Share

Bab 347 Dia Mau Berkarir

“Siap-siap, aku mau pulang dan istirahat.” Domi terdiam sesaat dan bergegas menjawab, “Sopir sudah menunggu di luar.”

Dylan berdiri dan dia terdiam sambil menatap Lydia. Sesaat kemudian dia bertanya, “Sudah mendingan?”

Setelah beberapa detik terdiam, Lydia baru menjawab, “Sudah mendingan jauh.”

Mendengar cara bicara Lydia yang sudah tidak begitu sinis membuat sorot Dylan mendadak melembut. Dulu dia bisa takut tanpa sebab karena khawatir akan membuat trauma pada perempuan itu. Dia melupakan bahwa Lydia bukan boneka yang rapuh.

Dylan awalnya ingin mengantarkan Lydia pulang, tetapi ponselnya berdering sebelum keluar dari pintu. Panggilan tersebut berasal dari kantornya dan merupakan telepon cukup genting. Suara Tony terdengar sangat panik dan membuat Dylan terdiam sejenak. Setelah berpamitan dengan Lydia, lelaki itu langsung pergi.

Saat perjalanan pulang, Lydia sudah sangat sadar. Ponselnya dipenuhi dengan pertanyaan khawatir dari teman-temannya yang menanyakan kabarnya. Dilap lebih berle
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status