Home / Urban / MY CEO [Hate And Love] / SATU SET PAKAIAN TIDUR

Share

SATU SET PAKAIAN TIDUR

Author: Catatan Ayra
last update Last Updated: 2022-01-02 22:27:42

24.

William berjalan ke ruangannya, Mayleen segera mengikutinya. Dengan tidak sabaran maka Mayleen segera saja mencegat langkah Wiliam, "Katakan di mana?" 

William hanya menyeringai, "Apa kita sudah sepakat?" 

Mayleen menghela napas, lalu menjawab jika dia menyetujui permintaan William. Mendengar Mayleen setuju, maka hati William pun merasa senang. 

"Aku akan memberikannya ketika tugasmu sudah selsai nanti," tukas William. 

"K-kau …" gumam Mayleen dengan marah. 

William menarik tangan Mayleen, dan mengamatinya. Tangannya masih berbalut kain kasa. 

"Apa masih sakit?" tanya William. 

Mayleen sed

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Nova Vaw
yg aku suka dr willy dia ga nafsu ma jalang
goodnovel comment avatar
herni novianti
di tunggu up nya lagi ka...
goodnovel comment avatar
Nurul Arifin
engga sabar nunggu hari manis william ama mayleen, terima kasih author karna up 2 bab semoga bisa bertahan kaya gini...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MY CEO [Hate And Love]   INISIATIF PERTAMANYA

    William berdiri pintu, memasukan satu tangannya ke saku celananya. Satu tangan lagi mengendurkan dasinya. Mayleen menyadari kedatangan William, lalu menghentikan gerakan menyisir rambutnya.Mayleen meletakan sisirnya, mengambil parfum lalu memakainya lagi di beberapa titik yang biasa akan dicium oleh William. Melihat William sedang berdiri memandanginya, Mayleen pun berdiri dan menghampirinya."Tuan Muda ..." sapa lembut Mayleen dengan suara menggoda.Mayleen melepaskan dasi William, lalu membuka dua kancing atas kemeja William. Dengan tangannya yang lembut Mayleen mengusap lembut leher William lalu turun ke tulang selangka William."Tuan Gu ..." bisik Mayleen.Mayleen menciumi leher William, semerbak wangi khas tubuh Mayleen pun menyeruak ke indera penciuman William. Kedua tangan Willian merangkul pinggul ramping Mayleen. William memejamkan kedua matanya merasakan sensasi nikmat ciuman Mayleen di lehernya.William mengangkat satu tangannya

    Last Updated : 2022-01-20
  • MY CEO [Hate And Love]   ISTRI SAH

    Gu Hansen tidak bisa menahan diri lagi, lalu berkata, "Apa kalian baru saja tidur bersama?"Mayleen menghentikan gerakan tangannya yang sedang membereskan berkas pekerjaannya, lalu menjawab, "Kami suami dan istri, tidur bersama atau tidak bukan urusanmu," jawab ketus Mayleen.Hati Gu Hansen terbakar panas mendengar penyanggahan dari mulut Mayleen, tapi tanda jejak merah di lehernya tidak bisa berbohong kenyataan jika tadi malam Mayleen dan Willam telah bercinta. Dengan impulsifnya Gu Hansen pun berjalan ke arah Mayleen lalu menariknya lalu mendorongnya ke dinding.Gu Hansen menundukan kepalanya dan mencium paksa bibir Mayleen. Dengan sekuat tenaga dia mendorong tubuh pria yang tengah dirasuki kemarahan, lalu sebuah tamparan keras mendarat di wajah Gu Hansen, "Kau sama brengkseknya dengan dia!" hardik marah Mayleen seraya langsung pergi meninggalkan ruangannya sendiri.Di koridor Mayleen bertemu dengan William, saat ini hatinya merasa sangat terluka. Tiba-tiba air matanya menetes terja

    Last Updated : 2023-01-30
  • MY CEO [Hate And Love]   KAU TIDAK MENCINTAIKU

    Terlihat raut kesal di wajah William, lalu Mayleen berkata, "Aku ada cara agar kau tidak selalu kesal, berikan aku surat cerai maka kau akan bebas." Mayleen berpikir jika William akan menyetujui permintaan cerainya itu, karena itu dia berkata seperti itu."Cerai ... cerai hanya itukah yang ada di pikiranmu?" tanya William. "Kau pikir dirimu siapa, hah!" hardik marah William seraya bangkit berdiri dari ranjang dan mendekati Mayleen. "Li mayleen, bukankah sudah aku katakan kepadamu, kau tidak akan pernah aku ceraikan di sepanjang hidupmu ini!" William sangat jengkel sampai-sampai dia meninju dinding di dekat telinga Mayleen, Tapi, sepertinya dia tidak peduli. Mayleen merasakan angin dari pukulan yang membuat telinganya terasa hangat, dia tertegun dan terkejut dengan kemarahan William yang tidak dapat dijelaskan itu. "Tuan Gu! kau tidak mencintaiku, dan aku juga tidak mencintaimu. jadi perceraian hanya tinggal menunggu waktu saja. melihat sikapmu yang seperti ini, orang yang tidak ta

