahun aku menunggu kamu, tapi apa? Kamu hanya memberikan janji-janji tapi nggak pernah menepatinya. Kalau kamu terus seperti ini, mendingan kita---" "MAMA!!!!" Dialog Bella lagi-lagi terputus, kali ini bukan karena Bella lupa dialognya, melainkan ada yang memanggilnya di luar syuting. Dua anak laki-laki memakai seragam SD dan seorang anak perempuan memakai seragam TK berlari ke arahnya dan memasuki lokasi syuting. Mereka bertiga mendekati Bella. "CUT! CUT! CUT!!" teriak sutradara. "Aduh, ada apa lagi sih, itu?!" Sutradara mulai frustrasg "Mama, ayo pulang!" rengek salah seorang anak laki-lakinya yang kembar. "Iya, Mama!" si kemb

  • Mantan Terindah   Bab. 103 Kamu Milikku

    Daniel melihat ke foto yang dirobek Naura, lalu tersenyum kecil. "Nyerah?" Naura terdiam, memandangi fotonya yang sudah terpisah dengan foto Rayhan. "Menurut kamu?" "Aku juga udah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan apa yang aku mau. Tapi memang, ada hal-hal yang seharusnya memang bukan menjadi milik kita. Sekeras apapun usaha kita untuk ngejar dia, kalau emang dia bukan milik kita, pasti akan tetep ninggalin kita." Naura masih diam, memandangi foto Rayhan. "Gimana kalau aku nyaranin, mendingan kamu mulai lupain dia?" tanya Daniel. "Emang itu yang mau aku lakuin sekarang," jawab Naura. "Aku udah cukup bahagia Rayhan sekarang sembuh. Aku juga bahagia, kalau Rayhan bahagia." Daniel menoleh, memandangi Naura dengan tatapan aneh. Sebuah pemikiran pun terlintas di benaknya. "Ra?" "Iya, kenapa?" "Kamu mau ikut aku ke Sidney?" tanya Daniel tiba-tiba. Naura memandang Daniel---bingung. "Sidney?" "Aku bakal bantu kamu buat bisa ngelupain Rayhan sepenuhnya," ujar Daniel. "Untuk m

  • Mantan Terindah   Bab. 102 Semua yang Hidup Pasti Mati

    Satu tahun kemudian .... Bella berlari-lari sambil membawa sepatu hak tingginya. Dia berlari di atas rerumputan hijau yang subur, dan berkali-kali dia menginjak tanah becek karena sepertinya habis hujan deras tadi malam. Tentu saja dia sangat kesusahan berlari apalagi dengan mengenakan sepatu hak tinggi, makanya dia memutuskan untuk telanjang kaki saja.Setelah lari-lari dan menghadapi beberapa rintangan, seperti tanah becek, genangan air, dan lain-lain, Bella sampai juga di tempat tujuan. Sebuah pohon besar yang sudah tidak asing lagi untuknya. Napasnya terengah-engah dan hampir saja dia tidak bisa bernapas karena terlalu lelah."Terlambat dua menit, lima puluh tiga detik," kata seseorang.Bella berteriak kesal. "HEI!"Seseorang berdiri membelakangi Bella sambil menatap pohon besar tua di depan matanya yang daunnya tampak lebat dan hijau subur. Rayhan memutar tubuhnya dan tersenyum jahil padanya. "Aku kan udah bilang, aku nggak punya banyak waktu. Aku suruh kamu dateng dalam waktu l

  • Mantan Terindah   Bab. 101 Kamu Boleh Pergi

    FlashbackRayhan dan Vicko menghabiskan akhir pekannya dengan pergi memancing sesuai rencana. Tempat yang mereka pilih untuk acara memancing adalah sebuah sungai besar yang terletak di tepi hutan. Air sungai yang jernih serta dikelilingi banyak bebatuan, menjadikan tempat itu sangat nyaman untuk bersantai sambil memancing. "Udaranya seger ya, Pa?" Rayhan yang duduk di atas bebatuan sambil memegang kail pancingnya, berkata pada sang papa yang juga melakukan hal yang sama di sebelahnya. "Iya, kebetulan cuaca agak mendung jadi nggak panas. Mudah-mudahan aja nggak hujan." Vicko menengadah ke langit dan melihat gumpalan awan abu-abu yang tersebar di langit sejak pagi tadi. "Sebenernya ya, Pa. Dari pada mancing, aku lebih suka nyemplung aja ke sungai terus berenang." Rayhan berkata sembari tertawa. "Aku udah lupa kapan terakhir kali mandi di sungai." "Waktu kamu kelas 1 SD dan Papa bawa kamu pulang sambil dijewer kupingnya." Vicko menjawab sekaligus mengingatkan. Jawaban Vicko sukses m

