Beranda / Romansa / Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa / 44. Pengatur Rencana yang Baik?

Share

44. Pengatur Rencana yang Baik?

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-10 20:51:59

“Papi?” sahut Gauri sambil mengernyit.

Wanita cantik itu terus menatap sosok Rusdi yang tiba-tiba hadir di rumah Thomas. Terlebih lagi, saat Gauri berada di sana.

“Rusdi!” seru Thomas bangkit dari duduknya dengan antusias.

Namun, karena Thomas memakai tongkat, Rusdi mendekat terlebih dahulu dan memeluk Thomas.

“Rasanya sudah lama tidak melihatmu, Rusdi!” tambah Thomas setelah pelukan mereka terlepas.

Gauri mengangkat kedua alis melihat keakraban antara Thomas dan Rusdi.

‘Apa ini?’ batin Gauri penuh dengan banyak pertanyaan.

Thomas kembali duduk di sofanya. Sementara Rusdi duduk di sebelah Gauri.

“Apa kabar, Gauri?” tanya Rusdi karena Gauri masih membeku di tempatnya.

“Ah!” Gauri mendesah, tersadar dari lamunannya. Dia buru-buru menyalami Rusdi dan mencium punggung tangannya.

“Baik, Papi,” jawab Gauri kemudian.

“Kamu pasti bingung melihat saya datang ke sini?” Rusdi menebak dengan tepat.

Gauri menoleh pada Thomas, sang kakek hanya menunjuk Rusdi dengan dagunya.

Seolah meminta Gauri unt
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dian Damayanti
kurangi dong iklannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   45. Langkah Awal Balas Dendam

    “Apa Kakek dan Papi akan percaya dengan yang saya katakan?” Gauri bertanya memastikan, menatap Thomas dan Rusdi bergantian.Ini hal yang sulit Gauri ungkapkan.Namun, jika ada pihak yang terus memaksa Gauri untuk kembali ke keluarga suaminya, Gauri bisa apa selain mengungkapkan kebenaran?“Katakanlah,” sahut Thomas, kali ini mewakili Rusdi.Gauri menarik napas panjang dan menghapus air matanya.“Ini mungkin sulit dipercaya, tapi Mama Arum, selalu meliburkan ART di rumah Adam dan meminta saya untuk mengambil alih semua pekerjaan mereka,” jawab Gauri mulai bercerita.“Arum?” Rusdi mengernyitkan dahi.Gauri dapat melihat Rusdi merasa ragu, tetapi wanita muda itu tetap mengangguk dan lanjut bicara.“Selama ini, itu bukan masalah bagi saya, Papi. Saya seorang istri dan menantu, mengerjakan pekerjaan rumah adalah hal dasar yang memang seharusnya saya lakukan. Namun, bagaimana dengan perintah Mama yang menyuruh saya memanggilnya ‘Nyonya’, sementara sekretaris Mas Adam boleh memanggilnya ‘Mam

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   46. Kemampuan Gauri yang Luar Biasa

    “A-apa?” Gauri mendadak kehilangan kata-kata.Thomas mengabaikan Gauri. Pria tua itu kembali duduk di sofa dan mulai menekan layar ponselnya.Gauri mendekat, duduk di sebelah Thomas. “Kakek?”“Ini penghinaan, Gauri! Kita tidak bisa diam saja!” tukas Thomas terus mengernyitkan dahi dan menatap ponsel.“Tapi saya belum pantas untuk memegang jabatan itu, Kakek. Saya bahkan belum lulus sarjana, masih banyak yang harus saya kuasai,” ucap Gauri cepat sambil menahan tangan Thomas yang hendak menghubungi seseorang.Thomas menghela napas. Akhirnya pria itu kembali menaruh ponselnya di atas meja.“Kamu pikir saya tidak pernah mengawasimu, Gauri?” tanya Thomas sarkas, menatap cucunya tajam.Gauri terdiam. Perlahan, Gauri melepas genggamannya pada tangan Thomas.Ada sedikit perasaan tidak enak yang merayap di hati Gauri ketika menatap mata Thomas.“Saya mungkin tidak tahu apa yang terjadi padamu dan Adam, tapi saya tahu bagaimana kemajuan belajarmu di kampus. Ezra rutin melaporkannya pada saya,”