    Last Updated : 2023-01-30
  • MY CEO [Hate And Love]   SATU KAMAR

    William berdiri, lalu berjalan ke arah Mayleen. Menundukan Kepala lalu berkata, "Mulai malam ini dan seterusnya kau tidur sekamar dengan aku, maka aku akan izinkan kau menemui kakakmu. Jika patuh maka kapan kau mau bertemu dengan kakakmu akan aku beri izin." Mayleen menggigit ujung bibir bawahnya, William melihat ini dia pun menelan salivanya, menekan perasaan aneh dihatinya lalu berkata lagi, "Pikirkanlah penawaranku!" ujar William seraya pergi meninggalkan ruang makan. Reina meremas tangannya keras-keras, sampai-sampai kuku panjangnya menancap di telapak tangannya. Lalu dia pun ikut berdiri dan menyusul langkah William. Mayleen menahan sesak di dadanya, berpikir senjenak lalu memutuskan patuh pada pengaturan suaminya itu demi bisa bertemu dengan kakaknya.Anggap saja ini adalah jalan pintas untuk mendapatkan izin, karena jika tidak maka meski bertengkar sampai menangis maka William tetap tidak akan mengizinkan untuk menjenguk kakaknya itu. Mayleen pun meminta pelayan agar meminda

    Last Updated : 2023-01-31
  • MY CEO [Hate And Love]   PELANGI

    Mendengar hardikan Reina, Mayleen pun tertawa lalu berkata, "Apa kau tidak memiliki cermin?" "Aku adalah istri sah William, sementara kau. Hanya sebuah kertas yang tipis yang tidak memiliki ikatan apa-apa!" imbuh sarkas Mayleen. Mendengar kalimat hinaan dari Mayleen, tangan Reina dengan cepat ikut menambahkan jejak warna merah di pipi putih Mayleen. "Sakit kan!" imbuh marah Reina. "Jika masih tidak tahu diri, kau akan merasakan sakit yang lebih sakit dari ini!" ancam Reina. Mayleen mengeratkan rahang bawahnya, menahan marah dan sakit. lalu menstabilkan emosinya dengan cepat. Dia mendekati Reina, tapi bukan untuk membalas tamparannya. "Bukan aku yang tidak ingin melepaskan William. Tapi, dia yang tidak bersedia melepaskanku!" "Jika kau bisa merubah pikirannya dan membuat dia mau melepaskanku, maka dengan senang hati aku akan langsung pergi dari hadapan kalian berdua. Dan selamanya tidak akan muncul di depan kalian!" imbuh Mayleen seraya pergi meninggalkan Reina. Tubuh Mayleen ma

    Last Updated : 2023-02-01
  • MY CEO [Hate And Love]   SI PENGUASA TUA

    "Si Penguasa Tua!" jawab si kakek. lsgi-lagi wajah Mayleen berubah bingung, benar-benar merasa tidak tahu apalagi yang harus dia lakukan dengan si kakek asing. Mayleen berkata lagi, "Kakek jika nanti lapar, bisa menghubungi pihak hotel untuk memesan makanan, Ini menunya di sini. Nanti makanan akan diantar ke kamar kakek!" "Apa kakek mengerti?" tanya Mayleen. Si Penguasa Tua hanya mengangukan kepala sambil tersenyum puas melihat kamarnya yang luas. Mayleen berlata lagi. "Nah sekarang aku akan pergi ke kamarku ya!" "Mengapa tidak tidur di sini saja?" tanya si Penguasa Tua. "Ha ha ha... Kakek, kau ini sedang bercanda ya. Mana boleh kita tidur satu kamar!" imbuh Mayleen yang berpikir jelas tidak bisa sekamar dengan pria asing apalagi belum satu hari berkenalan. Dengan perlahan Mayleen menjelaskan. "Perusahaan sudah mengatur kamar untukku, jadi akan sia-sia jika aku tidak menidurinya!" Si Penguasa Tua pun menganggukan kepalanya. Mayleen pun pergi meninggalkan Si Penguasa

