Home / Romansa / MY BASTARD BOSS / Penawaran Atas Tubuhku

Share

Penawaran Atas Tubuhku

Author: Difi
last update Last Updated: 2023-12-26 23:49:23

“Untuk apa dia butuh uang enam puluh juta sampai berlutut seperti itu?” gumam Keyland dengan iris biru pucatnya yang menyorot tajam ke arah layar komouter di hadapannya, melihat biodata Helena dari file kepegawaian perusahaan. Berbagai macam pertanyaan terus berlarian di kepala Keyland saat ini tentang wanita itu, hal yang tidak pernah dia lakukan pada seorang wanita.

Dia mendengus keras dengan senyum miring tersungging di bibirnya. “Sepertinya dia tidak ada beda dengan wanita-wanita murahan yang pernah aku tiduri, wanita yang selalu tidak pernah cukup dengan uang.”

Rahang Keyland mengetat, apalagi saat teringat bagaimana semalam Helena langsung pergi setelah mendapat panggilan dari seorang dokter, membuatnya berspekulasi bahwa wanita itu mungkin juga menjual tubuhnya demi uang. Anehnya, ada rasa marah saat membayangkan hal tersebut, padahal sebelumnya dia tidak pernah peduli dengan wanita mana pun.

“Ke mana dia? kenapa belum datang juga?” gerutu Keyland gusar. Dia baru akan mengangkat gagang telepon saat terdengar ketukan dari arah pintu, disusul munculnya seorang wanita yang tak lain adalah sekretarisnya.

“Maaf, Tuan. Nona Helena sudah datang.”

“Suruh dia masuk.”

“Baik, Tuan.”

Kini mata Keyland tak bergeser sedikit pun dari gerak gerik Helena yang memasuki ruang kerjanya. Dia bagaikan singa yang sedang mengintai kelinci kecilnya. Entah kenapa setiap gerakan yang diciptakan oleh wanita itu terlihat seperti godaan sensual yang tak bisa diabaikan, padahal saat ini tubuh Helena hanya berbalut setelan baju kantor formal seperti sekretaris yang lain.

“Maaf, Tuan. Saya tidak tahu kalau anda adalah pemilik Perusahaan ini,” ucap Helena lirih dengan kepala menunduk, tampak kedua tangannya saling bertaut. “Sekali lagi saya minta maaf kalau semalam saya sangat tidak sopan kepada anda.”

“Untuk apa uang enam puluh juta?”

Pertanyaan itu sontak membuat Helena mendongak, langsung berhadapan dengan iris biru pucat yang menjeratnya. Namun, bibirnya bungkam tak mampu menjawab, karena dia memang harus menyembunyikan identitas pernikahan saat dulu melamar kerja di sini.

“Jawab, Helena,” desis Keyland dengan tatapan tajam.

“Saya… butuh uang itu untuk keperluan pribadi,” jawab Helena dengan semakin mengeratkan remasan tangannya sendiri.

Keyland tersenyum mengejek. “Untuk shoping, liburan, atau pesta? Katakan yang sebenarnya agar aku bisa mempertimbangkan akan memberimu uang itu atau tidak.”

Helena menggigit bibirnya kuat, hal yang selalu dilakukan saat kebingungan.

“Shit… jangan pernah menggigit bibirmu di depanku atau-“

“Ya, saya butuh uang untuk itu!” potong Helena tegas dengan mata yang mulai terasa memanas. Dia rela dipandang rendah asalkan bisa mendapatkan uang tersebut. Toh Keyland hanya merendahkannya secara verbal, tidak berniat untuk membeli tubuhnya seperti dokter tua bangka semalam.

Perlahan Keyland bangkit dari kursi kebesarannya, berjalan mendekat ke arah Helena yang tak bergeming. Dia memangkas jarak di antara mereka dengan tatapan buas ke arah wanita itu, bahkan sebelah tangannya mulai menarik pinggang Helena hingga tubuh mereka lekat. “Siapa pria yang menelponmu semalam? Apa dia salah satu pelangganmu?”

