Share

Bab 11 Berisiknya Malam

Penulis: Nona Enci
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-28 00:34:46

Malam pun tiba.

Setelah percakapanku dengan Mas Rifki di taman belakang, aku tak menanggapinya, pergi begitu saja. Sepanjang hari aku menghabiskan waktu di kamar, tidur sampai lupa waktu.

Kini, waktu sudah menunjukkan pukul delapan. Aku membuka pintu kamar, lalu berjalan ke dapur hendak memasak sesuatu di sana, ya, syukur-syukur ada sisa makanan yang bisa mengisi perutku yang sudah keroncongan ini.

"Mbak Yuni?" ucapku terheran-heran.

"Mbak kenapa ada di sini? Gak salah lagi pasti nginep, ya?"

"Iya, tadi sore mau pulang, tapi Kenzo merengek pengen nginep di rumah neneknya. Ya udah nginep aja, toh besok hari libur kan."

"Baru Mbak mau ke kamar kamu sehabis minum susu. Kamu pasti lapar ya?"

Aku menatap susu yang Mbak Yuni buat, itu pasti susu ibu hamil. Setelahnya, aku pun berjalan mengambil air minum dan meletakan ponsel di sana.

"Kenzo ke mana, Mbak? Udah tidur?"

"Belum, tadi si Mbak liat lagi main sama ayahnya di kamar."

Aku mengangguk-anggukan kepala. Menatap sebentar ke arah Mb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
kau wanita tolol kebanyakan drama, serena. hidupmu sangat berguna krn kau g punya kemampuan utk mendapatkan cinta dan perhatian dari suamimu. kamu sangat menyusahkan dan terlalu drama. g bisa tegas
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 12 Birthday Anin

    "Happy birthday Anin!" teriak semua orang. MC acara ulang tahun langsung memberi arahan supaya Anin segera meniup lilinnya dengan diiringi musik. Lilin yang semula nyala kini kian meredup kala tiupan itu menyeluruh sampai lilin berangka lima ikut padam. Semua orang serempak tepuk tangan kala lilin tersebut sudah mati semua. Aku yang semula tak ingin datang, dipaksa ikut oleh Mbak Yuni. Bukannya hanya aku dan Mbak Yuni saja, melainkan Ibu dan Mas Rifki juga ikut sebagai perwakilan pihak dari keluarga kami. FYI, acara ini diselenggarakan di rumah orang tua Mbak Kinan. Kini, sesi potong kue dimulai. Di sana sudah ada Mas Samuel, Anin, Mbak Kinan dan keluarga dekat mereka. Aku menatap dari kejauhan. Menyaksikan kebahagiaan itu sendiri. Senyumku terasa sakit. Mereka tampak seperti keluarga yang harmonis. Mereka tak menyadari keberadaanku, sebab aku memang tak ikut absen muka di hadapan Anin maupun keluarganya. Mas Samuel juga tampak tak peduli, pria itu tak mengabari atau sekadar basa-

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 13 Kemarahan Kinan

    Acara pun selesai. Kini, aku sedang menatap kolam renang dengan tatapan kosong. Ya, aku memang pengecut, selalu lari dan menghindar. Semua orang ada di ruang tamu, tetapi aku malah di sini. Berdiam diri seperti orang bodoh. Aku melihat ketenangan di bawah sana. Airnya tampak jernih. Entah sedalam apa kolam renang tersebut. Yang jelas, itu tampak menakutkan karena bayang-bayang tenggelam saat usiaku tujuh tahun terus saja menghantui. Dan sampai saat ini, keberanian itu seakan hilang, padahal berenang merupakan hal yang paling ku gemari sejak kecil. Aku mendekat ke tepi kolam. Memberanikan diri menyapa air yang ternyata dingin saat menyentuh telapak tangan. "Serena?" ucap seseorang. Aku menoleh masih dengan posisi sama, yaitu berjongkok. Mbak Kinan menghampiriku dengan kursi rodanya. Aku mengerutkan kening heran. Bukannya tadi ia bergabung di dalam? "Mbak ngapain ke sini?" tanyaku langsung berdiri. Sejujurnya, aku takut perempuan itu jatuh ke dalam sana. Apalagi posisi kami sanga