  • Mantan Terindah   Bab. 100 Kembalikan Senyuman Anak Saya

    Sambungan flashback"Aku janji nggak akan lupa sama pelajaran sekolah kok, Ma." Bella memberikan pembelaan. "Sekolah tetep jadi yang utama buat aku. Lagian, kita pacarannya nggak akan macem-macem, kok."Rayhan mengangguk lagi, mengiyakan ucapan Bella. "Betul, Mama---emm maksud saya Tante. Kita berdua nggak akan ngelakuin hal-hal yang aneh, kok.""Saya sudah menyuruh kamu diam, ya." Evellyn melotot ke arah Rayhan. "Kenapa kamu main nyerobot saja dari tadi? Diam."Rayhan menutup mulutnya rapat-rapat dan kembali menganggukkan kepalanya.Evellyn kembali menatap ke arah putrinya. "Bella, kamu nggak pacaran aja nilai kamu sudah jelek. Kamu bahkan menempati urutan ke tiga terendah di kelas kamu. Apalagi sekarang kamu sok-sok an pacaran segala? Mau jadi apa kamu nanti? Sebenarnya kamu ke sekolah buat belajar apa buat pacaran, sih?""Aku janji bakal rajin belajar kalau Mama ngijinin aku sama Rayhan pacaran, Ma." Bella tetap bersikeras. "Kamu pikir Mama percaya? Pokoknya Mama nggak setuju kali

  • Mantan Terindah   Bab. 99 Hanya Kamu

    Bella kembali ke lantai dasar dan sampai di lapangan basket sekolah. Dulu, tempat itu selalu ramai tiap kali jam istirahat karena ada banyak murid laki-laki yang bermain basket di sana dan para murid perempuan menjadi penonton.Di sisi yang lain, dulu pernah ada sebuah panggung hiburan di sana saat pentas seni sekolah. Di panggung itu dulu Bella dan Rayhan berduet menyanyikan lagu sampai tragedi Rayhan lupa lirik dan semua teman-temannya melempari mereka dengan segala macam benda yang ada termasuk sepatu.Pengalaman yang tak akan pernah terlupakan oleh Bella."Bella!"Bella menoleh lagi mendengar namanya disebut. Lalu dia seolah berada di masa belasan tahun yang lalu, saat hujan turun ketika pelajaran olahraga.Rayhan remaja membawakan payung berwarna kuning dan menghampiri Bella remaja yang sedang asik menikmati hujan pertama di lapangan, sementara semua teman-temannya berteduh."Kamu ngapain hujan-hujanan?" tanya Rayhan remaja sambil memayungi Bella remaja yang seragam olahraganya s

  • Mantan Terindah   Bab. 98 SMA Kenangan

    Hari ini tiba-tiba Bella ingin mengunjungi SMA tempatnya dulu bersekolah. Setelah berkali-kali hanya lewat dan lebih sering mengunjungi taman belakangnya yang merupakan tempat kencan favoritnya bersama Rayhan, kali ini Bella menyempatkan mendatangi sekolah lamanya dan menyapa beberapa guru yang dulu pernah mengajarnya di kelas. SMA Pelangi---papan nama itu masih tetap terpampang dengan jelas di atas pintu gerbang. Bella sengaja datang di saat jam pelajaran berlangsung karena dia ingin berjalan-jalan di sekolah tanpa ada keramaian. Ketika melangkahkan kakinya memasuki halaman sekolah, Bella langsung bernostalgia tentang masa-masa SMA nya dulu. Seolah dia melihat dirinya sendiri yang memakai seragam SMA sedang berlarian bersama teman-temannya---dengan tawa candanya. Senyuman Bella mengembang saat dia mulai teringat masa remajanya dulu. Dia melanjutkan langkahnya menuju serambi sekolah. Suasana sangat sepi seperti yang dia harapkan dikarenakan proses belajar mengajar masih berlangsung

  • Mantan Terindah   Bab. 97 Happy Birthday

    Bella memarkir mobilnya di tepi jalan dengan lampu sein sebelah kiri menyala. Di dalam ada Daniel yang duduk di sebelahnya. Suara kendaraan berlalu lalang menjadi latar belakang."Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu, Bel." Daniel membuka percakapan mereka. "Aku minta maaf karena udah minta kamu buat ketemu sama mama aku. Aku juga nggak tahu ternyata mamaku kayak gitu. Aku pikir dia minta mau ketemu kamu buat tujuan yang baik. Nggak tahunya ...." Daniel benar-benar menyesalkan semuanya."Nggak apa-apa. Aku ngerti, kok." Bella berusaha memahami perasaan Daniel, walaupun dia merasa sedikit tersinggung dengan ucapan Catherine tempo hari. "Aku juga minta maaf mewakili mama aku, Bel. Aku janji, aku bakal kasih pengertian lagi ke mama. Aku nggak akan nyerah biar mama aku bisa terima kamu.""Dan." Bella berusaha menjelaskan. "Aku yang harus minta maaf ke kamu. Mungkin selama ini aku terkesan ngasih harapan palsu ke kamu."Daniel seolah tahu apa yang akan dikatakan Bella selanjutnya, tamp

DMCA.com Protection Status