“Apa- maksud anda?” Helena tergagap, nafasnya tercekat saat baru menyadari kalau tubuh mereka sudah tak berjarak.

“Kenapa kau masih mengemis uang enam puluh juta kalau semalam kau sudah dibayar untuk tubuhmu, hem?” Tangan Keyland meremas pinggang Helena dengan tatapan menyala-nyala.

“Apa?!” pekik Helena dengan mata melebar. Kini harga dirinya kembali tercabik-cabik oleh asumsi pria yang bahkan tidak mengenalnya. Dia berusaha mendorong tubuh besar itu, tapi apa daya kekuatannya tak sebanding. “Lepaskan saya!”

“Tidak, sebelum kau menjelaskan semuanya padaku,” geram Keyland.

“Saya tidak berkewajiban menjelaskan apa pun pada anda!”

“Baiklah….” Tiba-tiba Keyland melepaskan pelukannya kasar, bibirnya menyeringai licik. “Enam puluh juta dan kau harus siap kapan pun saat aku membutuhkan tubuhmu di atas ranjangku."

Plllaaakkk… dan lagi-lagi tangan Helena harus menampar wajah pria-pria brengsek yang berniat membeli tubuhnya. Dua kali direndahkan tidak membuatnya maklum, tapi semakin terasa menyahat hatinya. Lagi-lagi dia lemah, hingga membuat airmatanya tumpah begitu saja.

“Saya… bukan wanita murahan seperti yang anda bayangkan!”

Keyland tertegun untuk sesaat, lalu mengerjapkan mata saat mendengar suara pintu yang tertutup kasar. Dia mengusap sisi pipinya yang terasa panas. “Brengsek, beraninya dia menamparku.”

Dia marah, tapi ada sesuatu di sudut hatinya yang bertanya-tanya, apalagi saat melihat tatapan Helena tampak begitu tersiksa. “Sebenarnya uang itu untuk apa? Kenapa dia marah kalau nyatanya sudah biasa menjual tubuhnya?”

Demi Tuhan, Keyland begitu penasaran pada Helena melebihi wanita mana pun, dan sialnya dia tidak tahu kenapa.

Di samping itu, Helena terlihat setengah berlari saat keluar dari ruang kerja sang CEO sembari mengusap air matanya kasar, mengabaikan tatapan heran dari orang-orang yang menatapnya. Dia memasuki lift, segera menekan angka dasar di mana tempat kerjanya berada, saat itulah ponselnya berdering, dan selalu membuat nafasnya hampir terhenti setiap kali melihat nama rumah sakit terpampang di layar.

Sesampainya di rumahsakit, Helena hanya bisa terisak menatap ke dalam ruangan yang ditempati suaminya. Sekarang terlihat seorang dokter dan beberapa perawat yang tengah berusaha mengembalikan detak jantung Vian yang katanya sempat terhenti. Hatinya hancur melihat tubuh kurus sang suami yang harus disengat listrik ratusan volt, tampak terpental dan pastinya sangat menyakitkan.

“Vian, aku mohon… kamu harus bertahan… aku mohon,” isak Helena dengan bahu bergetar hebat. Dia memejamkan mata, tak kuasa melihat penderitaan pria yang dicintainya itu. Dan ternyata Tuhan masih mengabulkan permintaannya, karena di detik selanjutnya monitor milik Vian kembali memunculkan grafik dari detak jantung yang telah kembali.

Helena bergegas memasuki ruangan, langsung memeluk tubuh lemah itu. Dia benar-benar mengabaikan dokter dan perawat yang masih di sana, hanya ingin sebentar melampiaskan ketakutannya di pelukan sang suami.

“Helena, kita tidak bisa menunggu lagi,” ucap dokter senior yang selama ini menangani Vian.

