Share

DI RUMAH SAKIT

Penulis: Shintya
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-10 19:40:52

"Nenek?" bisik Nayla

Angel mendongakkan kepalanya. Lalu ia berdiri di sebelah Nayla. Menatap orang-orang yang semakin jalan mendekat.

"Alhamdulillah! Ada yang membantu mencari kita, Nay!" Raut wajah Angel berubah senang. 

Segera Nayla dan Angel berlari ke arah orang-orang itu. Ketika itu, Nek Sami langsung memeluk tubuh Nayla erat dan menumpahkan tangisannya. Yang sejak tadi berusaha ia tahan. 

Rasa gelisah, cemas dan khawatir pada Nayla seketika hilang karena sudah berhasil menemukan cucunya itu.

"Pak! Tolong bantu teman kami. Dia tidak sadarkan diri dan terluka," kata Nayla.

"Memangnya kalian kenapa?" tanya salah seorang warga yang bertubuh kurus ceking.

"Apa kalian tidak tahu? Daerah sini angker. Di sini terkenal daerah tengkorak!" sahut warga yang lain.

"I-iya, Pak. Kami tahu itu. Kami juga tadi tidak sengaja masuk ke daerah tengkorak. Karena harus mencari teman kami," jelas Nayla.

"Jadi kalian sudah masuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MISTERI TUSUK KONDE   BERTEMU ORANG TUA ALDO

    "Sus, terimakasih ya. Keluarganya sedang menuju ke sini.""Baik. Nanti kalau keluarganya sudah datang bisa langsung ke bagian administrasi ya," ujar suster yang bernama Dina dari nametag yang dipakainya.Nayla pun menganggukkan kepalanya. Lalu berjalan menuju sebuah bangku kayu panjang.Bangku itu terletak di sebuah taman kecil rumah sakit. Sebuah kolam ikan yang berukuran sedang dengan air mancur di tengahnya, menghiasi taman itu. Nayla duduk menghadap kolam ikan."Aku kok deg-degan ya mau ketemu Tante Ajeng. Udah lama enggak ketemu semenjak aku melamar kerja di Bank dan kematian Mas Wisnu," bisik Nayla gelisah.Ketika itu dari belakang ada yang menepuk pundak Nayla. Sehingga membuat Nayla terkejut dan menoleh ke belakang."Angel!!""Hahahaha! Kaget? Lagian kenapa kaget sih? Mikirin apa?" tanya gadis berbaju kuning itu. Nayla menggeser duduknya agar Angel bisa duduk di sampingnya."Pegang deh!" Nayla meraih t

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • MISTERI TUSUK KONDE   SIAPA ITU (?)

    Keadaan rumah sakit pagi itu sangat ramai. Banyak perawat dan pasien yang keluar masuk UGD. Setiap kali pintu UGD terbuka, Tante Ajeng langsung menengok. Mengira jika itu anaknya.Sesekali wanita itu melihat HP nya jika ada kabar dari sang suami.Rasa cemas dan khawatir juga meliputi raut wajah lelaki yang duduk di kursi belakang mobil. Kesan berwibawa masih terlihat di wajahnya walaupun lelaki itu sedang memikirkan kondisi anak laki-lakinya."Pak, tolong lebih cepat ya," pintanya pada sang sopit taksi."Baik, Pak."Sekitar tiga puluh menit perjalanan, sebuah mobil taksi sudah memasuki pelataran rumah sakit.Setelah memberikan beberapa lembar uang pada sang sopir, lelaki yang berkisaran umur lima puluh tahunan itu langsung berlari masuk ke dalam rumah sakit.Pandangannya mengedar mencari meja resepsionis. Langkahnya cepat menuju meja yang ada seorang suster itu."Sus! Saya mau tanya. Di mana ruangan atas nama Aldo P

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-13
  • MISTERI TUSUK KONDE   SERAUT WAJAH DI KACA

