Share

63. Kejujuran

“Maya, istirahatlah di ruangan Gilang sebentar. Aku akan memastikan tidak ada lagi gangguan,” ujar Nissa dengan suara lembut, tetapi tegas. Pandangan matanya melembut, meskipun masih ada rasa ragu yang tersirat.

Maya mengangguk pelan, meski hatinya berdebar. “Terima kasih, Bu Nissa. Saya akan istirahat sebentar.”

Gilang menatap ibunya, seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi Nissa menganggukkan kepala, memberi isyarat agar mereka bicara nanti. Sambil tetap memegang bahu Maya dengan lembut, Gilang mengarahkan Maya ke ruangannya. Kantor yang biasanya terasa nyaman kini terasa begitu canggung bagi Maya, apalagi setelah insiden yang baru saja terjadi dengan Nia.

Setelah sampai di ruangan Gilang, Maya duduk di sofa yang berada di sudut ruangan. Pikirannya melayang, memikirkan apa yang baru saja terjadi. Dia tidak menyangka akan terlibat dalam drama sebesar ini hanya karena hubungan yang baru saja mulai dengan Gilang.

Gilang berdiri di dekat meja kerjanya, matanya tak lepas memandangi Maya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status