Helena menegakkan badan sembari mengusap air matanya kasar. “Saya mohon lakukan yang terbaik untuk Vian, Dok….”

“Kami sudah melakukan yang terbaik, Helena… tapi kami juga tidak bisa berbuat apa-apa saat semuanya terkendala biaya,” terang dr. Hamdi.

“Ya Tuhan….” Helena kembali terisak sembari menutup wajah dengan kedua telapak tangan, benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan.

“Setidaknya bayar dulu setengahnya agar kita bisa segera melakukan cuci darah,” tambah dokter itu sebelum melenggang pergi.

***

Helena frustasi, benar-benar sudah tidak menemukan jalan keluar. Semua jalan seolah telah ditutup oleh takdir buruk hidupnya, hingga kini dia memilih mendatangi seorang iblis arogan yang tadi menghina harga dirinya. Dia terlihat berdiri mematung di halaman loby perusahaan yang telah sepi, mengabaikan tubuhnya yang kini tengah diselimuti air hujan. Ada sebuah keraguan untuk masuk ke dalam, tapi juga tidak kuasa untuk pergi. Hingga di menit berikutnya sosok dingin nan kejam itu terlihat keluar, mengerutkan kening saat menatapnya.

“Apa lagi maumu?”

Helena berjalan mendekat, sangat tahu kalau sekarang iris biru pucat itu tengah menikmati tubuhnya yang tercetak di balik blouse yang dikenakan. “Saya ingin menarik kata-kata saya tadi siang… sekarang, saya ingin menjual tubuh saya kepada anda.”

To be continue….

Related chapters

  • MY BASTARD BOSS   Kujual Tubuhku Demi Uang

    “Dasar munafik.” Keyland tersenyum miring dengan tatapan merendahkan. “Bahkan malam belum berganti sejak kau menamparku dan sekarang kau kembali untuk menjual tubuhmu, hem?” Helena menunduk dengan kedua tangan terkepal erat di sisi tubuh, menahan hantaman nyeri di dadanya oleh segala macam hinaan yang siap diterima. Dia benar-benar putus asa, tak mampu lagi memikirkan solusi lagi selain menjual tubuhnya pada pria arogan ini. Baginya pria seperti Keyland Hamilton pasti sudah terbiasa dengan hubungan ranjang seperti ini, dan mungkin akan lebih mudah saat nanti akan mengahirinya begitu saja. “Apa memang selalu seperti ini caramu?” Helena tersentak kaget saat tiba-tiba lengan kekar pria itu menarik pinggangnya seperti sebelum-sebelumnya, mau tak mau membuat wajahnya refleks mendongak. Sekali lagi, dia harus bertatapan dengan iris biru pucat yang seolah ingin mengoyaknya, begitu tajam dan menakutkan. “Cara… apa?” “Cara untuk memikat pria dengan sok jual mahal dan membuat mereka penasar

    Last Updated : 2023-12-27
  • MY BASTARD BOSS   Gairah Yang Membakar Kehormatan

    “Buka bajumu di depanku.” Keyland menyeringai sembari membuka sebuah koper di depannya, menunjukkan kepada Helena bahwa tumpukan uang di dalam koper tersebut yang akan membeli tubuh wanita itu.Keyland menaikkan sebelah alisnya saat mendapati Helena yang masih mematung, hanya kedua tangan wanita itu yang tampak meremas ujung bajunya yang basah. Dia semakin dibuat bingung oleh Helena, sikap dan tindakan wanita itu seolah mencerminkan seorang wanita polos seperti dugaan awalnya. Tapi, logikanya membantah dengan cepat setiap kali mengingat kegilaan Helena akan uang.“Harus berapa lama lagi aku menunggumu, hah?!”Bentakan itu membuat Helena berjingkat, disusul dengan matanya yang kembali terasa memanas. Dengan tangan yang gemetar, dia mulai membuka satu per satu kancing bajunya. Terlihat matanya yang terpejam sembari menggigit bibirnya kuat-kuat, menahan isakan yang siap keluar. Hantaman rasa bersalah kini mulai menyerang, apalagi saat wajah Vian terus membayang di matanya.“Oh shit!” ump

