HAPPY READING“Besok aku ngenalin Kayla sama mama.”“Siapa Kayla.”“Anak aku ma.”“Serius kamu punya anak? Anak dari siapa?” Tanya mama lagi.“Anak dari istri aku mama,” ucap Tigran tersenyum penuh arti.“Kapan kamu nikah Tigran. Mama nggak becanda loh ya. Mama selama ini nggak pernah denger kamu nikahin anak orang.”Tigran lalu tertawa, “Tigran juga nggak lagi becanda mama. Kayla memang anak aku. Besok ya.”“Awas kamu ya. Kamu ada di mana sekarang?”“Ada di tempat istri. Udah dulu ya ma, besok aku ke tempat mama sama Kayla.”Tigran mematikan sambungan telfonnya, ia lalu tersenyum penuh kebahagiaan. Beberapa menit kemudian, ia menatap Naomi keluar dari kamar mandi. Wanita itu menatapnya, karena dia mendengar Tigran berbicara dengan seseorang, namun tidak terlalu jelas di telinganya.“Kamu bicara sama siapa?” Tanya Naomi, menatap Tigran.Tigran beranjak dari duduknya, “Sama mama.”“Owh ya?”“Kemarin aku bawa Kayla ke kantor. Dan gosipnya sudah sampai ke telinga mama.”Alis Naomi teran
HAPPY READING“Exactly. Kok kamu tau sih.”“Tau lah.”Tigran menatap iris mata Naomi, dan Naomi menatap balik, “Kamu cantik sekali.”Naomi tersenyum, “Kapan aku nggak cantik di mata kamu. Setiap lihat aku, kamu selalu mengatakan begitu.”“Kamu itu makhluk yang indah, sayang. Apalagi kamu adalah wanita aku. Aku mengatakan ini, memang seperti itu lah keadaan kamu. Masa istri sendiri aku ngatain jelek, itu juga nggak sesuai keadaan.”Naomi tertawa, ia sebagai wanita memang menyukai pujian, baginya sebuah pujian membunuh perasaan insecure dan meningkatkan kepercayaan diri wanita. Saat menatap diri ke cermin, wanita selalu berpikir bahwa di dalam fisiknya kurang cantik, kurang putih, kurang tinggi dan sebagainya.Kebanyakan wanita di dunia ini lebih rentan merasa insecure dibanding pria. Pujian yang diberikan Tigran membuatnya merasa lebih dicintai.“Aku beruntung memiliki kamu,” ucap Tigran.Pujian Tigran seperti itu membuatnya merasa nyaman. Ia tahu mana ucapan yang tulus dan tidak.“Y
HAPPY READINGTigran menatap ekpresi kepuasan dari Naomi, “Better?” Bisik Tigran.Naomi mengangguk, “Yes,” tubuh Naomi lemas.Tigran menatap wajah kepuasan di sana, ia lalu memasukan miliknya ke miss v. Ia mendorong pinggulnya mengikuti ritme. Mereka sama-sama melenguh, dorongan itu semakin cepat dan kuat. Ketika ingin mencapai klimaks. Tigran menghentikannya, ia membalikan tubuh Naomi.Tigran memasukan miliknya dari belakang, sementara Naomi memegang dinding, dan Tigran aktif menusuknya dari belakang dengan hentakan cepat dan kuat. Rasanya sangat luar biasa.“Lebih dalam sayang,” bisik Naomi.Tigran dan Naomi terbakar gairah, ia meminta Tigran terus menusuknya lebih cepat dan dalam. Ketika ingin keluar, Tigran kembali menghentikannya. Ia memasukan miliknya lagi dari depan, kaki Naomi terangkat satu di dadanya. Ia memasukan dengan hentakan cepat dan kuat. Mereka saling melenguh tanpa henti.“Aku mau keluar sayang,” bisik Tigran.“Aku juga,” ucap Naomi, ia tidak berhenti melenguh.Hing
HAPPY READING“Tapi lihat kondisi lagi, sedang ciuman di mana. Kalau misalnya mau mengarah ke seks itu, tergantung situasi dan kondisi. Kondisi yang memungkinan kalau menciumnya di kamar, dalam keadaan sepi, hujan, pokoknya yang buat nyaman. Sesayang dan secinta-cintanya, atau setulus-tulusnya pria ke pasangannya, kalau sudah berada di kondisi tersebut pikirannya ke seks yang lebih intim.”“Kalau kondisinya ramai, di tempat umum, atau mau pergi kerja. Hanya cium pipi, kening atau cium bibir sekilas, yah enggak akan kepikiran buat seks lebih jauh,” ucap Tigran.Naomi tersenyum mendengar penjelasan Tigran, “Kenapa hem?”“Nanya aja kok.”Tidak lama kemudian akhirnya pesanan mereka sudah tersaji di meja. Naomi dan Tigran makan dengan tenang, mereka saling menatap satu sama lain. Escargot sebagai menu pembuka. Escargot adalah makanan Perancis yang terkenal, yang dimakan dengan roti baguette dengan saus tomat berwarna hijau.“Apa rencana hidup kamu ke depan.”“Simple, aku ingin segera ni
