"Master Jason, ada petugas dari perpajakan yang ingin bertemu dengan Anda!" Joel Yi menghadap di kantor bosnya. Dia nampak tegang karena memang bagi pebisnis manapun kunjungan semacam itu hanya menyusahkan dan berkutat masalah uang, entah pungutan resmi maupun liar.Jason mengerutkan keningnya dan menjawab, "Tak biasanya mereka berkunjung. Baiklah, suruh masuk saja ke mari, Joel!" "Baik, Sir." Dengan bergegas asisten kepercayaan Jason Cheng itu mempersilakan tamu-tamu tersebut masuk menghadap bosnya.Seorang wanita paruh baya berpakaian seragam dinas perpajakan Pulau K ditemani keempat orang rekannya yang semuanya pria berusia kisaran kepala empat memadati ruang kerja Jason. Mereka dipersilakan duduk di sofa oleh presdir muda tersebut."Selamat pagi, Tuan Muda Cheng. Semoga kedatangan kami tidak akan mengganggu waktu kerja Anda." Wanita bernama Katrine Chou itu tersenyum kaku menatap wajah Jason di seberang sofa.Jason tak ingin berbasa-basi, dia langsung menanyakan keperluan para pe
"Hai, Hubby. Tumben sekali jam segini sudah berkunjung ke restoranku, apa pekerjaan di kantormu sedang tak sibuk atau ada sesuatu yang penting lainnya yang ingin kau bicarakan?" sambut Eva Xin ke depan restoran karena karyawannya mengatakan bahwa dirinya dicari oleh Jason.Pria itu tersenyum penuh arti lalu menjawab, "Apa perlu sejuta alasan bagiku untuk sekadar mengunjungimu dan mengajakmu melepas penat sejenak, Eva Darling?" "Ehh ... bukan begitu maksudku, hanya saja biasanya kamu sangat sibuk di jam kantor, Jason!" sahut Eva Xin. Dia melepas celemeknya lalu meraih tangan pria itu untuk masuk ke dalam restoran.Akan tetapi, tangannya ditahan. "Aku ingin mengajakmu pergi sebentar, Eva. Titipkan celemekmu ke karyawan saja. Ayo, aku agak terburu-buru!" ujar pria yang wajahnya memang mirip dengan Jason. "Lin Jia, ke marilah. Aku titip celemek ya, suamiku ingin mengajakku keluar sebentar!" ujar Eva Xin ke salah satu anak buahnya seraya mengulurkan kain putih itu.Petugas kasir itu berl
"Maafkan aku, Eva. Lama ya tadi, kawanku asik mengajak ngobrol, aku sungkan menyelanya. Jadi, apa kamu suka masakan chef kapal pesiarnya?" ujar Joshua dengan kebohongan yang manis. Matanya berkilat-kilat menatap Eva Xin penuh kerinduan serta hasrat terpendam.Dengan menghela napas lega, wanita berwajah oval itu tersenyum menjawab, "Tidak apa-apa. Masakan chef kapalnya luar biasa, beliau pasti seorang chef bintang Michelin, sempurna eksekusinya!" Joshua mengendikkan bahunya sekalipun mengetahui bahwa tebakan Eva Xin benar adanya. "Akan kutanyakan kepada pemilik kapal pesiar ini nanti. Oya, mari kita beristirahat di kabin sejenak, Eva. Kita akan berlayar ke New York sebentar saja, maaf keputusannya mendadak sekali!" tutur kakak kembar Jason mencari alasan untuk meyakinkan wanita yang belum menyadari identitas asli dirinya."Aku sama sekali tidak membawa pakaian, Jason. Bagaimana aku berganti pakaian nanti? Perjalanan ke New York sekitar lima hari dengan kecepatan kapal yang tinggi," ko
"EVA, APA YANG AKAN KAU LAKUKAN?!" teriak Joshua ketika melihat wanita yang telah mengelabuhinya tadi di kabin untuk kabur justru sedang bersandar di besi pembatas kapal di geladak.Angin lautan bertiup kencang menerbangkan rambut sebahu Eva Xin. Dia menatap sinis kepada Joshua Cheng seraya menjawab, "Bukan urusanmu. Kau bukan Jason, suamiku. Mungkin dulu aku salah paham menyangka Jason sebagai kamu saat malam pertama. Namun, setelah aku menjadi istrinya dan tidur ratusan malam bersamanya, mana mungkin aku salah mengenali suamiku sendiri sekalipun kalian kembar identik?!"Joshua tertawa getir. Dia mengeraskan rahangnya menatap tajam Eva Xin. "Kau perempuan gampangan tak setia! Masa sih tidak bisa membedakan suamimu dengan adik kembarnya?! Aku jatuh sakit dan merana berbulan-bulan mencarimu, Eva. Sekarang ketika aku menjemputmu dari Pulau K untuk kujadikan sebagai wanitaku kembali, tolonglah jangan menolak kali ini!""Tidak. Apa kau sudah gila? Lebih baik aku melompat saja ke laut!" to
