Beranda / Romansa / MY BABY / 09 : Choco's Day Out

Share

09 : Choco's Day Out

Penulis: Valent C
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-20 16:03:45

TITI POV

            Kami sedang duduk di halte bis.  Menunggu bis yang akan membawa kami menjelajah kota.  Chocho nampak gak sabar menanti petualangannya.  Maklum, ini baru pertama kalinya bocah itu naik bis.  Dia mengamati bis-bis yang lalu lalang dengan mata berbinar.  Jika ada bis yang berhenti di depan kami, dia bertepuk tangan girang.  Lalu bangkit berdiri.

            "Belum Dek, Itu bukan bis kita," aku menariknya duduk sambil tersenyum geli.

Mulutnya mencebik kecewa.  Tapi sesaat kemudian dia kembali tersenyum menatap sekelilingnya.  Ada aja yang membuatnya geli.  Kucing dikejar anjing.  Orang jalan terhantuk tiang.  Orang nyaris terpeleset.  Ibu-ibu gendut yang roknya tertiup angin.  Chocho mengamati penuh minat dan tertawa terus sedari tadi.  Bagaikan

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fauziah's
Mahal sekali koinnya Author 28 koin. Kurangin dong Author.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • MY BABY   10 : Chocho sick

    REBECCA POV Kehidupanku sempurna di mata semua orang. Suamiku tampan dan sukses, kehidupan bergelimang harta, anak yang tampan dan pandai. Dan keluarga kami tampak harmonis. Terlihat sempurna! Memang betul, hingga kelahiran anak keduaku. Aku sungguh tak menduganya, bahkan saat itu aku sedang rutin mengkonsumsi obat pelangsing yang digembar-gemborkan bisa menurunkan berat badan dengan cepat. Begitu tahu aku hamil aku sangat khawatir bila ada apa-apa dengan janinku. Sempat ingin menggugurkannya, tapi dokter kandunganku tak mau mengaborsinya. Jadilah aku menjalani kehamilanku dengan perasaan kacau, was-was bila anak yang akan kulahirkan cacat atau tak sempurna.Ternyata saat dilahirkan dia terlihat sempurna, tampan sekali! Bahkan lebih tampan dari kakaknya. Aku sangat menyayanginya saat itu karena merasa bersalah semp

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-20
  • MY BABY   11 : Mas Aro, Wo ai ni

    TITI POV Aku berlari mengejar Chocho. Napasku sampai tersenggal-senggal. Sial, kencang sekali lari bocah itu! Sepertinya perlu siasat khusus untuk menangkapnya. "Aargghh!!" aku menjerit pura-pura jatuh.Chocho sontak berhenti lari dan menatapku panik. Dia menghampiriku dengan tergesa-gesa. "Kak Titi! Kak Titi!" dia memanggilku khawatir.Aku pura-pura memejamkan mataku sambil berbaring di lantai. Chocho berlutut di dekatku. Dia membungkukkan badannya, wajahnya nyaris bersentuhan dengan wajahku. Gotcha! Ku dekap tubuhnya erat-erat dan kubalikkan tubuhku. Kini aku ganti menindih tubuh Chocho. "Kak

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • MY BABY   12 : Hug me please...

    TITI POV Aku baru saja akan masuk ke kamar Mas Aro ketika pintu kamarnya dibuka dari dalam. Jadi ternganga melihat penampilan Mas Aro yang berdiri di pintu kamarnya. Itu, itu kan baju yang dulu kupilihkan buatnya dan ditolaknya mentah-mentah. Kaus tanpa lengan dan celana selutut sobek-sobek. Astaga, sekseh-nya Mas Aro memakai baju pilihanku ini!Mas Aro jadi jengah kupandangi mulu, dengan salting dia berkata, "sepertinya aku salah mengambil baju."Dia hendak berbalik masuk kamarnya, tapi kutahan. "Eh Mas, kenapa mau diganti? Bagus kok," cengirku lebar.Mas Aro tersenyum kaku menanggapiku. "Mas Aro seksi," bisikku nakal.Mata Mas Aro membulat kaget. Aku te

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • MY BABY   13 : Manjanya Chocho

    CHOCHO POV Kak Titi sekarang gak pelit waktu. Chocho senang! Senang sekali. Kak Titi bisa nemenin. Meski sebentar. Sebal! Kak Ander udah curi Kak Titi! Chocho sebal. Dulu Kak Titi punya Chocho. Sekarang punya Kak Ander juga. Chocho gak suka Kak Titi di kamar Kak Ander. Chocho ikut masuk. "Chocho!" Kak Titi kaget.Dia berdiri cepat. Dari ranjang Kak Ander. Kak Ander duduk. Rambut Kakak kacau. "Kalian ngapain?" Chocho tanyaPipi Kak Titi merah. Kak Ander rapiin rambutnya. "Kak Titi bobokin Kak Ander?" Chocho tanya. Gak seneng! Sebal!