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   47. Lobi JCrown Tower

    Gauri balas tersenyum lebih tulus. Dia menyugar rambutnya ke belakang telinga. “Oke!”“Sebentar lagi akan ada kompetisi tingkat nasional untuk mahasiswa jurusan Bisnis dan Manajemen, Ikatan Bisnis Indonesia yang mengadakannya. Tolong persiapkan diri kamu untuk mengikuti kompetisi tersebut, Gauri,” pinta Ezra menatap Gauri dengan serius.Tanpa Gauri sadari, posisi duduk Ezra semakin dekat dengannya.“Maksud Pak Ezra, IBI? Ikatan pebisnis yang diketuai oleh Kakek?” tanya Gauri memastikan.Ezra mengangguk. “Kamu sudah tahu banyak tentang kakekmu ya?”“Wah! Rupanya Kakek ingin menguji kesabaran saya!” Gauri tersenyum sinis.Seharusnya Gauri sadar bahwa orang seperti Thomas tidak akan diam saja saat mengalami penolakan.Uno Rekayasa Industri berhasil mengantarkan Thomas menjadi konglomerat nomor satu di Indonesia. Tidak mungkin Thomas tidak bereaksi apa-apa saat Gauri menolak jabatan yang ingin diserahkan padanya itu.“Kompetisi ini cukup penting untuk nama baik universitas. Jadi, saya har

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   48. Dua Bola Api di Tangan Adam

    “Aku akan menghubungi pengacara perceraian!”Suara Gauri menggema di kepala Adam sejak wanita itu meninggalkannya di lobi JCrown Tower. Darah dalam tubuh Adam mendidih, tidak terima dengan keputusan Gauri yang semakin menjadi-jadi.Tin! Tin!Adam menekan klakson mobilnya saat kemacetan lalu lintas ibu kota menjebak perjalanannya menuju rumah.“Sialan!” umpat Adam sambil memukul kemudi mobil kesayangannya.Sore itu Adam sengaja mengosongkan jadwal dan pergi tanpa sopir ke JCrown Tower untuk mengambil kembali surat persetujuan perceraian yang ada di tangan Gauri.Namun, Gauri justru bersikap berani. Bahkan, menampar pipinya saat Adam berusaha mendekat, mengklaim apa yang masih menjadi miliknya.Gauri sudah berbuat terlalu jauh dengan menolaknya. Hal itu sama saja dengan menjatuhkan harga diri Adam di depan umum.“Kamu milikku, Gauri!” geram Adam menatap tajam apa saja yang ada di depannya.Adam akhirnya sampai di rumah setelah terjebak macet beberapa lama. Pria itu memarkir mobilnya di

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   49. Pembagian Aset

    “Apa maksudmu, Mas? Pembagian aset?” tanya Gauri mengernyitkan dahi. Gauri menarik lengan jas Adam supaya pria itu menghadapnya. Namun, Adam hanya meliriknya sekilas dan kembali menatap tajam Riana. Kehadiran Adam membuat perasaan Gauri tidak tenang. Apalagi setelah pria itu mengatakan hal konyol di depan pengacaranya. “Ibu Riana pengacaraku, Mas. Bicaralah pada pengacaramu jika butuh sesuatu,” tukas Gauri kesal karena Adam tidak mendengarnya. Gauri menatap Adam dan Riana bergantian. Wajah Riana terlihat canggung di bawah tatapan Adam. “S-silakan duduk dulu, Pak Adam,” ucap Riana menunjuk kursi yang masih kosong dengan telapak tangannya sambil tersenyum ramah. Hal itu membuat kerutan di dahi Gauri semakin dalam. Apakah mengurus perceraian bisa seperti ini? Adam perlahan duduk sambil merapikan jasnya. Dia melirik Gauri yang masih menatapnya dengan sinis beberapa detik sebelum kembali menoleh pada Riana. “Ibu Gauri, silakan duduk juga,” ucap Riana ketika melihat Gauri mas