"Master Joshua, apa kita akan tetap kembali ke New York?" tanya nahkoda sekaligus kapten kapal pesiar. Sammy Tang menghentikan mesin kapal pasca tahu wanita yang diculik bosnya dijemput oleh suami sahnya.Dengan wajah mendung Joshua menjawab getir, "Putar balik ke Pulau K, Kapten Tang. Aku tak ingin jauh-jauh melakukan perjalanan laut dan pulang ke New York seperti orang bodoh!" "Baik, saya akan segera memutar halauan kapal untuk kembali ke Dermaga Lan Xiang, Master Joshua!" jawab Kapten Sammy Tang patuh. Kapal pesiar bercat putih itu segera berbalik arah menuju ke Pulau K. Kemudian Joshua menemui Lucas Wang yang baru saja memeriksa kondisi beberapa anak buahnya yang tertembak peluru tajam. Memang bagian tubuh yang tertembak peluru tajam itu tidaklah vital, tetapi cedera berdarah-darah. Anak buah Joshua yang mengerti medis bernama Steve Altair asal Kentucy mencoba merawat luka-luka rekannya dengan kotak P3K yang tersedia di kapal. Dia mencabut timah panas yang menembus bahu serta l
"Hubby, selamat bekerja ya! Untuk makan siang, apa kamu akan datang ke restoranku nanti?" ujar Eva Xin di teras depan rumah sebelum suaminya naik ke dalam mobil.Jason membelai pipi lembut istrinya lalu mendaratkan kecupan di situ. "Boleh, akan coba kusempatkan bila tak ada meeting mendadak dengan klien. Sampai nanti, Darling!" jawab pria tampan dan paling kaya di Pulau K itu. Dia mendekati telinga istrinya lalu berbisik, "I love you, Eva!"Wajah Eva Xin langsung bersemu merah karena tingkah manis suaminya itu. Dia menahan kelepak jas abu-abu mahal milik Jason lalu memagut bibirnya dalam-dalam. "HA-HA-HA. Later, Darling ... aku pun menginginkan lebih darimu," ujar Jason lalu dia beranjak dari hadapan Eva Xin karena kemesraan mereka tak akan ada habisnya bila dibiarkan hingga senja turun pun.Mobil baru Jason yaitu Four Door Bugatti Veyron biru berharga fantastis itu meluncur meninggalkan halaman depan rumah mewahnya diiringi lambaian tangan Eva Xin."Nyonya Muda, apa sekarang Anda in
"Lepaskan, aku akan berteriak kalau kau kurang ajar!" seru Eva Xin meronta-ronta dalam dekapan Joshua Cheng yang bagaikan rantai besi.Namun, Joshua malahan memanggul tubuh Eva bagaikan sekarung kedelai di pundaknya lalu menuruni tangga dikawal oleh Lucas Wang dan ketiga pengawal lainnya. "Bayar tagihan makananku tadi, Lucas. Yang lain tetap jagai aku untuk keluar dari restoran!" titahnya."Turunkan aku, Orang Gila!" Eva Xin berteriak sambil memukuli dan menendang badan kekar berotot Joshua Cheng yang nampaknya tak terpengaruh sama sekali dengan perlawanan sengit darinya. Para pengawal yang ditempatkan Jason di lantai satu restoran segera menghampiri rombongan perusuh itu, terlebih lagi nyonya muda mereka dipanggul dengan meronta-ronta hebat oleh pria yang berwajah mirip bos mereka. Alarm bahaya di alam bawah sadar mereka berdering nyaring."Hey, turunkan Nyonya Cheng!" teriak Austin Baldwin, yang menjadi kepala pengawal Eva Xin."Hadapi kami dulu!" sahut salah satu pengawal Joshua y
"Apa kau lebih suka kita saling bunuh karena seorang wanita, Josh?!" tanya Jason jujur. Dia sudah lelah menghadapi tingkah konyol kakak kembarnya yang mengejar-ngejar Eva Xin.Joshua pun tertawa kering. "Hey, itu terserah kau saja Jason. Yang jelas aku ingin Eva kembali kepadaku!" "Ckk ... kau tak pernah berubah. Persoalannya, Eva itu bukan barang yang bisa diperebutkan seperti mainan sewaktu kita kecil dulu. Mungkin aku dahulu selalu mengalah kepadamu karena kau adalah kakakku. Namun, kini berbeda. Eva adalah istriku dan ibu dari anak-anakku!" tutur Jason mencoba menyadarkan kakaknya itu sebelum dia tak bisa lagi bersabar."Memangnya apa yang akan kau lakukan bila aku nekad membawa Eva ke New York? Toh, wanita itu sama saja. Ketika dia kau tiduri di New York, dia sebelumnya telah tujuh tahun lamanya berhubungan dekat sebagai kekasih bersamamu. Lihat dia sekarang ... Eva menganggapmu seolah telah mengenalnya seumur hidup. Sama halnya bila dia kubawa kembali di sisiku tanpa bertemu la