Share

Menyadari

Penulis: Nannys0903
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-25 23:21:59

Malam Tanpa Noda

Faisal mengantar Airi ke tampat Lily. Lelaki itu khawatir dengan keadaannya.

"Lebih baik kamu ke tempat ayah. Di kontrakan kamu sendirian."

Airi tak menjawab. Sebenarnya, ia ingin menyusul Putra. Namun, Faisal melarang. Saat ini hati Putra merasa di permainkan. Pasti ia marah dan akan menghardik Airi.

Benar sekali apa yang dikatakan Faisal. Putra sedang dalam emosi yang tak stabil. Pasti hanya keegoisan yang ia pikirkan.

Menunggu Putra lebih tenang dan tak terpengaruh amarah dan cemburu.

"Istirahat' lah!" Faisal membukakan pintu mobil. "Maaf, aku tak bisa mampir. Salam kepada keluargamu."

"Iya, terima kasih."

"Tenangkan dirimu dan aku kasih kamu cuti tiga hari."

Airi berada di kamar Azila. Menatap kasur tanpa ranjang. Sudah hampir dua minggu mereka pergi.

"Bunda," sapa Lily membuka pintu perlahan. Lily membawa nampan berisi teh hangat.

"Aku b
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Malam Tanpa Noda    Status Sosmed Prily

    Malam Tanpa NodaPutra mengambil ponselnya dan mencari nomor yang dituju."Aku tunggu kamu di cafe Nania jam sembilan pagi."Putra menyimpan buku nikah itu di dalam laci. Keluar kamar dan menatap Roni yang melamun."Roni, kamu sedang apa?" tanya Putra. Sikap Roni terlihat berbeda."Enggak, saya hanya kaget mendengar keributan di kamar Pak Putra.""Apa kamu juga membohongi saya?" Selidik Putra."Bohongin apa, Pak?" Fian berpura-pura tak mengerti.Putra menuruni tangga dengan cepat."Membohongi saya seperti mereka?""Ah, Bapak sedang emosi jadi tak bisa berpikir positif. Mungkin mereka memiliki alasan sendiri.""Alasannya, mereka ingin memanfaatkan kondisi saya.""Kalau mereka merugikan Bapak, mereka pembohong. Tapi, mereka tak merugikan Bapak, kan?"Putra terdiam, selama ini Airi tak merugikan dirinya. Tak ada uan

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-26
  • Malam Tanpa Noda    Video

    Malam Tanpa NodaSuara deru mobil terdengar di samping mobilnya. Drian menoleh ke arah mobil merah."Prily ...." Sungguh pemandangan yang menyesakkan dada."Jadi, ini alasan kamu meminta cerai."Johan juga berada dalam mobil. Tangan Johan mengandeng Prily masuk ke mobil merah milik Johan.Drian hendak keluar mobil namun, ia tahan. Prily sudah membaca pesan yang dikirim Drian.Lelaki itu memutuskan untuk mengikuti Prily dan meminta penjelasan secara langsung.Johan dan Prily menyantap makan siang di sebuah restauran italy. Mereka menikmati steak tenderloin dengan saus mushroom.Drian mengenakan kacamata dan masker. Membelakangi mereka dan hanya memesan orange juice saja tanpa makanan.Drian yakin kalau Prily pasti akan bangkit dari duduknya."Aku mau ke toilet." Menyeka mulutnya perlahan dengan tisu yang telah di sediakan restauran.Sang pelayan men

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-26
  • Malam Tanpa Noda    Mengembalikan Kenangan

    Malam Tanpa NodaPutra menghubungi Airi melalui kontak bernama Dinda. Itulah keputusannya. Ia akan berusaha mengingat kembali memori yang telah lama hilang.Airi menatap layar pipihnya bertulisan Putra. Menarik napas lebih dalam agar tenang. Mengucapkan salam terlebih dulu."Bisa kita bertemu," pinta Putra melembut."Di mana?" Suara Airi bergetar. Menahan rasa bahagia dan terharu. Putra mau menghubunginya setelah kejadian di kolam renang.Airi berdoa semoga Putra dilembutkan hatinya. Kini, lelaki itu menghubungi tanpa ada nada tinggi maupun kasar."Di mana pertama kali kita bertemu?"Airi mengingatnya, pertama kali bertemu Putra ketika terjadi kecelakaan. Tubuh Airi tertabrak mobil Putra hingga masuk rumah sakit."Prapanca Raya." Airi memberikan jalur jalan secara detail."Baik, kita bertemu di sana. Pakailah pakaiaan yang biasa kamu gunakan. Aku tunggu

