Beranda / Romansa / Mabuk Janda / Apa yang Harus Aku Lakukan?

Share

Apa yang Harus Aku Lakukan?

Penulis: Saga
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-14 09:49:28

Aku tidak berkedip melihatnya. Hal yang tidak pernah aku bayangkan dari seorang Agni yang sopan dan anggun. Nyatanya wanita itu menyimpan gejolak hasrat yang cukup tinggi. Bagaimana wanita itu memuaskan hasratnya seorang diri dengan menggunakan alat. Dan yang lebih tidak masuk akalnya lagi, dia juga mengatakan kalimat-kalimat yang begitu nakal.

Butuh beberapa saat bagiku untuk menenangkan diri. Baru kemudian, secara perlahan aku keluar dari sana. Aku tidak ingin menganggunya yang sedang asik. Pastinya dia akan sangat malu sekali kalau aku sampai memergokinya.

Aku kembali berjalan ke ruang tamu dengan langkah yang sangat gontai. Pikiranku tidak menentu. Agni ternyata tidak seperti yang aku pikirkan. Dia mempunyai kelainan. Apakah mungkin karena dia sudah lama menjanda makanya dia melakukan hal itu.

Ketika aku sampai di ruang tamu, aku berpapasan dengan Gede yang menghampiriku.

“Men, aku sudah mendapatkan rumah di dekat polres sesuai dengan budget yang kamu kasih. Sepertinya aman kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Febri Rahmat
oke serùuuuuuu
goodnovel comment avatar
Arip Setyawan
ceritanya bagus.... tp kalau dilimit kayak gini apalagi harga koin nya mahal... andai saja 30 koin seharga 5ribu mungkin akan lebi baik & menarik untuk saya baca setiap hari diwaktu kusong saya
goodnovel comment avatar
Dodol Biji
ceriyanya sangat bagus tetapi sayang terlalu banyak tukar koin sinis baget.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mabuk Janda   Cara Menyembuhkan Kelakukan Buruk Agni

    “Mantan suami Mbok Agni adalah anggota dari Askar Bali!”“Terus?” Aku menjawab santai saja tanpa mengerti gangster besar itu.Gede menepuk jidat. Agaknya dia jengkel dengan sikapku yang santai.“Itu gangster besar di Bali, Men. Cari mati namanya kalau berurusan dengan mereka?”“Memangnya kenapa? Lagian bukan kita yang salah jadi ngapain takut?”“Bukan begitu, Men. Bagaimana kalau nanti tiba-tiba ada orang yang mencegat kita di tengah jalan dari anggota gang mereka.”“Haha, Lo berlebihan, Men. Enggak usah lebay begitu.”“Dibilangin.”Selanjutnya aku tidak menganggap kekhawatiran Gede. Yang aku pikirkan sekarang. Apakah aku terus mengejar Agni atau tidak. Percayalah Hal ini lebih genting dari apapun.“Lo memang batu dibilangin. Lo sudah mabuk akan cinta Lo sama Agni sampai mengabaikan semua resiko.”Aku langsung menatap Gede yang langsung terkejut begitu aku menatapnya. Dia tampak mengernyit dahi.“Ada apa?”“Gua mau tanya sesuatu sama Lo, tapi Lo jangan heboh ya.”“Tanya apaan?” Gede l

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-14
  • Mabuk Janda   Punyaku Lebih Memuaskan daripada Alat Bantu Itu