    Ajeng hanya tersenyum membalas perkataan Pradipta. Dengan telaten wanita itu mempersiapkan makanan untuk suaminya. Yang sudah ia beli sejak tadi."Oh ya, Ma. Gimana keadaan Aldo?""Aldo sudah di pindahkan ke ruang rawat, Pa. Berkat darah Papa. Aldo selamat.""Alhamdulillah. Habis makan aku mau ke ruangan Aldo, Ma.""Iya, Pa. Ini Papa makan dulu." Ajeng memberikan piring dengan menu daging rendang kepada Pradipta.Dengan lahap, Pradipta menyendokkan makanan ke dalam mulutnya. Karena memang perutnya yang sudah keroncongan."Ma, apa kamu tadi pulang dulu ganti baju?"Ajeng mengernyit. Lalu ia duduk di kursi samping ranjang."Ganti baju? Mama dari tadi belum pulang, Pa. Bahkan belum ganti baju. Masih pakai baju ini," jawabnya sambil tatapan mata menatap suami."Kamu dari tadi belum ganti baju? Enggak pakai baju kebaya?""Hahahaha." Ajeng tertawa menutup mulutnya. "Enggak, Pa. Ngapain aku pakai kebaya di rumah sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-14
  • MISTERI TUSUK KONDE   LAKI-LAKI INCARAN SELANJUTNYA

    "Dingin banget sih!" Sampai menggigil aku. Kenapa hawanya mendadak berubah gini? Sampai merinding!" gumam Aldo dengan terus berjalan menuju kamar mandi.Tanpa Aldo ketahui, seraut wajah pucat dan berlumuran darah menatapnya dari kaca jendela.Dalam hitungan beberapa detik, Aldo sudah kembali berada di ranjangnya.Ketika ia menarik selimut yang bergaris putih biru khas rumah sakit itu, tak sengaja mata Aldo melihat seraut wajah menyeramkan yang menempel di kaca jendela. Yang mengarah pada sebuah ruang server yang sangat jarang di datangi orang.Dengan mata melotot mengeluarkan darah dan rambut panjang yang acak-acakan membuat sosoknya sangat menyeramkan. Aldo langsung menarik selimutnya. Menutupi seluruh tubuhnya agar tak terlihat.Tubuh dan tangannya langsung gemetaran. Laki-laki itu hanya bersembunyi di dalam selimut."Si-Siapa itu? Sepertinya bukan So-so-sok sinden merah! Tapi aku seperti kenal wajahnya!

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • MISTERI TUSUK KONDE   FIRASAT

    Wanita itu tampak sedang menunggu majikannya datang. Pintu rumah sengaja ia buka. Sambil ia duduk di sebuah kursi.Ketika itu hidungnya mencium aroma sesuatu yang sangat busuk. Bahkan sangat busuk dan sesekali anyir.Sontak Sri langsung berdiri dan berjalan ke teras. Pandangannya melihat ke sekitar halaman. Pot-pot bunga juga turut ia periksa."Ambu opo sih iki? Kok enggak uenak men!" seru Sri sambil menutup hidungnya yang pesek. (Bau apa sih ini? Kok enggak enak banget!)Dari pos keamanan terlihat seseorang yang mendekati Sri."Goleki opo Sri?" tanya Pak Didi."Aku nyium bau enggak enak. Kayak bangkai gitu.""Mosok bangkai tikus sih?""Yo enggak tau. Bantu cari ae wes!" (Ya enggak tau. Bantuin cari aja!)Bergegas Sri dan Didi mengitari halaman depan. lampu teras yang terang cukup mampu memberikan pencahayaan pada penglihatan mereka."Enggak onok opo-opo kok Sri. Paling hidungmu itu deket s

