Share

KREK-KREK

Author: Catatan Ayra
last update Last Updated: 2021-10-03 10:47:05

Mayleen memijit-mijit alisnya, "sungguh pasangan yang serasi," gumam Mayleen merutuki Reina dan William.

Dirinya pun merebahkan diri di ranjang besarnya itu, air matanya terjatuh memikirkan kakaknya yang pasti sekarang tidur dengan tempat tidur kecil dan kasur yang tidak nyaman. Keluarganya benar-benar telah dihancurkan oleh William. 

Mayleen adalah Nona Muda dari keluarga Li, meski tidak sekaya dan sekuat keluarga Gu, namun keluarga Li juga bukan keluarga yang kesusahan. Pabrik pengalengan buah warisan dari orang tua mereka berjalan cukup baik, sementara kakaknya adalah dokter bedah jantung terbaik yang memiliki wajah tampan dan karir yang cemerlang, jenius di bidangnya. 

Namun sekarang semua itu telah menjadi pecah berkeping-keping tiada sisa semenjak jantung Lisa ada di dalam tubuhnya dan memompa segala gerak dan nafas dalam tubuhnya.

Meski merutuki William namun Mayleen harus tetap bersikap patuh dan baik, semua itu hanya demi Li Jancent yang telah menukar hidupnya untuk dirinya. Jadi seberapa pun kuatnya William menyakitinya, Mayleen akan tetap berdiri di tempatnya bagi batu karang besar yang ada di lautan, yang tertepa ombak setiap hari namun tetap berada di posisinya. 

Pagi-pagi sekali Mayleen dibangunkan oleh ketukan di pintu kamarnya, itu adalah kepala pelayan, "Paman Tang, ada apa?" tanya Mayleen dengan suara masih mengantuk.

"Nyonya, mulai hari ini atas perintah dari Tuan Muda maka setiap pagi Nona diharuskan untuk memasak sarapan," jawab Paman Tang. 

"Apa!?" ujar Mayleen terkejut dan langsung dalam kesadaran penuh. 

"Memasak?" tanya Mayleen memastikan. 

"Iya Nyonya," jawab Paman Tang.

Mayleen segera saja turun, dengan masih memakai kemeja selututnya, rambutnya dibuat sanggul asal, ada beberapa helai yang jatuh. Mayleen pun mulai memasak bubur jamur dan ayam. Lalu merebus beberapa telur. Mayleen juga mengambil susu dan juga juice jeruk. 

Juice jeruk adalah kesukaan William dan di setiap pagi harus menyajikan juice jeruk tersebut. Sementara susu adalah kesukaannya sedari kecil, karena kesehatan yang buruk, Li Jancent mewajibkan segelas susu sapi murni harus dihabiskan oleh Mayleen. 

"Nyonya biarkan pelayan yang menyajikan diatas meja," ujar Paman Tang.

"Jika begitu terima kasih Paman," jawab Mayleen seraya menyerahkan nampan besar yang berisi sarapan tersebut kepada pelayan yang ada di samping Paman Tang.

William dan Reina baru saja turun dari tangga. Reina dengan bangga menggandeng tangan William, Mayleen melihat mereka namun acuh tak acuh dan melewati mereka berdua begitu saja. 

William menggigit bibirnya, karena melihat Mayleen tadi memasak dengan hanya menggunakan kemeja selutut saja. Reina menarik William masuk ke dalam ruang makan. Paman Tang masuk dan menghidangkan minuman pendamping untuk Reina, sup herbal kesuburan rahim. Konon katanya jika dimakan setiap pagi maka akan baik untuk rahim. Ambisi Reina hanya satu, yakni mengandung anak William dan berencana menjadi Nyonya Muda di rumah utama ini. 

William memanggil Paman Tang dan membisikan sesuatu, "Singkirkan semua kemeja tidur dari lemari Nyonya!" perintah William. 

Hari ini Mayleen tidak memakai seragamnya, karena ingin mensurvey lokasi Resort baru yang akan dibuka lagi oleh Gu Corporation. Hari ini Maylen memakai celana selutut, kaos berwarna putih juga mamakai topi dengan rambut tetap dikuncir bergaya ekor kuda.