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   50. Amunisi Sebelum Berperang

    “Apa kamu tidak bisa bernapas tanpa menghina orang lain, Mas?” tanya Gauri tersenyum miring.Adam menoleh dan menatap tajam Gauri.“Aku bicara fakta,” sahut Adam singkat.Gauri mendesah. “Tidak! Aku tidak mau ada pembagian aset! Aku tidak butuh uangmu, Mas!”Adam menatap tajam Gauri. Begitu pula Gauri yang menatap Adam balik.Sejak berpisah rumah, Adam dan Gauri justru jadi sering berbicara. Sehingga kini Gauri sudah tidak terlalu merasa terintimidasi dengan Adam.“Maaf,” sela Riana ragu-ragu. “Saya harus pergi. Ada pertemuan lain yang harus saya hadiri. Saya harap pertemuan berikutnya Ibu Gauri dan Pak Adam sudah menemukan kesepakatan.”Gauri mengangkat alis. Wanita itu sangat ingin mengajukan protes.Namun, melihat Riana sangat gelisah di bawah tatapan Adam, Gauri menutup mulutnya. Gauri harus mengganti pengacara yang tidak terintimidasi oleh Adam.Riana pergi. Kini hanya tersisa Adam dan Gauri yang duduk saling berhadapan.“Apa yang akan kamu lakukan tanpa uangku, Gauri? Terus menj

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   51. Tanpa Identitas

    “Ada sesuatu?” Gauri balik bertanya, dahinya mengernyit.Gauri merasa ada yang tidak beres dari cara bicara Ezra.“Tentang Revi dan sebaiknya kita bicara langsung,” sahut Ezra.Kedua bola mata Gauri melebar. Wanita itu menarik napas panjang saat mendengar nama Revi.“Sebentar lagi saya sampai,” ucap Gauri.Gauri menutup panggilan tersebut setelah Ezra membalas ucapannya. Dia menghela napas.Perjalanan terasa lebih panjang daripada biasanya, padahal lalu lintas cenderung sama seperti hari-hari sebelumnya.Saat akhirnya mobil berhenti di salah satu sudut tempat parkir, Gauri segera keluar dari mobil tanpa mengucapkan satu kata pun pada Amelia.Lagi pula selama berada di kampus, Amelia tidak akan mengikuti Gauri hingga ke dalam gedung, bahkan kelas. Wanita itu akan dengan setia menunggu di sekitar gedung kampus.“Gauri!” panggil Ezra saat dia melihat Gauri berjalan di koridor dekat area ruang dosen dan kepala jurusan.Ezra spontan menarik tangan Gauri dan membawa wanita muda itu ke ruang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   52. Mas Adam Sangat Jahat!

    IBI Competition dimulai hari ini sejak pukul delapan pagi di aula kampus. Beberapa panitia lomba bahkan menginap sejak semalam untuk mempersiapkan hal ini.“Ibu Linda Asmawati dari RS Bashar, Pak Dhani Gumelar dari Uno Rekayasa Industri, dan Pak Zaenal Respati dari Alamraya City akan menjadi juri hari ini,” ujar Ezra sambil membaca dokumen di tangannya.“Mereka orang-orang hebat. Kamu harus bisa membuat mereka terkesan. Saya yakin itu hal mudah untuk kamu,” tambah Ezra tersenyum hangat.Ezra sengaja memanggil Gauri ke ruangannya untuk mempersiapkan diri dengan nyaman di ruangannya sejak wanita itu sampai di kampus satu jam sebelumnya.Gauri menerima tawaran itu karena dia butuh Ezra untuk membimbingnya di detik-detik akhir sebelum kompetisi dimulai.Selama beberapa minggu terakhir ada banyak sumber literasi yang Gauri pelajari, berikut dengan kasus-kasus bisnis yang terjadi dalam lima tahun terakhir di Indonesia. Gauri cukup optimis bisa melewati kompetisi ini dengan lancar.“Tetap sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16