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • MY BABY   14 : Down...

    XANDER POV Kakiku semakin membaik. Dad dan Mom sering mendesakku agar segera kembali ke rumah. Dengan berbagai alasan yang logis, aku selalu menunda kepulanganku. Sebenarnya memang sudah saatnya aku kembali ke 'dunia' ku yang dulu, tapi ada sesuatu yang membuatku enggan melakukannya. Sesuatu yang bernama 'Titi'. Dia yang telah mewarnai hari-hariku belakangan ini dengan keceriaan, kepolosan dan tingkah antiknya. Dia membuatku sangat bahagia hingga aku tak bisa mengenali diriku sendiri. Untuk pertama kalinya aku jatuh cinta, dan membuat hidupku jadi lebih semarak.Kami menjalin kasih secara sembunyi-sembunyi, tapi sepertinya Pak Frans mencurigai kami meski ia tak berani mengungkapkannya langsung padaku. Sedang Chocho, adikku itu akan mencemburui siapapun yang dekat dengan Titi. Duh posesif sekali. Yang jadi cowoknya

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • MY BABY   15 : On The Beach

    TITI POV "Masih lama?" Lagi-lagi Chocho bertanya tak sabar. "Sebentar lagi, Sayang," jawabku menenangkannya. "Oke!" kata Chocho sambil mengedipkan matanya.Chocho duduk dengan gelisah didalam mobil. Kakinya bergoyang terus seakan tak sabar ingin meloncat keluar saat mobil berhenti tiba di tujuan. Wajahnya nampak sangat antusias! Berbeda ketika dia bertanya padaku, apa aku cinta Mas Aro. Saat itu aku bingung harus menjawab apa. Akhirnya aku hanya berkata bahwa Mas Aro sudah ada yang punya. Anehnya Chocho diam saja dan bisa menerimanya. Entah dia mengerti atau tidak aku juga tak tahu. "Mana pantainya? Gak kelih

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • MY BABY   16 Keraguan yang menyiksa

    XANDER POV Untungnya pertunangan yang membuatku muak ini telah usai. Bahkan selama acara itu berlangsung, aku tak pernah sekalipun menatap mata tunanganku. Pasti pandangan mataku kosong, wajahku nampak dingin. Namun gadis itu tak bereaksi apapun meski aku yakin dia menyadari betapa dinginnya sikapku padanya. Kurasa ia juga tak menghendaki pertunangan ini. Kami adalah pion dalam biduk permainan politik bisnis yang dimainkan keluarga kami. Entahlah, mungkin ini sudah menjadi kutukan bagiku sebagai anak sulung keluarga Edisson. Terkadang aku merasa Chocho lebih beruntung dariku. Meski sudah menjadi nasibnya disembunyikan sebagai aib keluarga Edisson, tapi tak ada yang mengatur kehidupan cintanya atau dia diharuskan menikah dengan putri konglomerat lainnya. Dia bebas mencintai siapapun! Ehm, sampai sekarang aku masih bingung melihat hubungan Chocho dan Titi. Hubungan mereka terasa istimewa, s

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-24
  • MY BABY    17 : Crying in The Rain

    TITI POV TIDAK! Kurasa ini tidak benar. Kudorong tubuh Mas Aro agar menjauhiku. "Mas Aro tak perlu berbuat seperti ini untuk membuktikan cinta Mas. Aku percaya Mas cinta aku," kataku lembut. "Tapi aku tak cuma butuh rasa percayamu, Titi. Aku ingin tetap memilikimu. Aku tak sanggup kehilanganmu!" Aku tersenyum lembut untuk menenangkannya. "Mas Aro tetap memiliki... cintaku. Tapi maaf, lebih baik kita cukup menyimpan cinta itu dalam hati. Aku ini wanita, Mas. Aku tak ingin menyakiti perasaan tunangan Mas Aro." Mas Aro terhenyak mendengar keputusanku. Kurasa ia tak menyangka aku akan mengambil langkah ini. Ya malam ini pikiranku pas benar pada tempatnya! "Titi, kau tak mengenal siapa tunanganku. Kami hanya korban keegoisan keluarga! Ia juga tak mencintaiku. Bahkan didepan temannya ia memanggilku Om dan tidak mengakui aku sebagai

