Share

49. Yang Selalu Bisa Diandalkan

"Capek? Ayo, tidur lagi." Arion menatap jam yang menunjukkan pukul dua dini hari. Airyn betah menangis sejak dua jam yang lalu ketika dia membuka mata dan kembali menyadari keadaannya. "Demam kamu maasih tinggi, mau dirawat di rumah sakit saja?"

Arion sambil mengompres Airyn, tidak berhenti merawat gadis itu meski sangat mengantuk. Akal sehat Arion mulai hilang, dia beberapa kali tertidur dan kembali bangun.

Bayangkan saja, sejak kemarin Arion belum tidur sama sekali. Dia tidak bisa meninggalkan Airyn barang sekejap, gadis itu tidak boleh merasa sendirian dan terpuruk begitu dalam.

"Saya tahu kamu terluka, tapi jangan terlalu keras menghukum diri kamu."

Wajah Airyn pucat pasi, tetapi semakin berjalannya waktu, tangis itu perlahan mulai mereda. Tersisa isak yang begitu menyayat hati, bibir Airyn yang kering terus bergetar merasakan kepiluan.

Arion tidak tega melihatnya. Andai bisa berbagi kesedihan, Arion siap menanggung sebagian rasa itu agar Airyn tidak terluka sendirian.

"Kamu la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status