Beranda / Thriller / Make A Wish (Indonesia) / 29. Menangislah di Bahuku

Share

29. Menangislah di Bahuku

Penulis: Apple Leaf
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Eros POV

“Apa yang kamu lakukan?” tanyaku sangsi sambil melihat ke arah tangan putih nun lembab itu. Aku tidak terlalu berani untuk menatap wajahnya, dan aku tidak ingin tahu pula bagaimana ekspresinya saat ini.

Sesuatu yang aneh dan tidak dapat aku ketahui menyerbu masuk ke dalam tubuhku. Rasanya suhu di kamar ini semakin pengap, padahal aku sudah membuka jendela juga menghidupkan pendingin ruangan. 

Tenggorokanku mengering ketika dia memegang lenganku dengan erat. Lantas dengan terpaksa aku melihat ke arah matanya yang berbinar. 

“Lepaskan lenganku dan cepat berpakaian. Sekarang sudah malam, dan aku sudah mengantuk,” kataku dengan nada tenang. Padahal tenggorokanku sudah kering dan membutuhkan air. Akan tetapi, setelah aku melihat pada wajah Kanya yang masih lembab dan bulir-bulir air masih menempel pada bagian-bagian wajahnya. Tenggorokanku semakin mengering. Sebuah dorongan yang sangat kuat membuatku i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Make A Wish (Indonesia)   30. Bulan merah

    Kanya POVBegitu luar biasa seram, hingga aku mengalami ketakutan lagi dan lagi. Aku tidak sengaja memalingkan wajahku ke arah jendela dan tanpa di sadari pula pandanganku dan pria berjas hujan merah bertemu secara tidak sengaja.Pria itu sangat nyata, bahkan aku dapat melihat senyum mengerikan dan sedikit menjijikkan dari pria itu, hingga aku menggigil ketakutan sampai ke dalam tulangku.Terlalu berlebihan memang, tetapi itulah yang aku rasakan. Pria itu seperti sedang mengawasiku ketika malam tiba. Tidak mungkin hanya imajinasi belaka, imajinasi yang berulang kali dapat kulihat.Eros telah menutup jendela rapat-rapat, sehingga celah kecil pun tidak lagi nampak dalam pandanganku. Kamar Eros tertutup rapat, dan aku menjadi lebih tenang. Eros juga mengambilkan aku air, dia begitu perhatian padaku. Padahal aku bukanlah siapa-siapa baginya. Hanya tetangga gila yang pernah tidur satu malam dengannya.

  • Make A Wish (Indonesia)   31. Mimpi Buruk Kanya

    Eros POV“Kanya,” panggilku dengan nada lembut seraya menepuk pipinya yang sudah basah dengan keringat dingin.Nampaknya Kanya sedang bermimpi buruk. Mungkinkah dia sedang bermimpi membunuhku? Bagiku hal itu masih tidak cukup logis bermimpi buruk membunuh orang yang tidak dikenal dan tidak pernah bertemu sebelumnya.“Kanya!”Sekali lagi aku menepuk pipinya dan kali ini lebih keras. Namun, wanita ini masih saja memejamkan matanya dan bahkan aku bisa melihat dia menutup matanya lebih erat. Alis Kanya bertautan, keringat dingin sudah membasahi tubuhnya, hingga aku menyingkap selimut yang membungkus dirinya.Kanya baru saja terlelap dan aku bahkan belum memejamkan mataku ketika tidak sengaja mengalihkan pandanganku ke samping dan mendapati dia sudah basah dengan keringat. Apakah dia bermimpi buruk setiap hari?Ternyata bukan hanya di apartemennya saja ketika Kanya

  • Make A Wish (Indonesia)   32. Menceritakan mimpi buruk

    Kanya POV Aku mulai menceritakan mimpi buruk yang baru saja aku dapatkan pada Eros. Setelah aku berlari sekian jauhnya menghindari bulan merah yang mencekam, sebuah tangan begitu halus menari-nari di atas pundakku tanpa permisi. Layaknya bahuku adalah panggung tempat jari-jari itu menari de