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-24

Bab terbaru

  • MY BABY   52 : Selamat Jalan (Tamat)

    SETAHUN KEMUDIAN... TITI POV Akhirnya setelah setahun, hati Chocho luluh juga. Dia mau menemui Mommy, di rumah sakit. Yah, penyakit Mommy semakin kronis, dia sedang kritis dan ingin bertemu Chocho di penghujung hidupnya. Meski bersedia datang, Chocho masih terlihat enggan. “Haruskah kita kemari?” tanya sembari menggigit kuku tangannya. Aku menghela napas panjang. Ini ketiga kalinya dia bertanya hal yang sama padaku. “Hanya sekali, temui dia sebentar Chocho. Please..” Aku memohon padanya bukan hanya sekedar demi Mommy mertua, tapi demi Chocho. Supaya di kemudian hari tak ada peny

  • MY BABY   51 : No Turning Back

    XANDER POV “Om...” panggil Gladhys yang langsung meralatnya begitu aku melotot padanya, “Xander, aku cuma sekedar mengingatkan.. tak memaksa. Jika kamu ada waktu, kamu boleh mendampingiku kontrol ke dokter kandungan.” Dia mengangkat dagunya angkuh saat aku menatapnya datar. Ck, lagaknya seperti nyonya besar saja. Tapi bukannya kesal, aku justru gemas padanya. Kutowel dagunya hingga wajahnya menghadap padaku. “Apa yang kau harapkan? Aku mengantarmu atau tidak?!” desisku sembari menatapnya lekat. Bibir mungilnya bergerak seakan ingin mengatakan sesuatu yang frontal, namun kembali ter

  • MY BABY   50 : Yang Kembali Hadir

    TITI POV Belakangan ini Chocho sibuk sekali. Entah apa yang dikerjakannya. Dia sering mengadakan meeting bersama orang-orang kepercayaannya. Di satu pihak aku bangga melihat kesuksesan Chocho, tapi di lain pihak aku nyaris tak mengenali Chocho yang sekarang. Bukan berarti cintanya padaku berubah. Aku yakin dia masih mencintaiku seperti dulu. Hanya saja, aku kehilangan sosok Chocho yang polos dan berhati hangat. Dia menjadi keras, dingin, dan sulit mempercayai orang lain. Hanya padaku Chocho masih bisa bersikap hangat dan penuh kasih. Malam ini dia pulang larut, dan segera menemukanku yang tertidur di sofa menungguinya. Dia memandangku penuh cinta, lalu mengecup dahiku.&

  • MY BABY   49 : Trick n Trick

    GLADHYS POVAku hamil.Tapi tak ada yang menyambut kehamilanku dengan riang gembira. Papa mertuaku hanya mengucapkan selamat dengan wajah datarnya. Sebelas duabelas dengan anaknya yang sekaligus suamiku."Jaga kandunganmu baik-baik."Uni mengangkat sebelas alisnya, gemas."Hanya itu yang dia ucapkan?" cetus Uni menanggapi ucapanku sebelumnya.Aku mengangguk, "mending. Awalnya kupikir dia tak menghendaki bayi kami."Bukan aku yang kesal, malah Uni yang panas hati."Eyke dah bilang, jangan bucin Say. Keluarga suami lo emang gak beres semua! But btw, dimana mom mertua lo. Mestinya dia yang antusias kalau tahu lo hamil."Seharusnya begitu. Tapi udah lama aku gak melihat Mommy."Itulah, dia menghilang. Aku juga heran. Kemana dia gerangan?""Jangan-jangan..." Uni men

  • MY BABY   48 : It's too late (2)

    XANDER POV Kabar itu sangat mengagetkanku. Titikoma mengalami musibah. Aku juga tak jelas musibah seperti apa yang menimpanya, tapi sepertinya ada kaitannya dengan keterlibatan Mommy di dalamnya. Kali ini Mommy sungguh keterlaluan! Aku harus menegurnya. Namun untuk saat ini aku memutuskan untuk memastikan keadaan Titi. Apakah Chocho dapat mengurusnya dengan baik? Bergegas aku meraih kunci mobilku dan melangkah meninggalkan rumah. Menuju ke mobilku. "Tunggu!" Aku mendengus mendengar seseorang yang berusaha menahan kepergianku. "Om, aku ikut!" Eh, dia bukan berniat memintaku tinggal? Aku tersenyum sinis padanya. "Jangan sembarangan meminta ikut bila kau tak tahu tujuanku hendak kemana! Bagaimana seandainya aku berniat pergi ke tempat pelacuran?" Gladhys balas tersenyum mencemooh, bibirnya yang manyun membuatku gemas ingin meng