    Hari berganti. Tidak terasa waktu liburan di Bali sudah habis. Sekarang waktunya aku kembali ke Jakarta. Aku sudah menyiapkan rencana tentang apa yang akan aku lakukan nanti. Bagaimana caraku untuk mempertemukan keluargaku dan keluarga Disha. Mengatakan kepada mereka semua bahwa aku membatalkan pernikahan itu. Tentu dengan semua bukti yang aku dapatkan.Aku dan Gede sudah check out dari hotel dua hari yang lalu dan memutuskan untuk tinggal di rumah baru Agni. Selama dua hari itu, tidak ada gangguan yang berarti. Mulyawan, mantan Agni yang resek itu tidak datang. Mungkin saja dia kebingungan mencari alamat Agni yang baru. Sebelum pergi, aku sudah berpesan kepada tetangga untuk merahasiakan alamat baru Agni.Terlepas dari itu semua, Devi sudah kembali ceria lagi. Gadis berumur dua puluh satu tahun itu sudah tidak terbayang-bayang kejahatan ayahnya lagi. Namun hal yang sedikit mengganjal adalah sikap Devi yang suka manja berlebihan denganku. Dan Agni yang seperti membiarkannya. Duh, kan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-14
  • Mabuk Janda   Pindah Ke Bali

    Penerbangan memakan waktu dua jam saat sampai di bandara Soekarno-Hatta. Meski sudah sampai di Jakarta, aku masih terbayang-bayang indahnya pulau Dewata. Kalau keadaan memungkinkan aku ingin kembali ke sana. Bahkan kalau bisa tinggal di sana saja. Suasana damai dan sejuknya udara lebih baik daripada di Jakarta.Selesai dari tempat pengambilan koper. Aku dan Gede langsung menuju pintu utama. Kami berdua sama-sama tidak dijemput di bandara. Ya, ini hanya liburan, bukan bekerja di luar negeri, jadi tidak perlu dijemput satu keluarga.Bicara tentang luar negeri, aku langsung teringat dengan Disha yang pulang tepat di hari ini. Aku tidak tahu pasti dia sampai kapan. Yang jelas aku tidak mau bertemu dengan dia dan Raka di Bandara ini.Namun, prakiraanku salah. Ketika sampai di pintu keberangkatan, aku melihat Disha dan Raka“Men, itu Disha dan Raka.”Aku tidak menghiraukan Gede. Pandanganku lekat ke arah Disha. Ada perih yang terasa di hati ini. Apalagi saat kulihat Raka yang terlihat memeg

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • Mabuk Janda   Kecelakaan

    Aku memulai kehidupanku di Bali. Dengan segala keindahan alamnya. Kultur yang berbeda dengan Jakarta. Banyak hal yang perlu aku menyesuaikan. Namun, terlepas dari itu semua. Aku sangat menikmati kehidupan baruku di Bali.Aku lebih memilih menyewa rumah. Mengingat di Bali jarang ada apartemen, atau bahkan mungkin tidak ada. Pilihanku menyewa rumah bukan tanpa alasan. Aku masih belum yakin untuk tinggal sepenuhnya di suatu tempat.Terlebih, aku belum pasti antara hubunganku dengan Agni. Dia saja belum tahu kalau aku sekarang ada di Bali. Sengaja aku tidak memberitahunya terlebih dahulu.Hingga pada sore itu ponselku berdering. Nama Agni tertera di sana.“Mas, maaf menganggu waktunya sebentar. Boleh enggak saya bicara serius dengan Mas?”Aku mengernyit dahi mendengarkan Agni berbicara dengan nada panik dan terburu-buru.“Mau bicara apa Mbok? Mbok dan Devi baik-baik saja kan?”“Devi yang enggak baik-baik saja, Mas. Dia habis kecelakaan.”“Hah! Kecelakaan? Sekarang dia dirawat di mana Mbok

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • Mabuk Janda   Agni : Akulah Penyebab Devi Kecelakaan!

    Setelah mengurus administrasi, langsung saja aku bergerak menuju PMI. Ingin mendonorkan darahku segera.Aku tidak menanyakan apakah Agni melakukan donor darah atau tidak. Karena menurut penjelasan suster tadi. Baru aku saja yang melakukan donor darah untuk Devi. Mungkin golongan darah Devi sama dengan Mulyawan. Akan menjadi ironi kalau penabraknya benar-benar Mulyawan. Dasar bapak tidak punya hati.Aku mendaftarkan diri. Menuliskan nama Devi sebagai orang yang akan menerima hasil donorku. Dilanjutkan dengan test tekanan darah serta hemoglobin.Tak lama kemudian aku sudah terbaring di atas ranjang kantor PMI. Seorang perawat yang bertugas menyiapkan diriku untuk jadi pendonor darah membantuku sembari tersenyum ramah.Dengan pelan, aku merasakan jarum di tusukkan di lengan kiriku, tak lama kemudian aliran darahku mulai mengalir pelan dalamselang yang menampung gumpalan darahku dalam kantong darah.Sekitar sepuluh menit kurasakan rasa nyeri akibat darah yang berdenyut-denyut keluar dari

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • Mabuk Janda   Apakah Bli Dani Mencintaiku?