  • Make A Wish (Indonesia)   33. Memakai Kemeja Eros

    Eros POVAkhirnya setelah Kanya selesai menceritakan mimpi buruknya, dia tertidur dengan nyenyak. Meskipun aku harus mengorbankan lenganku sebagai bantalnya agar dia tidak mimpi buruk lagi. Apa dia setiap harus tidur dalam pelukanku agar tidak mimpi buruk? Tapi ini sungguh gila.Mana mungkin aku tidur setiap hari dengannya? Pasalnya dia bukan istriku dan aku juga tidak mungkin menikah dengannya. Walaupun bisa menikah tanpa perasaan, tetapi aku tidak yakin kalau Kanya akan bisa bahagia di keluarga Darwin. Apalagi ular hijau itu pasti tidak akan membiarkan Kanya tenang.“Kanya, bangunlah. Sarapan sudah siap. Kamu sarapan saja di sini dan pulang ke apartemenmu ketika selesai nanti.” Aku memanggil Kanya yang saat ini sedang tertidur pulas di ranjangku.Jika kami menikah, apakah setiap hari aku akan membuatkan sarapan untuknya?Itu tidak mungkin karena seharusnya dia yang membuatkan sarapan untukku. Tiba

  • Make A Wish (Indonesia)   34. Penjelasan Untuk Samuel Wijaya

    Kanya POV“Kay, lo harus jelasin sama gue kenapa lo ....”Samuel tidak dapat melanjutkan ucapannya ketika melihatku yang hanya terbungkus oleh kemeja Eros. Aku tidak menduga kalau Samuel Wijaya akan muncul pagi-pagi di gedung ini, dan yang lebih parah lagi dia mendapatiku dalam keadaan seperti ini. Melihatku keluar dari apartemen Eros.Aku cukup bingung dari mana aku harus menceritakannya pada Samuel dan dia pasti tidak akan terima kalau sampai aku bercerita tentang malam panas bersama Eros Darwin.“Sam, gue mau ganti baju dulu. lo duduk saja.” Aku melangkah ke arah kamar. Rasanya tidak begitu nyaman kalau harus mengobrol dengan Samuel dan aku hanya mengenakan kemeja yang memperlihatkan pahaku. Akan tetapi jika itu Eros, maka aku tidak mengapa karena dia sudah melihat semuanya.Tiba-tiba memikirkan adegan itu kembali membuat wajahku menjadi merah. Untung saja Samuel Wijaya tida

  • Make A Wish (Indonesia)   35. Siska

    Eros POVAku merasakan ada yang aneh dengan pria bernama Samuel. Perasaanku tidak bisa tenang membiarkan Kanya dekat dengannya, atau sebenarnya aku menganggapnya sebagai saingan cinta?Tidak. Aku tidak sedang bersaing dengan siapa pun.Akan tetapi aku merasa tidak tenang karena aura Samuel terlihat berbahaya. Apalagi ketika matanya menyorot ke arahku, begitu berbahaya, bahkan sampai membuatku sedikit tertekan oleh auranya.Ketika Samuel dan Kanya memasuki apartemen, mereka terlihat akrab. Mungkin saja mereka sudah lama berteman dan aku tidak punya hak untuk menyuruh Kanya berhenti berteman dengan Samuel.“Apa yang sedang aku pikirkan saat ini? Samuel hanya pekerja kantoran biasa dengan aura mencekam. Ya, aura pria itu sedikit mencekam. Sorot matanya sangat berbeda ketika melihatku tadi. Dia seperti ingin meremukkan tubuhku dengan kakinya atau menusukku ribuan kali dengan belati

