Kedatangan Komisaris pengganti Komisaris Hoggart mendapat sambutan hangat dari Andrew Chayton, meski kedua anaknya sangat tahu bahwa akting ayah mereka benar-benar luar biasa. Andrew tak pernah menyukai segala hal yang berbau dengan penegak hukum. Dan untuk menghindari keluarganya dari hukum, dia memilih untuk membiayai kepolisian. Dalam hal ini, Hoggart adalah orang yang sangat senang mendapatkan uang dari Chayton.
Komisaris Aland Walker adalah komisaris pengganti yang dikirim gubernur ternyata jauh lebih muda dari mendiang Hoggart, namun tampak lebih cerdas dan teliti. Sepanjang interogasi ketiga Chayton--yang Andrew bersikukuh tidak ingin dipisah dari kedua anaknya, dia mengamati gerak tubuh ketiga lelaki di hadapannya. Sementara ketiga anak buahnya--yang sebelumnya adalah anak buah Hoggart, kali ini harus bekerja mengikuti irama atasan baru. Mereka sibuk mencatat, merekam dan mengambil gambar seolah ru
Berita digelandangnya Levin ke Kantor Polisi merebak dengan cepat. Baik Cleve maupun Bella tidak mengetahuinya dari Batista, padahal baru kemarin mereka berdua berkunjung ke sana. Para pegawai klinik Cleve dan cafe Bella sibuk berbisik-bisik tentang Levin Chayton yang dikaitkan dengan kematian Cindy Lau.Nyaris semua orang tahu, bahwa Levin kerap kepergok sembunyi-sembunyi di sudut cafe bersama Cindy Lau. Gadis itu juga teman berkendaranya. Entah hubungan mereka serius atau tidak, tapi reputasi Chayton sudah jelas tercemar bila memang benar. Namun bila menilik rekam jejak Levin yang juga kerap menggandeng gadis-gadis lain, maka hanya gelar mata keranjang yang disandangkan padanya.Levin belum enam jam di Kantor Polisi, Andrew sudah meminta anak bungsunya itu dipulangkan. Karena dia tidak yakin Levin tidak tenggelam dalam keringatnya sendiri selama di Kantor Pol
Beverly membuka mata perlahan. Beberapa kecupan lembut di wajahnya telah memaksanya bangun dari tidur, meski kedua matanya masih terasa berat. Devin menatapnya mesra. Rambutnya berantakan, tapi tetap tidak mengurangi ketampanannya. Tentu saja dia ingat tatapan seperti itu adalah tatapan perpisahan, dalam arti mereka harus kembali ke Batista dan berpura-pura menjadi majikan dan pelayan. Namun Beverly berharap, tatapan itu hanya tatapan kerinduan yang belum terpuaskan.“Apakah sudah saatnya kembali ke Batista?” tanya Beverly sembari membalas kecupan suaminya. Devin tak akan membangunkannya bila tidak ada hal yang mendesak. Dia bisa membiarkan Beverly tidur seharian. Dan saat Beverly membuka mata, sudah ada hidangan di meja sebelah ranjang.Siapa yang majikan, siapa yang pelayan? Tidak ada istilah itu bila mereka hanya berdua saja.