    Aku mendekatinya. Menunggunya berbicara, tapi tidak ada suara yang keluar dari sana. Aku mengambil gelas yang ada di meja di sebelahnya. Aku taruh sedotan di bibirnya menyuruhnya minum. Tadi dokter mengingatkanku jika memang memungkinkan Devi harus banyak minum jika dia sadar nanti.Secara perlahan, Devi berusaha keras menyedot air dari gelasnya. Aku tahu dia adalah Gadis yang kuat. Dia tidak akan menyerah dengan keadaannya yang sekarang, aku bisa lihat dari semangatnya ketika dia mencoba menghabiskan air minum di gelasnya saat ini.Aku letakkan gelas yang lebih dari separuhdiminumnya. Aku memandangnya. Dia kembali memandangku. Dia tetap tidak mengucapkan apa-apa karena mungkin belum kuat dan mampu untuk melakukannya, tapi pandangan matanya seperti berbicara dan mengucapkan terimakasih padaku saat itu. Aku juga melihat kilat semangatnya atas kehadiranku di sini.Aku meletakkan tanganku di telapak tangannya. Masih dingin juga. Aku genggam pelan.“Devi, kamu harus semangat. Aku yakin ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • Mabuk Janda   Menggoda Agni

    Aku geragapan dibuatnya. Sungguh aku tidak menyiapkan jawaban apapun tentang hal ini. Bahkan aku tidak mengira kalau Devi mempertanyakan bagaimana perasaanku kepadanya. Padahal kan jelas kalau aku menyukai Agni.Aku kembali melihat ke arah Agni yang terlihat mengangguk pelan, seolah isyarat supaya aku menggiyakannya. Sungguh aku dibuat bingung oleh keadaan ini.“Kok diam saja Bli?”“Emmm, kalau boleh tahu kenapa Devi bertanya seperti itu?”“Karena Devi suka sama Bli Dani. Devi sayang sama Bli Dani.”Aku tersentak. Siapa yang akan menyangka kalau gadis itu menyukaiku. Ini sungguh diluar harapan. Aku memang mendekatinya, tapi itu semata-mata demi bisa menenangkan hati Agni, tapi Devi malah kecantol hatinya.Sekarang aku terjebak dilema. Aku tidak mungkin menolak Devi. Mengingat kondisinya yang baru saja pulih. Kalau sampai aku menolaknya. Pasti kondisinya akan drop. Tentu akan membuat Agni bertambah sedih. Tapi kalau aku menerimanya, bagaimana dengan hubunganku dengan Agni. Bagaimana de

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-16
  • Mabuk Janda   Menggoda Agni Lebih Jauh

    “Jujur sama aku, kamu sering kan menjadikanku bahan imajinasimu?”Agni tidak menjawab. Namun tangannya, masih belum beranjak dari dadaku. Iya, apa yang aku lakukan memang agak gila. Tapi, rasa penasaranku kenapa dia selalu membayangkanku, tapi malah merelakanku menikah dengan anaknya sendiri.“Lepaskan tanganku, Mas. Kamu enggak pantas melakukan ini. aku ini mertuamu.”“Aku tidak akan melepaskan tanganku sebelum kamu jujur sama aku, mama mertuaku Sayang.” Aku mencengkeram tangannya, “Kamu selalu mengintipku setiap malam kan. Kamu selalu onani sambil membayangkan aku kan?”Dia memejamkan mata. Bibirnya bergetar. Seperti mau bicara, tapi agak berat.“Ayo katakan saja. Jangan malu.” Aku terus mendesak.“Iya, Mas. aku memang sering mengintip kamu. Aku memang kagum sama kamu, Mas.”“Terus-terus?”“Aku suka dengan bodi kamu yang macho, aku suka milik kamu yang besar, tapi aku hanya suka membayangkannya saja, Mas. Aku lebih puas kalau main sama dildo.”Senyumku lantas turun seketika. Langsun