  • Make A Wish (Indonesia)   36. Aku Adalah Tunangan Eros

    Kanya POVSaat ini aku menyandarkan punggungku pada pintu apartemen. Menatap lurus ke depan, serta membuat ekspresi kosong. Aku baru saja datang dari membuang sampah dan ketika masuk ke dalam apartemen, seorang wanita berjalan ke arah apartemen Eros. Lantas karena penasaran, aku mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka. Siapa kiranya wanita yang masuk ke apartemen Eros barusan?Haruskah aku bertamu ke apartemen Eros dan bertanya padanya? Akan tetapi, itu bukanlah urusanku. Siapa pun yang datang atau masuk ke apartemen Eros tidak ada hubungannya denganku. Mungkin saja wanita itu adalah pacarnya; wanita itu cantik, tinggi dan penampilannya berkelas.Eros pernah bilang kalau aku bukanlah tipenya, dan sekarang tampaknya aku tahu bagaimana tipe wanita yang disukai Eros. Ya, seperti wanita yang dia biarkan masuk ke dalam apartemennya.Aku menyentuh dadaku, menempatkan tanganku untuk beberapa s

  • Make A Wish (Indonesia)   37. Apa Kamu Cemburu?

    POV ErosTatapan tajam aku arahkan pada Siska dan tampaknya membuat punggungnya merasa tertusuk. Sudah aku katakan untuk segera pergi dari gedung ini, tapi dia malah berbincang dengan Kanya, dan kenapa Kanya juga keluar ketika wanita ular ini keluar dari apartemenku?“Kenapa kamu masih di sini?” tanyaku pada Siska dengan nada yang tentunya tidak ramah seraya melangkah ke arah dua wanita yang sedang berdiri menatap ke arahku.Aku dapat merasakan kalau Kanya takut-takut melakukan kontak mata denganku, dia memilih untuk menundukkan kepalanya. Entah apa yang telah dikatakan oleh Siska, sehingga Kanya menjadi enggan untuk melihat ke arahku dengan berani seperti sebelumnya.“Eros, aku hanya—”“Pergilah! Kamu sudah tidak ada urusan lagi di sini.” Potongku dengan kasar.Aku tidak senang kalau dia memasang wajah cerah di depan Kanya hanya untuk memanipulasi Kanya, dan aku tahu Kan

Bab terbaru

  • Make A Wish (Indonesia)   67. Apakah dia bermimpi buruk?

    Eros POVKanya sudah tertidur lelap setelah aku membacakan dongeng untuknya. Seperti anak kecil saja, tumben sekali dia memintaku membacakan dongeng untuknya.Kuperhatikan wajah Kanya yang tertidur pulas di atas lenganku. Aku tidak bisa membantu, tapi menanamkan beberapa kecupan pada wajahnya.Sangat manis dan sangat indah. Andai saja aku bisa melihat wajahnya yang tertidur pulas setiap hari; maka hari-hariku akan dipenuhi kebahagiaan, ‘kan?Akan tetapi, masih ada beberapa masalah yang belum selesai. Aku yakin kalau ambisi Siska tidak akan berhenti sampai di sini. Memang dia belum berhenti mengejarku, bahkan setelah aku permalukan.Mungkin saja dia akan menjadi lebih berkulit tebal.“Aku harus bangun dan berbicara pada Rudy, juga kedua orang bodoh itu.”Aku mengangkat kepala Kanya perlahan-lahan dengan lembut, agar dia t

  • Make A Wish (Indonesia)   66. Kamu nakal

    Kanya POVIni seperti mimpi yang aku alami ketika menginap di apartemen Eros, tapi sekarang aku menyaksikan pria itu secara nyata. Aku ragu untuk menceritakannya pada Eros. Takut kalau dia tidak akan percaya pada cerita.Orang-orang menganggapku aneh, menyarankan agar aku menemui psikiater secepatnya. Namun, aku baik-baik saja dan tidak ingin merepotkan diri bertemu dengan psikiater. Apalagi sekarang yang aku lihat bukanlah ilusi, melainkan kenyataan.Tanpa aku sadari, telapak tangan Eros menyentuh pipiku, “Tidak apa-apa Kanya. Aku tahu kamu pasti berpikir kalau aku tidak akan mempercayaimu, ‘kan? Kamu hanya perlu menceritakannya padaku, bukankah kamu tahu kalau aku selalu mempercayaimu? Lalu mengapa sekarang kamu ragu?”Aku menempatkan tanganku di atas punggung tangan Eros, “Aku takut kamu nggak percaya dan menganggap aku gila.”Eros menggeleng, &ld