    Last Updated : 2023-12-28
  • MY BASTARD BOSS   Terjebak Dalam Gairah Yang Salah

    "Sebenarnya apa tujuanmu? kau membuatku semakin bingung, Helena," gumam Keyland dengan mata yang tak bisa lepas dari wajah cantik Helena yang masih terlelap. Tubuh mereka masih sama-sama polos tertutup selimut, saling berhadapan tanpa penghalang. Biasanya Keyland akan langsung meninggalkan wanita jalang yang habis ditiduri, tapi tidak untuk kali ini- bahkan dia memilih menghabiskan malam bersama Helena hingga pagi menjelang. Tangan Keyland terus bergerak, membelai wajah yang terpahat sempurna di hadapannya. Dia masih tidak bisa menghilangkan bayangan kenikmatan semalam, benar-benar membuatnya menggila hanya karena seorang wanita. Bayangan saat mata cantik Helena yang menyorot sayu, pipi yang merona, dan bibir berlekuk yang terus menjerit karena gairah. Semua itu telah menjadi sajian tak terlupakan untuknya. Keyland tersenyum kecil, dengan ibu jari yang berganti membelai bibir merekah itu. “Harus kuakui bahwa kau adalah wanita paling nikmat yang pernah kutiduri, Bahkan rasanya aku t

    Last Updated : 2023-12-29
  • MY BASTARD BOSS   Terperangkap Oleh CEO Arogan

    Helena tampak berdiri mematung di tengah kamar, menatap ke arah sebuah simple dres cantik yang tergeletak di atas ranjang. Tentu saja gaun itu bukan miliknya, karena bajunya yang basah semalam masih teronggok tak berguna di kamar mandi. Sebenarnya tidak perlu dipertanyakan siapa yang membelikannya, sudah pasti pria yang telah membuatnya hampir tidak bisa bangun pagi ini. Tapi di mana dia, karena nyatanya hanya aromanya saja yang masih tertinggal di kamar ini. “Itu lebih baik,” gumam Helena saat mengira bahwa Keyland sudah pergi meninggalkannya. Dia tidak akan membutuhkan pria itu lagi selama koper berisi uang enam puluh juta masih ada di sana. Helena menghela nafas lega, segera meraih gaun berwana salem itu untuk segera dikenakan. Dia memutar badan, berjalan ke arah sebuah cermin besar yang ada di sudut ruangan. Terlihat bibirnya yang mengulas senyum getir, melihat pantulan dirinya yang tampak begitu menjijikkan. Rambutnya tampak basah, tapi tetap tak akan bisa menghilangkan jejak do

    Last Updated : 2024-01-10
  • MY BASTARD BOSS   Pindah Ke Apartemen Keyland

    Helena bagaikan seorang Cinderella, hidupnya berubah hanya dalam satu malam. Dia yang sebelumnya hanya seorang wanita dari panti asuhan dengan hidup sangat sederhana, mendadak bisa tinggal di sebuah apartemen mewah. Tentu saja dia tidak bisa menolak saat Keyland memaksanya untuk pindah dari rumah kontrakan, apalagi dengan ancaman pelanggaran kontrak dan harus mengembalikan uang enam puluh juta yang telah didapat. Alhasil, sekarang dia resmi menempati apartemen mewah milik pria itu. “Ada dua kamar di apartemen ini, terserah kau mau menggunakan yang mana,” ucap Keyland setelah membawa wanita itu masuk. “Kamar anda yang mana?” tanya Helena, bermaksud untuk tidak satu kamar dengan pria itu. Keyland tersenyum kecil. “Kau pikir aku tinggal di sini?” Kening Helena tampak berkerut tak mengerti. Pasalnya pria itu mengatakan tidak mau repot-repot datang ke tempatnya saat ingin bercinta, dan bersikeras membawanya pindah agar bisa lebih leluasa. Lalu untuk apa dia diminta pindah kalau bukan un