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-16

Bab terbaru

  • Mabuk Janda   Dinner Yang Istimewa (Tamat)

    Malam itu, Dani mengajak Agni dan Daniel untuk makan di luar. Ini adalah untuk pertama kalinya mereka makan bertiga layaknya keluarga yang utuh. Agni tentu sangat antuasias sekali dan berdandam semaksimal mungkin untuk makan malam mereka ini.Sebuah restoran mewah yang terletak di rooftop tertinggi di kota itu. Tentu nuansa outdoor yang dipilih sehingga suasana menjadi sangat mendukung dengan pemandangan kota yang tampak ekstetik dari atas sana. Ditambah lagi music yang romantis yang lebih cocok untuk pasangan muda-mudi menghabiskan waktu. Dan memang kebanyakan dari pengunjung adalah pasangan kekasih. Hanya mereka yang membawa anak. Tetapi itu tidak menjadi masalah karena keharmonisan pasangan juga berarti keharmonisan keluarga juga kan?“Mau pesan apa?” tanya Dani. Pria itu terlihat tampan dengan hem putih lengan panjang yang di tekuk di bagian lenganya. Sangat kontras dengan celana jeans biru dongker yang dia kenakan. Serta aksesoris berkelas berupa kalung titanium dan jam tangan ya

  • Mabuk Janda   Mengasyikan

    Agni menggelengkan kepalanya. Menghapus bayangan yang tidak-tidak. Dia pun duduk di meja rias. Mengalihkan perhatiannya dengan memoles lipstick di bibir sensualnya. Tetapi tetap saja libidonya sulit untuk terhapus.Tiba-tiba, Agni tersentak saat mendapati sekelabat bayangan di belakangnya. Dia langsung menoleh dan mendapati sang suami yang sedang berjalan menuju pintu dan menguncinya rapat. Begitu Pria bertubuh binaraga itu membalikan badannya, seketika pandangan Agni langsung tertuju kebagian itu. Terlihat besar menggelantung siap tempur. Agni hanya meneguk ludah. Entah kenapa pandangannya selalu tertuju di bawah sana.Agni berusaha menaikan pandangannya. Menyusuri tubuh perkasa yang ditumbuhi bulu yang halus maskulin di sana sini, sampai pandangannya terhenti tepat di wajah Dani yang tampak tersenyum nakal. Agni yang terhenyak langsung mengalihkan pandangannya ke cermin rias berpura-pura untuk memoles lipsticknya kembali.Jujur libido Agni meningkat drastis pada saat itu. Dengan han

  • Mabuk Janda   Senyum-Senyum Sendiri

    Dani baru saja pulang dari bekerja. Ada banyak beban di pundaknya, tetapi dia tidak ingin memperlihatkannya kepada siapapun terutama Agni dan Daniel. Sebagai pria dewasa, sudah biasa baginya menanggung beban yang berat.Dani berjalan dengan cepat menuju ruang tamu. Mengitarkan pandangan sejenak. Biasanya ada Daniel yang akan berlarian mendekatinya. Menyambutnya dengan pelukan. Tetapi, ini dia terheran sendiri kemana perginya buah hatinya tersebut.Sembari melonggarkan dasinya, dia menaiki tangga. Pertama dia membuka kamarnya, tetapi tidak menemukan istrinya di dalam. Dia mengernyit dahi. Berpikir kemana kedua belahan jiwanya tersebut.Akhirnya dia bergeser menuju kamar anaknya. Karena dia membuka pintu dengan tiba-tiba, terlihat orang yang berada di dalamnya langsung menoleh ke pintu. Terlihat Daniel yang sedang bersama dengan Agni di meja belajar. Begitu melihat siapa yang membuka pintu, Daniel sumringah dan berlarian memeluk kaki ayahnya.“Yeah! Papa sudah pulang,” seru Daniel. Dani