  • Make A Wish (Indonesia)   65. Tidak ada jejak

    Eros POVPria itu ingin membunuh Kanya?Siapa?Siapa yang berani menyentuh wanitaku?“Tenanglah Kanya. Selama aku ada di sisimu, tidak akan ada yang berani menyentuhmu.”Aku menenangkan Kanya untuk beberapa saat, sambil memeluk dan juga menepuk punggungnya. Tubuhnya yang menggigil ketakutan sudah agak lebih tenang.“Tidak apa-apa, kamu bisa membuka matamu sekarang.”Aku membebaskan diri dari pelukan Kanya, lalu mengamati wajahnya. Matanya masih tertutup dan alisnya yang cantik itu berkerut.Jemari tanganku perlahan menyentuh alis cantik milik Kanya, lalu menekannya dengan lembut dan meluruskannya kembali.Dia tampak ketakutan berlebih. Apa yang sebenarnya terjadi di sana? Kenapa dia mengalami hal-hal tidak terduga yang membuatnya amat ketakutan?“

  • Make A Wish (Indonesia)   64. Siapa yang ingin membunuh kamu?

    Kanya POVSamar-samar aku melihat sinar ketika perlahan-lahan membuka kelopak mataku. Namun, masih terasa berat untuk kubuka, aku membiarkan mataku terpejam kembali selama beberapa saat, sebelum aku siap membuka mataku kembali.Aku merasakan kepalaku seolah terbentur keras ke lantai yang menyebabkan kepalaku saat ini menjadi sakit. Ngomong-ngomong, aku masih memejamkan mata, tetapi kesadaranku telah pulih. Tampaknya aku pingsan dan sangat lama, dapat aku rasakan dari badanku yang mati rasa karena tidak bergerak untuk waktu yang lama.Jika aku mengingat kembali, pada saat itu, aku berada di kamar 333 di dalam gedung Sun dan pria berjas hujan merah itu yang merencanakan semua itu. Pria itu benar-benar nyata, bukanlah ilusiku.Kalau aku katakan pada Eros bahwa, pria itu memang nyata dan berniat untuk membunuhku; apakah dia akan percaya padaku? Ataukah dia akan menatapku dengan sorot mata jijik?&

  • Make A Wish (Indonesia)   63. Aku berhasil

    Eros POVHuh!Aku berhasil!Pada akhirnya, aku berhasil meyakinkan kakek. Kalau saja kakek mau mendengarkanku sejak awal, maka aku tidak perlu mengeluarkan usaha untuk menolak dan mempermalukan Siska.Meskipun begitu, aku cukup senang telah memberikan balasan pada wanita ular itu. Setelah aku keluar dari ruangan kakek, aku mendengar Siska menangis tersedu-sedu. Akan tetapi, aku sama sekali tidak peduli, dan membiarkan kakek mengatasinya sendiri.Kakek yang memulainya dan memberikan harapan pada Siska, maka itu bukanlah urusanku lagi.Aku harap kakek tidak akan mengubah pikirannya lagi karena air mata wanita itu. Bahkan air matanya tidaklah keluar dari lubuk hatinya. Maksudku, dia sama sekali tidak tulus dan hanya berpura-pura saja.“Aku harus merayakannya dengan Kanya. Bagaimana kalau mengajaknya makan malam?”