Mayleen memakai tas selempang dan sebuah sandal gunung yang tampak manis. Penampilan Mayleen nampak sempurna. Terlihat seperti seseorang yang tidak pernah memiliki penyakit jantung bawaan akut."Aku pergi," ujar Mayleen kepada suami dan selir yang baru dibawa oleh suaminya itu.

William melihat tas bekal makan yang Mayleen bawa, tadi ketika memasak Mayleen berpikir hari ini mereka akan pergi ke gunung, jadi sekalian saja membawa sarapan pagi untuk dirinya dan Gu Hansen. "Apa kau tidak sarapan dulu bersama kami?" tanya Reina dengan nada seperti sedang memberikan perhatian. 

"Tidak, aku sudah membuat bekal. Kami akan memakannya di jalan nanti," jawab Mayleen dengan tersenyum senang seraya menunjukan tas kotak bekal makanan yang ada di tangannya. 

Tak ingin membuat Gu Hansen menunggu, Mayleen segera saja bergegas keluar. Baru saja beberapa langkah Mayleen keluar, William malah mengejar langkah Mayleen. Kemarin ketika marah, William memberikan instruksi agar departemen marketing melakukan cek lokasi untuk resort baru mereka di hari sabtu pekan ini. 

Namun William tidak menyangka yang pergi selain  Mayleen ternyata  Gu Hansen juga ikut. Ketika Mayleen membuka pintu, dengan cepat William melangkah dan malah menarik lengan Mayleen. 

"Kau mau ke mana?" tanya-nya sembarang karena canggung. 

"Direktur Gu apa kau lupa? bukankah kau meminta team kami untuk melakukan survey di hari sabtu ini?" Jawab sekaligus tanya Mayleen. 

"Jika begitu, ayo!" ujar William seraya keluar dan masuk begitu saja  kedalam mobil Gu Hansen. 

Melihat bukan Mayleen yang duduk disebelahnya dan malah William yang duduk di sebelahnya tentu saja ini membuat Gu Hansen sedikit terkejut. Mayleen juga masuk dan duduk di kursi belakang, "Ada perubahan rencana," ujar Mayleen memberitahu dengan nada malas. 

Gu Hansen hanya bisa menghela napas tidak bisa melontarkan perkataan protes.  Tiba-tiba saja pintu mobil belakang terbuka lagi, dan Reina ikut duduk di kursi belakang, "Aku juga ikut," ujarnya. 

Mayleen menatapi Reina, "Dia ini benar-benar seekor ngengat," guma Rui dalam hati. 

Wajah kedua pria yang duduk di kursi depan tak kalah sengitnya dengan wajah cemberut Reina. Sementara Mayleen merasa kesal setengah hidup sembari memijit-mijit kedua pelipis alisnya.

Gu Hansen pun dengan rela tak rela melajukan mobilnya, dengan membawa dua ngengat yang tak diundang itu. Setelah menempuh beberapa jam perjalanan, mereka pun tiba dilokasi. Udara sejuk mulai tercium, wangi aroma tanah yang baru saja terguyur hujan terasa sangat menyejukan hati.

Mayleen teringat bekal makannya, karena pagi-pagi sekali harus pergi, maka Gu Hansen pasti belum sarapan. Mayleen tadi membuat empat roti sandwich untuk mereka. Melihat istrinya mengambil kotak makannya, William langsung saja mengambil kotak makan tersebut dari tangan Mayleen. 

"Apa isinya?" tanya William dengan nada dingin. 

"Itu hanya sebuah sandwich," jawab ringan Mayleen.

"Jika begitu bukalah, aku ingin memakannya!" perintah William. 

Tadi ketika di rumah utama, William belum menyentuh sama sekali sarapan paginya, karena mengikuti istrinya dan Gu Hansen ke sini. Mayleen meletakan kotak bekal tersebut di atas kap mobil Gu Hansen. Lalu mengambil dua buah sandwich, satu diberikan kepada William, dan satu lagi diberikan kepada Gu Hansen.

William mengunyah roti sandwich itu dengan masih wajah cemberut dan pipi yang mengembul. Sementara Gu Hansen memakan roti tersebut dengan wajah tersenyum senang. Ini adalah roti yang dibuat secara khsusus untuknya.