  • Mabuk Janda   Begitu Indah

    Kehidupan kembali normal. Pagi itu, Agni dan Dani melakukan aktifitas pagi seperti biasanya. Agni menyiapkan segala keperluan suaminya. Dia sangat enjoy melayani Dani meskipun dia adalah pemilik perusahaan namun tetap saja dia harus berbakti kepada sang suami.Dani melarang Agni untuk pergi bekerja. Memintanya untuk di rumah. Menjadi ibu rumah tangga dan juga mengurus PraDani. Sedangkan dirinya bertindak sebagai Ceo dan juga owner untuk memantau semua direktur yang ada di bawah perusahaan Hartono group.“Sayang, Mas berangkat dulu ya,” ucap Dani di teras rumah. Setelah selesai sarapan, Agni mengantarkan sang suami sampai ke teras untuk melepasnya bekerja.“Tunggu dulu, Mas.” Agni mengamit tangaan suaminya yang akan beranjak ke mobil. Pria itu membalikan badan dan melihat ke arah Agni. Senyumnya mengembang saat Agni ternyata mengamit tangannya dan mencium punggung tangannya dengan takzim.“Hati-hati ya, Mas,” ucap Agni yang sudah menegakkan badannya. Dani membalas dengan mengusap punda

  • Mabuk Janda   Romantisme Cepat Berakhir

    Berselang dua hari,Sampailah di penghujung bulan madu mereka. Sebenernya Agni masih belum rela jika momen kebersamaan mereka cepat berakhir. Namun, realita menariknya kepada kehidupan yang sebenernnya. Asistennya sudah memberi tahunya mengenai beberapa pekerjaan yang harus ditangani. Dan juga dia pasti sudah sangat rindu dengan anak semata wayangnya, Daniel.Dani tampak berdiri di depan cermin rias sambil mengenakan jaket kulitnya yang terlihat sesak. Tubuh Dani yang besar dan berotot bagai beruang kadang membuat Agni tersenyum sendiri. Membuatnya selalu ingin memeluknya dengan manja setiap waktu.Dani mengernyitkan dahi saat melihat dari pantulan cermin. Agni yang tiba-tiba menubruk tubuh bagian belakangnya dan memeluknya dengan erat.”Ada apa, Sayang?” tanya Dani dengan lembut sambil memegang tangan lembut Agni yang melintang di dadanya.“Enggak, apa-apa, Mas. Pengen peluk saja,” balas Agni yang membenamkan kepalanya dengan nyamannya. Dani hanya tersenyum tipis.“Pasti enggak rela

  • Mabuk Janda   Rasa Cinta

    ”Jangan berhenti, Mas,” pinta Agni. Dani yang mendengarnya pun bersemangat. Lalu yang tidak di sangka, Dani bergerak secepat kilat yang membuat Agni seperti terhentak-hentak. Ibarat naik roller coaster dengan intensitas getaran yang sangat tinggi. Sungguh Agni sangat terkejut sekaligus bahagia akan hal itu.Dani melakukannya sambil berjalan ke keluar dari kamar mandi dan berhenti di tepi ranjang. Karena sudah cukup lama melakukannya, maka Dani merebahkan tubuh Agni di atas ranjang. Di luar dugaan, Agni tampak mengulurkan tangannya pertanda dia meminta lagi.“Apa? Masih kurang?” tanya Dani menggoda. Agni dengan wajah erotis hanya mengangguk saja. Dani tampak tersenyum tipis. Dia tidak menyangka kalau gairah Agni begitu membeludak. Mungkin ini bawaan benih yang ada di dalam perutnya.Dani dengan tenang berjalan ke ruang tamu. Mengambil kotak rokok dan menyalakannya. Lalu, kembali berjalan ke kamar. Dia menikmati kepulan asap sambil melihat Agni yang terus menggeliat di atas ranjang. Dia