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 14 Dia yang Kau Selamatkan

    Byur! Seseorang rupanya menyelamatkan kami. Namun, samar-samar kulihat seseorang itu langsung menyelamatkan Mbak Kinan. Seakan tak melihat keberadaanku. "M-mas," ucapku terbata-bata hendak meminta tolong. Meski samar-samar, aku meyakini bahwa si penolong itu adalah Mas Samuel, suamiku sendiri. Sayangnya, sampai pandanganku mengabur hingga semuanya menggelap, tak ada satu tangan pun yang menarik aku ke atas sana. Mas Samuel justru malah menyelamatkan Mbak Kinan. Perlahan, kesadaranku mulai pulih. Aku memegang kepalaku, rasanya pusing. Namun, pegerakan itu terhenti saat menyadari di tanganku sudah terdapat selang infus. Mirisnya, di sini tak ada siapa pun. Aku seorang diri tanpa ada yang menemani. Ke mana semua orang pergi? Saat kulihat jam dinding, sekarang sudah pukul tujuh malam. Berapa lama aku tertidur di berangkar rumah sakit? Ingatanku kembali pada saat kejadian di kolam renang. Rasanya benar-benar memilukan. Tiba-tiba pintu terbuka, ternyata Mas Samuel yang datang. "Saya

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 15 Masalah?

    —Pukul tujuh pagi. "Saya antar," ucap Mas Samuel menghentikan pergerakanku. Aku menoleh padanya. "Biar saya yang antar kamu ke rumah ibu," katanya. Aku sudah siap pulang setelah menginap satu hari di rumah sakit. Namun, aku bersyukur Mas Samuel bisa memahami keputusanku yang masih butuh waktu dalam beberapa hari ke depan. "Mas enggak ke kantor emang?" tanyaku. Dan yang ditanya pun hanya diam. Aku merasa ada yang tak beres, entah apa aku pun tak tahu. "Kenapa, Mas?"Mas Samuel tersenyum hangat. "Enggak ada, Serena. Mau langsung pulang?" "Aku bisa pulang sendiri, Mas.""Enggak usah, saya yang antar." Mas Samuel menarik tanganku keluar dari gedung serba putih itu sampai ke tempat parkir. Genggaman itu terlepas, ia membukakan pintu mobil sebelah kiri. Namun, aku tak beranjak sama sekali. Tetap diam di tempat. "Masuk?" Aku merasa ini bukan Mas Samuel yang asli. Pria itu jarang sekali melakukan hal romantis seperti sekarang ini. "Serena?" panggilnya karena aku malah membisu. Ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 16 Amor's Group

    —POV Samuel"Pagi, Pak," sapa para karyawan. Aku menyapa kembali hanya beberapa detik, setelahnya melanjutkan perjalanan menuju ruang meeting dengan langkah kaki lebar. Setibanya di ruang meeting, aku langsung menduduki tempat kosong yang tak lain adalah bangku CEO Amor's Group. "Maaf saya terlambat, tadi sempat ada kendala." Yang lain mengangguk seakan memaklumi keterlambatanku. Aku meminta berkas pada Reno dan melihat apa yang terjadi dengan project yang 20% sudah berjalan lancar. "Kami sudah menghubungi pihak manajemen Bu Angel, Pak David bilang, Bu Angle kecewa karena konsep awal yang sempat disetujui justru malah melenceng dari apa yang sudah disepakati di awal, Pak."Hendra terus menjelaskan sebab-akibat kenapa Angel sampai mengeluh dan berniat mengganti jasa kami dengan jasa orang lain saking kecewanya. Aku menyadari kesalahan ada di tim perencanaan dan desain, tetapi aku tak bisa menyudutkan mereka. Aku harus memastikan project ini bisa kami selesaikan dengan baik. "Kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 17 Sosok Bayu

