Share

15. Tiba-tiba Datang

Penulis: rindiyoon
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-12 20:00:06

"Astaga, ayahmu tega sekali!" Jihan menggeleng-gelengkan kepalanya setelah mendengar semua cerita Riani.

Riani hanya bisa terdiam dan sudah malas membahas sang ayah, ia tidak mengerti kenapa ayahnya tega sekali melakukan ini padanya. Riani juga saat ini bekerja dengan keluarga Prawira tidak mendapatkan gaji sepeserpun, karena itu sudah perjanjiannya saat itu.

Sungguh, Riani sudah bingung harus melakukan apa lagi saat ini. Sebenarnya ia ingin sekali pergi dari rumah keluarga Prawira, tapi saat ini ia belum memiliki uang yang cukup untuk pergi.

Jihan menatap lekat kepada sahabatnya, ia paham pasti Riani sedang memikirkan sesuatu. Jihan juga bingung harus membantu Riani bagaimana, apa lagi ia tidak tau di mana keberadaan ayah kandungnya Riani.

"Kalau gitu, aku mau kembali saja ke rumah majikan aku," ucap Riani setelah beberapa menit suasana menjadi hening.

"Ri, apa kau yakin mau kembali ke sana? Kamu aja tidak di berikan uang, kan?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
b3kic0t
dihh pasti dia minta mampir cek in aku dah tahu Jo kemana jalan pikiran kamu
goodnovel comment avatar
b3kic0t
lah kenapa jonathan kok tiba-tiba datang udah kayak jaelakung aja dari mana yah dia tahu kalau Riani ada disana atau jangan2 orang yg melihat Jihan dan Riani berpelukan di jalan itu Jo
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   16. Hotel

    "Baby, sepertinya kita harus mampir terlebih dahulu," celetuk Jonathan."Ma ... mampir? Mampir ke mana?" tanya Riani dengan gugup.Jonathan tidak menjawab pertanyaannya Riani, tapi ia menghentikan mobilnya di tepi jalan dan melirik ke arah samping mobilnya.Riani ikut melirik ke arah pandangan Jonathan, lalu keningnya mengerut saat melihat sebuah gedung yang terdiri dari puluhan lantai. Gedung itu adalah sebuah hotel mewah, entah apa yang ada di dalam pikirannya Jonathan.Namun, Riani sudah tau apa yang di pikirkan Jonathan. Otaknya Jonathan sudah pasti sangat mesum, pikirnya Riani."Aku ingin pulang, Tuan!" Riani mencoba melepaskan tangannya yang saat ini masih berada dalam genggaman Jonathan.Jonathan tidak merespon apapun, ia kembali menancap gas dan masuk ke dalam gedung itu. Gedung yang ternyata hotel, jantungnya Riani sudah tidak karuan.Riani ingin sekali pergi dan kabur dari dalam mobilnya Jonathan

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-13
  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   17. Pergaulan

    "Mandi yang bersih baby." Jonathan mendaratkan bibirnya pada bibir ranum milik Riani, setalah itu Riani melangkah pergi dari hadapannya Jonathan.Riani tidak mengatakan apapun lagi, ia langsung pergi saja ke dalam kamar mandi. Sampai di dalam kamar mandi. Riani mengunci pintu kamar mandi itu dengan tergesa-gesa, ia tidak ingin Jonathan menerobos masuk ke dalam kamar mandi.Tubuh Riani lemas dan tiba-tiba saja tubuhnya langsung jatuh dan ia duduk di lantai kamar mandi. Air mata Riani juga jatuh membasahi pipinya, sungguh ia sangat sedih dengan semua nasib yang saat ini sedang ia jalankan.Berkali-kali Riani menghela napas dan memejamkan matanya, lalu ia menatap sekitar kamar mandi. Riani mencoba berpikir untuk kabur dari sini, tapi sepertinya tidak bisa."Tas aku ada di kamar," gumam Riani yang mengingat dompet, ponsel dan lainnya ada di dalam tas itu.Sungguh, Riani sudah kehilangan akal sehat dan ingin sekal

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-18
  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   18. Mulai Berbohong