Bab terbaru

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   265. Tidak Akan Bisa Berhenti

    “Sudah selesai?” tanya Adam, berdiri di tepi kebun mawar yang membentang indah di belakang kediaman Thomas. Matahari mulai tenggelam, memberikan semburat jingga yang memukau.Gauri melangkah mendekat, gaun berwarna krem lembut yang memeluk tubuhnya berkibar tertiup angin sore. Di tangannya ada buket bunga mawar putih kecil yang baru saja wanita itu atur bersama Amelia.“Sudah,” jawab Gauri tersenyum tipis. “Kebun ini terlalu cantik jika tidak dipakai sebagai latar pesta kita.”Adam memandangnya dengan intens, mata gelap pria itu mengamati setiap detail wajah Gauri yang diterangi cahaya lampu sekitar. “Kamu lebih cantik.”“Mas Adam, jangan mulai lagi atau kamu ingin melihat pipiku semerah tomat.” Gauri mendesah kecil sambil menggeleng. “Orang-orang sudah berdatangan, kita harus segera bergabung.”Adam mengulurkan tangan, menarik Gauri mendekat hingga wanita itu berdiri hanya beberapa sentimeter darinya.“Kalau aku bilang kamu cantik, kamu terima saja,” tukas Adam.Gauri tertawa kecil,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   264. Harraz’s

    “Mama ingin sesuatu dari laci itu?” tanya Gauri lagi, memastikan bahwa dia tidak salah mengerti.Arum mengangguk pelan, matanya tidak lepas dari laci kecil di samping ranjang. Gauri mengerutkan kening sejenak, merasa sedikit ragu, tetapi akhirnya dia mendekat ke laci itu.Gauri membuka laci kecil tersebut dengan perlahan. Di dalamnya, terdapat sebuah kotak perhiasan kecil berwarna merah marun dengan ukiran emas di bagian atasnya. Gauri mengangkat kotak itu, lalu menoleh ke arah Arum.“Ini, Ma?” tanya Gauri sambil mengangkat kotak itu.Arum mengangguk lagi, kali ini lebih mantap. Gauri membawa kotak itu ke hadapan Arum, tetapi wanita paruh baya itu membuat gerakan tangan seolah meminta Gauri membuka kotak tersebut.Dengan hati-hati, Gauri membuka kotak kecil itu. Di dalamnya, terdapat sebuah cincin mewah dengan desain yang klasik dan elegan. Kilauan berlian di tengah cincin itu tampak memikat di bawah cahaya lampu kamar.Gauri memandang cincin itu dengan kagum.“Cincinnya sangat indah,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   263. Merawat Luka

    “Jadi, Nona benar-benar akan meninggalkan griya tawang?” tanya Amelia, matanya menatap koper kecil yang ada di sisi Gauri.Gauri mendongak dan memandang griya tawangnya sekali lagi dari tempat parkir JCrown Tower, tempat tinggal yang penuh kenangan, baik manis maupun pahit.“Ya,” jawab Gauri dengan mantap. “Tempat ini terlalu penuh dengan bayangan masa lalu. Kakek benar, saya butuh tempat tinggal baru yang lebih baik.”Amelia tersenyum kecil. “Rona Village memang lebih cocok untuk Nona sekarang. Walaupun kita sudah dewasa, terkadang kembali ke rumah orang tua akan terasa menenangkan.”Gauri hanya tersenyum. Wanita itu mengangguk pelan, mengiakan pendapat Amelia.Beberapa saat kemudian, Gauri melangkah menjauh dari JCrown Tower sambil membawa barang-barang penting dan meninggalkan semua yang tidak lagi ingin wanita itu ingat di griya tawang.Hari-hari berlalu, dan selama Adam berada di Australia, Gauri mengisi waktunya dengan bekerja dan merawat Arum. Setiap malam, setelah menyelesaika

