Home / Urban / MY CEO [Hate And Love] / APA KAU BUTUH KEHANGATAN?

Share

APA KAU BUTUH KEHANGATAN?

Author: Catatan Ayra
last update Last Updated: 2021-10-03 08:17:33

Mayleen masuk ke ruangannya dan melemparkan berkas laporan tadi keatas meja kerjanya. Meyleen berdiri menghadap jendela, di luar sedang hujan deras, jari-jari lentik Mayleen bergerak mengikuti arah air yang terjatuh di jendela. 

Kepala Mayleen terasa panas, lalu dengan impulsifnya mayleen melepaskan sepatunya, stockingnya dan juga blazernya. Mayleen melepas kuncir kudanya dan menggerai rambutnya. Dia  pergi keluar dari ruangan dan menaiki lift menuju ke roof top. 

Gu Hansen melihatnya dan segera saja menyusul Mayleen. Diatas roof top, Mayleen merentangkan tangannya dan menengadahkan kepalanya kelangit. dia mulai menangis, betapa pun berusaha menguatkan hati, namun lagi-lagi selalu saja William bisa membuatnya menangis.

Tiga tahun tinggal bersama, terkadang berbagi ranjang, betapa pun Mayleen tidak menginginkannya tapi William adalah pria pertama yang menyentuhnya. Malam pertama yang bahkan si pria tidak sadar jika itu adalah benar-benar malam pertama Mayleen bersama dengan seorang pria. 

Tiba-tiba Gu Hansen menarik tubuh Mayleen, "Apa kau menangis lagi karenanya?" 

"A-aku…. aku tidak menangis," jawab Mayleen. 

"Lalu sedang apa berdiri di bawah hujan? bukankah karena hujan bisa membuatmu tidak kentara ketika sedang menangis?" tanya Gu Hansen lagi. 

"Aku tidak apa-apa, benaran tidak apa-apa," jawab Mayleen.

"Jika begitu jangan hujan-hujanan lagi, ini bisa membuatmu sakit," ujar Gu Hansen lalu seraya melepaskan jas-nya dan memakaikanya ke tubuh Mayleen. 

Gu Hansen merangkul bahu Mayleen, pria itu  sangat tahu bagaimana kehidupan pernikahan William dengan Mayleen, dan alasan mengapa Kakak sepupunya itu menikahi Mayleen. Tak sengaja William melihat adegan ini, dia pun langsung mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan kepada asisten He. 

"Berikan aku rekaman CCTV roof top!"

Dengan cepat rekaman itu telah sampai di email William. Dalam rekaman itu terlihat Mayleen berjalan tanpa alas kaki, dan mandi hujan sendiri di roof top Gu Corporation. Lalu tiba-tiba Gu Hansen datang dan memeluknya. 

William langsung saja berdiri dan bergegas pergi ke ruangan Mayleen, nampak Mayleen tengah berdiri, kemeja putihnya nampak tembus pandang ditambah rambut panjang yang digerainya yang basah terkena air semakin menambah memperlihatkan lekuk tubuh Mayleen. William memandang ke bawah, melihar kaki Mayleen dengan jari-jari mungilnya, kaki dengan betis indah tinggi semampai, dia pun sedikit menelan salivanya.

Pada saat ini Gu Hansen masuk sambil membawakan handuk kecil, "ini handuknya," ujar Gu Hansen yang sedikit terkejut melihat William datang lagi ke ruangan Mayleen.

Wajah William menghitam, melihat Gu Hansen yang dengan lembut memberikan handuk kecil untuk mengeringkan rambut Mayleen, ditambah kemeja putih Mayleen yang saat ini menjadi tembus pandang itu benar-benar membuat dia merasa seperti sedang diledek oleh kedua orang itu.

"Apakah kalian benar-benar tidak ada kerjaan?" tanya sindir William. 

"Sepertinya target yang kutetapkan masih terlalu kecil, sehingga bisa membuat team departemen bersantai," gumam William.

Mayleen sudah sangat hafal dengan nada suara William di tiap kali jika dia ingin memberikan hukuman. Mayleen  pun berdiri di depan Gu Hansen seraya membelanya."Ini tidak ada hubungannya dengan Gu Hansen," ujar Mayleen. 