Mayleen dan Gu Hansen sesekali melemparkan tawa dan senyum karena saling melempar canda, "krek,krek," bunyi suara botol plastik air mineral terdengar diremas dengan keras. Reina memperhatikan William meremas marah botol plastik tersebut seraya memandangi Hansen dan Mayleen yang duduk tak jauh dari mereka.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nova Vaw
wil cemburu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MY CEO [Hate And Love]   LUBANG

    William melemparkan botol plastik air mineral yang tadi dia remas hancur, lalu berjalan kearah Mayleen dan Hansen, "masih belum selesai?" tanya William. Mayleen dan Hansen memakan gigitan terakhir dari roti sandwich mereka, lalu menyesap air mineral mereka, dan segera berdiri. "Kami sudah selesai," jawab mereka serentak. "Jika begitu lekas," ujar William. Sebenarnya tanpa mensurvey, Gu Corporation bisa saja langsung membayar pembeliam tanah ini, namun Mayleen merasa curiga, karena keluarga pemilik tanah ini sama sekali tidak melakukan penawaran banding ketika Gu Corporation membuka dengan harga terendah standar Gu Corporation. Bagi perusahaan lain angka yang Gu Corporation tawarkan mungkin dipandang tinggi, namun bagi Mayleen itu adalah harga terendah standar Gu Corporation, karena itu ketika William menugaskan untuk mensurvei ini, Mayleen sangat bersemangat. Karena ingin menyelidik melihat sendiri. Mayleen berjalan mensisiri area tanah yang akan dibeli itu, melihat pemandangan

    Last Updated : 2021-10-05
  • MY CEO [Hate And Love]   MANIS DAN CANTIK

    Ketua team pencari segera berteriak,"Kami menemukannya."William segera saja menggendong tubuh Mayleen, sementara ketika team pencari mendengar teriakan ketuanya segera menyiapkan alat-alat untuk dengan cepat mengevakuasi. Begitu Mayleen berhasil dibawa ke atas, William juga segera memanjat kembali. Namun sesampainya di atas William malah mendapati pemandangan yang merusak mata.Terlihat Gu Hansen sedang mengecupi tangan Mayleen yang sedang tidak sadarkan diri itu. William segera menarik Gu Hansen agar menjauh dari istrinya itu. Tim medis yang telah menunggu segera saja memeriksa Mayleen.Dokter segera memeriksanya dengan seksama, dan melihat ada bekas dua luka tusukan sehingga membuat Kaki Mayleen bengkak dan merah "Digigit ular," ujarnya. William dan Hansen sama-sama saling memandang dengan tatapan panik. Dokter tersebut segera mentutupi dengan perban dan juga kain yang bersih dan longgar, dan tidak menutup luka itu terlalu kencang.memberikan ruang agar luka tidak terlalu tertekan.

    Last Updated : 2021-10-06
  • MY CEO [Hate And Love]   HOBI MENGGODA

    "Tidak, terima kasih," jawab Mayleen seraya sedikit manahan linu nyeri di seluruh badannya. Mayleen benar-benar tidak bisa tidur kembali ketika sudah bangun, karena merasakan sakit di sekujur tubuhnya itu. Salah satu hal yang kerap terjadi bagi seseorang yang terkena bisa ular adalah merasa sesak nafas, karena Mayleen pernah mengalami transpalasi jantung maka ini berpengaruh besar terhadap proses pernafasan Mayleen. Mayleen mulai mengalami sesak nafas yang parah, lalu tidak sadarkan diri kembali. Dokter jaga segera saja menangani Mayleen, dan berhasil menstabilkan keadaan Mayleen. Keesokan paginya William bangun dan segera merapihkan dirinya untuk pergi ke rumah sakit. Ketika sampai, William tertegun melihat ada satu tambahan dokter spesialis, itu adalah dokter bagian bedah jantung. "Ada apa ini?" tanya William. Dokter jaga pun menjelaskan keadaan Mayleen semalam kepada Gu William, "Pastikan jika tidak akan ada masalah dengan jantungnya!" perintah William kepada semuannya. Hal yan