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-26
  • Malam Tanpa Noda    Mencoba Berkumpul

    Malam Tanpa NodaAiri membawa Putra ke rumah Fian. Melangkah masuk ke dalam membawa beberapa makanan dalam kantung kresek putih.Sebelum sampai tujuan, Airi membeli beberapa keperluan untuk makan malam. Cemilan dan kopi beserta gulanya.Putra mengikuti Airi dari belakang. Menatap punggung Airi dan memperhatikan wanita itu saat berbicara serta tersenyum.Tangan Airi memilih bahan makanan yang akan digunakan. Putra mendorong trolley mengikuti langkah Airi."Sudah semua. Ayo kita ke kasir!"Mereka mengantri di kasir swalayan. Banyak pengunjung yang datang pada jam segini.Wajah Airi nampak ceria. Tak ingin memperlihatkan kesedihan kepada Putra. Senyum selalu terukir di bibir wanita itu.Mereka menuju parkiran dan melanjutkan kembali perjalanan ke rumah Airi."Apa masih jauh?" tanya Putra. Mereka duduk di belakang kemudi."Sebentar lagi. Itu rumahnya." Tunj

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-26
  • Malam Tanpa Noda    Satu Ranjang

    Malam Tanpa NodaAiri mengantar Putra ke kamar mereka. Membuka perlahan pintu coklat."Maaf, kamarnya tak sebesar di rumahmu. Aku pastikan kamu aman."Putra menelusuri kamar Airi. Tak ada penyejuk atau kipas angin di kamar itu.Menatap tempat tidur ukuran dua dan hanya cukup untuk mereka.Putra melangkah perlahan dan duduk di pinggir tempat tidur.Tubuh Putra tertutup kemeja biru muda dengan jas hitam. Tidak mungkin mengunakan jas atau bawahan panjang untuk tidur."Aku akan ambil baju ganti untukmu," cetus Airi.Dengan izin Fian. Mengambil satu stell baju untuk Putra dari dalam lemari coklat."Apa ada lagi yang lain?" tanya Lily."Sudah cukup. Bunda hanya butuh ini."Melihat penampilan Lily yang lebih cantik. Airi hanya bisa mengoda mantunya."Cie, yang udah pulang suaminya," goda Airi. Mencolek dagu Lily.Wajah ma

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-29
  • Malam Tanpa Noda    Penelepon Misterius

    Malam Tanpa NodaDrian menatap ponselnya sejak tadi. Prily belum menghubungi atau membalas pesan aplikasi hijau. Biasanya, setiap malam mereka akan melakukan video call. Mengobati rasa rindu dan saling berbagi cerita."Ke mana Prily? Gak biasanya gak kasih kabar." Tangan kekar yang tersemat cincin emas sepuluh karat sebagai tanda pernikahan mereka menghubungi nomor kontak istrinya. Tak ada jawaban dari wanita berwajah boneka.Pikirannya kalut dan hati belum tenang jika, tak melihat wajah Prily sebagai laporan kalau wanita itu baik-baik saja."Aku sudah pulang dan sampai rumah.""Aku lagi makan.""Aku mau tidur."Seperti itulah Prily. Memberikan kabar apa saja setelah pulang kerja.Drian merasa takut dan khawatir karena istrinya bekerja dengan musuh bubuyutan.Masuk kandang harimau yang sewaktu-waktu akan menerkam mangsa di depan matanya. Drian tak mau itu terjadi.&n

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-29
  • Malam Tanpa Noda    Pria Itu Datang

