Share

Bab 32

“Apa kita langsung pulang nyonya?” tanya Alan setelah mobil melaju membelah jalanan dan Alisya sama sekali tidak membuka mulutnya.

Alisya memang lumayan pendiam, apalagi setelah menghadapi hampir semua orang dalam rumah Pandu yang membencinya, tapi jika bersama orang yang bersikap baik padanya, dia juga bersikap baik san sangat ramah.

Salah satunya pada Alan sang sopir.

Biasanya wanita itu berbasa-basi mengatakan ini itu untuk memulai perjalanan tapi kali ini, Alisya bungkam dengan wajah mendung.

“Iya??”

“Apa kita langsung pulang? Atau nyonya ingin mampir ke tempat lain?” tanya Alan lagi.

Alisya memeluk tas dalam pangkuannya dengan erat. “Apa mas Pandu yang menyuruhmu menjemputku?”

Bukannya menjawab wanita itu malah menanyakan keberadaan suaminya. Sudah biasa memang Alisya diabaikan dan dihina oleh Pandu, tapi melihat sikapnya tadi pagi membuat Alisya merasa ada sedikit harapan untuk rumah tangganya tapi semua langsung terhempas begitu saja saat mendapati Pandu bahkan tak mau r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Herni Julistina
terlalu berulang2 ungkapan rasa cinta Alisya terhadap Pandu, kesannya bertele2 dan membosankan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status