    "Kita pesan makanan saja ya dari luar?" Jonathan masih menatap Riani dan seperti menunggu persetujuan darinya."Aku terserah kamu saja," kata Riani dengan suara pelan.Sungguh, Riani seperti tidak biasa mengatakan kata kamu pada anak majikannya itu, Jonathan.Namun, berbeda dengan Jonathan. Dia malah tersenyum ketika wanita yang di sampingnya sudah tidak berbicara formal lagi padanya.Wanita yang saat ini menjadi mainan cantik bagi Jonathan. Jonathan membelai lembut rambutnya Riani."Jangan pernah kamu melakukan ini pada pria lain," celetuk Jonathan masih menatap tajam ke arah mainannya."Melakukan apa?" tanya Riani dengan wajah polos.Jonathan langsung mendekatkan bibirnya pada telinga Riani, lalu ia mengatakan. "Melakukan permainan di atas seperti kita bermain di atas ranjang," bisik Jonathan membuat Riani bergidik geli."Hem, i ... itu tidak mungkin," ucap Riani yang sedikit menjauhkan tub

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-19
  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   19. Curiga

    "Tadi aku bertemu dengan Riani di pinggir jalan saat dia sedang menunggu bis, jadi aku mengajaknya pulang bersama saja Bu," jawab Jonathan yang mulai berbohong pada ibunya sendiri."Oh begitu, ya sudah. Riani masuk saja ke dalam dan bersihkan diri terlebih dahulu baru mulai kerja, atau kalau masih butuh istirahat ya istirahat saja." Dona selaku ibu kandungnya Jonathan mengatakan itu sambil tersenyum.Sedangkan Riani, dia sedikit merasa sungkan dan merasa bersalah. Riani merasakan itu karena yang sebenarnya terjadi bukan itu, apa lagi Jonathan sudah menikmati tubuhnya.Sering sekali Riani memikirkan kebaikan keluarga Jonathan padanya, tapi mau bagaimana lagi? Semuanya sudah terlanjut. Riani hanya perlu berpura-pura dan menyembunyikan semua ini dari keluarga Jonathan."Terimakasih, nyonya. Kalau begitu saya pamit ke dalam rumah," ucap Riani dengan sopan, dia juga tidak lupa membungkukkan badannya.Dona hanya me

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-25
  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   20. Tragedi Indomie

    Dona, terus-menerus memperhatikan gerak-gerik anak bungsunya itu. Dia menyimpan banyak kecurigaan padanya, tapi dia tidak boleh gegabah."Tumben sekali Jon tidak tertarik ke golf," celetuk Jefan saat melihat punggung gagah sang adik sudah keluar dari ruang makan."Jon hanya lelah," balas Daniel yang tidak ingin memperpanjang pembahasan tadi."Tidak mungkin sayang, Jon itu selalu akan tergiur ketika kalian membahas golf," kekeh Dona yang merasa sudah mengetahui karakter anak bungsunya."Sudah kita bahas yang lain aja!" Daniel benar-benar tidak ingin membahas pembicaraan tadi lagi.Daniel sudah tau jika Jonathan sudah asyik bermain dengan mainan barunya--Riani. Daniel juga tidak mempermasalahkan itu, tapi dia hanya takut jika sang istri--Dona mengetahui masalah Jonathan dan Riani.Sekilas Daniel menatap ke arah istri dan anak sulungnya secara bergantian, dan terlihat dari raut wajahnya mereka yang menaruh kecuri

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-26
  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   21. Bercinta (21+)

    Walaupun keluarganya Jonathan sedang tidur, tapi tetap saja Riani tidak bisa melakukannya."Sayang, ayo. Aku ingin loh," bisik Jonathan sambil menekan-nekan miliknya pada milik Riani.Riani merasa tidak nyaman, apa lagi ini berada di dalam ruang dapur milik majikannya. Kalau ada seseorang yang lihat bagaimana? Tamat sudah riwayatnya Riani kalau begitu.Riani juga mencoba melepaskan dirinya dari dekapan Jonathan, tapi tenaganya Jonathan tetap lebih besar dari pada tenaganya.Riani juga sudah berbisik pada Jonathan bahwa dirinya tidak bisa melakukannya di sini, karena akan sangat bahaya jika ada seseorang yang masuk ke ruangan dapur.Jonathan malah mengajak Riani untuk ke kamarnya, tapi Riani tetap menolak. Dia takut kalau ada mata yang melihat gerak-gerik mereka, Riani tetap ketakutan jika mereka melakukannya di dalam rumah ini.Namun, Jonathan bersikeras untuk terus-menerus membujuk Riani. Apa lagi keadaan Jon

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-27
  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   22. Kesempatan