    Malam Tanpa NodaPrily kembali duduk di kursi jabatannya, mengingat-ingat percakapan antar Johan dan si penelepon misterius. "Siapa yang dihubungi Johan." Berusaha mencari jawaban selama beberapa bulan ini.Beberapa bukti telah ditemukan Prily. Namun, kali ini berbeda. Ia tak tahu ada orang di belakang Johan. Sudah pasti bukan lelaki licik itu pasti ada lelaki licik lain.Prily merasakan hal yang mencurigakan. Bisa jadi bahaya bagi keluarga Mahendra. Rasa was-was, takut dan khawatir terselimut menjadi satu.Berkali-kali menggigit bibirnya. Ingin rasanya mengambiĺ ponsel Johan dan menghubungi si misterius penelepon."Andai aku punya sadap. Pasti sudah ke temu jawabannya. Sayang, aku tak berpikir hal itu. Pasti akan lebih mudan."Prily!" panggil Johan dengan lantang dari dalam ruangannya."Prily!" panggilnya ke dua kali. Nada terakhir cukup tinggai bagaikan suara toa mushola.Pril

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-29
  • Malam Tanpa Noda    Terbongkar

    Malam Tanpa Noda"Lepas! Lepaskan aku!" maki Prily. Memberontak agar lelaki itu tak menyentuh atau menyakiti dirinya."Jangan sentuh aku! Tanganmu tak pantas menyentuh kulitku yang mulus. Berengsek!""Kamu telah mengintip. Pasti sedang membuat kejahatan."Siapa yang jahat? Kalian yang jahat!"Tubuh Prily di seret paksa masuk ke dalam rumah. Prily memukul tubuh lelaki bertato burung elang. Tak akan melepaskan lelaki itu."Lepaskan Bajingan!"Tubuh Prily dilempar paksa olehnya hingga bersimpuh di kaki Johan."Ha ... ha ... selamat datang Cantik!" sapa Johan. Menyeringai melihat belahan dada Prily terpapang dari atas. Tubuh Prily tak begitu buruk. Body bak gitar spanyol dan wajah bagaikan boneka bereiPrily, membulatkan mata menatap lelaki di samping Johan. Ia terlihat gugup karena permainannya telah di ketahui Prily.Keringat sebiji jagung menetes di keni

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-31

Bab terbaru

  • Malam Tanpa Noda    End

    Malam Tanpa Noda Perut Lily semakin membesar. Mereka sudah melakukan syukuran tujuh bulan dan kini menunggu kehadiran sang buah hati. Fian selalu Siaga. Begitu juga Airi dan Putra. Tak ingin cucu pertamanya mengalami hal buruk. Lily dan Fian kembali ke rumah Mahendra. "Aduh!" teriak Lily melepaskan ponsel hingga membentur lantai keramik putih. Fian menghampiri istrinya dan menutup panggilan begitu saja. "Drian, kita harus pulang!" pinta Prily. "Tidak bisa. Kita baru sehari di sini?" "Kamu tak dengar kalau Lily teriak kesakitan." "Belum waktunya ia lahiran masih satu bulan lagi." "Tapi, aku khawatir sekali!" "Kita hubungi adik kembar. Mereka pasti tahu." Jemari kekar Drian menekan kontak Afisah dan menunggu panggilan terangkat. Dua kali berdering baru diangkat oleh gadis manis yang beranjak dewasa.

  • Malam Tanpa Noda    Dua Sejoli

    Malam Tanpa NodaDua orang sejoli berada di sebuah hotel bintang lima. Sang lelaki berada di atas tubuh wanita. Meliuk-liuk bagaikan ular.Suara mereka bagaikan nyanyian kerinduan. Rindu setelah semua terjadi. Rindu setelah kehampaan menyelimuti. Pikiran negatif selalu menghantui. Kecemburuan membuat Drian tak berpikir jernih.Drian melepaskan diri dan terbaring di samping wanita tanpa sehelai kain. Wanita berwajah boneka bibir manis istri Drian.Prily selamat dari aksi penembakan itu. Walaupun, dirinya koma untuk beberapa hari.Seluruh keluarga Mahendra berdoa kepada sang pencipta agar Prily diselamatkan dari maut.Airi melakukan amal secara besar-besaran meminta doa kepada anak-anak yatim piatu.Prily meletakkan kepala di dada bidang Drian. Memainkan jemari lentik memutar-mutar. Membentuk nama dirinya dan juga lelaki yang dicintainya.“Aku lapar,” rengek Prily.&n