    —POV SerenaSiang ini aku sedang berbelanja kebutuhan dapur di minimarket terdekat. Selama tinggal di rumah ibu, aku tak ingin merepotkan siapa pun. Makan dan segalanya adalah tanggung jawabku. Ibu hanya perlu menerima aku di rumahnya. Namun, dua hari sudah berlalu ibu belum juga bertegur sapa denganku. Ia tak menanyakan apa masalah kami dan kenapa anaknya memutuskan pulang ke rumah. Ibu terus mendiamiku.Melupakan masalah yang ada, aku bergegas mendorong troli belanjaan menuju rak buah-buahan. Di sana buahnya terlihat segar. Aku mengambil beberapa buah kesukaan ibu dan menaruhnya di troli. Saat hendak mengambil apple, tiba-tiba lenganku menyenggol seseorang. Aku terkejut bukan main. Itu Bayu. Kalian masih ingat Bayu kan? Bayu yang sempat memberikan cokelat kepada Anin. "Serena?" ucap Bayu seakan tak percaya kami bisa bertemu di sini. Aku tersenyum kikuk ke arahnya. Tak langsung menjawab, hanya tersenyum saja. Sampai pada akhirnya Bayu kembali membuka suara. "Apa kabar, Ser?" ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 18 Keresahan Samuel

    —POV Samuel"Saya rasa Bu Kinan belum bisa pulang dalam waktu dekat, Pak." Kedua pundakku seketika melemah. Mungkin hal itu terjadi karena Kinan sempat tenggelam dan mengakibatkan dokter Fahmi khawatir akan kondisi yang menimpa pasiennya. "Mau bagaimanapun, Bu Kinan salah satu pasien dengan penyakit depresi ringan yang tak bisa kami lepas begitu saja. Saya sebagai dokter yang menanganinya merasa belum cukup untuk memulangkan Bu Kinan. Beliau masih harus melakukan proses pemulihan, mengingat bagaimana kemarin beliau mendapat kecelakaan kecil. Saya takut psikisnya kembali terganggu, Pak Samuel," jelas dokter Fahmi. Sontak aku mengusap kasar wajahku sendiri. Bulan lalu, ada harapan Kinan bisa segera pulang dan kembali beraktivitas seperti biasa di luar rumah sakit. Namun, rupanya keadaan perempuan itu tak sepenuhnya membaik. Karena sampai detik ini, ia belum juga diberi izin pulang ke rumah. "Berapa lama Kinan harus dirawat lagi, Dok?" tanyaku. "Kemungkinan satu atau tiga bulanan la

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 19 Rumit

    "Kembalilah Serena, pulang ke rumah suamimu. Ibu selalu dukung apa pun keputusan kamu," ujar Ibu. Ibu mendekatiku, lalu memeluk erat tubuhku. Mendapat pelukan itu justru air mataku luruh dalam hitungan detik, tangisku pecah. Aku menangis di pelukan Ibu. Ini hal menyakitkan yang pernah aku terima. "Kamu kuat." Ibu melepaskan pelukan itu, lalu mengusap air mataku. "Saat kamu bilang dan kamu yakin, ingin menikah dengan Samuel. Ibu tak bisa mencegah itu, walau Ibu tau badai dalam rumah tangga pasti selalu ada. Ibu percaya sama kamu. Kamu pasti bisa melewati ini semua."Aku mengangguk setuju. Walau dengan napas tercekat sekalipun, sakit yang tak ada habisnya. Aku harus berdiri tegak. Bukan melawan badainya, tapi melewatinya. Ibu menepuk pundakku, lagi lagi senyum itu terpancar dari bibirnya. Ibu menyemangati diriku lewat senyuman. Aku tak bisa apa-apa, kepergian Ibu kembali meruntuhkan segalanya. "Kenzo! Gelasnya jangan dibawa lari, nanti jat–toh," ucap Mbak Yuni langsung memelankan s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06