    Last Updated : 2024-01-10
  • MY BASTARD BOSS   She Is Different

    Ah sial… sudah kubilang jangan datang sekarang.” Keyland menahan lengan wanita berambut pendek itu, tapi langsung ditepis kasar. “Aku hanya penasaran, seperti apa wanita jalangmu kali ini,” jawab wanita itu dengan tatapan masih tertuju pada Helena di hadapannya. Perlahan dia mendekat, dengan mata yang mengamati wajah dan penampilan Helena dengan seksama. Mendadak sebelah alisnya terangkat dengan kening berkerut samar. “Apa benar kamu wanita yang dibeli sama Keyland? Aku rasa wajahmu nggak cocok untuk seorang wanita jalang.” “She is different,” sahut Keyland dengan senyum kecil, kembali mendaratkan pantat tepat di samping Helena. Dia menarik wanita itu, memeluk pinggangnya posesif. “She is still virgin-“ “Masih perawan?!” pekik wanita itu dengan mata melebar. “Apa kalian pacarana?!” Sontak Helena menggeleng cepat. “Tidak, kami tidak memiliki hubungan seperti itu.” Wanita itu mendengus keras dan ikut duduk di sofa lain. Matanya bergerak-gerak menatap Helena dan Keyland bergantian.

    Last Updated : 2024-01-11
  • MY BASTARD BOSS   Harus Selalu Menurut

    Eeengg.... Helena tampak mengerang pelan, mengerutkan kening sembari membuka mata perlahan. Dia menggeliatkan tubuhnya yang terasa begitu kaku, terutama bagian pangkal paha. Semalam Keyland kembali memasukinya berulang kali, seolah pria itu benar-benar tidak pernah kehilangan energi. Sedangkan dirinya hanya bisa menikmati, dan mungkin harus mulai membiasakan diri. “Apa kau memang terbiasa selalu bangun siang?” Suara bariton itu membuat Helena refleks menoleh, mendapati Keyland yang duduk pada sofa di dekat balkon. Pria itu sudah tampak rapi dengan setelan kemeja dan celana kain, tengah menyesap kopi yang masih terlihat mengepul. Helena terpesona untuk sesaat, seolah sedang mendapatkan pemandangan layaknya cerita di novel-novel. “Kalau kau tidak segera bersiap, kau akan telat bekerja,” tambah Keyland sembari meletakkan cangkirnya, lalu bangkit dari sofa dan mendekat ke arah ranjang. “Walaupun kau adalah teman tidurku, bukan berarti kau akan mendapatkan keistimewaan saat di kantor. In

    Last Updated : 2024-01-11
  • MY BASTARD BOSS   Dua Pria Dalam Satu Tempat

    Helena terlihat tengah fokus pada layar computer di hadapannya, tak menyadari kalau semua orang di ruangan tersebut sudah tidak ada karena memang sudah masuk jam istirahat. Libur satu hari saja sudah membuat pekerjaannya menumpuk, karena dia memang hanya sekretaris junior yang tentu tidak bisa menolak pekerjaan apa pun yang diberikan. Sesekali dia menggerakkan lehernya yang terasa kaku, bahkan beberapa kali menguap meskipun telah mengonsumsi kopi.“Ehem….”Suara deheman itu membuat Helena menoleh singkat, langsung mengulas senyum manis walaupun terkesan kaku. “Pak Ardi butuh saya?”Ardi meletakkan sebuah kotak makanan cepat saji di meja Helena, lalu mendaratkan pantat pada kursi kosong di samping wanita itu. “Jangan lupa makan, Helena.”“Ah ya, Pak… sedikit lagi selesai,” jawab Helena dengan wajah tak enak. “Pak Ardi tidak perlu repot-repot.”“Kamu baru sembuh kan, makanya jangan sampai telat makan.” Ardi menggeser kotak makanan tersebut lebih mendekat ke arah Helena. “Ayo makan dulu,

    Last Updated : 2024-01-12

Latest chapter

  • MY BASTARD BOSS   Apa Yang Terjadi?

