Share

Pergi

Author: Saga
last update Last Updated: 2022-06-20 01:39:47

Aku kembali mengendarai mobil sampai ke pos satpam. Namun saat akan diperiksa oleh satpam itu, tiba-tiba Aku mempercepat laju mobilnya dan dan membanting setir ke jalan raya. Sontak saja satpam tersebut heboh dan melaporkan kalau ada ambulans yang di bajak.

Melihat hal itu, para preman yang sudah stand by di luar menangkap apa yang sebenarnya terjadi dan berbalik arah untuk mengejar ambulan tersebut.

"Kamu tidak apa-apa Sayang?" kata Aku penuh kekhawatiran. Goncangan akibat laju mobil yang kencang tadi mengakibatkan luka bekas operasi tadi terasa sakit.

Devi tidak segera menjawab. Dia hanya meringis. menahan sakit yang tiada terkira. Aku trenyuh melihatnya. Aku menjadi merasa bersalah. Gara-gara dia, Wanita yang sangat dicintainya itu harus ikutan menderita.

Tiba-tiba, wanita berhijab itu memekik. Aku mengalihkan pandangannya ke arahnya yang sedang menunjuk spion. Dia mengikuti arah telunjuk tersebut, seketika matanya terbelalak.

Terlihat, Mobil-mobil preman itu sedang membuntutinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mabuk Janda   Penyergapan

    Luka Devi terhenti oleh dedaunan yang ditumbuk halus. Aku yang membawanya dari dalam hutan. Devi tidak menyangka kalau Aku ternyata memiliki kemampuan bertahan hidup di alam bebas seperti ini. Membuatnya merasa aman dan terlindungi.Aku sangat telaten dalam merawat lukanya. Devi memandangiku dengan penuh arti.“Kenapa memandangiku seperti itu?”“Aku beruntung deh memiliki suami seperti Mas, udah ganteng, kaya, pengertian.”Aku hanya tersenyum kecil. Seandainya kamu tahu Devi kalau aku sudah berselingkuh dengan ibu kamu. Bagaimana perasaanmu. Dan apa yang aku alami sekarang adalah karma dari perbuatanku itu."Eh, kamu jangan banyak gerak, biarkan lukanya mengering dulu," Aku memegang punggung Devi. wanita itu tersipu. Insting kewanitaannya seolah menginginkan dimanja selalu. diperhatikan setiap waktu. Terlebih di dalam keheningan hutan ini hanya ada kami berdua."Makanya jangan jauh-jauh dong Mas," rengek Devi. Aku yang peka langsung menggeser duduk dan menopang kedua tangan ke belakan

    Last Updated : 2022-06-20
  • Mabuk Janda   Tembakan Mengenai Kepala

    Hampir saja Devi melonjak saat melihat seseorang yang tidak terduga muncul dari balik semak-semak itu. Dahinya berkerut keheranan."Meme?" Nafasnya sedikit tersengal karena takut, "Kamu kok bisa sampai ke sini?"Yang ditanya hanya terdiam. Dia menunduk sambil memainkan jemarinya. Ada sesuatu yang sulit diungkapkan dengan kata. Seperti ada yang disembunyikan oleh Agni.Agni hanya terdiam. Bibirnya kelu untuk berbicara. Dia berusaha membuka mulut tapi hatinya menolak keras. Tak ingin berbicara omong kosong terhadap anaknya sendiri yang sebentar lagi akan terjerumus oleh perangkap. Sungguh, dia sama sekali tidak menginginkan hal ini terjadi."Kenapa Meme diam? Ada apa Me?" panggil Devi lirih yang serasa seperti mengiris hati Agni. Sekilas terdengar pergerakan di sekitar seperti langkah kaki. Namun, Devi tidak menggubrisnya sama sekali. Perhatiannya hanya tertuju kepada Agni yang terpaku persis pesakitan.“Agni?”Aku menggeliat bangun. Dibuat terkejut dengan kehadiran Agni di tengah huta