Melihat Mayleen malah membela pria lain di depan matanya, tentu saja itu malah mematik sisi kelelakian William, "Pakai sepatumu!" perintahnya kepada Mayleen seraya mengambil tas Mayleen. 

Setelah Mayleen memakai sepatunya, langsung saja William dengan impulsifnya menarik lengan Mayleen dan sedikit menyeretnya. Mayleen pun tergopoh mengikuti langkah William yang menariknya masuk kedalam lift. William menarik masuk istrinya itu ke dalam mobilnya, menurunkan pembatas kursi belakang lalu menapuk wajah Mayleen agar menatapnya, "Sudah berani menggoda pria lain tepat dihadapanku!?"

"Pria apa?" jawab Mayleen. 

"Apa kau butuh kehangatan?" tanya William. 

Merasa direndahkan, Mayleen pun malah menggigit tangan William. Melihatnya tentu saja membuat suaminya itu semakin marah. Dengan marah William menarik tubuh Mayleen mendekat kepadanya, lalu mengangkat roknya keatas. 

"Anggap ini adalah hukumanmu," bisik parau William. 

"Hukuman?" pikir Mayleen. 

William langsung saja merebahkan tubuh Mayleen di kursi belakang mobilnya itu, mata Mayleen terbelalak menyadari apa yang akan dilakukan William, "tidak! jangan!" ujar Mayleen seraya memukul-mukul bahu William. 

"Bukankah kau adalah istri aku, jadi layani aku," tukas William. 

Bibir Mayleen langsung saja dilumat oleh William, melihat kemeja putih yang transparan itu benar-benar membuat William tidak bisa menahan diri pada akhirnya. 

William mencium dengan serakah tulang selangka Mayleen, memegangi satu kaki Maylen dengan tangannya dan mulai menggerakan pinggulnya dengan cepat. Sementara Mayleen hanya bisa mengigit bibirnya sendiri dan menangis. 

Ini adalah pertama kalinya William bercinta dengannya dalam keadaan sadar, namun itu semua hanya karena ingin merendahkannya. Pria itu memangut bibir Mayleen dan menggigitnya sampai berdarah ketika akan mencapai puncak hasratnya itu, merasa jika gigitan itu terasa sakit, tangan Mayleen dengan reflek merangkul leher William. 

"Aaargh..." desah William, lalu sedikit meletakan kepalanya bersandar di leher Mayleen. 

Hanya sepersekian detik, Mayleen merasakan sedikit kedamaian ketika William bersandar kepadanya dengan lembut, setelah itu William mencium leher Mayleen dan bangkit berdiri dari tubuh Mayleen. Pergumulan mereka selesai tepat ketika mereka tiba di rumah utama. 

William melihat kemeja Mayleen yang telah dirusaknya tadi, lalu memberikan jas-nya kepada Mayleen tanpa bicara dan langsung saja keluar dari mobilnya. "Brengsek," gumam Mayleen merutuki William. 

Ketika masuk Reina menatapai William yang rambut dan kemejanya terlihat sedikit berantakan, lalu tak berapa lama Mayleen masuk dengan memakai jas yang diberikan william tadi. Samar-samar Reina melihat tanda sesapan merah di leher Mayleen.

Melihat tatapan ingin membunuh dari Reina, Mayleen pun acuh tak acuh dan langsung saja pergi masuk ke kamarnya. Dia  segera pergi mandi, lalu menggosok-gosok tubunya dengan keras-keras. Tak ingin ada aroma William yang tersisa di tubuhnya. 

Begitu selesai, Mayleen membuka lacinya dan meminum pil pencegah hamil, hal yang paling dia hindari adalah mengandung anak William. Sementara itu Reina sungguh mengiri dan meradang hati melihat tanda merah di leher Mayleen tadi. Tidak bisa menahan diri, maka Reina pun pergi ke kamar mayleen. 

Reina mengetuk kamar Mayleen, lalu pintu pun dibuka. Belum dipersilahkan masuk, Reina langsung saja masuk ke kamar Mayleen. "Apa kalian baru saja bercinta?" tanya Reina tanpa basa-basi. 

"Menurutmu?" tanya balik Mayleen. 

"Dasar murahan, kau pasti yang menggoda William lebih dulu kan!" hardik Reina.