  • Make A Wish (Indonesia)   62. Gue ga takut

    Kanya POV“Sial!”Aku memaki, dan mencoba membuka pintu itu, berusaha dengan sekuat tenaga, tapi melebihi kemampuanku. Sepertinya aku akan terjebak di sini kalau dua bodyguard itu tidak datang untuk menolongku.Rupanya benar semua ini adalah jebakan. Namun sampai sekarang tidak ada yang keluar dan mereka benar-benar menakuti.“Keluar kalian semua! Gue bakal lapor polisi setelah gue keluar dari sini.”“Keluar dari sini?”Jantungku tiba-tiba hampir berhenti berdetak, mendengar pertanyaan dari suara yang begitu dingin. Perlahan tengkuku mulai dingin, keringat dingin juga sudah membasahi dahi, apalagi tubuhku. Layaknya dimandikan oleh keringat akan ketakutan.Aku tidak bisa bohong kalau saat ini, begitu sulit bagiku untuk sekadar menelan saliva. Tubuhku perlahan-lahan menggigil ketika kesadaranku telah kemb

  • Make A Wish (Indonesia)   61. Membiarkan Eros memilih

    Eros POVAku keluar mengejar Siska untuk melihat aktingnya. Dia berjalan agak lambat sambil menangis tersedu, memperlihatkan pada mereka semua kalau aku telah membuatnya kecewa. Hatinya pasti sakit, seperti ditusuk-tusuk ribuan kali.“Pak Direktur.”“Kayaknya mereka berantem.”“Kita pura-pura nggak tahu saja.”“Tapi, tadi sekretaris Siska bilang; wanita itu. Maksudnya Pak Direktur punya wanita lain?”“Pak Direktur selingkuh?”“Shht! Diam semuanya.”Aku dapat mendengar semua yang mereka bisikkan. Siska juga pasti dengar dengan jelas, dan aku sudah dapat mengira ekspresinya saat ini. Dia pasti senang dan mengira kalau akan menyesal, sehingga aku keluar untuk menyusulnya. Aku mau lihat seberapa bagus aktingnya.Siska berhenti, la

  • Make A Wish (Indonesia)   60. Ngumpet

    Kanya POVAku bosan diganggu oleh wanita itu, dengan berat hati aku memutuskan untuk pergi ke gedung Sun. Memang tidak jauh dari gedung apartemenku, tapi aku menggunakan taksi juga.Entah apa yang akan aku temukan di sana karena wanita itu mengatakan paket itu penting, dan juga berhubungan dengan sahabatku, tapi aku hanya punya satu sahabat di sini, dan itu adalah Samuel. Dia sedang di luar kota sekarang, dan sakit pula.Kemungkinan ada yang mengirim paket padanya, dan meninggalkannya di gedung Sun, atau mungkin ada yang berniat jahat pada Samuel.Sepertinya aku harus mencari tahu, dan keputusanku untuk datang mungkin bisa benar, bisa juga salah. Serius, aku tidak tahu apa yang menungguku di dalam sana.Aku sudah berada di depan gedung Sun, dan dua bodyguard itu tengah mengawasi aku dari jauh. Jika terjadi sesuatu padaku, mereka bisa menolongku dan juga menelepon Eros kalau aku t

  • Make A Wish (Indonesia)   59. Menghancurkanmu jika perlu

    Eros POV“Eros!” Siska menggebrak meja.Amarahnya tampak menggebu-gebu. Tadi dia bersikap layaknya seorang istri yang dibuang oleh suaminya. Benar, tadi dia hanya berakting polos di depan kakek. Wanita ular tetaplah wanita ular, dia tidak akan bisa menjadi manusia seutuhnya.“Heh, sudah selesai berakting?” aku mencibir.Wanita ini penuh akan kepura-puraan. Dia tidak perlu diberikan hati sama sekali. Mereka semua buta setelah melihat wajah polos dan aktingnya. Namun, dia tidak akan bisa membohongiku, mau sekeras apa pun dia berusaha.Sekarang sudah terlihat jelas kalau dia marah setelah aku permalukan di restoran tadi. Dia sendiri tidak menolak ketika kakek mengajaknya, dan malah dengan senang hati menerima. Aku tidak segan untuk mempermalukannya di depan banyak orang.Mungkin lain kali, aku akan mempermalukannya lebih dari ini agar kes

DMCA.com Protection Status