Share

Temuan Ingatan

“Monster!” seru Max kesal dan tanpa daya. “Gadis itu ternyata nggak hanya barbar, tapi juga monster mengerikan yang tersembunyi dalam wajah seorang gadis cantik.”

Zan menghela napas dalam. “Monster yang cantik, bukan?” Tapi, ia justru menyertakan senyum menyeringai.

“Jadi, apa yang bisa kita lalukan, Zan? Kita nggak mungkin diam saja dan membiarkan Teta dan seluruh kekayaannya musnah.” Max menggeleng pelan. “Aku nggak mau mendadak jadi gelandangan!”

“Max, nggak ada gelandangan yang menyewa penthouse di hotel mewah di dekat Teta Hospital,” sindir Zan dengan santai.

Max bersungut-sungut. “Jadi, Kamu sudah tahu tindakan penyelamatan untuk Teta?”

Zan mengedikan bahu. “Aku akan berusaha menemukannya.”

Max mengernyit. “Kira-kira apa itu?”

“Mencoba membangunkannya,” cetus Zan santai.

“Huh!” dengkus Max menahan kesal.

Zan mengarahkan pandangannya ke kepala IT. “Lakukan terus pemantauan pada sistem kita! Mungkin ada jalan keluar yang mungkin bisa kita temukan.”

“Baik, Bos.” Kepala IT itu menga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status