“Jangan bilang apa-apa lagi, ganti kembali! Aku nggak suka dengar panggilan dia.”Amel terlihat memainkan jarinya dalam diam.“Nggak bisa ganti?” tanya Lydia. Karena Tiger dirancang oleh manusia, tidak mungkin tidak bisa diganti.“Bukan, pengkhianat itu sudah sampai tahap mengakui ketampanan Dylan. Kalau mau ganti, bisa dengan cara paksa yaitu dengan mengganti pandangannya terhadap Dylan. Contohnya dengan mencari orang yang bisa menggantikan keberadaan lelaki itu.”Keadaan mereka dikelilingi kesunyian secara tiba-tiba. Amel mengakui kecerobohannya yang kala itu tidak berpikir panjang dan langsung merancang pengkhianat itu menjadi robot yang memiliki pendapat sendiri.Melihat Lydia diam tidak berbicara, Amel berdeham dan berkata, “Bagaimana kalau ganti jadi Liam saja?”Lydia terlihat bingung kenapa harus Liam? Amel mengeluarkan ponselnya dan berkata, “Lihat, di berita bertebaran foto dan gosip kalian. Semua orang tunggu publikasi dari kalian. Dia tampan dan nggak kalah dari Dylan. Bagai
Shinta terdiam dan berkata, “Sebenarnya Pak Nixon berencana memberikan mereka pelajaran setelah kembali. Tapi kalau Ibu mau turun tangan sendiri, saya bisa siapkan semuanya.”Di tangannya ada bukti dan tinggal diserahkan ke Humas perusahaan. Maka Lauren akan mendapat ganjarannya.Pintu lift terbuka dan orang yang berlalu lalang menyapa Lydia. Perempuan itu tersenyum dan menyapa mereka kembali sambil masuk ke ruang kerjanya.“Periksa kegiatan dia akhir-akhir ini. Aku mau dia dapat pelajaran!”“Akhir-akhir ini dia sering keluar dengan ibu-ibu kaya dan juga perempuan sepantarannya. Katanya malam ini ada acara pesta.”Alis Lydia terangkat ke atas dan berkata, “Nanti kirim alamatnya ke saya, saya juga mau pergi.”“Baik,” kata Shinta. Tidak sulit untuk mencari tahu informasi tersebut.“Kamu sudah boleh keluar, bilang sama Kak Nixon kalau saya sendiri yang mau turun tangan.”“Baik, Bu Lydia.”Perempupan itu duduk sebentar dan menghubungi Damian.“Bu Lydia sudah mau debut di media?” goda Damia
Langit semakin menggelap hingga malam menjelang. Lydia menuju ruang pakaian yang menyimpan banyak barang merk dengan koleksi terbaru. Dia memilih sebuah gaun pendek yang pas badan. Dia mengenakan sepatu hak dan membawa tas edisi terbatas.Saat tiba di tempat acara, tidak ada yang mengenalinya dan hanya sibuk berbincang. Acara ini tidak ada tema khusus dan hanya untuk para ibu-ibu kaya saling berinteraksi.Lydia mengambil makanan ringan dan mencicipinya sambil duduk di sudut ruangan. Dia tidak melihat sosok Lauren, apakah dia tidak datang?“Lydia?” Orang di hadapannya menatap Lydia dengan ragu.“Thomas? Kenapa kamu datang?” tanya Lydia dengan alis terangkat.“Kita jodoh sekali,” jawab Thomas.“Yang serius!” sentak Lydia sambil mendelik.“Mamaku bilang mau makan kue di sini makanya minta aku ke sini,” jawab Thomas yang mengundang tawa Lydia.“Kamu?” tanya Thomas lagi.“Aku? Aku mau meramaikan saja. Tetapi yang mau diramaikan belum datang,” jawab Lydia sambil melihat jam yang melingkar di
Tubuh Lauren langsung berubah kaku. Dia mendongak dengan terkejut dan mendelik marah.“Lydia, kamu gila?!” seru Lauren dengan suara melengking.Dua orang gadis di sampingnya juga terlihat marah dengan sikap Lydia. Setelah itu keduanya maju ingin membela Lauren.“Lydia, kamu pikir kamu pantas muncul di tempat ini?!”“Iya, di sini nggak menerimamu! Aku akan panggil sekuriti dan usir kamu!”Lydia mengabaikan dua gadis tersebut dan menatap Lauren dengan dingin sambil berkata, “Apakah kamu nggak memikirkan akibat dari hari ini ketika kamu menyerangku?”“Siapa menyerangmu? Siapa yang nggak tahu dengan apa yang kamu lakukan?!”Lydia mengulas senyum miring dan menarik lengan perempuan itu ke arah belakang. Lauren hendak memberontak, tetapi sebelah lengan Lydia langsung menahan leher perempuan itu dan berkata, “Lauren, kamu harus berani bertanggung jawab. Sebagai balasannya, aku juga mau kasih kamu hadiah yang besar!”Lauren melihat sorot remeh dari mata Lydia. Dengan pelan dia berkata, “Rekama