    Last Updated : 2022-06-20
  • Mabuk Janda   Menjadi Budak Nafsu

    “Devi!”Agni berteriak. Devi ditembak tepat di kepalanya. Kondisinya langsung mati mengenaskan.“Ayo Agni kita segera pergi dari sini!”Aku meraih tangan Agni. Awalnya Agni tidak mau meninggalkan jasad Devi. Namun, karena aku menarik tangannya paksa. Aku pun akhirnya mengikutiku.Preman itu masih mengejar kami. Aku harus mencari cara bagaimana supaya Agni selamat terlebih dahulu. Mengingat Aku jauh lebih berharga dari apapun. Tak apa aku terluka, asal bukan Aku. Maka aku membiarkannya berlari dulu baru kemuAkun aku mengalihkan perhatian para preman itu untuk mengikutiku.“Aku di sini brengsek!” Aku terteriak. Sengaja supaya mereka beralih mengejarku. Namun prakiraanku meleset tatkala para preman itu malah mengejar Agni!Aku pun mengejar mereka. Berusaha supaya para preman itu mau teralih. Namun kenyataannya, mereka malah mengejar Agni. Bernafsu sekali membunuh wanita itu.Sampai akhirnya mereka terhenti mengejar Agni tepat di pinggir jurang. Tidak ada jalan lagi untuk kabur. Terliha

    Last Updated : 2022-06-20
  • Mabuk Janda   Menjadi Gigolo

    "Dani!" teriakan panjang menggema memenuhi ruangan. Sinta yang sedari tadi bergerak aktif sampai akhirnya ledakan klimaks tidak terbendung lagi.Sinta adalah Janda yang ditinggal mati suaminya yang kaya raya. Begitu suaminya meninggal. Akulah pewaris dari semua kekayaan itu. Aku juga yang telah berhasil membuat perusahaan ayahku bangkrut. Meninggalkan banyak hutang. Dan sekarang keberadaanku di sini adalah sebagai pengganti hutang tersebut. Sinta menjadikanku sebagai pemuas gairahnya.Aku jatuh tengkurap di atasku. Aku bisa merasakan tubuh sintal itu mengejang. Pertanda Aku merasakan kepuasan maksimal, meski Aku belum menggunakan tenaga yang maksimal."Kamu hebat, Dani! kamu hebat! Tak salah jika aku menjadikanku gigoloku!" ceracaunya. Aku hanya tersenyum samar. Segitu rendahkan harga diriku sekarang. Karena hutang yang begitu banyak dari menAkung ayahku, terpaksa aku menjadi budak dari janda binal.Sudah seminggu lamanya, Aku terperangkap di dalam mansion itu. Terkurung di dalam satu

    Last Updated : 2022-06-20
  • Mabuk Janda   Dari Gigolo Menjadi Kekasih

    Keesokan harinya,Aku memeluk Sinta dengan posisi saling berhadapan sampai wanita itu menggeliat di pagi hari. Begitu membuka mata, Aku langsung menyambutnya dengan senyuman."Selamat pagi Tuan Putri, bagaimana tidurmu tadi semalam?Mata Sinta melebar. Dia berusaha mendorong dadaku."Kamu kok masih di sini? bukannya aku sudah bilang kalau sudah selesai bersenggama, kamu kembali ke kamarmu?" protes Sinta yang semakin mengeratkan pelukanku."Aku hanya ingin menemanimu sampai pagi, apa itu salah?" Aku balik bertanya,"Lagian aku tidak tega melihat wanita secantik itu tidur sendirian."Rayuan ala buaya yang nyatanya cukup membuat hati Sinta melayang-layang. Mungkin dia tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. Namun, Dia tidak mau memperlihatkannya di hadapanku."Lepaskan aku. keluar dari ruangan ku sekarang." Sinta mengusirku tapi dengan gestur yang sebaliknya. Dia membalikkan badannya, membelakangiku."Enggak! aku masih mau di sini," sahutku sambil menyusupkan kedua tangannya k