Mayleen hanya tersenyum sarkas kepada Reina, mengingat jika dulu mereka ini adalah teman baik. Namun tidak disangka sekarang temannya ini malah tertarik dengan William dan mulai bagai ngengat betina yang mengikuti kemana saja William membawanya. 

"Hei! jalang, apa kau ini tuli?" tanya Reina. 

Mayleen langsung saja berjalan kearah pintu, "Aku tidak ada waktu untuk berdebat dengan wanita bodoh sepertimu," jawab Mayleen seraya membuka pintu kamarnya tanda mengusir Reina dari kamarnya.

"Kau akan menyesali ini nanti," ancam Reina.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nova Vaw
reunanpelampiasan dendm mey k will
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MY CEO [Hate And Love]   KREK-KREK

    Mayleen memijit-mijit alisnya, "sungguh pasangan yang serasi," gumam Mayleen merutuki Reina dan William.Dirinya pun merebahkan diri di ranjang besarnya itu, air matanya terjatuh memikirkan kakaknya yang pasti sekarang tidur dengan tempat tidur kecil dan kasur yang tidak nyaman. Keluarganya benar-benar telah dihancurkan oleh William. Mayleen adalah Nona Muda dari keluarga Li, meski tidak sekaya dan sekuat keluarga Gu, namun keluarga Li juga bukan keluarga yang kesusahan. Pabrik pengalengan buah warisan dari orang tua mereka berjalan cukup baik, sementara kakaknya adalah dokter bedah jantung terbaik yang memiliki wajah tampan dan karir yang cemerlang, jenius di bidangnya. Namun sekarang semua itu telah menjadi pecah berkeping-keping tiada sisa semenjak jantung Lisa ada di dalam tubuhnya dan memompa segala gerak dan nafas dalam tubuhnya.Meski merutuki William namun Mayleen harus tetap bersikap patuh dan baik, semua itu hanya demi Li Jancent yang telah menukar hidupnya untuk dirinya. J

    Last Updated : 2021-10-03
  • MY CEO [Hate And Love]   LUBANG

    William melemparkan botol plastik air mineral yang tadi dia remas hancur, lalu berjalan kearah Mayleen dan Hansen, "masih belum selesai?" tanya William. Mayleen dan Hansen memakan gigitan terakhir dari roti sandwich mereka, lalu menyesap air mineral mereka, dan segera berdiri. "Kami sudah selesai," jawab mereka serentak. "Jika begitu lekas," ujar William. Sebenarnya tanpa mensurvey, Gu Corporation bisa saja langsung membayar pembeliam tanah ini, namun Mayleen merasa curiga, karena keluarga pemilik tanah ini sama sekali tidak melakukan penawaran banding ketika Gu Corporation membuka dengan harga terendah standar Gu Corporation. Bagi perusahaan lain angka yang Gu Corporation tawarkan mungkin dipandang tinggi, namun bagi Mayleen itu adalah harga terendah standar Gu Corporation, karena itu ketika William menugaskan untuk mensurvei ini, Mayleen sangat bersemangat. Karena ingin menyelidik melihat sendiri. Mayleen berjalan mensisiri area tanah yang akan dibeli itu, melihat pemandangan

    Last Updated : 2021-10-05
  • MY CEO [Hate And Love]   MANIS DAN CANTIK

    Ketua team pencari segera berteriak,"Kami menemukannya."William segera saja menggendong tubuh Mayleen, sementara ketika team pencari mendengar teriakan ketuanya segera menyiapkan alat-alat untuk dengan cepat mengevakuasi. Begitu Mayleen berhasil dibawa ke atas, William juga segera memanjat kembali. Namun sesampainya di atas William malah mendapati pemandangan yang merusak mata.Terlihat Gu Hansen sedang mengecupi tangan Mayleen yang sedang tidak sadarkan diri itu. William segera menarik Gu Hansen agar menjauh dari istrinya itu. Tim medis yang telah menunggu segera saja memeriksa Mayleen.Dokter segera memeriksanya dengan seksama, dan melihat ada bekas dua luka tusukan sehingga membuat Kaki Mayleen bengkak dan merah "Digigit ular," ujarnya. William dan Hansen sama-sama saling memandang dengan tatapan panik. Dokter tersebut segera mentutupi dengan perban dan juga kain yang bersih dan longgar, dan tidak menutup luka itu terlalu kencang.memberikan ruang agar luka tidak terlalu tertekan.