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-17
  • MISTERI TUSUK KONDE   SOSOK DI FOTO KELUARGA ARYO PRADIPTA

    Sri mengambil foto dengan bingkai berwarna putih. Terlihat empat orang di dalam foto tersebut. Yang terdiri dari Bu Ajeng, Pak Aryo Pradipta, Wisnu dan Aldo."Kenopo, Sri?" tanya Didi yang sudah berada di belakangnya."Coba kamu perhatikan foto ini!" Sri menunjukkan foto itu pada Didi.Didi pun mengamatinya. Lalu ia menatap pada Sri."Foto keluarga Pak Aryo dengan istri dan dua anaknya, Sri," ujar Didi."Iiih bukan itu maksudku ... perhatikan lagi dengan benar, Pak!"Kembali tatapan mata Didi beralih pada foto yang di tunjukan Sri.Kemudian matanya sedikit menyipit. Sambil mejauh dekatkan foto tersebut."Iki ... bayangan opo yo?" tanya Didi menunjuk sebuah kabut putih yang membentuk seperti seseorang. Berada tepat di belakang Bu Ajeng."Menurut kamu, ini seperti sosok perempuan enggak?"Didi terdiam. Ia tak menjawab pertanyaan Sri. Lelaki itu masih mengamati foto yang kini berad

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-18
  • MISTERI TUSUK KONDE   SOSOK SINDEN BERKEBAYA MERAH YANG DILIHAT SRI

    Di dalam kamar, Ajeng yang sedang tertidur nyenyak merasakan semilir angin dingin menyentuh kaki hingga betisnya.Dengan mata yang mengantuk, Ajeng menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuh.Namun kali ini ia merasa seperti ada air yang menetes di betisnya itu. Seketika tangan Ajeng mengelap air yang membasahinya itu.Tetapi air itu terasa lengket di tangan Ajeng. Hingga terpaksa Ajeng membuka mata yang masih sangat berat.Matanya langsung membulat lebar saat melihat seluruh telapak tangannya berwarna merah."Da-darah?" Suaranya tertahan.Rasa kantuknya seketika hilang. Kepalanya mulai berpendar ke sekitar kamar. Kemudian ia sedikit melongok ke bawah tempat tidur.Tetapi tak ada apa pun di sana.Rasa takut mulai melanda Ajeng. Tiba-tiba hidungnya mengendus sesuatu yang sangat busuk dan amis.'Bau apa ini? Apa Papa buang angin ya?' batin Ajeng dalam hati."Pa!" panggil Ajeng.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20
  • MISTERI TUSUK KONDE   ALDO MENGHILANG

    Didi dan Sri berjalan keluar kamar. Saat Sri akan menutup pintu."Sri! Pintunya buka aja! Enggak usah di tutup.""Iya, Nyonya."Di saat itu, pandangan mata Sri tertuju pada jendela kamar. Yang tertutup tirai berwarna putih tipis.Sri tercekat, melihat sosok yang terlihat dari luar."Woi! Sri! Sini!" Suara Didi yang sudah berada di luar kamar membuat Sri terkejut. Seketika matanya berkedip dan hanya sekali kedipan mata, sosok itu sudah menghilang.Sri mendekati Didi yang menatapnya heran penuh tanya."Kamu kenapa, Sri? Kayak habis lihat setan!""Sepertinya begitu, Pak.""Hah? Yang benar kamu?" Didi terkejut.Tangan Sri langsung menyeret Didi yang masih bingung."Ayo kita ke depan saja. Biar enggak kedengeran Tuan dan Nyonya."Mereka berdua kini sudah duduk di kursi teras rumah. Angin malam bertiup sepoi-sepoi. Sementara langit semakin terlihat mendung."Apa y