    Last Updated : 2022-06-20
  • Mabuk Janda   Balas Dendam Termanis

    “Apa-apaan ini?” desahku tertahan karena tenggorokanku yang dicekik. Terlihat pria muda berkumis tebal tersungut-sungut.“Stop bersikap sok manis dengan Sinta,”“Memangnya kenapa?”Martin membisu. Aku menaikkan sebelah alis, pelik dengan sikap dari bodyguard itu.“Pokoknya hentikan sikapmu yang sok manis dengannya?”“Kamu cemburu?” sambarku yang membuat Martin gelagapan. Pria yang selalu menunjukan sikap dinginnya itu tergagap mendapatkan pertanyaan seperti itu.“Kamu suka dengan Sinta?” sambarku lagi. Martin seolah kehabisan kata untuk menjawabnya. Aku bisa membaca gesture tubuh dari Martin. Sekuat apapun dia berusaha untuk menyembunyikannya, gerak-gerik tubuhnya tidak bisa bohong. Wira mengetahuinya karena sesama lelaki yang juga merasakan hal yang sama ketika menyukai seorang wanita.“Jaga mulutmu! Sebagai bodyguard, aku hanya ingin menjauhkan Nyonya Sinta dari penyakit seperti kamu!” elaknya.“Kalau kenyataannya Sinta sendiri yang menginginkanku gimana?” sahutku yang semakin membu

    Last Updated : 2022-06-20
  • Mabuk Janda   Kemunculan Agni

    POV AuthorLima tahun berlalu,Dani sedang berada di ruang pribadinya. Polemik berbagai perusahaan yang dia pegang mulai dari kegiatan operasional sampai keuangan menjadi pantauannya dalam beberapa tahun belakangan ini. Menjadi terkendali dan stabil.Karena keasyikan bergelut dengan peran barunya sebagai Owner merangkap Ceo, membuat waktu berjalan begitu cepat. Tidak terasa tahun-tahun terlewatkan begitu sia-sia dengan hanya mengelola perusahaan. Mengabaikan kehidupan pribadinya. Tanpa makna. Lama-lama hatinya menjadi hampa.Dani menghempaskan punggungnya di kursi putarnya. Memijat-mijat kepalanya yang terasa pening. Permasalahan tidak ada habisnya. Sementara dia dituntut untuk tangkas dalam mencari jalan keluar. Dia bukan robot, tentu memiliki titik jenuh juga.Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, Dani langsung menegakan badannya. Kembali berkutat dengan laptopnya. Menjaga wibawanya dengan tidak terlihat lesu di hadapan siapapun, apalagi para pekerjanya.“Masuk!”Seorang bertub

    Last Updated : 2022-06-20
  • Mabuk Janda   Terjerat Lubang Buaya Betina

    Dani masih belum habis pikir dengan apa yang dilihatnya barusan. Di meja kerjanya, bayangan wajah penjual jajanan itu masih terpampang nyata di benaknya. Bagaimana wajahnya bisa sangat mirip dengan mendiang Agni? masih terperangah dengan kejadian beberapa waktu yang lalu."Agni," ucap Dani spontan. wanita yang seolah reinkarnasi dari Agni itu hanya menatapnya aneh. Tidak ada yang berubah. Hanya bentuk badannya yang sedikit melebar, Namun tetap Sexy ."Maaf Pak? maksudnya?" tanyanya pada akhirnya setelah membiarkan Pria Tampan di hadapannya itu terbengong sesaat."Kamu Agniku?" Dani tersadar dari lamunannya. Memastikan bahwa dia adalah mendiang janda yang menjadi pujaan hatinya yang sudah lama tenggelam dan belum ditemukan."Bukan Pak, Saya Melati. Saya baru saja datang dari desa untuk bekerja di sini," sahut Melati santai. Dia mengalihkan pandangannya dengan jajanan yang baru saja dia tata.Tubuh Dani menyondong. Mencengkeram pundak Melati sampai wanita itu terkaget dan menengadah.