    Last Updated : 2023-12-15
  • MY CEO [Hate And Love]   PISAU BUAH

    Mayleen menarik napas dalam-dalam lalu mulai bercertia dengan alaminya, semua rasa dihatinya dia keluarkan. Mulai dari awal mengapa dia bisa terpisah dengan kakaknya. Matanya sedikit memerah ketika menyelesaikan ceritanya. "Karena itu kau mau menolongku. karena kau tahu bagaimana rasanya kesepian?" tanya Si Penguasa Tua, Mayleen mengangguk seraya mengusap air matanya yang hampir saja terjatuh. Dia pun berdiri lalu berkata lagi, "Kakek, aku disini hanya beberapa hari saja. Jika Kakek sudah mengingat tempat tinggal kakek maka aku akan mengantar kakek pulang. Jika belum, dengan sangat terpaksa aku akan pergi melapor ke polisi dan menitipkan Kakek di sana, demi keamanan kakek!" Si penguasa Tua hanya diam saja, sembari memakan makan malamnya. Mayleen pun pergi meninggalkan kamar kakek asing itu. Merasa hari ini benar-benar lelah dan pusing bukan kepalang. Dia pun membuka laci dan mengambil toples kecil yang berisi garam. Garam Epsom, atau magnesium sulfat, telah lama digunakan untuk

    Last Updated : 2023-12-18
  • MY CEO [Hate And Love]   BEKAS MILIK-KU

    "Mati jadi hantu pun, kau tetap milikku!" imbuh William lagi. Gerakan tangan Mayleen terhenti lalu dia berkata, "Itu artinya kau sangat mencintaiku ya!" William terdiam sesaat, lalu berkata, "Jangan bodoh! Kau hanyalah boneka-ku, yang jika saatnya aku buang, meski pria lain ada yang menginginkanmu. Maka mereka juga tidak akan berani mendekat dan menyentuhmu. Karena kau adalah 'bekas' milik-ku!" Barang kepunyaannya meski sudah tidak dia pakai lagi, mana boleh dimiliki oleh orang lain. William lebiih memilih menghancurkannya. Mayleen melepaskan handuk basahnya, lalu mulai membesihkan luka di tangan suaminya itu. Pada saat ini asisten William datang membawa dokter bersamanya. Melihat itu, Maka Mayleen pun langsung berdiri dan mempersilakan dokter untuk mengobati tangan William. Mayleen mundur perlahan, wajahnya masih terlihat pucat pasi ketika tadi melihat darah mengalir jatuh dengan jarak yang sangat dekat dengan wajahnya. Napas Mayleen pun masih sedikit tersengal. Ingin menjel

    Last Updated : 2023-12-18

Latest chapter

  • MY CEO [Hate And Love]   SEBUAH AKHIR

    Li Jancent berjalan perlahan keluar dari markas geng Bamboo, merasa seolah beban berat yang selama ini menghimpitnya mulai terangkat. Udara malam terasa lebih segar, dan untuk pertama kalinya, dia bisa merasakan harapan untuk masa depan yang berbeda. Namun, di balik rasa lega itu, ada juga kekhawatiran yang terus menghantui pikirannya.Apakah dia benar-benar bisa melepaskan dirinya dari kehidupan kelam yang selama ini ia jalani? Dan lebih dari itu, apakah ia bisa membangun hubungan yang tulus dengan Niu Nuan, wanita yang ia jaga lebih karena janji daripada cinta?Keesokan harinya, suasana di rumah sakit terasa tegang namun penuh harapan. Li Jancent duduk di ruang tunggu, memandang jam di dinding yang seolah bergerak begitu lambat. Operasi transplantasi kornea Niu Nuan sedang berlangsung, dan meski ia berusaha tetap tenang, kegelisahannya tak bisa disembunyikan. Pikirannya melayang ke masa depan, membayangkan saat Niu Nuan membuka matanya dan bisa melihat dunia dengan jelas, bisa melih

  • MY CEO [Hate And Love]   MASIH TERASA CANGGUNG

    Hari Ini Li Jancent berdiri di sudut kamar rumah sakit, memandang Niu Nuan yang duduk di ranjang dengan raut wajah sedikit gugup. Hubungan mereka masih terasa canggung meski ia selalu berusaha memperlakukannya dengan baik. Dia tahu bahwa perasaannya pada Niu Nuan bukanlah cinta, melainkan sebuah bentuk tanggung jawab dan janji yang pernah ia buat pada Fang Fang—wanita yang baru saja wafat, yang dulu adalah bagian penting dalam hidupnya.Li Jancent berdiri dengan tatapan kosong. Ia tersenyum kecil, meski terlihat ada keraguan di matanya. Namun, dia berusaha menenangkan Niu Nuan.” Aku tahu, ini pasti berat untukmu," katanya lembut.Niu Nuan mengangguk pelan, mencoba memberikan senyum yang tulus meskipun sulit. Li jancent pun berkata lagi "Kau tidak perlu sungkan. Aku di sini karena aku ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik untukmu."Suasana di antara mereka kembali hening. Niu Nuan tahu bahwa Li Jancent selalu ada di sampingnya, namun ia juga merasakan jarak yang tidak kasat ma