    Last Updated : 2021-10-07
  • MY CEO [Hate And Love]   BEKERJA

    Mayleen malah menyibakan selimutnya dan tertegun memandangi pemandangan malam dari balik jendela ruang rawat inapnya, bagaimana pun juga ini adalah kamar rawat inap VVIP. Mayleen bangun dan bersiap untuk kembali ke rumah utama, William bilang esok dia sudah harus kembali bekerja. Dia segera saja mengurus segala administrasi kepulangannya, lalu bergegas pergi. Menaiki taksi menuju rumah utama. Ketika sampai, Mayleen menghela nafas panjang. Meski sudah merasa lebih baik, namun saat di hutan dan di rumah sakit justru adalah saat-saat yang dia sukai karena lebih merasa tenang ketika berada disana daripada di rumah sendiri. Ketika sedang menuju kamar, tiba-tiba Reina terlihat keluar dari kamar William, melihat Mayleen ada di depannya. Reina sedikit terkejut, Reina merapihkan pakaian dan membetulkan rambutnya, "kau sudah kembali," ujarnya. Hati Mayleen telah terputus di hari William menikahinya, jadi Mayleen sudah benar-benar tidak perduli lagi. Dia berjalan ke kamarnya tanpa berkata-ka

    Last Updated : 2021-10-08
  • MY CEO [Hate And Love]   BAWANG PUTIH, BAWANG MERAH, DAUN MINT

    Gu Hansen tidak langsung membawa Mayleen pulang ke rumah utama tapi membawanya kesalah satu restoran bambu. Disini makanan disajikan didalam bambu, juga ada makanan yang dibuat dari rebung bambu kuning.Rebung bambu kuning merupakan tunas bambu muda yang muncul dari dalam tanah dan berasal dari akar bambu. Bagi masyarakat Tiongkok rebung adalah bahan makanan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka.Gu Hansen memilih restoran ini karena menilai ini adalah makanan sehat. Rebung termasuk jenis makanan yang mengandung rendah kalori, juga memiliki kandungan gula rendah dan memiliki tinggi protein dan tinggi serat, juga ada terkandung vitamin dan mineral seperti Rebung mengandung banyak vitamin seperti vitamin A, vitamin B6, vitamin E, thiamin, riboflavin, niasin, asam folat dan pantotenat. Mineral yang ditemukan di dalamnya termasuk kalsium, magnesium, fosfor, kalium, natr

    Last Updated : 2021-10-09
  • MY CEO [Hate And Love]   KOTAK P3K

    "Bawang, daun Mint," sekali lagi Mayleen mengulang-ulang temuan tadi."Ular," pekiknya."Tanaman itu adalah tanaman yang ditakuti oleh ular," ujar Mayleen.Daun mint adalah tanaman dengan aroma yang dibenci ular. Daun mint ini memiliki tekstur kasar ini bisa membuat ular enggan melewati semak daun mint ini.Mayleen segera saja mememetik banyak-banyak daun Mint, lalu memasukannya kedalam bajunya. Ada beberapa yang dia remas-remas lalu dia baluri ke seluruh tubuhnya, dan juga rambutnya. Mayleen membuka stockingnya dan juga membalurkannya pada kaki dan betisnya. Bahkan wajahnya."Kemarin kobra, sekarang ular Weling," pikir Mayleen."Apakah ini adalah sarang ular," pikirnya lagi.

    Last Updated : 2021-10-09
  • MY CEO [Hate And Love]   BRENGSEK

    William terdiam, sebenarnya dirinya juga bingung mengapa memanggil Mayleen kembali ke kantor. William berdiri memandangi Mayleen duduk dengan menyilangkan kaki panjangnya yg terlihat indah itu."Apa kau sendiri yang memilih gaun itu?" tanya William yang terlihat tidak bisa menahan diri."Ini.... ini Hansen yang memilihkannya untuk-ku," jawab ringan Mayleen.Mayleen langsung saja berdiri, "apa kau memanggilku kemari hanya untuk menanyakan tentang gaun yang sedang kupakai sekarang?"William, "..."Asisten He masuk keruangan William, "Tuan, informasi yang Tuan pinta," ujarnya.Melihat Asisten He membawa berkas laporan yang dia pinta, itu terasa seperti sedang diselamatkan dari malu. William membuka map c