    Last Updated : 2022-06-20

Latest chapter

  • Mabuk Janda   Dinner Yang Istimewa (Tamat)

    Malam itu, Dani mengajak Agni dan Daniel untuk makan di luar. Ini adalah untuk pertama kalinya mereka makan bertiga layaknya keluarga yang utuh. Agni tentu sangat antuasias sekali dan berdandam semaksimal mungkin untuk makan malam mereka ini.Sebuah restoran mewah yang terletak di rooftop tertinggi di kota itu. Tentu nuansa outdoor yang dipilih sehingga suasana menjadi sangat mendukung dengan pemandangan kota yang tampak ekstetik dari atas sana. Ditambah lagi music yang romantis yang lebih cocok untuk pasangan muda-mudi menghabiskan waktu. Dan memang kebanyakan dari pengunjung adalah pasangan kekasih. Hanya mereka yang membawa anak. Tetapi itu tidak menjadi masalah karena keharmonisan pasangan juga berarti keharmonisan keluarga juga kan?“Mau pesan apa?” tanya Dani. Pria itu terlihat tampan dengan hem putih lengan panjang yang di tekuk di bagian lenganya. Sangat kontras dengan celana jeans biru dongker yang dia kenakan. Serta aksesoris berkelas berupa kalung titanium dan jam tangan ya

  • Mabuk Janda   Mengasyikan

    Agni menggelengkan kepalanya. Menghapus bayangan yang tidak-tidak. Dia pun duduk di meja rias. Mengalihkan perhatiannya dengan memoles lipstick di bibir sensualnya. Tetapi tetap saja libidonya sulit untuk terhapus.Tiba-tiba, Agni tersentak saat mendapati sekelabat bayangan di belakangnya. Dia langsung menoleh dan mendapati sang suami yang sedang berjalan menuju pintu dan menguncinya rapat. Begitu Pria bertubuh binaraga itu membalikan badannya, seketika pandangan Agni langsung tertuju kebagian itu. Terlihat besar menggelantung siap tempur. Agni hanya meneguk ludah. Entah kenapa pandangannya selalu tertuju di bawah sana.Agni berusaha menaikan pandangannya. Menyusuri tubuh perkasa yang ditumbuhi bulu yang halus maskulin di sana sini, sampai pandangannya terhenti tepat di wajah Dani yang tampak tersenyum nakal. Agni yang terhenyak langsung mengalihkan pandangannya ke cermin rias berpura-pura untuk memoles lipsticknya kembali.Jujur libido Agni meningkat drastis pada saat itu. Dengan han

  • Mabuk Janda   Senyum-Senyum Sendiri

    Dani baru saja pulang dari bekerja. Ada banyak beban di pundaknya, tetapi dia tidak ingin memperlihatkannya kepada siapapun terutama Agni dan Daniel. Sebagai pria dewasa, sudah biasa baginya menanggung beban yang berat.Dani berjalan dengan cepat menuju ruang tamu. Mengitarkan pandangan sejenak. Biasanya ada Daniel yang akan berlarian mendekatinya. Menyambutnya dengan pelukan. Tetapi, ini dia terheran sendiri kemana perginya buah hatinya tersebut.Sembari melonggarkan dasinya, dia menaiki tangga. Pertama dia membuka kamarnya, tetapi tidak menemukan istrinya di dalam. Dia mengernyit dahi. Berpikir kemana kedua belahan jiwanya tersebut.Akhirnya dia bergeser menuju kamar anaknya. Karena dia membuka pintu dengan tiba-tiba, terlihat orang yang berada di dalamnya langsung menoleh ke pintu. Terlihat Daniel yang sedang bersama dengan Agni di meja belajar. Begitu melihat siapa yang membuka pintu, Daniel sumringah dan berlarian memeluk kaki ayahnya.“Yeah! Papa sudah pulang,” seru Daniel. Dani