    Vany.Jon, besok aku ingin bertemu dengan anakku.Seketika Jonathan menghela napasnya dengan panjang dan menghembuskan dengan pelan, sejenak dia melirik ke arah Riani yang sudah pasti membaca pesan itu."Ini ibu kandungnya Jelita," celetuk Jonathan yang masih menatap lekat sosok wanita di sampingnya, wanita yang sudah memuaskan hasratnya beberapa menit yang lalu."Oh gitu, kenapa dia mengirimi kamu pesan seperti itu?" tanya Riani dengan wajah polosnya.Jonathan tersenyum mendengar pertanyaan dari mainan cantiknya, dia langsung berkata. "Entah kenapa mantan kakak iparku selalu mengirimkan aku pesan seperti ini," jawab Jonathan sambil membelai rambut Riani dengan tangan satunya."Oh!" Riani hanya ber'O' ria saja.Jonathan kembali menyimpan ponselnya di atas meja, dia tidak ada niat untuk membalas pesan itu. Riani menatap Jonathan hanya bingung, karena seharusnya dia balas pesan mantan kakak iparnya

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   23. Pelan-pelan Tuan!

    "Ada apa, bi?" tanya Riani dengan mengerutkan keningnya."Bawakan ini ke kamarnya Tuan muda," jawab bi Yani."Tu ... Tuan muda?" Riani mengerutkan keningnya. "Maksudnya bibi, Tuan Jonathan?" Riani menatap bi Yani dengan serius."Iya Tuan muda Jonathan, memangnya siapa lagi?"Riani menghela napas dengan kasar, dia sudah tau apa yang akan terjadi setelah ini. Dia seharusnya tidak perlu ke dapur tadi, tapi mau bagaimana lagi? Masa dia harus membantah apa yang di perintahkan oleh bi Yani. Hem, itu tidak mungkin.Dengan berat hati, Riani memandang nampan dengan beberapa makanan yang sudah di beli Jonathan tadi. Bi Yani menatap heran ke arah Riani, karena tadi wajahnya tidak seperti itu."Ri, kau kenapa? Sakit?" tanya bi Yani yang langsung menyentuh kening Riani dengan telapak tangannya sendiri."Tidak sakit bi," jawab Riani dengan sangat lesu."Ya sudah sana ke kamar Tuan muda!" pinta bi Yani pada

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-02

Bab terbaru

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   157. Dan Akhirnya, Kevin Prawira Lahir

    Riani mulai mengatur napasnya dalam-dalam, dan mengikuti semua perintah dari sang Dokter agar lahirannya lancar dan normal. Jonathan selaku suaminya Riani masih setia berada di sampingnya Riani, bahkan tangannya Jonathan sudah sangat merah dan penuh luka akibat remasan dari Riani. Namun, Jonathan tidak mempermasalahkan itu, karena yang terpenting saat ini adalah proses lahiran Riani yang harus normal dan lancar.'Tuhan, lancarkan persalinan istriku,' batin Jonathan yang terus berdoa pada Tuhan agar persalinan istrinya berjalan dengan lancar.Hampir 1 jam lamanya, tangisan seorang bayi terdengar nyaring di dalam ruang persalinan membuat Riani dan Jonathan tersenyum bahagia, saat ini Riani dan Jonathan saling menatap satu sama lain, lalu air matanya Riani kembali menetes saat mendengar buah hati mereka sudah lahir, dan Jonathan juga ikut meneteskan air mata, air mata bahagia karena anak pertama mereka telah lahir ke dunia."Selamat Nyonya dan Tuan, anaknya seorang laki-laki dan tampan s

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   156. Sudah Sembilan Bulan

    Waktu berputar begitu cepat, dan tidak di sadari saat ini kandungannya Riani sudah berusia sembilan bulan, Riani dan Jonathan tidak sabar menantikan kehadiran buah hati mereka, buah hati yang sudah di tunggu-tunggu sejak lama oleh mereka."Sayang, apa kamu belum merasakan sesuatu?" Entah sudah berapa kali Jonathan mengatakan itu pada istrinya, Riani."Belum, sayangku," jawab Riani dengan gelengan kepalanya, lalu memberikan senyuman manis untuk suaminya yang begitu tidak sabar menantikan dirinya melahirkan.Suami mana yang bisa sabar menunggu istrinya melahirkan anak pertama mereka, pastinya semua suami tidak akan sabar menantikan kehadiran buah hati mereka, apa lagi buah hati untuk anak pertama mereka."Kalau nanti gak kuat lahiran normal, sebaiknya lahirannya Caesar aja, ya?" Tidak tahu sudah berapa kali Jonathan mengatakan ini pada istrinya, tapi Jonathan sangat khawatir jika istrinya tidak kuat untuk melahirkan normal."Siap suamiku sayang." Riani manggut-manggut dan paham sekali d