    Helena terlihat duduk pada sofa panjang di dalam ruang kerja Keyland, terlihat keningnya yang berkerut dengan mata menatap jengah pada beberapa jenis makanan yang tersaji di atas meja. Beberapa menit yang lalu Keyland meminta pada Joddy untuk membelikan makanan untuknya, tentu saja makanan tersebut akan sangat menggiurkan baginya saat dalam kondisi normal, tapi sekarang semua makanan itu malah membuatnya tak berselera.“Perutmu tidak akan kenyang hanya dengan memelototi semua makanan itu, Sayang….” Sindir Keyland yang duduk di kursi kebesarannya, tampak fokus dengan berkas-berkas di meja tapi tetap sesekali melirik ke arah Helena.“Aku benar-benar tidak ingin memakan semua makanan ini, dan malah membuatku mual,” balas Helena sembari menyandarkan punggungnya kasar.Keyland menghela nafas panjang, baru kali ini kesabarannya meningkat dalam menghadapi seorang wanita. Dia bangkit dari kursinya, berjalan cepat dan kini ikut duduk di sisi Helena. Sebelah tangannya menarik sisi wajah cantik

  • MY BASTARD BOSS   Perhatian Manis

    “Aku baru tahu kalau kamu punya banyak uang.”Seketika Helena menghentikan gerakan tangannya yang tengah menata tempat tidur. Dia memejamkan mata singkat untuk segera berpikir keras mengenai jawaban yang akan ditanyakan Vian selanjutnya.“Lina bilang kalau gajinya UMR,” tambah Vian yang kini duduk di kursi rodanya.Helena menoleh, memasang senyum kecil. “Sebenarnya aku sudah diangkat menjadi pegawai tetap di perusahaan, dan ternyata uang tunjangan di luar gaji lumayan besar.”“Apa kamu diangkat karena ada hubungan-““Nggak ada hubungannya,” sela Helena tegas, emosinya hampir tersulut kembali. “Aku diangkat sebagai pegawai tetap sebelum Keyland ke Indonesia.”“Oke, maaf,” balas Vian santai.Helena menghela nafas, kembali melanjutkan gerakan membereskan tempat tidur mereka. Setelahnya dia menghampiri Vian. “Ayo, waktunya kamu mandi-““Nggak usah,” balas Vian cepat, bibirnya tampak mengulas senyum manis tak seperti biasanya. “Aku nggak mau kamu telat ke kantor lagi gara-gara aku, jadi le

  • MY BASTARD BOSS   Keyland Yang Semakin Posesif

    Helena tampak menggeliat dengan mata perlahan terbuka, merasakan sebuah lengan yang menimpa perutnya dengan begitu posesif. Dia tersenyum kecil, mendapati wajah tampan Keyland yang masih tampak terlelap di sampingnya, perlahan jari jemarinya terulur untuk membelai di sana. Entah sudah berapa lama dia tertidur, yang pasti kamar yang mereka tempati sekarang sudah tampak temaram karena lampu belum dinyalakan.“Tidurmu nyenyak?”Suara serak itu membuat gerakan jari Helena terhenti untuk sesaat, mendapati iris biru pucat itu mulai terbuka menatapnya. Dia mengangguk pelan, kembali membelai sisi wajah Keyland lembut. “Rasanya baru kali ini aku merasakan tidur yang begitu nyenyak setelah hampir satu bulan mengurus Vian di rumah.”“Kau memang terlihat sangat kelelahan,” ucap Keyland dengan tatapan lekat. “Tapi setelah ini kau akan lebih santai.”Helena mengerutkan kening. “Apa maksudmu?”Keyland tak menjawab kebingungan Helena, malah kini balik bertanya. “Kau ingin makan apa malam ini, hem?”“

  • MY BASTARD BOSS   Helena Hamil?