Bab terbaru

  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 127 Hidup Bersamamu (Tamat)

    Sudah beberapa hari ini, Mas Samuel rutin bertamu ke rumah Ibu. Entah apa tujuannya, tapi pria itu selalu saja menyempatkan waktu datang ke sini sekalipun baru pulang kerja. Ia juga membelikan banyak main untuk Sakti. Ah, perihal itu, aku sudah memberitahu Sakti. Semuanya, tanpa ada yang terlewat. Anak itu kesenangan sendiri, ia memang sempat tidak mau bicara padaku, tapi akhirnya dibujuk Mas Samuel hingga kini kami seperti keluarga. "Tumben Samuel belum datang? Biasanya dia jam 6 sudah ada di sini," ujar Ibu mengompori. Ya, biasanya Mas Samuel datang setiap jam 6 pagi ke sini. Ikut sarapan bersama kami dan setelahnya mengantar Sakti berangkat sekolah. Namun, sudah setengah 7 tapi batang hidung pria itu belum juga kelihatan. Aku sedikit, khawatir takut ia kenapa-kenapa. "Udah, dihabiskan dulu sarapannya. Kalau Samuel beneran nggak jemput Sakti, kamu bisa antar Sakti dulu. Ke butik bisa belakangan," ujar Ibu. Aku memang memutuskan kerja di butik Ibu. Aku dibimbing Ibu menjadi desai

  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 126 Perjalanan Hidup

    1 Minggu kemudian. Di 1 Minggu ini, aku tidak banyak berjumpa dengan orang-orang sekitar. Semenjak pindah ke rumah ibu, waktuku dihabiskan bersama ibu dan Sakti. Aku juga telah mengurus beberapa surat kepindahan dan akhirnya saat ini aku bisa mendaftarkan Sakti ke TK. Soal panggilan dari Sky Group, aku memilih menolaknya. Waktu itu sempat tahap interview, tapi tidak jadi karena diriku memilih pergi. Aku—mungkin tidak akan bisa bekerja di bawah naungan Mas Samuel. "Kamu udah apply lamaran ke perusahaan, Mas?" tanya Mas Rifki yang pagi-pagi sudah ada di rumah Ibu. Pertanyaan itu langsung dapat anggukan dariku. Kami saat ini sedang sarapan bersama, Mas Rifki datang bersama istri dan anaknya hanya karena aku mendaftarkan Sakti ke TK di mana tempatnya sama dengan Sekolah Dasar Kenzo. Mbak Yuni menyahut, "Kamu jadi kerja di tempat Mas Rifki, Ser? Ngelamar posisi apa?" "Iya, bagian admin Mbak. Jalur referensi Mas Rifki. Katanya lagi ngebutuhin admin di sana," balasku apa adanya. Tiba

  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 125 Meminta Restu

    Suara dering ponsel mampu membangunkan tidur nyenyak 'ku. Panggilan itu berasal dari Reno. "Kenapa, Reno?" tanyaku bersandar di kepala ranjang. Kepalaku terasa berat. Mungkin efek mabuk semalam. "Di kantor ada Pak Rifki, Pak. Beliau menunggu di ruangan Bapak," jelas Reno. Aku mengerutkan kening. Untuk apa Rifki datang ke kantorku? "Saya segera ke sana," ucapku langsung memutus sambungan. Aku beranjak dari ranjang dengan kepala yang masih terasa pening. Namun, pandanganku tertuju kepada meja yang di atasnya terdapat lampu tidur. Di sana terdapat satu gelas air dengan sepucuk surat di bawahnya. > [Ini jamu yang bisa buat badan kamu lebih enakan. Jangan lupa diminum kalau sudah bangun. /from Serena]Aku tersenyum hangat membaca pesan tersebut. Kupikir perempuan itu marah karena semalam tanpa sadar aku telah membuatnya tidak berdaya di ranjang. Tanganku menggapai gelas tersebut dan meminumnya hingga tandas. Bentuk perhatiannya yang seperti membuatku makin yakin bahwa Serena hanya cu