  • Mabuk Janda   Kebahagiaan Buah Hati Baru

    Tiba-tiba, Agni tersedak saat merasakan sesuatu yang hangat dan keras masuk ke celana dalamnya. Sedangkan Dani di belakangnya tampak tersenyum liar.“Mas, jangan dulu. Aku kan lagi telfonan dengan Bik Marningsih,” bisik Agni sambil menjauhkan ponselnya. Bik Marningsih adalah orang yang dia percaya untuk menjaga Daniel selama mereka bulan madu.“Udahlah, Nikmatin saja. Aku hanya sedang bersiap-siap memberikan nutrisi kepada calon Dani junior,” sahutnya yang membuat Agni melenguh untuk beberapa menit karena Dani yang sibuk menggesek-gesekkannya.“Angkat saja telfon dari Bik Marningish,” titah Dani sambil tersenyum liar. Terlebih saat melihat ekspresi Agni yang sensual, membuatnya semakin liar memainkannya.“B-bik!” desis Agni dengan suara bergetar. Bik Marningsih di seberang sana tampak keheranan dengan Agni.“Kamu enggak apa-apa, Nduk?” tanyanya cemas.“Enggak apa-apa kok, Bik. Cuma suasananya dingin sekali. Banyak salju di sini Bik,” sahutnya sekenanya. Bik Marningsih tampak berpikir

  • Mabuk Janda   Hamil?

    “Sial! Kalian lawan satu orang saja tidak becus!” hardik Alex kepada seluruh anggota gangster Alaska yang terkapar tadi. Sekarang mereka berkumpul di dalam pondok yang masih menjdi bagian dari arena ski itu.“Tapi, dia terlalu kuat, Bos. Bos kan bisa lihat sendiri tadi,” kilah salah satu di antara mereka yang wajahnya paling sangar yang tidak lain adalah pemimpin dari gangster tersebut.“Terus, apa gunanya saya bayar kalian mahal-mahal? Pokoknya saya enggak mau tahu pokoknya kalian harus mencari cara untuk melenyapkan Dani. saya tidak mau melihat dia selalu dekat-dekat dengan Wanita pujaan hati saya,” titah Alex. Mereka terlihat saling berpandangan lalu kemudian mengiyakan permintaan Sang Bos. Terlihat sorot mata birunya yang tampak memicingkan.Di tempat Lain, Dani sedang memarkirkan mobil saljunya sambil membawa makanan asia. Dia tahu kalau dalam kondisi yang kurang enak badan, lebih baik makan makanan yang sesuai dengan lidah asia. Maka sepulang dari arena ski tadi, dia langsun

  • Mabuk Janda   Pertarungan Antar Gang Besar

    Dani menghentikan pergulatan bibirnya setelah Agni seperti hampir kehabisan nafas. Dia tersenyum sambil dengan telaten mengusap bibir Agni yang bercampur dengan lidahnya. Kemudian, dia membisikan sesuatu kepada Agni.“Sayang, Mas keluar sebentar ya. Ada sesuatu yang ingin Mas Beli selain makan siang. Kamu istirahat dulu ya. kalau terjadi apa-apa telfon, Mas.” Dani beranjak meninggalkan Agni, bahkan sebelum Agni memberikan jawabannya. Dia melangkah dengan berat. Sejujurnya dia tidak mau meninggalkan Agni dalam kondisi lemah seperti ini. Alasan yang dia kemukakan itu hanya alibi supaya dia bisa kembali ke Arena untuk bertanding.Untung saat ini, dia harus mengikuti alur yang diciptakan oleh Alex, sampai dia bisa menemukan celah untuk bisa menemukan titik lemahnya sehingga akan sangat mudah baginya untuk melumpuhkannya nanti.Dani mengendarai mobil salju dengan kecepatan yang sangat tinggi. Tidak menunggu waktu lama, dia sudah sampai di arena. Terlihat Alex sudah menantinya sedari tadi d

DMCA.com Protection Status