    “Hamil?!” pekik Keyland dengan mata berbinar. “Helena benar-benar hamil anakku?”“Helena memang hamil, tapi belum tentu juga itu anakmu,” jawab Cindy santai.“Jangan sembarang, sudah pasti itu anakku,” eyel Keyland dengan mata melotot. Sedangkan Cindy menedipkan mata, memberikan tanda padanya untuk melihat Helena, karena wanita itu hanya diam dengan mata memburam.“Helena, kau baik-baik saja?” Keyland sedikit membungkuk dengan sebelah tangan membelai sisi wajah Helena yang memucat. “Hei, kenapa kau diam?”Helena menoleh ke arah Cindy dengan tatapan tak bisa diartikan. “Aku- hami?”“Iya, Helena… dari hasil USG tampak kantung kehamilan, walaupun masih belum terlihat janinnya. Tapi kemungkinan besar kau memang hamil,” terang Cindy dengan senyum lembut.“Tapi- bagaimana mungkin? Aku masih dalam masa ber-KB,” cicit Helena dengan mata yang memanas.“Itu takdir, Sayang….” Keyland menangkup wajah Helena agar menatapnya. “Takdir memang menginginkan kita bersama.”Helena menggeleng kuat, membia

  • MY BASTARD BOSS   Keberhasilan Untuk Keyland

    “Helena….” Keyland dengan wajah panik langsung masuk ke dalam bilik yang ditempati Helena, wanita itu terlihat berbaring di ranjang pasien dengan mata terpejam. Dia duduk di sisi ranjang, menggenggam tangan Helena yang terasa dingin. Mata Helena memang terpejam, tapi kening wanita itu tampak berkerut dalam menandakan bahwa tidak benar-benar hilang kesadaran.“Helena, kau bisa mendengarku?” tanya Keyland berganti membelai sisi wajah Helana yang kehilangan ronanya.Perlahan mata Helena terbuka, menatap pria itu sayu. “Kenapa kamu di sini?”“Astaga… aku benar-benar khawatir saat tahu kamu pingsan,” Balas Keyland sembari mengecupi punggung tangan Helena.“Aku baik-baik saja, hanya pusing.”“Kalau kau memang baik-baik saja, sekarang kau tidak akan berada di sini,” omel Keyland dengan tatapan tajam.“Kepalaku memang sedikit pusing, dan tadi aku sempat kehingan keseimbangan saat di kamar mandi. Tapi sekarang aku merasa lebih baik,” terang Helena dengan berniat menarik tangannya dari genggama

  • MY BASTARD BOSS   Lelah Jiwa dan Raga

    “Akhirnya selesai juga….” Helena menghela nafas panjang setelah baru saja menyelesaikan pekerjaan rumah yang semakin banyak. Setiap hari dia harus mengurus Vian yang memang belum bisa mandiri dalam hal apa pun, mulai dari mandi, buang air, berpakaian bahkan juga menyiapkan segala keperluan lain. Helena tidak akan mengeluh karena semua itu memang sudah menjadi tanggung jawabnya, walaupun dia menjadi sering terlambat datang ke kantor dalam beberapa hari ini.“Aku harus segera mandi,” gumamnya setelah mengeringkan cucian. Dia baru akan melangkah keluar dari laundry room saat tiba-tiba terdengar kegaduhan dari arah dapur.Prraaangg… ppyyaaarrrr….Helena berjingkat kaget, segera membawa langkahnya ke sumber suara. Matanya tampak melebar dengan wajah terperangah saat melihat semua masakan di atas meja makan terjatuh di lantai, meninggalkan taplak meja yang terjuntai tak karuan.“Aku benar-benar nggak berguna!” teriak Vian sembari memukul pegangan kursi rodanya.“Astaga, Yan… ini kenapa?” He