  • Mabuk Janda   Begitu Indah

    Kehidupan kembali normal. Pagi itu, Agni dan Dani melakukan aktifitas pagi seperti biasanya. Agni menyiapkan segala keperluan suaminya. Dia sangat enjoy melayani Dani meskipun dia adalah pemilik perusahaan namun tetap saja dia harus berbakti kepada sang suami.Dani melarang Agni untuk pergi bekerja. Memintanya untuk di rumah. Menjadi ibu rumah tangga dan juga mengurus PraDani. Sedangkan dirinya bertindak sebagai Ceo dan juga owner untuk memantau semua direktur yang ada di bawah perusahaan Hartono group.“Sayang, Mas berangkat dulu ya,” ucap Dani di teras rumah. Setelah selesai sarapan, Agni mengantarkan sang suami sampai ke teras untuk melepasnya bekerja.“Tunggu dulu, Mas.” Agni mengamit tangaan suaminya yang akan beranjak ke mobil. Pria itu membalikan badan dan melihat ke arah Agni. Senyumnya mengembang saat Agni ternyata mengamit tangannya dan mencium punggung tangannya dengan takzim.“Hati-hati ya, Mas,” ucap Agni yang sudah menegakkan badannya. Dani membalas dengan mengusap punda

  • Mabuk Janda   Romantisme Cepat Berakhir

    Berselang dua hari,Sampailah di penghujung bulan madu mereka. Sebenernya Agni masih belum rela jika momen kebersamaan mereka cepat berakhir. Namun, realita menariknya kepada kehidupan yang sebenernnya. Asistennya sudah memberi tahunya mengenai beberapa pekerjaan yang harus ditangani. Dan juga dia pasti sudah sangat rindu dengan anak semata wayangnya, Daniel.Dani tampak berdiri di depan cermin rias sambil mengenakan jaket kulitnya yang terlihat sesak. Tubuh Dani yang besar dan berotot bagai beruang kadang membuat Agni tersenyum sendiri. Membuatnya selalu ingin memeluknya dengan manja setiap waktu.Dani mengernyitkan dahi saat melihat dari pantulan cermin. Agni yang tiba-tiba menubruk tubuh bagian belakangnya dan memeluknya dengan erat.”Ada apa, Sayang?” tanya Dani dengan lembut sambil memegang tangan lembut Agni yang melintang di dadanya.“Enggak, apa-apa, Mas. Pengen peluk saja,” balas Agni yang membenamkan kepalanya dengan nyamannya. Dani hanya tersenyum tipis.“Pasti enggak rela

  • Mabuk Janda   Rasa Cinta

    ”Jangan berhenti, Mas,” pinta Agni. Dani yang mendengarnya pun bersemangat. Lalu yang tidak di sangka, Dani bergerak secepat kilat yang membuat Agni seperti terhentak-hentak. Ibarat naik roller coaster dengan intensitas getaran yang sangat tinggi. Sungguh Agni sangat terkejut sekaligus bahagia akan hal itu.Dani melakukannya sambil berjalan ke keluar dari kamar mandi dan berhenti di tepi ranjang. Karena sudah cukup lama melakukannya, maka Dani merebahkan tubuh Agni di atas ranjang. Di luar dugaan, Agni tampak mengulurkan tangannya pertanda dia meminta lagi.“Apa? Masih kurang?” tanya Dani menggoda. Agni dengan wajah erotis hanya mengangguk saja. Dani tampak tersenyum tipis. Dia tidak menyangka kalau gairah Agni begitu membeludak. Mungkin ini bawaan benih yang ada di dalam perutnya.Dani dengan tenang berjalan ke ruang tamu. Mengambil kotak rokok dan menyalakannya. Lalu, kembali berjalan ke kamar. Dia menikmati kepulan asap sambil melihat Agni yang terus menggeliat di atas ranjang. Dia