  • MY CEO [Hate And Love]   TERTANGKAP

    Berita tentang tertangkapnya Anton menyebar dengan cepat kepada William dan Li Jancent Meskipun mereka semua merasa lega, ada perasaan yang lebih mendalam di hati mereka akhirnya, setelah semua ketegangan dan ancaman yang mereka hadapi, mereka bisa merasa sedikit amanWilliam menatap Li Jancent, matanya berbinar. “Jadi… kita benar-benar bebas sekarang?” imbuhnya sembari berdiri di balkon rumah sakit. Mereka berbicara santai tapi serius.Li Jancent mengangguk sambil tersenyum kecil. “Ya, dia tidak akan kembali lagi. Anton sudah di tangan orang yang tepat, dan dia tidak akan punya kekuatan untuk melawan balik.” Li menghela napas panjang. Seolah-olah beban yang selama ini menekan dirinya perlahan mulai menghilang.Li jancent yang sedang berdiri di sebelah William juga tampak lega, tetapi ada sedikit kecemasan di wajahnya. "Meskipun Anton sudah tertangkap, apakah kita benar-benar aman? Maksudku, dunia ini selalu penuh dengan bahaya yang tak terduga."William menghela napas, menenangkan d

  • MY CEO [Hate And Love]   HAMIL

    Li Jancent berdiri di koridor rumah sakit, matanya tertuju ke arah ruangan tempat Mayleen berada. Di dalam, William tampak gelisah, berdiri di samping ranjang istrinya yang masih terlihat lemas. Li Jancent tidak pernah melihat adik iparnya begitu panik, begitu cemas. Biasanya William adalah orang yang tenang, selalu penuh perhitungan. Tapi malam ini, semuanya berubah. Tak lama kemudian, william menemui dokter yang baru saja masuk ke ruangan dengan wajah tenang namun penuh arti. "Tuan Gu, kami telah mendapatkan hasil tes Mayleen." William segera menghampiri, wajahnya penuh kekhawatiran. "Apa yang terjadi, Dok? Ada apa dengan istriku?" Dokter itu tersenyum kecil. "Sebenarnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Nyonya Gu baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan dan... ada kabar baik." William mengerutkan kening, mencoba mencerna kata-kata dokter. "Kabar baik? "Ya," jawab dokter sambil melirik berkas di tangannya. "Selamat, Tuan Gu. Istri Anda hamil." Seketika, seluruh dunia William

  • MY CEO [Hate And Love]   BERBAGI KURSI

    "Apa sekarang kita harus mundur?" tanya Bear, nadanya tegas tapi menyiratkan rasa takut yang mulai menghantui dirinya. William menatap Li Jancent yang masih memandang Anton dan sosok misterius di sebelahnya. Di matanta, ada kebimbangan yang jelas. “Tidak,” jawab Li dengan dingin, tanpa mengalihkan pandangannya. "Kita tidak bisa mundur sekarang. Jika kita biarkan mereka pergi kali ini, tidak ada yang tahu kapan mereka akan menyerang lagi," imbuh Li Jancent lagi "Tapi kita kehabisan waktu!" William membalas, matanya berkeliaran ke arah ledakan yang masih membara di belakang mereka. Setidaknya mereka merasa lega karena Mayleen dan Niu Nuan sudah aman berada dibawah perlindungan asisten He. Sementara itu, perdebatan pun berlanjut kembali. “Jangan bodoh,” potong Bear, mendekatkan diri ke Li jancent. "Ini bunuh diri! Kita bahkan tidak tahu siapa orang itu. Dia bisa saja lebih berbahaya dari Anton," imbuh Bear berapi-api. Li Jancent hanya mengeraskan rahangnya, berusaha menyusun rencan