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22

Bab terbaru

  • MISTERI TUSUK KONDE   GANGGUAN KUSUMAWARDHANI 1

    Waktu sudah menunjukkan pukul delapan kurang lima belas menit. Setelah membayar taxi online, Nayla dan Rasti langsung berlari masuk ke dalam gedung yang cukup mewah di mana mereka mengikuti training. Sepatu pantofel hitam dengan heels 3 cm yang mereka pakai sangat tak nyaman digunakan berlari. Tapi karna takut terlambat, mau tak mau Nayla dan Rasti berlari walau harus pandai-pandai menjaga keseimbangan badannya. "Nay, benerin dulu rambut kamu. Berantakan tuh!""Oh ya!" Nayla langsung membenarkan helai rambut yang keluar dan menggulung rambutnya dengan rapi. Tak lupa mereka berdua saling mengingatkan dan mengamati penampilan satu sama lain. Sampai di depan resepsionis. Nayla dan Angel menunjukkan kartu anggota training. Setelah mendapatkan jadwal dan di mana ruangan mereka hari itu, dengan berjalan cepat keduanya segera menuju ruangan yang berada di lantai 5.Lift pagi itu terlihat tak terlalu banyak orang. Tanpa berpikir macam-macam keduanya langsung masuk. Apalagi saat Nayla mel

  • MISTERI TUSUK KONDE   BANGKAI BURUNG YANG HIDUP LAGI

    "Terimakasih, Bu. Rejeki pagi-pagi," ujar satpam budi kegirangan. "Mau di kubur di mana, Bu?""Terserah, Pak. Asal jangan di sini.""Oh baik, Bu."Setelah Tante Dewi mengunci semua pintu rumah. Satpam Budi yang masih berada di rumah itu sedang mencari sebuah kantong keresek. Dimasukkan bangkai itu ke dalam kantong. Ketika akan keluar dari rumah, Budi kembali menoleh ke belakang. "Lagi ada saudaranya ya,Bu di rumah?" tanya tiba-tiba satpam Budi. "Hah? Enggak ada saudara, Pak," jawab Tante Dewi sambil menoleh ke belakang. Tak hanya Tante Dewi. Nayla dan Rahma pun juga ikut menoleh melihat ke arah yang di lihat satpam tersebut. "Itu ada perempuan, Bu sedang melihat ke sini.""Haaah?" Tante Dewi, Rahma dan Nayla hanya bisa mengangnga kaget. Kecuali Rasti. Gadis itu seperti melihat seseorang di dalam rumah. Menyadari matahari yang semakin tinggi, Tante Dewi menyuruh anak dan keponakannya itu untuk segera berangkat agar tidak terlambat. Begitu juga si satpam yang sudah berhasil mend

  • MISTERI TUSUK KONDE   BANGKAI BURUNG DI DEPAN RUMAH

    Dan karena rasa ngantuk, tak terasa mereka semua tertidur dengan berdempetan di kasur. Tetapi Nayla dan Rasti tertidur di karpet lantai. Sinar matahari pagi menembus sela-sela jendela. Tante Dewi terbangun sambil mengucek kedua matanya. Ia terkejut saat melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Buru-buru wanita itu membangunkan Nayla, Rasti dan Rahma. "Ayo bangun! Bangun Rahma, Nayla, Rasti. Sudah pagi. Kalian terlambat nanti!"Tampak Nayla yang terlebih dahulu mulai menggerakkan badannya."Jam berapa ini, Te?" tanya Nayla sambil mengangkat kedua tangannya ke atas. "Hah? Kesiangan ini, Te!""Makanya! Cepet kamu bantu Tante bangunin mereka!"Tiga puluh menit kemudian. Di ruang tamu, semuanya sudah tampak rapi dengan pakaian yang mereka kenakan. Karena mereka semua bangun kesiangan pagi itu semuanya berangkat tanpa sarapan."Kalian udah siap semua? Rahma kamu nanti pulang jam berapa?" tanya Tante Dewi."Jam lima Ma, bisa juga lebih. Soalnya ada kerja kelompok nanti d