  • MY BABY   47 : It's too late (1)

    TITI POVSudah malam.Chocho masih belum menyusul tidur. Aku penasaran, apa sih yang dilakukannya sedari tadi? Main game di laptop? Secara Chocho asik sekali berkutat dengan laptopnya sejak siang tadi.Kuhampiri Chocho sambil membawakannya camilan tengah malamnya, sate buah."Hei cowok gantengku, bisakah kau berhenti sebentar dari apapun yang kau kerjakan untuk menikmati sate buah manis ini bersamaku?" tanyaku dengan mata mengerling kenes.Chocho melirik dengan gaya menggoda."Ya, buahnya terlihat manis dan menantang."Menantang? Sepertinya itu bukan istilah yang tepat untuk menggambarkan sate buah yang kubawa. Kecuali yang Chocho maksud.. Aku melirik dadaku sendiri. Buah dada? Chocho tertawa terbahak melihat respon yang kutunjukkan. Ohhhhhh, pasti itu yang dimaksudnya!! Astaga, bocah ini berubah jadi mesum sekali! Dengan gemas k

  • MY BABY   46. Intimidasi Licik

    TITI POVChocho pulang dengan wajah muram. Aku balas memeluknya ketika ia memelukku dan menaruh kepalanya di bahuku. Pasti ada sesuatu yang terjadi, seharusnya ia belum saatnya pulang."Chocho, ada sesuatu yang terjadi?" tanyaku lembut."Yang kukhawatirkan terjadi juga, mereka sudah bertindak."Maksudnya mereka itu siapa?"Chocho, siapa yang menganggumu?" tanyaku to the point."Siapa lagi? Mommy!" dengus Chocho kesal.Dia mengangkat wajahnya dan menatapku galau."Titi, apapun yang terjadi jangan lepaskan aku.. seperti Titi melepas Kak Xander!"Oh, dia mulai ketakutan lagi gegara masalah ini. Perpisahanku dengan Mas Aro begitu membekas di hatinya dan menimbulkan trauma. Aku mengelus rambutnya lembut, kutatap dia intens."Kali ini aku akan berjuang, Chocho. Demi cinta kita!" tandasku mantap.Mata Chocho berpijar penuh kebahagiaan men

  • MY BABY   45 : Ambigu Chocho

    XANDER POVHari ini Gladhys nampak beda. Dia yang biasanya bersikap acuh padaku, kini berlagak mau jadi istri yang baik. Aku hanya tersenyum sinis menanggapinya. Ada mommy datang menginap ke rumah kami, paling dia hanya pencitraan didepan mertua. Tapi biarlah, kuikuti saja permainannya. Aku menikmati perlakuan manis nan munafik dari istriku.Hari ini Mommy minta diantar ke supermarket, Gladhys merayuku mengantar mereka. Dan disinilah kami, berada di supermarket yang cukup jauh dari rumah kami."Apa tidak ada supermarket yang buka di sekitar rumah kita?" dengusku sinis.Gladys tersenyum manis seraya menepuk pelan pahaku."Sayang, aku sengaja mencari yang lokasinya jauh. Supaya bisa menikmati perjalanan penuh kemesraan bersamamu."Mesra apanya, hah! Istriku sungguh munafik. Namun aku juga tak kalah munafiknya."Baiklah, Sayang. Aku akan menikm

  • MY BABY   44 : Pindah

    TITI POVKehidupan kami mulai membaik. Berkat pendapatan yang diperoleh Chocho sebagai model, kami bisa menyewa rumah dengan kondisi yang lebih baik. Hari ini kami pindahan, Mas Gino dan Ginuk khusus datang membantu proses pindahan kami. Tapi barang-barang kami gak banyak, jadinya Ginuk malah bantuin makan doang. Hehehe.."Haishhhh, iki toh jajanan yang ta lihat di tivi. Ternyata begini rasanya, enakan jemblem!" komentar Ginuk sambil mengunyah telo kekinian yang diolah secara modern."Bilangnya ndak enak, tapi ya kamu abisno, Dek," timpal Mas Gino, meledek adiknya yang gembul."Eman toh, daripada mubazir! Yang kurus-kurus macam Chocho sama Titi pasti ndak sanggup makan banyak," kilah Ginuk."Halah, alasan! Bilang aja doyan," aku ikut menggoda Ginuk.Kucubit pipi tembemnya, hingga dia greget. Ginuk mengejarku yang berlari menghindari cubitan balasannya. Jiahhhh, aku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status