  • MY CEO [Hate And Love]   SERANGAN BALIK

    “Kita diserang dari dua sisi!” seru William, suaranya terdengar tenang meskipun situasi semakin mencekam.Mayleen menggenggam erat tangan Niu Nuan yang masih pingsan di sebelahnya, sementara Bear dan anggota tim lain bersiap menghadapi serbuan dari musuh yang sudah mulai mendekat.Jendela-jendela van bergetar oleh desingan peluru yang diarahkan ke mobil mereka, untung saja kaca jendela dan bagian mobil lainnya dibuat anti peluru, meski begitu tetap saja menciptakan suasana semakin tak terkendali.“Kita harus keluar dari sini, atau kita akan jadi daging panggang!” teriak Bear sambil mengokang senapan otomatisnya.“Kita tidak bisa melawan mereka di sini,” kata Li Jancent, tatapannya tajam ke arah William. “Apakah ada jalan keluar lain?”William menggertakkan giginya. “Tidak ada yang mudah. Mereka sudah mengepung kita.”Suara desingan itu semakin intens, membuat mereka semua berjongkok dan berlindung. Lalu, dengan cepat dan tak terduga, Li Jancent meraih benda yang sama yang dipakai oleh

  • MY CEO [Hate And Love]   BEAR

    Ketika asap mulai mereda, siluet besar seorang pria muncul dari pintu darurat yang sudah terjatuh ke lantai. Li Jancent menyipitkan mata, mencoba melihat lebih jelas. “Siapa itu?” gumamnya, tangan masih menggenggam erat pistol yang baru saja dia rebut dari salah satu penjaga.Pria itu melangkah keluar dari asap, wajahnya penuh dengan tekad. Itu adalah salah satu orang William, seorang pria yang dikenal dengan panggilan "Bear." Nama itu bukan tanpa alasan—tubuhnya besar dan kekar seperti seekor beruang, dan di tangannya dia membawa sebuah senapan otomatis.“William, kalian semua baik-baik saja?” teriak Bear sambil berlari mendekat.“Bear!” seru William, senyum lega melintas di wajahnya. “Kau datang tepat waktu.”Bear menatap Li Jancent, Mayleen, dan Niu Nuan yang masih tak sadar dalam gendongan. “Kelihatannya kalian butuh sedikit bantuan.”Anton, yang sebelumnya teralihkan, kini menegakkan tubuhnya kembali, senyum dingin muncul di wajahnya. “Jadi, kalian berpikir bantuan kecil ini bisa

  • MY CEO [Hate And Love]   JALAN MENUJU BAWAH TANAH

    Namun, sebelum Anton bisa mengambil langkah lain, suara keras dari arah pintu masuk membuat semua orang menoleh. Sekelompok pria dengan pakaian seragam taktis lengkap menyerbu masuk, bergerak dengan cepat dan terlatih. Dalam hitungan detik, mereka telah melumpuhkan para penjaga Anton dan mengepung pria itu. “Menyerahlah!” teriak salah satu dari mereka, yang ternyata adalah asisten He. Tim ini adalah bantuan yang sudah dipanggil William sebelumnya. Anton menoleh dengan tatapan marah, tetapi dia tidak punya pilihan lain. Dengan perlahan, dia mengangkat tangannya, menatap dingin ke arah Li Jancent dan kawan-kawannya. "Kalian pikir ini sudah berakhir? Ini baru permulaan." “Diam kau!” seru salah satu anggota tim William sambil memaksa Anton berlutut, lalu memborgol tangannya. Sementara itu, William yang tampak lega dengan kedatangan asisten He, mendekat ke Li Jancent. “Orang-orangku sudah di sini,” ujar William sambil menepuk bahu Li Jancent. “Tapi kita belum selesai. Niu Nuan...

  • MY CEO [Hate And Love]   BAYANG-BAYANG YANG MENGINTAI

    Li Jancent merasakan keringat dingin merembes di tengkuknya saat sekelompok preman itu memenuhi ruangan. Jian berdiri tegar di sampingnya, sorot matanya tajam, tetapi Li Jancent tahu pria itu tidak menyangka situasi ini akan berubah secepat itu.Mayleen tampak panik, matanya melirik ke arah William yang sedang menggenggam erat tangannya. Waktu terasa melambat, dan keheningan menyergap ruangan dalam ketegangan. Pria yang memimpin kelompok itu mendekat, senyum lebar masih menghiasi wajahnya, seolah-olah dia sudah mengantisipasi setiap langkah yang diambil Li Jancent dan kawan-kawannya.Pria itu adalah sosok yang belum mereka pernah lihat di balik layar, seorang pengatur yang kini muncul di depan mereka. “Selamat datang,” pria itu berbicara dengan nada licin. “Kalian datang jauh-jauh untuk menyelesaikan misteri ini, bukan?”Li Jancent merasakan darahnya mendidih, tetapi dia berusaha tetap tenang. “Siapa kau? Apa maumu?”tanyanya, meskipun jauh di dalam hati, dia sudah memiliki dugaan yan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status