  • Mabuk Janda   Kebahagiaan Buah Hati Baru

    Tiba-tiba, Agni tersedak saat merasakan sesuatu yang hangat dan keras masuk ke celana dalamnya. Sedangkan Dani di belakangnya tampak tersenyum liar.“Mas, jangan dulu. Aku kan lagi telfonan dengan Bik Marningsih,” bisik Agni sambil menjauhkan ponselnya. Bik Marningsih adalah orang yang dia percaya untuk menjaga Daniel selama mereka bulan madu.“Udahlah, Nikmatin saja. Aku hanya sedang bersiap-siap memberikan nutrisi kepada calon Dani junior,” sahutnya yang membuat Agni melenguh untuk beberapa menit karena Dani yang sibuk menggesek-gesekkannya.“Angkat saja telfon dari Bik Marningish,” titah Dani sambil tersenyum liar. Terlebih saat melihat ekspresi Agni yang sensual, membuatnya semakin liar memainkannya.“B-bik!” desis Agni dengan suara bergetar. Bik Marningsih di seberang sana tampak keheranan dengan Agni.“Kamu enggak apa-apa, Nduk?” tanyanya cemas.“Enggak apa-apa kok, Bik. Cuma suasananya dingin sekali. Banyak salju di sini Bik,” sahutnya sekenanya. Bik Marningsih tampak berpikir

  • Mabuk Janda   Hamil?

    “Sial! Kalian lawan satu orang saja tidak becus!” hardik Alex kepada seluruh anggota gangster Alaska yang terkapar tadi. Sekarang mereka berkumpul di dalam pondok yang masih menjdi bagian dari arena ski itu.“Tapi, dia terlalu kuat, Bos. Bos kan bisa lihat sendiri tadi,” kilah salah satu di antara mereka yang wajahnya paling sangar yang tidak lain adalah pemimpin dari gangster tersebut.“Terus, apa gunanya saya bayar kalian mahal-mahal? Pokoknya saya enggak mau tahu pokoknya kalian harus mencari cara untuk melenyapkan Dani. saya tidak mau melihat dia selalu dekat-dekat dengan Wanita pujaan hati saya,” titah Alex. Mereka terlihat saling berpandangan lalu kemudian mengiyakan permintaan Sang Bos. Terlihat sorot mata birunya yang tampak memicingkan.Di tempat Lain, Dani sedang memarkirkan mobil saljunya sambil membawa makanan asia. Dia tahu kalau dalam kondisi yang kurang enak badan, lebih baik makan makanan yang sesuai dengan lidah asia. Maka sepulang dari arena ski tadi, dia langsun

  • Mabuk Janda   Pertarungan Antar Gang Besar

    Dani menghentikan pergulatan bibirnya setelah Agni seperti hampir kehabisan nafas. Dia tersenyum sambil dengan telaten mengusap bibir Agni yang bercampur dengan lidahnya. Kemudian, dia membisikan sesuatu kepada Agni.“Sayang, Mas keluar sebentar ya. Ada sesuatu yang ingin Mas Beli selain makan siang. Kamu istirahat dulu ya. kalau terjadi apa-apa telfon, Mas.” Dani beranjak meninggalkan Agni, bahkan sebelum Agni memberikan jawabannya. Dia melangkah dengan berat. Sejujurnya dia tidak mau meninggalkan Agni dalam kondisi lemah seperti ini. Alasan yang dia kemukakan itu hanya alibi supaya dia bisa kembali ke Arena untuk bertanding.Untung saat ini, dia harus mengikuti alur yang diciptakan oleh Alex, sampai dia bisa menemukan celah untuk bisa menemukan titik lemahnya sehingga akan sangat mudah baginya untuk melumpuhkannya nanti.Dani mengendarai mobil salju dengan kecepatan yang sangat tinggi. Tidak menunggu waktu lama, dia sudah sampai di arena. Terlihat Alex sudah menantinya sedari tadi d

DMCA.com Protection Status