Share

52. Titik Terendah

Tidak sampai jamnya pulang kantor, Airyn menemui Bagas untuk minta izin pulang lebih dulu. Takutnya Sera dan Deri membuat keributan di rumah, karena mereka meminta Airyn segera datang.

"Kamu sudah hubungi Pak Arion?"

"Aku cuman berani kirim pesan, itu pun nggak dibalas sama sekali. Dari tadi pagi chat aku cuman dibaca doang, kayaknya Pak Arion terlanjur marah." Seharian mood Airyn buruk sekali akibat Arion, dia dihantui rasa bersalah.

"Ada masalah apa di rumah? Kalau sampai bikin kamu celaka, saya antarkan saja, mumpung lagi senggang."

"Nggak usah, Pak, aku naik ojek aja biar cepat." Airyn mengangguk, kemudian melangkah cepat meninggalkan ruangan Bagas tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

Kurang lebih lima belas menit, akhirnya Airyn tiba di rumah. Veroni ada di sana, tetapi wanita itu tidak bisa berbuat apa-apa.

"Lama banget, sampai Mama telepon berkali-kali dulu baru pulang." Sera menghela jengah, kemudian menyerahkan surat rumah beserta tanah kediaman mereka. "Rumah dan tanah ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status