    Last Updated : 2021-10-06
  • MY CEO [Hate And Love]   HOBI MENGGODA

    "Tidak, terima kasih," jawab Mayleen seraya sedikit manahan linu nyeri di seluruh badannya. Mayleen benar-benar tidak bisa tidur kembali ketika sudah bangun, karena merasakan sakit di sekujur tubuhnya itu. Salah satu hal yang kerap terjadi bagi seseorang yang terkena bisa ular adalah merasa sesak nafas, karena Mayleen pernah mengalami transpalasi jantung maka ini berpengaruh besar terhadap proses pernafasan Mayleen. Mayleen mulai mengalami sesak nafas yang parah, lalu tidak sadarkan diri kembali. Dokter jaga segera saja menangani Mayleen, dan berhasil menstabilkan keadaan Mayleen. Keesokan paginya William bangun dan segera merapihkan dirinya untuk pergi ke rumah sakit. Ketika sampai, William tertegun melihat ada satu tambahan dokter spesialis, itu adalah dokter bagian bedah jantung. "Ada apa ini?" tanya William. Dokter jaga pun menjelaskan keadaan Mayleen semalam kepada Gu William, "Pastikan jika tidak akan ada masalah dengan jantungnya!" perintah William kepada semuannya. Hal yan

    Last Updated : 2021-10-07
  • MY CEO [Hate And Love]   BEKERJA

    Mayleen malah menyibakan selimutnya dan tertegun memandangi pemandangan malam dari balik jendela ruang rawat inapnya, bagaimana pun juga ini adalah kamar rawat inap VVIP. Mayleen bangun dan bersiap untuk kembali ke rumah utama, William bilang esok dia sudah harus kembali bekerja. Dia segera saja mengurus segala administrasi kepulangannya, lalu bergegas pergi. Menaiki taksi menuju rumah utama. Ketika sampai, Mayleen menghela nafas panjang. Meski sudah merasa lebih baik, namun saat di hutan dan di rumah sakit justru adalah saat-saat yang dia sukai karena lebih merasa tenang ketika berada disana daripada di rumah sendiri. Ketika sedang menuju kamar, tiba-tiba Reina terlihat keluar dari kamar William, melihat Mayleen ada di depannya. Reina sedikit terkejut, Reina merapihkan pakaian dan membetulkan rambutnya, "kau sudah kembali," ujarnya. Hati Mayleen telah terputus di hari William menikahinya, jadi Mayleen sudah benar-benar tidak perduli lagi. Dia berjalan ke kamarnya tanpa berkata-ka

    Last Updated : 2021-10-08
  • MY CEO [Hate And Love]   BAWANG PUTIH, BAWANG MERAH, DAUN MINT

    Gu Hansen tidak langsung membawa Mayleen pulang ke rumah utama tapi membawanya kesalah satu restoran bambu. Disini makanan disajikan didalam bambu, juga ada makanan yang dibuat dari rebung bambu kuning.Rebung bambu kuning merupakan tunas bambu muda yang muncul dari dalam tanah dan berasal dari akar bambu. Bagi masyarakat Tiongkok rebung adalah bahan makanan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka.Gu Hansen memilih restoran ini karena menilai ini adalah makanan sehat. Rebung termasuk jenis makanan yang mengandung rendah kalori, juga memiliki kandungan gula rendah dan memiliki tinggi protein dan tinggi serat, juga ada terkandung vitamin dan mineral seperti Rebung mengandung banyak vitamin seperti vitamin A, vitamin B6, vitamin E, thiamin, riboflavin, niasin, asam folat dan pantotenat. Mineral yang ditemukan di dalamnya termasuk kalsium, magnesium, fosfor, kalium, natr

    Last Updated : 2021-10-09
  • MY CEO [Hate And Love]   KOTAK P3K

    "Bawang, daun Mint," sekali lagi Mayleen mengulang-ulang temuan tadi."Ular," pekiknya."Tanaman itu adalah tanaman yang ditakuti oleh ular," ujar Mayleen.Daun mint adalah tanaman dengan aroma yang dibenci ular. Daun mint ini memiliki tekstur kasar ini bisa membuat ular enggan melewati semak daun mint ini.Mayleen segera saja mememetik banyak-banyak daun Mint, lalu memasukannya kedalam bajunya. Ada beberapa yang dia remas-remas lalu dia baluri ke seluruh tubuhnya, dan juga rambutnya. Mayleen membuka stockingnya dan juga membalurkannya pada kaki dan betisnya. Bahkan wajahnya."Kemarin kobra, sekarang ular Weling," pikir Mayleen."Apakah ini adalah sarang ular," pikirnya lagi.