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   262. Menularkan

    [Bagaimana bisa kamu lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan Mama daripada aku, Gauri?]Gauri membaca pesan itu dengan senyum tipis. Matanya memancarkan kehangatan yang bercampur geli. Adam selalu memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan rasa cemburunya.Tanpa berpikir panjang, Gauri mengetik balasan. “Kamu sudah sampai di Australia?”Gauri menekan tombol kirim dan kembali menyandarkan tubuh di jok mobil. Amelia yang duduk di sampingnya sibuk dengan laptop, sementara sopir yang memegang kemudi sesekali melirik ke arah mereka melalui kaca spion.“Pesan dari Tuan Adam?” tanya Amelia dengan senyum menggoda tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop.“Hmm,” gumam Gauri singkat sambil menyimpan ponsel ke dalam tas. “Mas Adam hanya ingin memastikan saya tidak lupa bahwa dia ingin menjadi prioritas saya.”Amelia terkekeh pelan, menggelengkan kepala. “Saya senang melihat hubungan Nona dan Tuan sudah membaik.”Mobil perlahan memasuki gerbang besar dengan lampu-lampu taman yang menyor

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   261. Bebas

    “Jadi, apa semuanya sudah selesai?” tanya Gauri sambil merapikan pakaiannya ke dalam koper kecil. Tangannya sibuk melipat gaun sederhana yang Amelia serahkan padanya.Amelia, yang berdiri di dekat lemari, mengangguk sambil membawa beberapa dokumen yang baru saja dia serahkan.“Ya, evaluasi mingguan Uno Rekayasa Industri berjalan dengan baik. Proyek-proyek besar berjalan lancar, meski ada beberapa kendala teknis kecil yang bisa diatasi dalam waktu dekat.” Amelia menjawab.“Bagus,” sahut Gauri, tersenyum tipis. “Amelia, kamu benar-benar sudah banyak membantu selama saya di sini. Terima kasih.”“Tapi, Nona Gauri … kalau saya lebih berhati-hati saat menyetir, kecelakaan itu tidak akan terjadi. Saya benar-benar minta maaf.” Amelia mendesah pelan, menatap Gauri dengan sorot mata penuh rasa bersalah.Gauri mengangkat wajah, menatap Amelia tajam, tetapi penuh kehangatan.“Saya sudah bilang berkali-kali, Amelia, saya tidak ingin mendengar permintaan maaf itu lagi,” desah Gauri sebal.“Baik, No

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   260. Oh, Pengganggu!

    "Bagaimana dengan Mama Arum?" tanya Gauri pelan, matanya menatap Adam yang baru saja duduk di kursi di samping ranjangnya.Pagi tadi, Gauri mendengar bahwa Arum dilarikan ke rumah sakit. Dan baru sore ini, dia bisa mengonfirmasi hal itu ke Adam.Adam menghela napas panjang, menatap Gauri dengan tatapan lembut. “Hipertensinya kambuh semalam, dan sekarang Mama dinyatakan mengalami stroke.”Gauri terkejut, matanya membulat. “Stroke?”Adam mengangguk, rahangnya sedikit mengeras. “Semalam setelah aku bilang ingin membatalkan perceraian dan ingin kembali denganmu, Mama sangat marah. Mama belum bisa menerima itu.”“Mas Adam ….” Gauri menggigit bibir, matanya terlihat berkaca-kaca. “Aku ingin menjenguk Mama Arum.”Adam menatap Gauri cukup lama sebelum akhirnya menghela napas dan mengangguk pelan.“Kamu boleh menjenguknya. Tapi ada syarat!” tukas Adam.“Syarat?” Gauri menaikkan alis. “Apa?”“Kamu hanya boleh menjenguk Mama saat kamu sudah sembuh dan mengenakan gaun cantik yang biasa kamu pakai