HAPPY READINGBeberapa menit kemudian mobil Tigran berhenti di salah satu komplek perumahan di Menteng. Ia memanuver mobilnya ke rumah orang tuanya. Kini mobilnya tiba di rumah berpagar tinggi itu. Ada security yang sedang membuka pintu pagar untuk mereka.Tigran memarkir mobilnya di halaman, ia menatap Kayla membuka sabuk pengaman, begitu juga dengan dirinya. Mereka keluar dari mobil, ia menggenggam jemari Kayla, menuju pintu utama.“Jadi ini rumah oma, Kayla yang baru pi.”“Iya, sayang.”Tigran menghentikan langkahnya, ia memandang ke dua orang tuanya membuka pintu utama. Mereka saling berpandangan satu sama lain. Kedua orang tuanya menatap seorang balita yang mengenakan seragam berwarna orange. Balita itu sangat cantik, rambut hitamnya diikat seperti ekor kuda dan mengenakan tas ransel.Kedua orang tua Tigran menatap gadis cantik itu, senyum Kayla mengembang menatap dua orang separuh baya. Beliau membalas senyuman Kayla. Mereka nyaris tidak percaya bahwa gadis cantik itu adalah cu
HAPPY READING“Aku bersyukur bahwa Naomi membuka hatinya dan mempercayai orang baru masuk ke dalam kehidupannya. Karena dia tahu bagaimana pasca pernikahan yang ia lewati.”“Dia mengatakan lebih nyaman hidup sendiri menjadi orang tua tunggal untuk anaknya. Sulit baginya melepas kenyamanan itu dan mencoba menjalin hubungan baru itu bukan hal yang mudah. Walau banyak sekali pria-pria berkualitas yang ingin dengannya.”“I know, ada orang-orang yang justru merasa bebas dan bahagia jika sendiri. Sehingga sulit baginya melepas kenyamanan itu dan menjalin hubungan serta memutuskan untuk bersama pria lagi.”“Naomi itu nggak gampang mencari pasangan yang menerima status single parent nya. Tapi aku sudah jatuh cinta padanya, dan menerima dia dan Kayla.”“Mama tahu? Naomi itu wanita yang cerdas, independen, mandiri dan dewasa. Dia memiliki karir yang cermerlang, memiliki kepercayaan tinggi, dengan pilihan dan keputusannya sendiri, dia tidak bergantung dengan bantuan orang lain.”“Saat mende
HAPPY READINGNaomi mengambil tas Hermes-nya, dan ia lalu turun ke bawah. Ia melihat beberapa staff nya melayani tamu, ia memandang ke arah jendela depan yang masih tampak terang.Naomi mengedarkan pandangannya kesegala area butik. Naomi memandang staff nya tadi di sana, staff nya itu tidak sendiri melainkan bersama seorang pria. Naomi menyelidiki siapa pria itu. Langkahnya terhenti ketika staff nya tersenyum kepadanya, lalu tubuh itu menjauh.Tatapannya bertemu dengan seorang pria di sana. Benar dugaanya bahwa pria itu adalah mantan suaminya. Ia menelan ludah, sosok itu kini sudah berubah, dia sekarang memiliki postur tubuh tinggi besar, wajahnya terlihat sangat bersih dan pakiannya sangat rapi. Dan dia jauh lebih tampan dari yang dulu.Dia mengenakan kemeja putih dipadukan dengan celana hitam slimfit. Rambutnya tertata rapi, rahangnya terlihat lebih tegas.“Hai, Naomi. Apa kabar?”***Naomi memegang erat handbag nya, jujur pria itu lah yang ingin ia hindari di dunia ini. Apapun alas
HAPPY READING“Pergilah dari kehidupan saya dan Kayla. Jangan pernah kembali, bagi saya kamu itu tidak ada. Saya dan Kayla sudah bahagia tanpa kamu.”“Tapi Naomi, kamu harus tahu alasan saya.”“Saya tidak perlu tahu tentang kamu.”“I know, kalau saya salah. Prilaku saya tidak bisa dimaafkan. Tapi mengertilah kenapa saya melakukan ini.”“Alasan apa?” Tanya Naomi dengan berani menatap iris mantan suaminya. Ia berharap agar Tigran segera datang, ia melirik jam melingkar di tangannya menunjukan pukul 16.00.“Saya malu dengan hadirnya saya saat dulu, karena saya belum mapan secara finansial, sedangkan keluarga kamu sangat terpandang. Saya sungguh minder akan hal itu. Saya tidak bisa berbuat banyak apalagi saat itu saya juga tidak bisa berbisnis. Bisnis kita tidak berjalan dengan baik, hingga aku tidak mampu dipercayai oleh kedua orang tua kamu. Saya merasa kalau saya bodoh.”“Saya tidak memiliki karir apa-apa, saya juga tidak bisa dibanggakan saat itu. Apalagi melihat kamu hamil, value say