  • Malam Tanpa Noda    Dewi Penolong

    Malam Tanpa NodaTubuh Prily dibawa dengan mobil ambulance. Selama perjalanan tangan Drian tak lepas dari wanita berwajah boneka.Pengorbanan untuk orang tuanya sangat besar. Rela mengorbankan nyawa demi belahan jiwanya."Prily, bertahanlah!"Air mata menetes di pipi lelaki itu. Para medis menawarkan diri untuk mengobati luka Drian."Tidak usah! Selamatkan saja istri saya."Tubuh Prily terkujur kaku bagian perut mengalir noda merah. Tangan petugas menekan bagian itu agar tak kehilangan banyak darah.Semua setok darah sudah dipersiapkan untuk Prily sesuai golongan darahnya. Golongan darah Prily mudah dicari, memudahkan para medis melakukan operasi.--Drian menunggu Prily di ruang tunggu operasi. Gelisah dan takut kehilangan wanita itu. Tak peduli Prily telah mengkhiantinya. Bermain api dengan Johan dan berakhir di tempat tidur.Melihat tubuh

  • Malam Tanpa Noda    Penghianatan Terbongkar

    Malam Tanpa NodaSemua serangan Drian tak dapat menyentuh kulit Johan sedikitpun. "Kamu tak akan bisa melawanku." Johan menyeringai. Setiap serangan selalu ditangkis.Kaki kekar Drian menendang ke arah perut Johan hingga lelaki perusak itu terjerembab di lantai, tawa terdengar di bibir Johan.Johan segera bangkit dan memiringkan kepala, Drian hendak menghampiri Johan namun, lawannya mengeluarkan sesuatu dari balik jaketnya.Senyum menyeringai menghampiri Airi. Wajah tampan milik Johan menatap ibu dari anak-anak Mahendra. Menarik wanita itu kasar, Prily hendak menghalanginya namun kalah cepat."Drian!" panggil Airi.Johan menodongkan senjata dengan pelatuk menempel di jarinya. Tersenyum menyeringai, sekali tekan sejata api itu akan meledak dan masuk ke dalam kepala Airi dan napas akan terhenti dalam hitungan detik."Kamu mendekat aku pecahkan kepalanya. Mundur!" Membulatkan

  • Malam Tanpa Noda    Gedung Tua

    "Kalau begitu. Jauhkan dia dan jangan ganggu wanita itu. Kamu tak ingat berapa umurnya?""Tentu Sayang. Sekarang kita selesaikan semua dan setelah itu kita bersenang-senang."Johan kembali menatap penerus Mahendra."Bawa semuanya ke mari dan habiskan mereka sekarang juga!"Teriakkan Johan menyadarkan Airi. Wanita itu membuka mata perlahan. Makian Drian membuat dirinya sadar sesuatu telah terjadi."Prily ...."Johan menoleh ke arah Airi. "Selamat datang Bunda. Bagaimana tidurmu?"Airi ingin bergerak namun, tubuhnya terikat."Lepaskan aku.""Lepas? Tidak!" Johan menyeringai."Prily, tolong ...."Wajah Prily berubah pucat. Ia tak tega melihat wanita yang telah mencurahkan kasih sayang untuknya.Johan melirik Drian sinis. "Lepaskan wanita ini!"Tali yang mengikat Airi terlepas satu persatu. Airi menyent