    Last Updated : 2021-10-10
  • MY CEO [Hate And Love]   DEWA PERANG

    Melihatnya Mayleen ingin bangkit dari bathup besar itu, tapi tubuh Mayleen benar-benar melemas tiada tenaga meski hanya untuk menggeser tubuhnya saja. William mulai menarik tubuh Mayleen mendekat kepadanya. William menggigit telinga Mayleen karena merasa gemas."Tidak! Jangan," pinta Mayleen."Aku adalah suamimu, jadi kau tidak berhak menolak. Ingatlah priamu dalam seumur hidup ini hanya aku, dan hanya boleh aku," bisik parau William seraya menciumi bahu Mayleen yang lembut itu.William semakin tidak bisa menahan diri atas tubuh Mayleen ini, William mengangangkat tubuh Mayleen dan mendudukannya di kedua paha-nya. Mayleen yang sedari awal sudah tidak bisa melawan pada akhirnya hanya bisa mengikuti hentakan William pada tubuhnya. Kedua tangan William memeluki tubuh Mayleen dari belakang, sementara dirinya terus bergerak. Riak-riak air

    Last Updated : 2021-10-10

Latest chapter

  • MY CEO [Hate And Love]   SEBUAH AKHIR

    Li Jancent berjalan perlahan keluar dari markas geng Bamboo, merasa seolah beban berat yang selama ini menghimpitnya mulai terangkat. Udara malam terasa lebih segar, dan untuk pertama kalinya, dia bisa merasakan harapan untuk masa depan yang berbeda. Namun, di balik rasa lega itu, ada juga kekhawatiran yang terus menghantui pikirannya.Apakah dia benar-benar bisa melepaskan dirinya dari kehidupan kelam yang selama ini ia jalani? Dan lebih dari itu, apakah ia bisa membangun hubungan yang tulus dengan Niu Nuan, wanita yang ia jaga lebih karena janji daripada cinta?Keesokan harinya, suasana di rumah sakit terasa tegang namun penuh harapan. Li Jancent duduk di ruang tunggu, memandang jam di dinding yang seolah bergerak begitu lambat. Operasi transplantasi kornea Niu Nuan sedang berlangsung, dan meski ia berusaha tetap tenang, kegelisahannya tak bisa disembunyikan. Pikirannya melayang ke masa depan, membayangkan saat Niu Nuan membuka matanya dan bisa melihat dunia dengan jelas, bisa melih

  • MY CEO [Hate And Love]   MASIH TERASA CANGGUNG

    Hari Ini Li Jancent berdiri di sudut kamar rumah sakit, memandang Niu Nuan yang duduk di ranjang dengan raut wajah sedikit gugup. Hubungan mereka masih terasa canggung meski ia selalu berusaha memperlakukannya dengan baik. Dia tahu bahwa perasaannya pada Niu Nuan bukanlah cinta, melainkan sebuah bentuk tanggung jawab dan janji yang pernah ia buat pada Fang Fang—wanita yang baru saja wafat, yang dulu adalah bagian penting dalam hidupnya.Li Jancent berdiri dengan tatapan kosong. Ia tersenyum kecil, meski terlihat ada keraguan di matanya. Namun, dia berusaha menenangkan Niu Nuan.” Aku tahu, ini pasti berat untukmu," katanya lembut.Niu Nuan mengangguk pelan, mencoba memberikan senyum yang tulus meskipun sulit. Li jancent pun berkata lagi "Kau tidak perlu sungkan. Aku di sini karena aku ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik untukmu."Suasana di antara mereka kembali hening. Niu Nuan tahu bahwa Li Jancent selalu ada di sampingnya, namun ia juga merasakan jarak yang tidak kasat ma