  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 124 Kelewat Mabuk

    Cekalan itu langsung terlepas ketika kami sampai di luar, tepatnya di depan mobil pria itu. Aku jadi tidak enak dengan Elmar yang masih di dalam. Pria itu pasti kecewa karena diriku pergi begitu saja tanpa mengucap sepatah kata. Saat kulihat, tatapan elang penuh amarah seketika tertuju padaku. Aku masih syok dengan kedatangannya yang di luar kendali. Apalagi melihat sorot matanya yang begitu menakutkan. Sehingga siapa pun yang melihatnya tidak berani menyapa, bahkan melirik saja mungkin tidak sampai. Setiap pergerakannya tidak lepas dari bola mataku. Meski aku takut sendiri, tapi pandanganku tidak bisa lepas darinya. Ia membuka jas yang menempel ditubuhnya, menyisakan kemeja putih sebagai pakaian yang kenakan. Tanpa diduga, jas hitam yang sempat ia copot tersebut beralih posisi sehingga kini aku yang memakai jas kebesaran itu. Tatapan kami bertemu. Tentu saja aku terkejut. Perhatiannya barusan membuat jantungku berdebar kencang. "Masuk," tegasnya berjalan lebih dulu ke arah mobil.

  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 123 Di Antara Dua Pilihan

    Saat ini, aku sedang mengobati luka Mas Samuel. Meski lukanya tidak cukup serius, tapi jika dibiarkan bisa jadi infeksi. Apalagi pukulan yang diberikan cukup keras sehingga sudut bibir pria itu sobek sedikit. Ah, soal Mas Rifki, ia sudah ditenangkan oleh Mbak Yuni. Aku menuangkan alkohol ke atas kapas, memegang dagu Mas Samuel tidak asa-asa. Pria itu meringis kala lukanya tidak sengaja ku tekan. Ini kedua kalinya aku melihat Mas Samuel terluka oleh kakakku, tapi soal rumah sakit. Apakah aku harus menanyakannya pada pria ini? "Tanya aja. Nggak usah ngeliatin saya kaya gitu," ucap Mas Samuel. Aku salah tingkah sendiri. Menurunkan tangan dari dagunya, lalu menatapnya lamat-lamat. "Yang dibilang Mas Rifki itu... benar?" tanyaku hati-hati. "Soal saya yang masuk rumah sakit karena kakak kamu?" Langsung kuberi anggukkan. "Soal itu, memang benar. Kejadiannya udah lama. Lagipula, saya masih hidup sampai sekarang. Jadi, pukulan Mas kamu nggak seberapa buat saya."Nggak seberapa bagaimana?

  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 122 Kalut

    —Di dapurAku masih memikirkan ucapan Mbak Yuni. Entah kenapa hal itu malah menganggu konsentrasi. Mas Samuel dan Kinan tidak kembali. Dalam artian mereka tidak rujak atau menikah kembali. Apakah menutup telinga selama ini kesalahan terbesarku? "Serena?" Pikiranku saat ini penuh. Berbagai macam pertanyaan muncul di kepala. Tidak mungkin aku menyesal atas apa yang telah kupilih lima tahun yang lalu. Ya, tidak mungkin. Perasaan ini mungkin hanya sesaat saja. Perasaan memilukan karena tidak tahu bahwa nasib Mas Samuel justru lebih sulit dari dugaanku. "Astaga, Serena!" Aku tersentak. Buru-buru mematikan kompor. Menatap nanar ikan gosong di penggorengan. Miris. Bahkan ikan tersebut tidak ada yang bisa dimakan. Semuanya menghitam. "Kamu lagi mikirin apa coba? Masak kok malah ngelamun. Ikannya jadi gosong, kan," omel Ibu. Tatapku masih tertuju pada penggorengan di sana. Kecerobohanku lagi-lagi merugikan. Ibu terlihat marah juga khawatir. Aku tidak mengucapkan apa-apa, sebab masih syok