  • MISTERI TUSUK KONDE   SUARA RINTIHAN POCONG DANO

    "Tumbal para laki-laki, Mbak?" celetuk Rahma. "Iya benar." Wajah Nayla tertunduk dan berubah sedih. Dia teringat akan Wisnu sang pujaan hati yang sudah meninggal. Nayla masih sangat menyesal dan masih belum bisa maafkan dirinya sendiri atas kematian sang kekasih. Seandainya Nayla tak menemukan dan mengambil tusuk konde itu, mungkin saat ini dia masih bisa bersama Wisnu dan tak dihantui seperti ini. "Ras, kayaknya aku tau siapa pocong itu." Tiba-tiba Nayla mengangkat kepalanya dan menatap Rasti di samping. Kedua bola mata mereka saling beradu pandang."Siapa?"Semua yang ada di ruangan saat itu menatap ke arah Nayla dengan tajam. "Dano!""Siapa Dano itu, Mbak?"Rasti memicingkan mata kanannya. Mencoba mengingat-ingat siapa nama yang disebut Nayla."Oh! Dia korban yang belum lama ini?" cetus Rasti. Dengan cepat kepala Nayla mengangguk beberapa kali."Maksudnya gimana, Nay?" tanya Tante Dewi yang tak mengerti apa yang dibicarakan keponakannya itu. "Jadi saat Nayla dan Angel akan k

  • MISTERI TUSUK KONDE   PENAMPAKAN SOSOK POCONG

    "Oh ya kamu kok belum tidur?" tanya Dion. "Iya Rasti tadi lihat penampakan pocong.""Pocong! Kok bisa?""Gak tau. Tapi sepertinya pocong itu adalah tumbal dari tusuk konde ini, Yon.""Gila! Tusuk konde itu harus benar-benar di musnahkan. Sebelum makin banyak korban.""Iya. Eh, lanjut besok ya, Yon. Kasihan Rasti, aku harus temenin dia dulu.""Oke."Telepon pun terputus. Dion kembali berbaring di kasur, sampai akhirnya kedua matanya pun dapat terpejam dan Dion terlelap dalam tidurnya. Sementari itu di rumah Tante Dewi.Semuanya jadi terbangun karena teriakan Rasti. Mereka duduk di ruang tamu. Selesai telepon, Nayla kembali ke ruang tamu sambil membawa segelas air untuk temannya itu. "Minum dulu, Ras." "Makasih, Nay.""Memangnya tadi apa yang membuat kamu teriak, Nduk?" tanya Tante Dewi lembut. Rasti terdiam beberapa saat, sampai Nayla menyenggol lengannya. Membuat Rasti gelagapan. "Kok diam? ditanya Tante, Ras!""Oh maaf, Tante." Rasti memalingkan pandangannya pada kamar Nayla.

  • MISTERI TUSUK KONDE   DARAH DI FOTO

    Tangannya sibuk mengeluarkan satu per satu barang yang ada di dalam laci tersebut. Sampai raut wajah Dion berubah melihat sebuah foto usang yang masih hitam putih. "Ini yang aku cari. Ini foto aku saat aku umur 5 tahun. Dan ini Mas Agung, lalu perempuan ini." Kalimatnya terhenti. Dion duduk di pinggir ranjang. Foto usang itu masih di lihatnya dengan serius. Dahinya mengerut mencoba mengingat-ingat kejadian yang telah lama terjadi. "Perempuan ini yang namanya Mawar, gadis yang dicintai Mas Agung, tapi enggak mendapat restu Mama Papa."Lalu Dion membalik foto usang itu. Tepat di pojok kanan bawah terdapat sebuah tulisan yang tintanya hampir pudar. Dion pun mencoba mengeja tulisan yang samar tersebut."Wo ... no ... giri?""Apa desa Nayla di Wonogiri ya? Kalau bener, bisa jadi sinden merah yang mengikuti Nayla adalah Mawar yang dulu pernah dicintai Mas Agung."Dengan cepat Dion langsung membereskan semua pakaian dan barang-barang miliknya. Semuanya dia kembalikan ke dalam lemari. Men