  • Malam Tanpa Noda    Tersekap

    Malam Tanpa NodaJohan sangat bergairah melihat hal ini. "Sangat cantik dan memesona," puji Johan. Drian berteriak memaki Lelaki itu dengan segala macam nama binatang. "Jangan sentuh dia!" teriak Drian. Rahangnya mengeras dan wajah memerah. Johan tak peduli tetap berjalan menuju wanita itu. Wanita cantik bagaikan bidadari. "Hentikan Johan! Kamu menyentuhnya akan aku bunuh!" ancam Drian. Wajahnya memerah urat leher terlihat membesar. Napasnya terputus-putus. Satu pukulan menimpa punggung Drian. Lelaki itu tetap bertahan. Johan menghentikan langkahnya, berbalik arah dan menghampiri Drian. Tersenyum menyeringai. Tubuhnya menjongkong menarik rambut belakang hingga rontok."Kamu ancam aku. Padahal, umurmu tak lama lagi. Ha ... ha ...." Menjambak rambut Drian lebih keras."Cuih!"Johan mengusap wajahnya dengan tangan kiri.Anak buah Johan menendang tubuh Drian berkali-k

  • Malam Tanpa Noda    Terjebak

    Malam Tanpa NodaKedua tangan Fian terikat ke belakang, Fian tak sadarkan diri sejak beberapa jam lalu. Johan menatap lelaki gagah dan tampan dihadapannya."Bang ... bangun ...." Drian menatap kakak kandungnya yang belum sadarkan diri sejak beberapa jam. Memastikan keadaan lelaki itu baik-baik saja.Putra juga berada bersama mereka. Tiga lelaki terikat dengan lutut bertekuk di hadapan Johan.Putra juga diculik ketika mengantar kedua anak kembarnya ke sekolah. Fian tak menyadari kalau sang ayah telah diculik oleh mereka."Jangan sakiti anakku, Johan!" ancam Putra menatap tajam lelaki yang telah dianggap keponakan olehnya."Tenang saja Om. Rasa sakitnya hanya sekilas." Tawa mengema di pabrik tua itu."Mengapa kamu lakukan ini, Johan?""Om tak ingat?" Menaikkan satu alis ke atas. "Papaku meninggal karena Om." Kebencian terlihat jelas di mata Johan."Itu buk

  • Malam Tanpa Noda    Membebaskan

    Malam Tanpa NodaHari penembusan Lily telah tiba, Fian di temani Faisal menuju pabrik kosong pada malam hari."Om, yakin ini tempatnya?""Tentu saja.""Sepi sekali!""Pabrik ini sudah tak digunakan bertahun-tahun tentu saja tak berpenghuni."Fian mendesah panjang. Kedua tangannya membawa dua tas besar hitam kaluar dari mobil."Om, tunggu di sini," ucap Faisal."Baik, aku akan mencari mereka." Fian berjalan ke arah pintu masuk pabrik.Bulu leher Fian bergidik ngeri. Pasalnya, tempat yang sudah lama tak berpenghuni banyak sekali makhluk halus. Fian membuang pikiran negatif. Tujuannya saat ini adalah menjemput Lily."Tega sekali mereka kalau Lily berada di tempat ini."Fian berjalan hingga berada di pintu masuk pabrik. Pintu itu telah rusak dan tak terbentuk lagi.Suara dering telepon Fian memecahkan pikirannya saat ini. Fia

  • Malam Tanpa Noda    Tertangkap

    Malam Tanpa Noda"Sakit!" rintih Lily menyentuh perutnya."Kita ke bidan kemarin. Kamu tahan dulu." Prily menyalakan mesin mobil dan meninggalkan kediaman Johan."Aku gak mau, Prily. Aku ingin Fian." Lily meringis berkali-kali. Mengapa nasibnya seperti ini.Kehamilan pertama adalah hal yang ditunggu-tunggu. Seharusnya, Lily dimanja dan disayang Fian. Namun, ia jadi tahanan."Please! Kamu bersabar dulu. Kita gak mungkin melawan Johan. Keselamatan bayi dan dirimu bisa bahaya.""Aku ingin Fian. Aku ingin pulang," rengeknya bagaikan anak kecil."Sudah, jangan pikirkan hal itu. Lebih baik kita periksa kandunganmu. Bersabarlah!""Aku kangen suamiku. Apa aku salah jika merindukannya. Prily, tolong bebaskan aku!""Tidak bisa. Ini bisa berbahaya. Johan itu nekad."Prily membawa Lily ke bidan. Wajah istri mantan kekasihnya itu pucat dan merintih berkali-kal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status