Share

Bab 64

Hari ke empat pasca kepergian bapaknya, Nazwa memutuskan ikut bibinya pulang kampung, sekaligus mengunjungi pusara ibunya di sana. Beruntungnya, Reza mengizinkan tanpa keberatan. Dia hanya mengantar istrinya dan bibi istrinya itu sampai di stasiun kereta.

Sebelum istrinya naik kereta, Reza sekali lagi mencium keningnya. "Hati-hati, ya, Sayang. Pulangnya jangan lama-lama, nanti aku kangen," godanya.

Nazwa tersenyum simpul. "Insya Allah, aku tiga malam aja di rumah Bi Ifah," jawab Nazwa.

"Kalau pulang nanti jangan lupa kabari aku dulu, ya, biar aku jemput," beritahu Reza lagi.

"Aku bisa kok Mas pulang sendiri nggak perlu dijemput-jemput segala. Nanti kamu repot."

"Nggak pa-pa. Pokoknya biar aku yang jemput nanti, ya." Reza kekeh.

Nazwa memaksakan tawa di tengah suasana hatinya yang masih berkabung. Dia sadar, dia tak boleh terlalu larut dalam sedih. "Oke deh, Mas. Aku naik kereta dulu, ya. Kasihan tuh Bi Ifah lama nungguin." Nazwa menoleh ke arah bibinya berdiri sekilas. Tampaknya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status