  • MY CEO [Hate And Love]   TERTANGKAP

    Berita tentang tertangkapnya Anton menyebar dengan cepat kepada William dan Li Jancent Meskipun mereka semua merasa lega, ada perasaan yang lebih mendalam di hati mereka akhirnya, setelah semua ketegangan dan ancaman yang mereka hadapi, mereka bisa merasa sedikit amanWilliam menatap Li Jancent, matanya berbinar. “Jadi… kita benar-benar bebas sekarang?” imbuhnya sembari berdiri di balkon rumah sakit. Mereka berbicara santai tapi serius.Li Jancent mengangguk sambil tersenyum kecil. “Ya, dia tidak akan kembali lagi. Anton sudah di tangan orang yang tepat, dan dia tidak akan punya kekuatan untuk melawan balik.” Li menghela napas panjang. Seolah-olah beban yang selama ini menekan dirinya perlahan mulai menghilang.Li jancent yang sedang berdiri di sebelah William juga tampak lega, tetapi ada sedikit kecemasan di wajahnya. "Meskipun Anton sudah tertangkap, apakah kita benar-benar aman? Maksudku, dunia ini selalu penuh dengan bahaya yang tak terduga."William menghela napas, menenangkan d

  • MY CEO [Hate And Love]   HAMIL

    Li Jancent berdiri di koridor rumah sakit, matanya tertuju ke arah ruangan tempat Mayleen berada. Di dalam, William tampak gelisah, berdiri di samping ranjang istrinya yang masih terlihat lemas. Li Jancent tidak pernah melihat adik iparnya begitu panik, begitu cemas. Biasanya William adalah orang yang tenang, selalu penuh perhitungan. Tapi malam ini, semuanya berubah. Tak lama kemudian, william menemui dokter yang baru saja masuk ke ruangan dengan wajah tenang namun penuh arti. "Tuan Gu, kami telah mendapatkan hasil tes Mayleen." William segera menghampiri, wajahnya penuh kekhawatiran. "Apa yang terjadi, Dok? Ada apa dengan istriku?" Dokter itu tersenyum kecil. "Sebenarnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Nyonya Gu baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan dan... ada kabar baik." William mengerutkan kening, mencoba mencerna kata-kata dokter. "Kabar baik? "Ya," jawab dokter sambil melirik berkas di tangannya. "Selamat, Tuan Gu. Istri Anda hamil." Seketika, seluruh dunia William

  • MY CEO [Hate And Love]   BERBAGI KURSI

    "Apa sekarang kita harus mundur?" tanya Bear, nadanya tegas tapi menyiratkan rasa takut yang mulai menghantui dirinya. William menatap Li Jancent yang masih memandang Anton dan sosok misterius di sebelahnya. Di matanta, ada kebimbangan yang jelas. “Tidak,” jawab Li dengan dingin, tanpa mengalihkan pandangannya. "Kita tidak bisa mundur sekarang. Jika kita biarkan mereka pergi kali ini, tidak ada yang tahu kapan mereka akan menyerang lagi," imbuh Li Jancent lagi "Tapi kita kehabisan waktu!" William membalas, matanya berkeliaran ke arah ledakan yang masih membara di belakang mereka. Setidaknya mereka merasa lega karena Mayleen dan Niu Nuan sudah aman berada dibawah perlindungan asisten He. Sementara itu, perdebatan pun berlanjut kembali. “Jangan bodoh,” potong Bear, mendekatkan diri ke Li jancent. "Ini bunuh diri! Kita bahkan tidak tahu siapa orang itu. Dia bisa saja lebih berbahaya dari Anton," imbuh Bear berapi-api. Li Jancent hanya mengeraskan rahangnya, berusaha menyusun rencan

  • MY CEO [Hate And Love]   SERANGAN BALIK

    “Kita diserang dari dua sisi!” seru William, suaranya terdengar tenang meskipun situasi semakin mencekam.Mayleen menggenggam erat tangan Niu Nuan yang masih pingsan di sebelahnya, sementara Bear dan anggota tim lain bersiap menghadapi serbuan dari musuh yang sudah mulai mendekat.Jendela-jendela van bergetar oleh desingan peluru yang diarahkan ke mobil mereka, untung saja kaca jendela dan bagian mobil lainnya dibuat anti peluru, meski begitu tetap saja menciptakan suasana semakin tak terkendali.“Kita harus keluar dari sini, atau kita akan jadi daging panggang!” teriak Bear sambil mengokang senapan otomatisnya.“Kita tidak bisa melawan mereka di sini,” kata Li Jancent, tatapannya tajam ke arah William. “Apakah ada jalan keluar lain?”William menggertakkan giginya. “Tidak ada yang mudah. Mereka sudah mengepung kita.”Suara desingan itu semakin intens, membuat mereka semua berjongkok dan berlindung. Lalu, dengan cepat dan tak terduga, Li Jancent meraih benda yang sama yang dipakai oleh