  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 121 Fakta Mengejutkan

    —HOTELAku sudah kembali ke hotel dengan perasaan campur aduk. Suaminya tidak sesuai yang aku harapkan. Harusnya aku lebih berhati-hati karena ketika hal buruk menimpa hidupku dengan Sakti, aku punya cara untuk menghindarinya. Kalau sudah seperti ini, apa yang harus aku lakukan, Tuhan? "Terima kasih, Mas. Aku sama Sakti ke dalam dulu," ujarku tersenyum tipis kepada Elmar. Elmar memegang tanganku kala pintu hotel hendak ditutup. Pria itu memberi kode kepada Sakti agar anak itu pergi lebih dulu ke dalam. Ia menarik tanganku sehingga kini aku berada di luar pintu. "Ada yang mau saya tanyakan sama kamu," ujar Elmar melepas cekalan tadi. Aku menekuk kedua alis. Apakah pria itu akan bertanya soal Mas Samuel? "Sejak kapan kamu dekat lagi dengan Samuel?" tanyanya. Dugaanku benar. Elmar menanyakan soal Mas Samuel. Namun, kenapa tiba-tiba begini? Ini bahkan terasa seperti interogasi, bukan tanya bertanya."Aku rasa kita nggak perlu bahas itu, Mas. Lagipula, dekat lagi atau nggak, itu hak

  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 120 Keputusan Mas Samuel

    "Papa senang, akhirnya kita bertemu, Sakti."Bella langsung memegang pundakku. Perempuan itu juga membawa Sakti pergi menjauh dari kami. Kini, tinggal aku dan Mas Samuel yang saling berhadapan satu sama lain. Aku tidak tahu kenapa keadaan saat ini cukup mencekam. Mas Samuel terus menatapku seolah tidak ada objek lain di sekitarnya. Aku benar-benar tidak bisa berkata apa pun. Ini membuatku mati kutu. "Saya sudah melakukan tes DNA," ucap Mas Samuel makin mengejutkanku. "Ibu bilang bahwa Sakti begitu mirip dengan saya sewaktu kecil. Awalnya saya nggak berpikir demikian. Tapi, saat saya mencoba mendekat pada Sakti, saya merasa memang benar ada kemiripan antara saya dan Sakti. Itu sebabnya saya melakukan tes DNA," jelas pria itu. Mas Samuel menatapku sangat dalam. "Serena, jika Sakti memang anak kita berdua, kenapa kamu menyembunyikan hal ini dari saya?" Aku membuang wajah ke arah lain. Menarik napas di sana. Lalu menatap Mas Samuel dengan napas sedikit tercekat. "Sakti bukan anak ka

  • Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali    Bab 119 Terbongkarnya Rahasia

    "Sakti?" panggilku langsung menghampirinya. "Kamu habis ngobrol sama siapa?" "Tadi ada uncle Samuel, Mom."Aku menatap arah pandangan Sakti. Yang terlihat hanya bagian belakangnya saja. Pria itu sudah menjauh. Ia berada di seberang jalan, lalu membuka pintu mobil dan pergi dari sana. "Mobilnya uncle Sakti bagus, ya, Mom." Aku mengangguk mengiyakan ucapan Sakti. "Lihat, uncle Samuel juga kasih mainan buat Sakti. Katanya ini mobil Tamia keluaran terbaru. Kalau besar nanti, Sakti mau jadi pembalap mobil, ya, Mom. Bolehkan?" Aku tersenyum dan mengangguk setuju. Apa pun untuk Sakti aku pasti akan perjuangkan. Cita-cita juga keinginannya sebisa mungkin akan kuberikan yang terbaik untuknya. Aku tidak ingin Sakti kekurangan apa pun. Untuk itu, aku harus berjuang lebih keras lagi. Tin! Tin! Tin! Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan kami. Kaca mobil tersebut pun terbuka menampilkan sosok teman yang masih setia bersamaku hingga detik ini. "Aunty Bella!" pekik Sakti. Bella pun turun d

DMCA.com Protection Status