    Last Updated : 2021-10-09
  • MY CEO [Hate And Love]   BRENGSEK

    William terdiam, sebenarnya dirinya juga bingung mengapa memanggil Mayleen kembali ke kantor. William berdiri memandangi Mayleen duduk dengan menyilangkan kaki panjangnya yg terlihat indah itu."Apa kau sendiri yang memilih gaun itu?" tanya William yang terlihat tidak bisa menahan diri."Ini.... ini Hansen yang memilihkannya untuk-ku," jawab ringan Mayleen.Mayleen langsung saja berdiri, "apa kau memanggilku kemari hanya untuk menanyakan tentang gaun yang sedang kupakai sekarang?"William, "..."Asisten He masuk keruangan William, "Tuan, informasi yang Tuan pinta," ujarnya.Melihat Asisten He membawa berkas laporan yang dia pinta, itu terasa seperti sedang diselamatkan dari malu. William membuka map c

    Last Updated : 2021-10-10

Latest chapter

  • MY CEO [Hate And Love]   SEBUAH AKHIR

    Li Jancent berjalan perlahan keluar dari markas geng Bamboo, merasa seolah beban berat yang selama ini menghimpitnya mulai terangkat. Udara malam terasa lebih segar, dan untuk pertama kalinya, dia bisa merasakan harapan untuk masa depan yang berbeda. Namun, di balik rasa lega itu, ada juga kekhawatiran yang terus menghantui pikirannya.Apakah dia benar-benar bisa melepaskan dirinya dari kehidupan kelam yang selama ini ia jalani? Dan lebih dari itu, apakah ia bisa membangun hubungan yang tulus dengan Niu Nuan, wanita yang ia jaga lebih karena janji daripada cinta?Keesokan harinya, suasana di rumah sakit terasa tegang namun penuh harapan. Li Jancent duduk di ruang tunggu, memandang jam di dinding yang seolah bergerak begitu lambat. Operasi transplantasi kornea Niu Nuan sedang berlangsung, dan meski ia berusaha tetap tenang, kegelisahannya tak bisa disembunyikan. Pikirannya melayang ke masa depan, membayangkan saat Niu Nuan membuka matanya dan bisa melihat dunia dengan jelas, bisa melih

  • MY CEO [Hate And Love]   MASIH TERASA CANGGUNG

    Hari Ini Li Jancent berdiri di sudut kamar rumah sakit, memandang Niu Nuan yang duduk di ranjang dengan raut wajah sedikit gugup. Hubungan mereka masih terasa canggung meski ia selalu berusaha memperlakukannya dengan baik. Dia tahu bahwa perasaannya pada Niu Nuan bukanlah cinta, melainkan sebuah bentuk tanggung jawab dan janji yang pernah ia buat pada Fang Fang—wanita yang baru saja wafat, yang dulu adalah bagian penting dalam hidupnya.Li Jancent berdiri dengan tatapan kosong. Ia tersenyum kecil, meski terlihat ada keraguan di matanya. Namun, dia berusaha menenangkan Niu Nuan.” Aku tahu, ini pasti berat untukmu," katanya lembut.Niu Nuan mengangguk pelan, mencoba memberikan senyum yang tulus meskipun sulit. Li jancent pun berkata lagi "Kau tidak perlu sungkan. Aku di sini karena aku ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik untukmu."Suasana di antara mereka kembali hening. Niu Nuan tahu bahwa Li Jancent selalu ada di sampingnya, namun ia juga merasakan jarak yang tidak kasat ma