  • MISTERI TUSUK KONDE   PENAMPAKAN YANG MENYERAMKAN

    Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam. Rahma, Rasti, Nayla dan Tante Dewi masih berkumpul di ruang tv. Terdengar suara tawa mereka yang memecah keheningan malam. Acara komedi tersebut membuat Nayla dan Rasti merasa terhibur. Setelah acara pun selesai. Tante Dewi menyuruh mereka bertiga untuk langsung masuk ke dalam kamar dan tidur. Agar besok kembali segar saat beraktivitas. Rasti mengikuti langkah Nayla menuju kamar. Saat itu pandangan mata Rasti tak sengaja melihat ke arah jendela yang tirainya belum tertutup. "Nay, itu tirainya belum di tutup!""Oh ya, lupa kali Tante Dewi. Aku tutup dulu deh!" Nayla berjalan ke arah jendela sambil menyisir rambutnya dengan jari tangan. Sementara itu Rasti masih berdiri di depan pintu kamar Nayla. Matanya masih menatap ke arah Nayla yang kini sudah berada di depan jendela. Nayla menarik pengait tirai. Tiba-tiba Rasti terkejut bahkan hampir teriak. Namun buru-buru Rasti menutup mulutnya dan menyembunyikan rasa kagetnya. Rasti tak mau kalau jeri

  • MISTERI TUSUK KONDE   SIAPA MAWAR?

    Perempuan itu pun terjatuh ke tanah. Kedua kakinya seperti tak mampu menopang tubuhnya sendiri. Tatapan matanya masih melihat punggung laki-laki yang baru saja meninggalkan dirinya. "Kenapa kamu tega, Mas." Dion hanya terdiam. Ia merasa kasihan pada perempuan yang tak dikenalnya itu. Walaupun ia tak tahu persis apa yang terjadi, namun ia juga membenarkan apa yang dikatakan perempuan itu pada Kakaknya. Hingga Dion mendengar suara yang tak asing baginya. Ia merasa tubuhnya seperti sedang digoyang-goyang. Sampai dirinya mulai terbangun. "Nak, kamu kenapa? Kenapa bisa di sini?" Dion tersentak kaget. Hingga membuat wanita setengah baya yang memakai baju tidur itu juga ikut kaget."Mama!""Kamu kenapa, hah?""Ehh ... "Dion menoleh ke kanan dan ke kiri. Membuat Mamanya makin keheranan dengan kelakuan anak laki-lakiny itu."Cari siapa?""Anuu ... Ini di rumah, Ma?""Loh iya! Ini di rumah. Emang kamu kira di mana? Di hutan?!"Dion hanya terdiam sambil celingukan. "Dion! Kamu kenapa sih?

  • MISTERI TUSUK KONDE   PERTENGKARAN AGUNG DENGAN MAWAR

    Melihat gelagat Dion yang aneh, Mas Agung kembali bertanya. Hingga membuat Mama Dion juga ikut penasaran."Kenapa? Ada apa di depan?""Enggak, Mas.""Tapi wajah kamu kok kayak habis lihat setan?" Dion terhenyak dengan kalimat kakaknya itu. 'Iya, dia sinden tusuk konde itu. Sinden yang mengikuti Nayla. Tapi kenapa dia sekarang juga mengikuti aku? Padahal aku belum berbuat apa-apa,' batin Dion sendiri. "Dion!" panggil sang Mama yang sedang berjalan mendekati putra bungsunya. Wanita itu sedikit melongok keluar. Pintu yang mau ditutup Dion dibuka oleh Mamanya. "Enggak ada orang Dion. Siapa yang kamu lihat?""Memang gak ada, Ma. Ya sudah ayo masuk, Ma, udah malem." Dion langsung memeluk Mamanya dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.Setelah mengantar sang Mama ke dalam kamar. Dion berniat untuk ke kamarnya yang berada di lantai dua.Baru menaiki beberapa anak tangga, Dion melihat sekelebat bayangan dari arah dapur yang lampunya sudah dimatikan. Sejenak Dion menghentikan langkahnya. Di

DMCA.com Protection Status