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   155. Pesta Pernikahan

    Mendengar bisikan seperti itu dari Jonathan membuat Riani kembali mengulas senyum yang lebar, dan detak jantungnya Riani semakin berdetak tidak karuan, Riani mulai merasa bangga dan begitu bahagia saat Jonathan mengatakan seperti itu padanya seolah-olah Riani begitu berarti di dalam kehidupannya Jonathan."Aku akan selalu izin pada mu jika akan pergi ke mana-mana," balas Riani yang tidak akan tega membantah perkataan pria yang sebentar lagi akan menikahinya."Bagus." Jonathan langsung mengecup leher belakangnya sang gadis."Ih geli." Riani sedikit menjauhi tubuhnya agar sang pria tidak mengecupnya terus."Hei, sebentar lagi aku akan selalu mengecup ini," kekeh Jonathan yang terlihat sangat mesum sekali, dan sang gadis hanya tertawa saja saat mendengar kekehan seperti itu.Riani selalu melamun dengan mengingat semua nasib yang di alami olehnya saat ini, nasib yang entah baik atau buruk. Namun, Riani bersyukur bisa bertemu dengan sosok pria seperti Jonathan yang sebentar lagi akan menja

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   154. Sebentar Lagi Menikah

    "Bawa Riani pergi dari sini," titah sosok gagah itu pada beberapa bodyguard yang ada di belakangnya."Siap Bos." Beberapa bodyguard itu langsung membawa Riani dengan menyentuh tangannya. Namun, Jihan menahan tangan para bodyguard itu agar tidak membawa Riani begitu saja."Biarkan Riani hidup dengan tenang di sini tanpa perdebatan kalian," ucap Jihan pada sosok gagah itu, dan terlihat sekali jika Jihan begitu berani dengan mengucapkan seperti itu.Riani sudah menggeleng-gelengkan kepalanya pada Jihan agar tidak bertingkah seperti itu pada sosok pria gagah itu, pria yang tidak lain adalah Ayahnya Jonathan, Daniel Prawira."Cepat bawa Riani!" Daniel kembali memerintahkan para bodyguard nya."Siap Bos." Para bodyguard itu langsung membawa Riani pergi begitu saja dari dalam kamar.Jihan terlihat ingin mengejar Riani, tapi Jihan di tahan oleh dua bodyguard yang berada di dekat Daniel."Riani ingin hidup bebas dari tekanan istri anda, Tuan Daniel!" Jihan begitu berani sekali saat mengatakan

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   153. Sosok Pria Gagah

    Hari berganti begitu cepat, tapi Jonathan belum juga menemukan Riani semenjak dirinya sudah kembali ke Yogyakarta. Jonathan juga meminta orang suruhannya agar memantau Jeri, karena Jonathan yakin jika Jeri adalah dalang, dalang dari menyembunyikan Riani."Sayang, kamu di mana?" Jonathan terus saja bermonolog sendiri saat tatapannya memandangi foto gadisnya yang ada dalam wallpaper ponselnya.Jonathan pasti mengkhawatirkan Riani dan calon anak mereka, tapi Jonathan sulit sekali menemukan keberadaan Riani yang entah berada di mana. Jonathan juga sudah menghubungi nomor Jihan selaku sahabatnya Riani, tapi Jonathan tidak mendapatkan respon apapun dari Jihan."Oh Tuhan, aku harus ke mana." Jonathan memukul pelan kepalanya saat dirinya merasa bodoh tidak bisa menemukan gadis nya, gadis yang sedang mengandung anaknya.Setelah Jonathan di tipu oleh Tania yang katanya Daniel sakit dan di rawat di rumah sakit, Jonathan langsung kembali ke Yogyakarta menggunakan pesawat umum, dan Jonathan sudah

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   152. Jonathan Merindukan Kamarnya

    Mendengar pertanyaan Daniel membuat Dona membulatkan matanya dengan sempurna, Dona juga langsung menatap sinis ke arah Daniel karena bisa-bisanya memberikan pertanyaan seperti itu, pikir Dona."Tidak perlu menatapku seperti itu," celetuk Daniel saat melihat pandangan yang tidak mengenakan dari istrinya sendiri.Dona berdecih kesal dan berkata. "Apa-apaan kau memberikan pertanyaan seperti itu? Jelas-jelas Jonathan akan menikahi Tania," kekeh Dona yang akan menikahkan Jonathan dengan gadis pilihannya, Tania."Apa Jonathan mau menikah dengan Tania?" Daniel memberikan pertanyaan itu untuk istrinya dengan ekspresi seperti menertawakannya."Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau menikah dengan gadis itu," ucap Jonathan yang masih bersungut-sungut.Jefan hanya bisa geleng-geleng kepalanya saat melihat keluarganya yang selalu saja bertengkar seperti itu, dan Jefan juga tidak bisa mencampuri urusan Jonathan walaupun Jonathan adalah adik kandungnya."Aku akan kembali ke Jogja, tolong jangan

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   151. Kapan Menikah?

