Share

Bab 206 Tuan Putri Thomas

Mendengar nada kesal lelaki itu membuat Lydia terkekeh dan berkata, “Tanah itu nyaris bikin bangkrut. Kalau dia mau, ambil saja.”

“Kalau gitu sia-sia aku dipukul,” protes Thomas sambil merintih kesakitan.

“Kamu nggak mau jenguk aku?” ujar lelaki itu.

“Nggak ada gunanya juga kalau aku ke sana, Tuan Putri Thomas.”

Thomas menarik napas dalam-dalam hingga wajahnya memerah. Dengan nada kesal dia berkata, “Lydia, kamu berani menertawakanku?!”

“Dasar manja! Sebaiknya kamu di rumah saja dan mengakui kesalahanmu. Kalau nggak, selanjutnya kamu nggak akan ada tenaga bahkan untuk telepon saja.”

Lelaki itu tidak menjawabnya dan langsung memutuskan sambungan telepon.

Malam harinya, Lydia memutuskan untuk istirahat setelah selesai membaca sedikit dokumen. Dia tidur dengan lelap hingga keesokan harinya.

Shinta membawa sopir untuk menjemputnya menghadiri pembukaan dari sebuah pameran bisnis. Acara tersebut terlihat sederhana, tetapi mewah. Orang yang datang merupakan orang yang menerima undangan secara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status