Mereka tahu kalau Thomas memang disukai perempuan. Melihat lelaki itu memperlakukan Lydia, wajah mereka berubah pucat pasi.Lydia bukannya bersama dengan Nixon? Dia selingkuh dan dekat dengan Liam. Kenapa perempuan seperti ini justru membuat Thomas membelanya? Lydia menarik tangannya dan dengan raut datar bahkan terlihat keberatan melihat kedua perempuan itu dan berkata,“Mau minta maaf sendiri atau aku yang buat kalian minta maaf? Pilih salah satu.”Keduanya saling berpandangan sejenak dengan tubuh yang berubah kaku. Thomas hanya tersenyum dan melihat kedua orang itu sambil bertanya, “Pilih! Kalian dengar, nggak?!”Cekrek!Lydia menyimpan ponselnya dan tersenyum puas.“Apa yang kamu lakukan?!” seru seseorang dari mereka. Lydia mengambil foto mereka?“Kita orang terpelajar, jadi aku nggak mau main tangan. Aku lihat kalian juga nggak ada niat untuk minta maaf, jadi aku memilih untuk minta papa kalian yang minta maaf. Nantinya nggak cukup hanya satu kata maaf saja.”Lydia tersenyum penuh
Padahal Thomas jelas-jelas bawa mobil. Namun, dia dengan tidak tahu malunya bersikeras meminta Lydia untuk mengantarnya.Lydia pun menyetujuinya dengan enggan. Setelah masuk ke dalam mobil, Lydia baru saja hendak melajukan mobilnya. Tiba-tiba, dia melihat sosok yang bertubuh tinggi sedang berjalan ke arahnya.Senyum di wajah Thomas seketika memudar, dia pun mengangkat alisnya, “Kenapa si Dylan muncul terus, sih?”Dylan berjalan tepat di depan mereka dengan santai. Pria itu sama sekali tidak berniat memberi jalan. Kentara sekali dia ingin mengatakan sesuatu.Saat Dylan sampai di samping mobil, Lydia sudah merasa kesal. Pria di luar mengetuk jendela mobilnya. Lydia menurunkan tatapannya, lalu dia menarik sedikit kedua ujung bibirnya dan menurunkan kaca jendela mobil dengan pelan-pelan.“Ada apa, Pak Dylan?”Mata hitam Dylan menatap wajah Lydia dalam-dalam.“Lydia, dua syaratmu itu ....”Lydia langsung memotong dan tersenyum, “Kelihatannya Pak Dylan sudah tentukan pilihannya. Jadi mau yan
Dylan menatap Lucas dengan tatapan dingin, dadanya terasa sesak oleh perasaan kesal dan tertekan. Pada saat Dylan melihat Thomas menggenggam tangan Lydia, Lydia pun tidak menolak. Entah mengapa pemandangan itu membuat Dylan merasa sangat kesal.Sedangkan Lucas masih terus mengoceh, “Kamu nggak lihat siapa pelakunya? Sebenarnya siapa yang sudah buat mobilku jadi begini? Mobil ini dikirim dari Eroba, terombang-ambing di laut selama lebih dari setengah bulan baru sampai ke sini. Si br*ngsek itu benar-benar nggak manusiawi!”Agustine Group.Beberapa hari kemudian, Lauren resmi dikeluarkan dari perusahaan dan dituduh telah membocorkan rahasia dagang. Dewan pengawas perusahaan mulai menyelidiki rekening yang ditangani Mulyono. Tiba-tiba, mereka mengetahui bahwa tiga persen saham Mulyono telah dijual dengan harga tinggi. Sekarang Mulyono hanyalah cangkang kosong yang telah menipu semua orang.Pada saat Shinta melaporkan masalah ini kepada Lydia, Lydia sedang minum kopi dengan santai dan hanya
Mobil melaju cepat kembali ke rumah. Setelah mereka bertiga sampai di vila, kepala pelayan sangat senang. Kepala pelayan bergegas menyuruh yang lainnya untuk mulai menyiapkan makan malam.Sekalipun Rizal tidak ada di sini, setiap sudut vila tetap harus dibersihkan setiap hari. Kepala pelayan telah bekerja untuk keluarga Agustine selama lebih dari 30 tahun. Dia tidak pernah melakukan kesalahan apa pun.Ketiga bersaudara itu akhirnya bisa berkumpul seperti ini, mereka pun minum-minum. Liam bergoyang seperti orang gila, terus menari mengikuti irama musik. Dia sama sekali tidak terlihat seperti seorang artis. Jika penggemar melihat Liam yang sekarang, mungkin semua penggemarnya akan menjadi anti-penggemar.Lydia meletakkan hadiah yang dibawakan Nixon di lantai. Kemudian, dia pun berjongkok dan memilih satu per satu yang dia suka. Semua hadiah itu merupakan barang yang dibeli dari kolektor pribadi di luar negeri. Barang koleksi itu tak ternilai harganya, jauh lebih berharga dibandingkan den