    Jihan masih diam dan tidak berniat mengatakan apapun saat mendengar pertanyaan-pertanyaan yang di keluarkan oleh Riani, dan Jihan yakin jika saat ini Riani sedang bermonolog dengan diri sendiri, Jihan tidak mau ikut campur dalam hal ini, karena menurutnya ini hal yang wajar jika nomer Jonathan tidak aktif, mungkin saja ponselnya kehabisan baterai atau ponselnya sedang di charger dengan keadaan mati, semua bisa saja terjadi, pikir Jihan."Sudahlah, sepertinya dia belum bangun," ucap Riani yang terlihat menyerah saat dirinya terus menerus mencoba menelepon sang pria, tapi nomer sang pria tetap saja tidak aktif membuat dirinya hanya bisa pasrah saja.Cukup lama Riani menghubungi Jonathan melalui ponselnya Jihan, tapi nomernya Jonathan masih saja tidak aktif membuat Riani mengembalikan ponselnya pada Jihan."Masih gak aktif?" tanya Jihan yang berbasa-basi pada sahabatnya."Iya," jawab Riani dengan suara pelan dan seperti seseorang yang tidak bersemangat."Coba telepon nomer kamu, bukannya

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   150. Tiba-tiba Riani Gelisah

    "Gak perlu mengemasi barang-barang, aku hanya akan menengok Ayah saja, setelah itu akan kembali ke sini," jelas Jonathan pada sang Ibu.Dona yang tadinya ingin membalas penjelasan Jonathan, tapi tiba-tiba saja Tania memberikan kode dengan gelengan kepalanya dan tangannya menahan tahan Dona."Sudah, biarkan seperti itu," ucap Tania pada calon Ibu mertuanya dengan nada berbisik agar calon suaminya tidak mendengar ucapannya.Jonathan melangkah pergi untuk masuk ke dalam kamarnya, dan Jonathan akan mengambil tas dan beberapa barang yang akan di butuhkan olehnya saat pergi ke Jakarta. Jonathan juga berusaha percaya dengan sang Ibu, apa lagi semua ini menyangkut Ayahnya yang tiba-tiba sakit.'Tumben banget Abang Jefan gak hubungi aku dan memberitahu kalau Ayah masuk rumah sakit?' tanya Jonathan di dalam hatinya.Jonathan pastinya paham betul dengan Kakak kandungnya, Jefan. Jefan akan selalu memberitahu Jonathan jika salah satu keluarga mereka sakit, tapi kali ini Jefan adem ayem tanpa membe

  • Mainan Cantik Sang Tuan Muda   149. Daniel Sakit?

    Ke esokan harinya, pukul 8 pagi di unit Apartemen mewah yang sedang di tempati oleh Jonathan, Jonathan kedatangan tamu tidak di undang, tamu yang pastinya membuat emosinya memuncak saat melihat wajahnya, wajah yang sudah membuat gadisnya pergi dari Apartemen sejak kemarin."Ngapain kau ke sini?" tanya Jonathan dengan tatapan mengkilat pada sosok gadis di depannya."Mau menemui calon suamiku," jawab gadis itu dengan ekspresi wajah yang terlihat bahagia."Pergi, Tania!" Jonathan langsung mengusir gadis itu, gadis yang ada di depannya tanpa rasa bersalah sama sekali.Gadis yang ada di Apartemen Jonathan adalah Tania, gadis yang sudah membuat Riani pergi dari Apartemen nya sejak kemarin karena pesan yang di kirim Tania untuk Riani. Jonathan pastinya akan mengusir Tania secara terang-terangan, dan Jonathan tidak mau melihat Tania lagi setelah dirinya sudah membaca pesan itu, pesan yang menurutnya tidak pantas.Tania tidak memperdulikan perkataan pria yang ada di depannya, lalu matanya Tani

DMCA.com Protection Status