  • MY CEO [Hate And Love]   BEAR

    Ketika asap mulai mereda, siluet besar seorang pria muncul dari pintu darurat yang sudah terjatuh ke lantai. Li Jancent menyipitkan mata, mencoba melihat lebih jelas. “Siapa itu?” gumamnya, tangan masih menggenggam erat pistol yang baru saja dia rebut dari salah satu penjaga.Pria itu melangkah keluar dari asap, wajahnya penuh dengan tekad. Itu adalah salah satu orang William, seorang pria yang dikenal dengan panggilan "Bear." Nama itu bukan tanpa alasan—tubuhnya besar dan kekar seperti seekor beruang, dan di tangannya dia membawa sebuah senapan otomatis.“William, kalian semua baik-baik saja?” teriak Bear sambil berlari mendekat.“Bear!” seru William, senyum lega melintas di wajahnya. “Kau datang tepat waktu.”Bear menatap Li Jancent, Mayleen, dan Niu Nuan yang masih tak sadar dalam gendongan. “Kelihatannya kalian butuh sedikit bantuan.”Anton, yang sebelumnya teralihkan, kini menegakkan tubuhnya kembali, senyum dingin muncul di wajahnya. “Jadi, kalian berpikir bantuan kecil ini bisa

  • MY CEO [Hate And Love]   JALAN MENUJU BAWAH TANAH

    Namun, sebelum Anton bisa mengambil langkah lain, suara keras dari arah pintu masuk membuat semua orang menoleh. Sekelompok pria dengan pakaian seragam taktis lengkap menyerbu masuk, bergerak dengan cepat dan terlatih. Dalam hitungan detik, mereka telah melumpuhkan para penjaga Anton dan mengepung pria itu. “Menyerahlah!” teriak salah satu dari mereka, yang ternyata adalah asisten He. Tim ini adalah bantuan yang sudah dipanggil William sebelumnya. Anton menoleh dengan tatapan marah, tetapi dia tidak punya pilihan lain. Dengan perlahan, dia mengangkat tangannya, menatap dingin ke arah Li Jancent dan kawan-kawannya. "Kalian pikir ini sudah berakhir? Ini baru permulaan." “Diam kau!” seru salah satu anggota tim William sambil memaksa Anton berlutut, lalu memborgol tangannya. Sementara itu, William yang tampak lega dengan kedatangan asisten He, mendekat ke Li Jancent. “Orang-orangku sudah di sini,” ujar William sambil menepuk bahu Li Jancent. “Tapi kita belum selesai. Niu Nuan...

  • MY CEO [Hate And Love]   BAYANG-BAYANG YANG MENGINTAI

    Li Jancent merasakan keringat dingin merembes di tengkuknya saat sekelompok preman itu memenuhi ruangan. Jian berdiri tegar di sampingnya, sorot matanya tajam, tetapi Li Jancent tahu pria itu tidak menyangka situasi ini akan berubah secepat itu.Mayleen tampak panik, matanya melirik ke arah William yang sedang menggenggam erat tangannya. Waktu terasa melambat, dan keheningan menyergap ruangan dalam ketegangan. Pria yang memimpin kelompok itu mendekat, senyum lebar masih menghiasi wajahnya, seolah-olah dia sudah mengantisipasi setiap langkah yang diambil Li Jancent dan kawan-kawannya.Pria itu adalah sosok yang belum mereka pernah lihat di balik layar, seorang pengatur yang kini muncul di depan mereka. “Selamat datang,” pria itu berbicara dengan nada licin. “Kalian datang jauh-jauh untuk menyelesaikan misteri ini, bukan?”Li Jancent merasakan darahnya mendidih, tetapi dia berusaha tetap tenang. “Siapa kau? Apa maumu?”tanyanya, meskipun jauh di dalam hati, dia sudah memiliki dugaan yan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status