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   259. Kencan Buta

    “Ini pasti hari spesial, bukan?” tebak Arum sambil memindai ruangan.Suara alunan piano yang lembut mengisi suasana restoran mewah itu. Lampu-lampu kristal menggantung tinggi, memancarkan cahaya hangat yang menciptakan atmosfer elegan.Adam duduk di sebuah meja dekat jendela besar, mengenakan setelan jas hitam sempurna. Di depannya, Arum, terlihat sangat antusias dengan wajah merona yang sulit disembunyikan.“Ini pilihan restoran yang bagus, Adam,” lanjut Arum sambil tersenyum. “Akhirnya, kamu mulai mengerti bahwa wanita-wanita pilihan Mama punya kualitas yang sepadan denganmu.”Adam hanya mengangkat alis sedikit, lalu menyesap air putih dari gelas kristalnya. Senyum kecil muncul di wajah pria itu, meskipun matanya tetap dingin.“Mama sangat yakin malam ini akan menjadi momen besar, ya?” tanya Adam.“Tentu saja!” Arum tertawa kecil sambil merapikan gaunnya yang berkilauan. “Mama tahu kamu keras kepala, Adam, tapi setidaknya sekarang kamu mulai membuka hati untuk pilihan yang tepat. Ja

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   258. Kali Ini Akan Kulakukan dengan Benar

    “Jangan bergerak terlalu banyak, Gauri” pinta Adam sambil mendorong kursi roda Gauri perlahan, membawa wanita itu ke taman rumah sakit. “Dokter bilang kamu masih perlu banyak istirahat. Aku tidak akan mengampuni diriku jika setelah ini terjadi sesuatu pada dirimu lagi.”Gauri tersenyum tipis dengan pipi memerah. Wajah wanita itu jauh lebih cerah dibanding hari-hari sebelumnya.“Aku tidak bergerak sama sekali, Mas Adam. Kamu yang menaruh aku untuk duduk di sini, di kursi roda, bukan?” Gauri tidak ingin kalah.Adam menoleh sejenak ke arah Gauri dengan tatapan yang tenang dan menghangatkan. Ada senyum tipis yang menghiasi bibirnya.“Kalau kamu tidak ingin duduk di sini, aku bisa mengembalikanmu ke ranjang perawatan,” tukas Adam berpura-pura marah, padahal sedang menahan tawa.Gauri tertawa kecil, menyentuh tangan Adam yang berada di pegangan kursi roda. “Tidak usah. Di sini jauh lebih menyenangkan. Terima kasih sudah membawaku keluar.”Angin sore yang sejuk menyapu wajah mereka saat Adam

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   257. Merindu Manik Cokelat Gauri

    “Apa yang mereka inginkan dari kerja sama ini?” tanya Adam pada seseorang di seberang telepon sambil memandang cahaya matahari lembut yang masuk melalui jendela, menerangi ruangan perawatan VIP di salah satu rumah sakit terbaik di kota Jakarta.Adam duduk di sofa dengan postur tegap, satu tangan memegang ponsel, sementara tangan lainnya menelusuri dokumen yang tersebar di meja kecil di depannya. Di sekitar sofa, ada laptop terbuka, beberapa map tebal, dan secangkir kopi yang sudah hampir dingin.“Saya paham bahwa Harraz Mall harus menarik perhatian publik dengan langkah ini,” ujar Adam serius. “Tapi brand sebesar itu memerlukan penawaran yang lebih kuat. Saya akan mengatur ulang kontraknya besok.”Sebuah keheningan singkat mengisi ruangan sebelum suara kecil terdengar dari ranjang di belakangnya.“Mas Adam?”Adam langsung tersentak, jantungnya berdebar keras. Suara itu begitu lembut, tetapi cukup untuk menghentikan dunianya sejenak. Dengan gerakan cepat, Adam menoleh, matanya membelal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status