  • MY CEO [Hate And Love]   TERTANGKAP

    Berita tentang tertangkapnya Anton menyebar dengan cepat kepada William dan Li Jancent Meskipun mereka semua merasa lega, ada perasaan yang lebih mendalam di hati mereka akhirnya, setelah semua ketegangan dan ancaman yang mereka hadapi, mereka bisa merasa sedikit amanWilliam menatap Li Jancent, matanya berbinar. “Jadi… kita benar-benar bebas sekarang?” imbuhnya sembari berdiri di balkon rumah sakit. Mereka berbicara santai tapi serius.Li Jancent mengangguk sambil tersenyum kecil. “Ya, dia tidak akan kembali lagi. Anton sudah di tangan orang yang tepat, dan dia tidak akan punya kekuatan untuk melawan balik.” Li menghela napas panjang. Seolah-olah beban yang selama ini menekan dirinya perlahan mulai menghilang.Li jancent yang sedang berdiri di sebelah William juga tampak lega, tetapi ada sedikit kecemasan di wajahnya. "Meskipun Anton sudah tertangkap, apakah kita benar-benar aman? Maksudku, dunia ini selalu penuh dengan bahaya yang tak terduga."William menghela napas, menenangkan d

  • MY CEO [Hate And Love]   HAMIL

    Li Jancent berdiri di koridor rumah sakit, matanya tertuju ke arah ruangan tempat Mayleen berada. Di dalam, William tampak gelisah, berdiri di samping ranjang istrinya yang masih terlihat lemas. Li Jancent tidak pernah melihat adik iparnya begitu panik, begitu cemas. Biasanya William adalah orang yang tenang, selalu penuh perhitungan. Tapi malam ini, semuanya berubah. Tak lama kemudian, william menemui dokter yang baru saja masuk ke ruangan dengan wajah tenang namun penuh arti. "Tuan Gu, kami telah mendapatkan hasil tes Mayleen." William segera menghampiri, wajahnya penuh kekhawatiran. "Apa yang terjadi, Dok? Ada apa dengan istriku?" Dokter itu tersenyum kecil. "Sebenarnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Nyonya Gu baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan dan... ada kabar baik." William mengerutkan kening, mencoba mencerna kata-kata dokter. "Kabar baik? "Ya," jawab dokter sambil melirik berkas di tangannya. "Selamat, Tuan Gu. Istri Anda hamil." Seketika, seluruh dunia William

  • MY CEO [Hate And Love]   BERBAGI KURSI

    "Apa sekarang kita harus mundur?" tanya Bear, nadanya tegas tapi menyiratkan rasa takut yang mulai menghantui dirinya. William menatap Li Jancent yang masih memandang Anton dan sosok misterius di sebelahnya. Di matanta, ada kebimbangan yang jelas. “Tidak,” jawab Li dengan dingin, tanpa mengalihkan pandangannya. "Kita tidak bisa mundur sekarang. Jika kita biarkan mereka pergi kali ini, tidak ada yang tahu kapan mereka akan menyerang lagi," imbuh Li Jancent lagi "Tapi kita kehabisan waktu!" William membalas, matanya berkeliaran ke arah ledakan yang masih membara di belakang mereka. Setidaknya mereka merasa lega karena Mayleen dan Niu Nuan sudah aman berada dibawah perlindungan asisten He. Sementara itu, perdebatan pun berlanjut kembali. “Jangan bodoh,” potong Bear, mendekatkan diri ke Li jancent. "Ini bunuh diri! Kita bahkan tidak tahu siapa orang itu. Dia bisa saja lebih berbahaya dari Anton," imbuh Bear berapi-api. Li Jancent hanya mengeraskan rahangnya, berusaha menyusun rencan

  • MY CEO [Hate And Love]   SERANGAN BALIK

    “Kita diserang dari dua sisi!” seru William, suaranya terdengar tenang meskipun situasi semakin mencekam.Mayleen menggenggam erat tangan Niu Nuan yang masih pingsan di sebelahnya, sementara Bear dan anggota tim lain bersiap menghadapi serbuan dari musuh yang sudah mulai mendekat.Jendela-jendela van bergetar oleh desingan peluru yang diarahkan ke mobil mereka, untung saja kaca jendela dan bagian mobil lainnya dibuat anti peluru, meski begitu tetap saja menciptakan suasana semakin tak terkendali.“Kita harus keluar dari sini, atau kita akan jadi daging panggang!” teriak Bear sambil mengokang senapan otomatisnya.“Kita tidak bisa melawan mereka di sini,” kata Li Jancent, tatapannya tajam ke arah William. “Apakah ada jalan keluar lain?”William menggertakkan giginya. “Tidak ada yang mudah. Mereka sudah mengepung kita.”Suara desingan itu semakin intens, membuat mereka semua berjongkok dan berlindung. Lalu, dengan cepat dan tak terduga, Li Jancent meraih benda yang sama yang dipakai oleh