"Sekali jalang tetap jalang," rutuk Devin demi melihat wajah Sabrina Brice di teropong kecilnya.Andai bisa memilih, dia tak akan mau dilahirkan oleh wanita yang melihat tingkahnya saat ini membuatnya begitu jijik. Jangan-jangan, darah Chayton tidak mengalir dalam tubuhnya. Bisa jadi, darah semua lelaki di kota ini yang sebaya ayahnya-lah yang mengalir dalam tubuhnya.Dua kilometer dalam jarak pandangnya, senapan MacMillan kesayangannya bersiap memuntahkan peluru pada sosok Sabrina Brice. Wanita yang sedang mengalungkan kedua lengannya pada leher seorang lelaki di dalam sebuah kamar hotel.“Ini terlalu mudah,” batin Devin.Untuk perbuatan yang seharusnya dirahasiakan dari publik, kenapa lelaki yang tampak tak bisa menahan diri mendapat rangsanga
Bella merasa takdir baik sedang memayunginya. Andrew Chayton menelpon dan menyuruhnya menjemput Levin di Kantor Polisi. Tidak ada bukti yang mengaitkan dia dengan kematian Cindy Lau, maka dia pun dibebaskan.“Andrew menyuruhmu?” tanya Cleve, “Bukan menyuruh Marcus?”Bella mengangguk. Tangannya masih gemetar. Sejak melihat nama penelpon di ponselnya, tangannya sudah gemetar sebelum mengangkatnya. Cleve melihat gemetar tangan Bella, pertanda anak gadisnya itu tak percaya suaminya bisa bebas dengan mudah. Siapapun di kota ini pasti bersorak dalam hati ketika koran-koran dihiasi wajah Levin yang digelandang ke Kantor Polisi. Banyak suara miring dari wanita-wanita mantan Levin. Cleve nyaris tidak yakin Bella bisa bertahan menghadapi semua pemberitaan itu dalam diam.“Itu tanda
“Mereka mengumumkan hubungannya,” ucap Devin sembari menyerahkan koran pada Beverly. Beverly yang duduk di sebelah Devin yang sedang menyopir membaca headline yang benar-benar menghebohkan. Levin yang baru keluar dari kantor polisi, berciuman dengan Bella Artwater–perempuan yang menjemputnya. Baru kali ini Beverly penasaran dan merasa harus membaca semua berita itu sampai tuntas.Berita ini semakin memperkuat dugaan bahwa Andrew Chayton akan mempererat pertemanan baiknya dengan keluarga Artwater, dengan sebuah pernikahan antara Levin dan Bella. Kisah cinta beda usia yang berita miringnya membuat Beverly tersenyum kecut. Levin menggunakan pesonanya untuk menjerat Bella dalam pelukannya.“Kalian keluarga penjerat, apa berita ini benar?”Devin terkekeh. “Aku tidak seperti Levin, yang
Levin benar-benar datang dini hari. Devin dalam tidurnya samar-samar mendengar suara mobil masuk garasi. Lelaki itu pasti sudah memuaskan diri dengan istrinya, dan pulang untuk setor muka pada ayahnya.Devin melanjutkan tidurnya. Dia harus menghimpun energi untuk besok pagi. Sebenarnya dia tidak ingin kelihatan mengantuk di hadapan Beverly besok pagi, karena dia harus membawa gadis itu keluar negeri dan meminta semua penjelasan di sana. Pada The Vow, dia akan mengarang alasan kenapa tidak jadi membunuh Beverly malam ini–meski dia tidak yakin itu akan berhasil.The Vow akan mengirim pekerja pengganti. Sekali perintah diturunkan, maka Beverly memang harus mati. Baru kali ini Devin merasakan resiko dari pekerjaannya. Bahwa seorang pembunuh bayaran seperti dia, seharusnya tidak terikat emosi dengan siapapun. Karena emosi akan membuat pekerjaan b
“Berapa orang yang diperlukan untuk menangkap Devin Chayton?” gumam Devin, sembari merunduk di balik sebongkah batu. Cahaya senter tak satupun mengenainya. Para pengejar telah melewatinya, membuat Devin bisa beristirahat sejenak. Namun tak lama kemudian, terdengar langkah mendekat. Devin mengintip dari balik batu, dan dia mengenali gestur dalam kegelapan–yang rupanya ketinggalan jauh dari teman-temannya. Saat gestur itu mendekat, Devin langsung melompat dan menyergapnya. Mereka berdua jatuh terguling-guling, dan semakin terguling-guling karena ternyata berada di lereng bahu sungai. Seingat Devin, sungai ini sudah lama kering karena hulunya sudah dibuntu. Orang yang berhasil ditangkapnya, hanya mengerang kesakitan dalam pelukannya saat mereka akhirnya terbanting dan sama-sama terkapar di dasar sungai yang dipenuhi daun kering.
Mansion Batista bangun sebelum waktunya. Para pelayan dikumpulkan di halaman oleh polisi, dan Irene menjadi orang yang paling sibuk. Semua pelayan diinterogasi, membuat suasana dini hari menjadi sangat kacau, karena mereka terpaksa dibangunkan oleh suara tembakan.Andrew berada di ruang kerjanya, mengenakan piyama. Duduk di kursi dengan kening berkerut. Polisi telah mengganggu istirahatnya, dan itu artinya harus ada harga yang harus dibayar. Mereka telah masuk dengan paksa dan membuat Andrew benar-benar marah.Komisaris berdiri di hadapannya dengan beberapa anak buahnya.“Kalian telah mengusik mansionku, tanpa seijinku!” sergah Andrew dengan nada meninggi, dan Marcus terpaksa menyentuh bahu majikannya, berusaha agar Andrew lebih tenang. Bagaimana tidak, Komisaris baru pengganti Komisaris Ho