  • MY BASTARD BOSS   Kepulangan Vian

    “Aku sudah boleh pulang, Sayang.”Mata Helena melebar mendengar kalimat yang baru saja diucapkan oleh Vian. “Beneran?!”Vian mengangguk dengan senyum lebar, menatap ke arah taman rumah sakit dengan dirinya yang duduk di kursi roda. “Hem… rasanya aku tidak sabar untuk menghirup udara bebas di luar rumah sakit. Pasti akan sangat menyenangkan bisa kembali hidup berdua denganmu meskipun masih di rumah kontrakan.”Sontak Helena terdiam, melupakan fakta bahwa dirinya belum memberi tahu Vian tentang tempat tinggalnya selama ini. Bahkan, sampai detik ini semua barang-barang Vian masih dititipkan di rumah suster Sinta.“Hei, kenapa kamu diam saja? Kamu nggak suka kalau aku ikut pulang?”Helena tersenyum kecil sembari menggeleng pelan. “Mana mungkin aku nggak suka, bahkan aku sudah memimpikan bisa pulang bersamamu sejak lama, tapi-““Tapi apa?”“Sebenarnya-” Helena menggigit bibirnya sendiri, tanda kalau ragu untuk berucap. Hal tersebut tentu saja tak terlepas dari perhatian Vian yang memang su

  • MY BASTARD BOSS   Kerinduan Tak Terucap

    Beberapa hari ini Helena kembali menjalani kehidupan normal seperti dulu, pagi pergi bekerja dan sore menemani Vian di rumah sakit. Sesekali dia ikut menemani Vian terapi, hingga pria itu kini sudah mulai bisa duduk sendiri. Sudah hampir satu minggu juga kehidupan normalnya dilalui tanpa bertemu dengan Keyland, pria itu benar-benar menepati janji untuk tidak mengusiknya. Namun, apakah Helena merasa tenang? nyatanya ada ruang di sudut hatinya yang malah terasa kosong.“Hel, kenapa sih bengong aja?” tanya mbak Nadia yang saat ini duduk di hadapan Helena, mereka sedang makan siang di kantin perusahaan.“Nggak kok, itu perasaan Mbak Nadia aja,” balas Helena dengan senyum tipis.“Terus itu nasi mau diaduk sampai jadi apa, hem?”Refleks Helena menurunkan tatapan ke arah piring miliknya. Benar saja, nasinya sudah tampak mengenaskan bercampur dengan lauk. Dia menghela nafas panjang sembari meletakkan sendok, berganti meraih capucino dingin dan menyesapnya.“Eh, sejak pulang liburan kok aku ng

  • MY BASTARD BOSS   Awal Perpisahan

    “Kau tidak perlu pindah dari apartemen ini sesuai ucapanku waktu itu.”Kalimat itu membuat Helena tersenyum tipis tanpa mengubah posisinya yang saat ini bersandar di dada Keyland, dengan tubuh polos mereka sama-sama terendam di dalam busa sabun yang terasa hangat di dalam bathup. Tak perlu ditanya lagi apa yang baru saja mereka lakukan, karena Keyland seperti orang kesetanan yang tidak memberikan waktu bagi Helena untuk beristirahat. Mereka terus mengulang sentuhan kenikmatan, seolah tidak akan pernah bisa melakukannya lagi.“Kau bisa mengganti password pintunya kalau takut aku akan tiba-tiba datang,” bisik Keyland dengan bibir yang mengecup leher Helena.“Oke, aku akan menggantinya nanti agar kamu tidak seenaknya muncul tiba-tiba,” balas Helena dengan jari jemarinya yang terus menjalari lengan Keyland di perutnya.“Hem… kau bisa tetap menyapaku di kantor saat bertemu.” Keyland semakin mengeratkan pelukannya, dengan bibir yang terus berjalan di sepanjang bahu polos Helena.“Dan jangan

DMCA.com Protection Status