  • MY CEO [Hate And Love]   BEAR

    Ketika asap mulai mereda, siluet besar seorang pria muncul dari pintu darurat yang sudah terjatuh ke lantai. Li Jancent menyipitkan mata, mencoba melihat lebih jelas. “Siapa itu?” gumamnya, tangan masih menggenggam erat pistol yang baru saja dia rebut dari salah satu penjaga.Pria itu melangkah keluar dari asap, wajahnya penuh dengan tekad. Itu adalah salah satu orang William, seorang pria yang dikenal dengan panggilan "Bear." Nama itu bukan tanpa alasan—tubuhnya besar dan kekar seperti seekor beruang, dan di tangannya dia membawa sebuah senapan otomatis.“William, kalian semua baik-baik saja?” teriak Bear sambil berlari mendekat.“Bear!” seru William, senyum lega melintas di wajahnya. “Kau datang tepat waktu.”Bear menatap Li Jancent, Mayleen, dan Niu Nuan yang masih tak sadar dalam gendongan. “Kelihatannya kalian butuh sedikit bantuan.”Anton, yang sebelumnya teralihkan, kini menegakkan tubuhnya kembali, senyum dingin muncul di wajahnya. “Jadi, kalian berpikir bantuan kecil ini bisa

  • MY CEO [Hate And Love]   JALAN MENUJU BAWAH TANAH

    Namun, sebelum Anton bisa mengambil langkah lain, suara keras dari arah pintu masuk membuat semua orang menoleh. Sekelompok pria dengan pakaian seragam taktis lengkap menyerbu masuk, bergerak dengan cepat dan terlatih. Dalam hitungan detik, mereka telah melumpuhkan para penjaga Anton dan mengepung pria itu. “Menyerahlah!” teriak salah satu dari mereka, yang ternyata adalah asisten He. Tim ini adalah bantuan yang sudah dipanggil William sebelumnya. Anton menoleh dengan tatapan marah, tetapi dia tidak punya pilihan lain. Dengan perlahan, dia mengangkat tangannya, menatap dingin ke arah Li Jancent dan kawan-kawannya. "Kalian pikir ini sudah berakhir? Ini baru permulaan." “Diam kau!” seru salah satu anggota tim William sambil memaksa Anton berlutut, lalu memborgol tangannya. Sementara itu, William yang tampak lega dengan kedatangan asisten He, mendekat ke Li Jancent. “Orang-orangku sudah di sini,” ujar William sambil menepuk bahu Li Jancent. “Tapi kita belum selesai. Niu Nuan...

  • MY CEO [Hate And Love]   BAYANG-BAYANG YANG MENGINTAI

    Li Jancent merasakan keringat dingin merembes di tengkuknya saat sekelompok preman itu memenuhi ruangan. Jian berdiri tegar di sampingnya, sorot matanya tajam, tetapi Li Jancent tahu pria itu tidak menyangka situasi ini akan berubah secepat itu.Mayleen tampak panik, matanya melirik ke arah William yang sedang menggenggam erat tangannya. Waktu terasa melambat, dan keheningan menyergap ruangan dalam ketegangan. Pria yang memimpin kelompok itu mendekat, senyum lebar masih menghiasi wajahnya, seolah-olah dia sudah mengantisipasi setiap langkah yang diambil Li Jancent dan kawan-kawannya.Pria itu adalah sosok yang belum mereka pernah lihat di balik layar, seorang pengatur yang kini muncul di depan mereka. “Selamat datang,” pria itu berbicara dengan nada licin. “Kalian datang jauh-jauh untuk menyelesaikan misteri ini, bukan?”Li Jancent merasakan darahnya mendidih, tetapi dia berusaha tetap tenang. “Siapa kau? Apa maumu?”tanyanya, meskipun jauh di dalam hati, dia sudah memiliki dugaan yan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status